Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pembinaan Desa Tangguh Asi “ Perawatan Payudara Pada Ibu Menyusui” Octaviana, Amrina; Roslina, Roslina; Wastiani, Ima; Berliana, Eva; Trianingsih, Indah
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Vol 7 No 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20907

Abstract

Puskesmas Karang Anyar merupakan salah satu puskesmas yang menjadi mitra pusat unggulan (Center of Excellence) Jurusan Kebidanan di bidang manajemen laktasi. Wilayah kerja puskesmas Karang Anyar meliputi 12 Desa, diantaranya yaitu Desa Wayhuwi. Berdasarkan Data Puskesmas Karang Anyar Tahun 2021, Jumlah ibu menyusui sebanyak 549 orang ibu, untuk itu diperlukan upaya pengelolaan kesehatan yang baik dalam meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di Kecamatan Jati Agung khusunya desa Wayhuwi. Salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif yaitu dengan Perawatan Payudara pada Ibu Menyusui yang dapat meningkatkan produksi ASI. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi pada kader dan ibu menyusui bagaimana cara Perawatan Payudara pada Ibu Menyusui. Perawatan payudara dilakukan betujuan untuk melancarkan peredaran darah sehingga ASI dapat keluar dengan lancar. Pelaksanaan Pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar dan telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 November 2023 di Posyandu Buegenville Dusun VIII Desa Wayhuwi Kecamatan Jati Agung. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang yang terdiri dari bidan desa, kader, dan ibu menyusui. Peserta mendapatkan penyuluhan perawatan payudara pada ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI. Diharapkan pendampingan Desa Tangguh ASI dapat terus dilaksanakan sehingga keberhasilan menyusui ASI Eksklusif dapat meningkat dan tidak terjadi stunting di masyarakat.
Unexpected Risk Factors of Premature Rupture of Membranes in Independent Midwife Practice: A Contradiction to Existing Theory Marlina, Marlina; Trinovadela, Nora Isa; Trianingsih, Indah; Putriana, Yeyen
Jurnal Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v16i1.4753

Abstract

The incidence of premature rupture of membranes (PROM) is still one of the critical problems in obstetrics that increases maternal and neonatal morbidity and mortality. This study aims to investigate the relationship between anemia, parity, and chronic energy deficiency (CED) and the incidence of premature rupture of membranes (PROM) in the Independent Midwife Practice (PMB) setting at the Sukarame Health Center area, Bandar Lampung City. The study design used was cross-sectional. The subjects were 137 mothers giving birth in the PMB area of Sukarame Health Center, Bandar Lampung City in 2024. Data collection was carried out using primary data from interviews with mothers giving birth in PMB in the Sukarame Health Center area, Bandar Lampung City. Data analysis used univariate and bivariate data analysis with the Chi-Square test. The results showed that there was no significant relationship between parity and premature rupture of membranes (p-value: 0.637). However, there were significant relationships between anemia (p-value: 0.017) and CED (p-value: 0.029) and PROM in PMB. Interestingly, the results showed that PROM was more common in mothers without anemia and without CED. Although anemia and CED are conventionally considered risk factors for PROM, this study found a higher incidence of PROM among mothers without anemia and without CED. Therefore, antenatal care should not only focus on preventing anemia and CED but also on identifying other hidden risk factors such as infections, stress, and physical strain, even in seemingly healthy pregnancies.
Utilization Of The E-Kescatin Application By Prospective Brides: A Review Of Demographic, Socio-Cultural, And Organizational Support Perspectives Indrasari, Nelly; Risneni, Risneni; Nurlaila, Nurlaila; Aliyanto, Warjidin; Trianingsih, Indah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 5 (2025): Volume 11 No 5 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i6.20537

Abstract

Latar Belakang: Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja usia nikah dan calon pengantin masih tergolong rendah. Pendidikan kesehatan reproduksi memegang peranan penting bagi calon pasangan pengantin sehingga harus dipersiapkan dengan baik. Kesehatan reproduksi menjadi titik awal perkembangan kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum seorang perempuan hamil dan menjadi ibu. Aplikasi E-Kescatin merupakan inovasi digital dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan kesiapan calon pengantin dalam aspek kesehatan reproduksi. Keberhasilan implementasi aplikasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bersifat individu, sosial, organisasi, hingga budaya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan aplikasi E-Kescatin oleh calon pengantin di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 13 calon pengantin yang telah menggunakan aplikasi E-Kescatin. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara terstruktur, kemudian dianalisis secara tematik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor demografi seperti usia dan tingkat pendidikan memengaruhi pemahaman dan kemudahan penggunaan aplikasi. Dukungan sosial dari tenaga kesehatan, keluarga, serta komitmen organisasi terbukti memperkuat adopsi aplikasi. Pengetahuan, motivasi pribadi, dan persepsi manfaat juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan penggunaan. Faktor budaya memiliki pengaruh beragam, di mana norma budaya cenderung mendukung, namun mitos dan kepercayaan tradisional masih menjadi hambatan bagi sebagian responden.Kesimpulan: Pemanfaatan aplikasi E-Kescatin dipengaruhi oleh kombinasi faktor demografi, sosial, pengetahuan, dan budaya. Penelitian ini merekomendasikan penguatan edukasi oleh tenaga kesehatan, peningkatan sosialisasi kebijakan, serta kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat penerimaan dan efektivitas program secara berkelanjutan. Kata Kunci: E-Kescatin, Calon Pengantin, Kesehatan Reproduksi, Inovasi Digital, Faktor Sosial Budaya ABSTRACT Background: Knowledge about reproductive health among adolescents of marriageable age and prospective brides is still relatively low. Reproductive health education plays an important role for prospective bridal couples so that it must be well prepared. Reproductive health is the starting point for the development of maternal and child health that can be prepared early, even before a woman becomes pregnant and becomes a mother. The E-Kescatin application is a digital innovation from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia aimed at improving the readiness of prospective brides in the aspect of reproductive health. The successful implementation of this application is influenced by various individual, social, organizational, and cultural factors.Objective: This study aims to identify and analyze the factors that influence the utilization of the E-Kescatin application by prospective brides in the working area of the Pringsewu District Health Office.Methods: This study used a descriptive quantitative approach with a sample of 13 prospective brides who had used the E-Kescatin application. Data were collected through questionnaires and structured interviews, then analyzed thematically.Results: The results showed that demographic factors such as age and education level influenced the understanding and ease of use of the app. Social support from health workers, family, and organizational commitment were shown to strengthen app adoption. Knowledge, personal motivation and perceived benefits were also important factors in continued use. Cultural factors had a mixed influence, with cultural norms tending to be supportive, but myths and traditional beliefs still posing barriers for some respondents.Conclusion: E-Kescatin application utilization is influenced by a combination of demographic, social, knowledge, and cultural factors. This study recommends strengthening education by health workers, increasing policy socialization, and cross-sector collaboration to strengthen program acceptance and effectiveness in a sustainable manner. Keywords: E-Kescatin, Bride-to-be, Reproductive Health, Digital Innovation, Socio-Cultural Factors
Penyuluhan Anemia dan Kesehatan Reproduksi Remaja Di SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung Trianingsih, Indah; Putriana, Yeyen; Marlina, Marlina; Indrasari, Nelly; Asih, Yusari
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v4i2.1413

Abstract

 Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada remaja putri di SDN 2 Rawa Laut tentang pentingnya mengenal tanda, gejala, dan penanganan anemia, serta persiapan menghadapi menarche, termasuk di dalamnya adalah perawatan kesehatan selama haid. Kegiatan pengabdian masyarakat ini direncanakan dalam bentuk kegiatan Penyuluhan dan Diskusi. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan edukasi pada Siswi Kelas V SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung. Materi diberikan dengan menggunakan media visual dan leaflet dengan metode ceramah, diskusi dan brainstorming tentang anemia dan perawatan kesehatan selama haid, serta pemberian Tablet Tambah Darah.Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini berjalan dengan baik dan telah dilaksanakan pada hari kamis tanggal 26 September 2024 di SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dihadiri 34 siswi. Adapun materi yang diberikan meliputi Edukasi anemia dan pencegahannya, serta perawatan kesehatan selama haid. Hasil yang didapat adalah meningkatnya pengetahuan remaja putri  mengenai pencegahan anemia dan perawatan kesehatan selama haid dimana sebelum diberikan edukasi terbanyak pada tingkat pengetahuan kurang dengan jumlah jawaban benar kurang dari 50% sebanyak 22 remaja (64,7%). Setelah diberikan edukasi meningkat terbanyak pada tingkat pengetahuan baik dengan jumlah jawaban bernar lebih dari 50% sebanyak 27 remaja (79,4%).Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilkukan secara berkesinambungan sehingga pera remaja putri di SDN 2 Rawa Laut khususnya remaja putri yang memasuki usia pubertas dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi menarche, melakukan perawatan kesehatan selama haid, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk mencegah anemia, termasuk mengkonsumsi tablet tambah darah selama haid.