Penelitian ini menyelidiki pengaruh variasi arus las terhadap karakteristik makrostruktur dari nugget yang terbentuk dalam proses resistance spot welding, dengan fokus khusus pada stainless steel 304. Studi ini mengevaluasi efek dari berbagai tingkat arus—3, 5, dan 7 Ampere—terhadap diameter, area, dan kedalaman penetrasi nugget. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang jelas antara peningkatan arus las dengan pertumbuhan ukuran nugget. Pada arus 3 Ampere, nugget memiliki diameter 127,95 µm, area 12.858,20 µm, dan kedalaman penetrasi 1,2 µm. Ketika arus dinaikkan menjadi 5 Ampere, diameter nugget meningkat menjadi 542,2 µm, dengan area 230.909,67 µm dan kedalaman penetrasi 1,14 µm. Pada arus 7 Ampere, nugget mencapai diameter maksimal sebesar 648,09 µm, area 329.883,41 µm, dan kedalaman penetrasi 2,1 µm. Meskipun arus yang lebih tinggi menghasilkan nugget yang lebih besar dan penetrasi yang lebih dalam, arus ini juga meningkatkan risiko cacat las, termasuk deformasi dan ketidakberaturan mikrostruktur. Temuan ini menekankan pentingnya mengoptimalkan parameter pengelasan, terutama tingkat arus, untuk mencapai spot weld berkualitas tinggi yang menyeimbangkan ukuran nugget, bentuk simetris, dan penetrasi tanpa mengorbankan integritas sambungan las. Studi ini menegaskan perlunya kontrol yang tepat atas parameter pengelasan guna memastikan produksi sambungan las yang kuat dan bebas cacat dalam aplikasi industri.