Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Molecular Docking Study of Flavonoid Compounds in The Guava Leaves (Psidium Guajava L) Which Has Potential as Anti-Inflammatory COX-2 Inhibitors Ahsana, Dina; Andika, Andika; Nashihah, Siti
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JULI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v2i2.4704

Abstract

ABSTRAKInflamasi yang bersifat progresif cenderung akan merusak dan menimbulkan beberapa permasalahan dalam tubuh. Enzim COX-2 merupakan salah satu mediator yang berkontribusi besar dalam terjadinya inflamasi progresif. Penelitian secara eksperimental daun jambu biji (Psidium guajava L.) terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi diduga karena banyak terkandung senyawa flavonoid, namun masih belum ada penelitian aktivitasnya terhadap penghambatan COX-2 selektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi senyawa flavonoid memiliki aktivitas anti-inflamasi penghambat COX-2 selektif menggunakan uji penambatan molekul. Metode: 31 senyawa flavonoid daun jambu biji didapat dari studi literatur beberapa penelitian in-vitro dan kode protein ID: 6COX yang digunakan pada penelitian penambatan molekular ini dilakukan energi minimisasi terlebih dahulu. Selanjutnya digunakan software docking Autodock4 dengan metode semi-flexible dan Lamarckian Genetic Algorithm (LGA). Semua senyawa flavonoid juga dilakukan prediksi Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi, Toksisitas (ADMET). Hasil: secara keseluruhan diperoleh semua 31 senyawa uji flavonoid daun jambu biji berpotensi sebagai inhibitor COX-2 dan beberapa senyawa uji diantaranya memiliki nilai docking ∆G terbaik yang berasal dari Epicatechin-3-O-Gallate sebesar -9,31 kcal/mol, disusul oleh Gallocatechin sebesar -8,97 kcal/mol serta Tamarixetin -8,83 kcal/mol. Residu asam amino SER 353, TYR 385, SER 530, GLN 192 dan ARG 120 juga banyak berkontibusi dalam terbentuknya ikatan hidrogen. Kesimpulan: Epicatechin-3-O-Gallate merupakan senyawa uji yang memiliki potensi besar sebagai anti-inflamasi inhibitor COX-2 selektif karena memiliki kekuatan dan kestabilan ikatan yang tinggi dengan energi docking terendah saat ditambatkan pada protein target. Kata kunci : Penambatan Molekuler; Autodock4; Psidium guajava L; Antiinflamasi Inhibitor ; COX-2; Flavonoid.ABSTRACTProgressive inflammation tends to damage and cause several problems in the body. The COX-2 enzyme is one of the mediators that have a significant contribution to progressive inflammation. Experimental study, guava leaves (Psidium guajava L.), have anti-inflammatory activity, presumably because they contain many flavonoid compounds. However, the lack of those research on their action against selective COX-2 inhibition. The purpose of this study is to determine the potential for flavonoid compounds to have anti-inflammatory activity of selective COX-2 inhibitors using molecular docking. Method: 31 flavonoids compound of guava leaves found on some literature studies of a systematic literature review and protein code ID: 6COX used on this molecular docking study by applying minimization energy at first. Next, using Autodock4 docking software with semi-flexible and Lamarckian Genetic Algorithm (LGA) methods. All flavonoid compounds also used screening Absorption, Distribution, Metabolism, Excretion, Toxicity (ADMET) prediction. Results: Overall results obtained that all 31 compounds of guava leaf flavonoids can potentially be COX-2 inhibitors. One of them has the best docking value with ∆G from Epicatechin-3-O-Gallate of -9.31 kcal/mol is high than the Gallocatechin of -8.97 kcal/mol and -8.83 kcal/mol Tamarixetin. The amino acid residues SER 353, TYR 385, SER 530, GLN 192, and ARG 120 contributed significantly to form hydrogen bonds. Conclusions: Epicatechin-3-O-Gallate has significant potential as an anti-inflammatory selective COX-2 inhibitor because it has high bond strength and stability with the lowest energy binding when attached to the target protein.Keywords : Molecular Docking; Autodock4; Psidium guajava L; Inhibitor Anti-inflammatory; COX-2; Flavonoids.
STUDI PENAMBATAN MOLEKULER SENYAWA FLAVONOID DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP SARS-CoV-2 3CL PROTEASE: MOLECULAR DOCKING STUDY OF FLAVONOID COMPOUNDS THE GUAVA LEAVES (Psidium guajava L.) AGAINST SARS-CoV-2 3CL PROTEASE rizki rahmadi; Andika; Siti Nashihah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.602 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i1.216

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang dimana COVID-19 ini telah menjadi wabah secara global. Beberapa penelitian yang dilakukan secara in-silico daun jambu biji (Psidium guajava L.) terbukti memiliki aktivitas dalam menghambat main protease/3CL Protease dari beberapa protein yang tersedia didalam protein data bank. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi senyawa flavonoid daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai penghambat 3CL Protease pada protein dengan PDB ID : 6M2N menggunakan uji penambatan molekul. Pengujian dalam penelitian ini meliputi uji Lipinski, penambatan molekul, dan prediksi ADMET. Metode yang digunakan adalah penambatan molekul dengan program AutoDockTools 1.5.6. Hasil dari 31 senyawa yang telah melalui penambatan molekul beberapa senyawa uji diantaranya memiliki nilai penambatan molekuler dalam bentuk (energi ikat bebas (?G)) terbaik yaitu senyawa Epicatechin-3-O-Gallate dengan nilai -9,08 kcal/mol, glycitin dengan nilai -8,84 kcal/mol, dan ononin -8,51 kcal/mol. Epicatechin-3-O-Gallate dinilai memiliki potensi yang besar sebagai penghambat 3CL Protease karena memiliki kekuatan dan kestabilan ikatan yang tinggi saat ditambatkan pada protein target. Residu asam amino GLU 166, LEU 141, GLY 143 dan CYS 145 merupakan residu yang paling banyak berkontribusi dalam pembentukan ikatan hidrogen.
Molecular Docking Study of Flavonoid Compounds in The Guava Leaves (Psidium Guajava L.) Which Has Potential as Anti-Inflammatory COX-2 Inhibitors Dina Ahsana; Andika Andika; Siti Nashihah
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v2i2.5487

Abstract

ABSTRAKInflamasi yang bersifat progresif cenderung akan merusak dan menimbulkan beberapa permasalahan dalam tubuh. Enzim COX-2 merupakan salah satu mediator yang berkontribusi besar dalam terjadinya inflamasi progresif. Penelitian secara eksperimental daun jambu biji (Psidium guajava L.) terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi diduga karena banyak terkandung senyawa flavonoid, namun masih belum ada penelitian aktivitasnya terhadap penghambatan COX-2 selektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi senyawa flavonoid memiliki aktivitas anti-inflamasi penghambat COX-2 selektif menggunakan uji penambatan molekul. Metode: 31 senyawa flavonoid daun jambu biji didapat dari studi literatur beberapa penelitian in-vitro dan kode protein ID: 6COX yang digunakan pada penelitian penambatan molekular ini dilakukan energi minimisasi terlebih dahulu. Selanjutnya digunakan software docking Autodock4 dengan metode semi-flexible dan Lamarckian Genetic Algorithm (LGA). Semua senyawa flavonoid juga dilakukan prediksi Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi, Toksisitas (ADMET). Hasil: secara keseluruhan diperoleh semua 31 senyawa uji flavonoid daun jambu biji berpotensi sebagai inhibitor COX-2 dan beberapa senyawa uji diantaranya memiliki nilai docking ∆G terbaik yang berasal dari Epicatechin-3-O-Gallate sebesar -9,31 kcal/mol, disusul oleh Gallocatechin sebesar -8,97 kcal/mol serta Tamarixetin -8,83 kcal/mol. Residu asam amino SER 353, TYR 385, SER 530, GLN 192 dan ARG 120 juga banyak berkontibusi dalam terbentuknya ikatan hidrogen. Kesimpulan: Epicatechin-3-O-Gallate merupakan senyawa uji yang memiliki potensi besar sebagai anti-inflamasi inhibitor COX-2 selektif karena memiliki kekuatan dan kestabilan ikatan yang tinggi dengan energi docking terendah saat ditambatkan pada protein target. Kata kunci: Penambatan Molekuler; Autodock4; Psidium guajava L; Antiinflamasi Inhibitor ; COX-2; Flavonoid.ABSTRACTProgressive inflammation tends to damage and cause several problems in the body. The COX-2 enzyme is one of the mediators that have a significant contribution to progressive inflammation. Experimental study, guava leaves (Psidium guajava L.), have anti-inflammatory activity, presumably because they contain many flavonoid compounds. However, the lack of those research on their action against selective COX-2 inhibition. The purpose of this study is to determine the potential for flavonoid compounds to have anti-inflammatory activity of selective COX-2 inhibitors using molecular docking. Method: 31 flavonoids compound of guava leaves found on some literature studies of a systematic literature review and protein code ID: 6COX used on this molecular docking study by applying minimization energy at first. Next, using Autodock4 docking software with semi-flexible and Lamarckian Genetic Algorithm (LGA) methods. All flavonoid compounds also used screening Absorption, Distribution, Metabolism, Excretion, Toxicity (ADMET) prediction. Results: Overall results obtained that all 31 compounds of guava leaf flavonoids can potentially be COX-2 inhibitors. One of them has the best docking value with ∆G from Epicatechin-3-O-Gallate of -9.31 kcal/mol is high than the Gallocatechin of -8.97 kcal/mol and -8.83 kcal/mol Tamarixetin. The amino acid residues SER 353, TYR 385, SER 530, GLN 192, and ARG 120 contributed significantly to form hydrogen bonds. Conclusions: Epicatechin-3-O-Gallate has significant potential as an anti-inflammatory selective COX-2 inhibitor because it has high bond strength and stability with the lowest energy binding when attached to the target protein.Keyword: Molecular Docking; Autodock4; Psidium guajava L; Inhibitor Anti-inflammatory; COX-2; Flavonoids.
Antibacterial activity of Cassia alata stems ethanol extract against Staphylococcus aureus Ahmad Mahdi Mar'ie; Irfan Zamzani; Siti Nashihah
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 10 No 1 (2022): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.api.2022.10.1.5462

Abstract

Background: Cassia alata leaves, also known as petai cina or gelinggang in Indonesia, are commonly used to treat skin ailments. Objective: The purpose of this study is to test whether stem of C. alata has antibacterial activity against Staphylococcus aureus. Methods: C. alata stems were extracted using an ultrasound-assisted extraction method. For antibacterial activity, disc diffusion was used with extract concentrations of 25%, 50%, 75%, and 100%. Results: The inhibition zones of the ethanol extract of C. alata stems at 25%, 50%, and 75% concentrations were 17.6 mm, 21 mm, and 22.6 mm, respectively, with the highest inhibition zone at 100% concentration at 25 mm. Conclusion: The ethanolic extract of C. alata stems has a strong inhibitory effect on Staphylococcus aureus.
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis: ANTIBACTERIAL POTENTIAL OF BELUNTAS LEAF (Pluchea indica L.) ETHANOL EXTRACT AGAINST Staphylococcus epidermidis BACTERIA Islan Nor; Siti Rahmita; Siti Nashihah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.469

Abstract

Akne vulgaris merupakan penyakit inflamasi kronis pada kelenjar pilosebasea yang sebagian besar terjadi pada masa remaja hingga dewasa muda. Secara global akne vulgaris diderita semua usia dengan prevalensi sebesar 9,38%. Di Indonesia prevalensi selalu meningkat tiap tahunnya. Staphylococcus epidermidis terlibat dalam patogenesis akne vulgaris dibuktikan dengan meningkatnya produksi sebum pada lesi jerawat. Salah satu penanganan akne vulgaris akibat bakteri adalah dengan menggunakan terapi antibiotik. Namun terapi antibiotik memiliki banyak efek yang tidak diinginkan. Beluntas (Pluchea indica L.) digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, disentri, ulkus, reumatik, meredakan luka dan wasir serta digunakan sebagai suplemen untuk diabetes melitus. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas Pluchea indica sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan seri konsentrasi 45%, 60%, 75% dan 90%. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa semua uji karakterisasi simplisia memenuhi persyaratan. Ekstrak dari daun beluntas positif alkaloid, flavonoid, tannin dan saponin. Uji aktivitas ekstrak daun Pluchea indica menunjukkan zona hambat 16,10 mm, 17,30 mm, 18,13 mm dan 18,63 mm untuk konsentrasi 45%, 60%, 75% dan 90%, secara berurutan. Dari hasil yang didapatkan daun beluntas berpotensi dikembangkan sebagai antibakteri.
Antibacterial activity of Sappan (Caesalpinia sappan L.) wood methanol extract against Staphylococcus epidermidis Waro Atunnisa; Irfan Zamzani; Siti Nashihah
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 20, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v20i1.21900

Abstract

The entry and proliferation of microorganisms, such as bacteria, cause skin infections. One of the bacteria that causes skin infections is Staphylococcus epidermidis. Sappan (Caesalpinia sappan L.) wood has been known to have various pharmacology activities, one of which is antibacterial, so its activities need to be developed and improved. This study aimed to determine the activity of the methanol extract of Sappan (C. sappan L.) wood as an antibacterial against S. epidermidis. This research was conducted by extracting Sappan wood powder with 96% methanol as solvent using the Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) method and testing for antibacterial activity with concentrations of 25%, 50%, 75% and 100% using the disc method. Results showed that the methanol extract of Sappan wood had an antibacterial activity; the highest inhibition zone at a concentration of 75% was 29.25 mm. Sappan wood was expected to be a promising alternative therapy for overcoming acne problems and can increase economic value for the wider community. 
STUDI PENAMBATAN MOLEKULER SENYAWA FLAVONOID DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP SARS-CoV-2 3CL PROTEASE: MOLECULAR DOCKING STUDY OF FLAVONOID COMPOUNDS THE GUAVA LEAVES (Psidium guajava L.) AGAINST SARS-CoV-2 3CL PROTEASE rizki rahmadi; Andika; Siti Nashihah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v6i1.216

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang dimana COVID-19 ini telah menjadi wabah secara global. Beberapa penelitian yang dilakukan secara in-silico daun jambu biji (Psidium guajava L.) terbukti memiliki aktivitas dalam menghambat main protease/3CL Protease dari beberapa protein yang tersedia didalam protein data bank. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi senyawa flavonoid daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai penghambat 3CL Protease pada protein dengan PDB ID : 6M2N menggunakan uji penambatan molekul. Pengujian dalam penelitian ini meliputi uji Lipinski, penambatan molekul, dan prediksi ADMET. Metode yang digunakan adalah penambatan molekul dengan program AutoDockTools 1.5.6. Hasil dari 31 senyawa yang telah melalui penambatan molekul beberapa senyawa uji diantaranya memiliki nilai penambatan molekuler dalam bentuk (energi ikat bebas (?G)) terbaik yaitu senyawa Epicatechin-3-O-Gallate dengan nilai -9,08 kcal/mol, glycitin dengan nilai -8,84 kcal/mol, dan ononin -8,51 kcal/mol. Epicatechin-3-O-Gallate dinilai memiliki potensi yang besar sebagai penghambat 3CL Protease karena memiliki kekuatan dan kestabilan ikatan yang tinggi saat ditambatkan pada protein target. Residu asam amino GLU 166, LEU 141, GLY 143 dan CYS 145 merupakan residu yang paling banyak berkontribusi dalam pembentukan ikatan hidrogen.
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis: ANTIBACTERIAL POTENTIAL OF BELUNTAS LEAF (Pluchea indica L.) ETHANOL EXTRACT AGAINST Staphylococcus epidermidis BACTERIA Islan Nor; Siti Rahmita; Siti Nashihah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.469

Abstract

Akne vulgaris merupakan penyakit inflamasi kronis pada kelenjar pilosebasea yang sebagian besar terjadi pada masa remaja hingga dewasa muda. Secara global akne vulgaris diderita semua usia dengan prevalensi sebesar 9,38%. Di Indonesia prevalensi selalu meningkat tiap tahunnya. Staphylococcus epidermidis terlibat dalam patogenesis akne vulgaris dibuktikan dengan meningkatnya produksi sebum pada lesi jerawat. Salah satu penanganan akne vulgaris akibat bakteri adalah dengan menggunakan terapi antibiotik. Namun terapi antibiotik memiliki banyak efek yang tidak diinginkan. Beluntas (Pluchea indica L.) digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, disentri, ulkus, reumatik, meredakan luka dan wasir serta digunakan sebagai suplemen untuk diabetes melitus. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas Pluchea indica sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan seri konsentrasi 45%, 60%, 75% dan 90%. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa semua uji karakterisasi simplisia memenuhi persyaratan. Ekstrak dari daun beluntas positif alkaloid, flavonoid, tannin dan saponin. Uji aktivitas ekstrak daun Pluchea indica menunjukkan zona hambat 16,10 mm, 17,30 mm, 18,13 mm dan 18,63 mm untuk konsentrasi 45%, 60%, 75% dan 90%, secara berurutan. Dari hasil yang didapatkan daun beluntas berpotensi dikembangkan sebagai antibakteri.
SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK DAN FRAKSI BUAH LIMPASU (Baccaurea lanceolate (Miq.) Müll.Arg.) Rizka Mulya Miranti; Siti Nashihah
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 7 No 1 (2023): September 2023
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah limpasu memiliki kandungan flavonoid yang secara empiris telah digunakan masyarakat di Pegunungan Meratus sebagai obat Covid-19. Flavonoid merupakan metabolit sekunder dari tanaman yang memiliki banyak aktivitas diantaranya adalah imunomodulator, antiinflamasi, antioksidan, antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengukur kadar flavonoid total dari ekstrak serta fraksi air dan etil asetat dari buah limpasu. Identifikasi metabolit sekunder menggunakan pereaksi dengan mengamati perubahan warna, sedangkan kandungan total flavonoid diukur menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 433 nm dengan kuersetin sebagai pembanding. Ekstrak buah limpasu diperoleh melalui maserasi menggunakan etanol 70% dan fraksi diperoleh dengan metode fraksinasi cair-cair. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder flavonoid dan alkaloid, sedangkan hasil uji penetapan kadar flavonoid total ekstrak sebesar 0,233±0,0025 %, fraksi air sebesar 0,324±0,0116 % dan fraksi etil asetat sebesar 1,079±0,028 %. Hal ini menunjukan bahwa fraksi etil asetat buah limpasu memiliki kadar total flavonoid yang paling tinggi.
Antioxidant Activity, Total Phenolics, and Total Flavonoids Content of Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis): The Indigenous Herbal Medicine from Kalimantan Nurkhasanah Mahfudh; Habib Basyanur Murdi; Dwi Utami; Mustofa Ahda; Siti Nashihah; Andika Andika
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 7 No. 3 (2024): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v7i3.6609

Abstract

Bajakah tampala (Spatholobus littoralis), a medicinal plant traditionally used in Indonesia, particularly on Kalimantan Island, has garnered interest for its potential health benefits. However, scientific evidence remains scarce. This study investigated the antioxidant activity of S. littoralis extract and its total phenolic and flavonoid content. Ethanol extraction and evaporation were used to prepare the extract. The DPPH method assessed antioxidant activity, while Folin–Ciocalteu and AlCl3 complexation methods quantified total phenolics and flavonoids, respectively. The S. littoralis extract exhibited strong antioxidant activity with an IC50 value of 54.19 ± 8.15 µg/mL. Additionally, the extract contained substantial levels of phenolics (0.649 ± 0.026% GAE) and flavonoids (1.084 ± 0.043% QE). These findings suggest a link between the high phenolic and flavonoid content of S. littoralis extract and its observed strong antioxidant activity.