Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penentuan Parameter Setting Mesin Pada Proses Corrugating Ongkowijoyo, Sylvia; Mulyana, Ig. Jaka; Mulyono, Julius
Media Teknika Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.418 KB) | DOI: 10.24071/mt.v11i1.512

Abstract

Corrugating process is the process in making carton box which is  merging the top sheet of kraft paper (top liner), wave paper (paper medium) and kraft paper bottom (bottom liner) using glue. Output of corrugating process is corrugated sheet. The parameter of quality corrugated sheet is bursting strength. In the corrugating process, the value of bursting strength is influenced two factors: the speed and temperature of corrugator. In this study, we discuss the experiment to determine level of corrugator speed and temperature that can produce the maximum bursting strength. Response Surface Methodology (RSM) is used to design of experiment and analysis. RSM able to identify points outside the experimental area (order model I) and determine the point of maximum response with the method of steepest ascent, and may explain the relationship of quantitative independent variable responses (order model II). The result of this study is that optimum levels engine speed is 178 m / min and level temperature of 174.9 ° C. The optimum level of value response bursting strength of 13.8 kgf /mm2.
Preventive Maintenance Scheduling on Belt Conveyor Using Failure Mode Effect and Criticality Analysis Kristian, Fernado Putra; Mulyono, Julius; Santosa, Hadi
Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 23 No. 1 (2021): JSTI Volume 23 Number 1 January 2021
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jsti.v23i1.4368

Abstract

PT. X is a services and manufacturing company. PT. Y is one of some of industrial companies use the services of PT. X, is one of the biggest chemical fertilizer producer in Southeast Asia. PT Y uses 66 belt-conveyors for distributing the material. In order to arrange maintenance schedule, used preventive maintenance calculations using Failure Mode Effect and Critically Analysis method (FMECA). Preventive maintenance is used to schedule the maintenance of the conveyor belt’s components (belt and primary cleaner). Data analysis obtained a critical belt values are 2.521????10−3 and 1.863????10−3, respectively, on the primary cleaner component. Furthermore, effective maintenance and evaluation time intervals which obtained for belt components is indicating operation time with 92% reliability level or about 215 hours.
Penentuan Parameter Setting Mesin Pada Proses Corrugating Sylvia Ongkowijoyo; Ig. Jaka Mulyana; Julius Mulyono
Media Teknika Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/mt.v11i1.512

Abstract

Corrugating process is the process in making carton box which is merging the top sheet of kraft paper (top liner), wave paper (paper medium) and kraft paper bottom (bottom liner) using glue. Output of corrugating process is corrugated sheet. The parameter of quality corrugated sheet is bursting strength. In the corrugating process, the value of bursting strength is influenced two factors: the speed and temperature of corrugator. In this study, we discuss the experiment to determine level of corrugator speed and temperature that can produce the maximum bursting strength. Response Surface Methodology (RSM) is used to design of experiment and analysis. RSM able to identify points outside the experimental area (order model I) and determine the point of maximum response with the method of steepest ascent, and may explain the relationship of quantitative independent variable responses (order model II). The result of this study is that optimum levels engine speed is 178 m / min and level temperature of 174.9 C. The optimum level of value response bursting strength of 13.8 kgf /mm2.
PROTOTIPE PENYATUAN SUMBER TEGANGAN DC PADA SISTEM HYBRID PLN DENGAN ENERGI TERBARUKAN Albert Gunadhi; Julius Mulyono
Jurnal Elektro Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Elektro Unika Atma Jaya
Publisher : Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai perancangan dan percobaan laboratorium sebuah prototipe modul penyatuan sumber tegangan DC pada sistem hybrid PLN dengan solar panel dan kincir angin. Modul penyatuan sumber tegangan DC tersebut merupakan bagian penting dalam menghemat pemakaian listrik PLN dengan menggunakan solar panel dan kincir angin tanpa memakai accu. Modul penyatuan sumber tegangan DC akan mendapat masukan daya dari 3 sumber, yaitu PLN, solar panel dan kincir angin. Untuk mempermudah proses penyatuan, sumber listrik PLN diturunkan dulu tegangannya menjadi 12 Volt DC. Tegangan 12 Volt DC inilah yang akan dipakai untuk menggabungkan daya dari solar panel dan kincir angin  dengan tegangan sekitar 12,5 Volt DC. Tegangan solar panel dan kincir angin sekitar 12,5 Volt DC dimaksudkan agar daya dari solar panel dan kincir angin lebih dahulu terpakai. Setelah melewati proses simulasi dan percobaan laboratorium, maka prototipe dari modul penyatuan sumber tegangan DC dapat diambil beberapa kesimpulan. Berbagai sumber tegangan DC dapat disatukan dengan bantuan diode. Besar kecilnya tegangan DC mempengaruhi pemakaian daya dari sumber. Berdasarkan prototipe, sistem bila diimplementasikan dapat  menghemat pemakaian listrik PLN. Kata kunci: penyatuan, hybrid, PLN, solar panel, kincir angin
PELATIHAN PEMBUATAN KUE BROWNIES UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA DI DESA BETRO SIDOARJO Sianto, Martinus Edy; Dewi, Dian Retno Sari; Gunawan, Ivan; Mulyana, Ig. Jaka; Mulyono, Julius; Trihastuti, Dian; Santoso, Hadi; Yuliati, Yuliati; Lestariningsih, Diana; Gunadhi, Albert; Herman, Herman
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/peka.v6i2.4892

Abstract

Ketahanan pangan adalah salah satu issue yang besar di Indonesia, terutama di masa setelah pandemi COVID-19, perang dan perubahan iklim dimana bahan baku makanan menjadi langka. Indonesia termasuk negara yang bergantung kepada bahan baku tepung gandum yang diimpor dari luar negeri untuk membuat mie dan berbagai macam variasi kue. Sementara, Indonesia mempunyai banyak sumber pangan seperti umbi-umbian. Indonesia mempunyai berbagai macam umbi-umbian seperti suweg, porang, talas, uwi, gembili, gembolo, ganyung, dan garut yang ketersediaanya sangat berlimpah. Oleh karena itu, tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Industri Elektro dan Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) tergerak untuk memberikan penyuluhan kepada komunitas di Desa Betro yang tidak beruntung namun memiliki banyak sumber umbi-umbian. Dalam pelaksanaannya, pertama, tim menyediakan pelatihan pembuatan tepung dari umbi. Kedua, tim juga mengajarkan bagaimana cara membuat kue brownies menggunakan tepung umbi. Tim juga mengajarkan bagaimana menghitung harga pokok produksi dan profit. Akhirnya, tim buka order dan melalui media sosial. Hasil yang didapatkan setelah kegiatan ini adalah, Komunitas Desa Betro, Sedati, Sidoarjo mengetahui cara penepungan, pembuatan brownies, perhitungan harga pokok produksi dan menjualnya. Dengan kegiatan ini diharapkan, tim dapat berkontribusi dengan menaikkan taraf ekonomi komunitas Desa Betro, Sedati, Sidoarjo
UPPER–STRUCTURE ANALYSIS OF BTS TOWER ON HIGH WIND SPEED AREA Cahyono, Heru Setiyo; Mulyono, Julius; Carina, Annisa'; Hendy Wicaksono, Mochammad
DEARSIP : Journal of Architecture and Civil Vol 4 No 02 (2024): Volume 04 No. 02 (November) 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/dearsip.v4i02.7800

Abstract

Media transmission (Telcom) tower could be a media transmission building structure that employments a combination of steel outlines as its development fabric. Media transmission towers work as a back for a few media transmission types of gear for transmitting signals that back the cellular communication frameworks that we continuously utilize so remote. Communication. In tower planning, the prevailing powerful stack is wind stack since wind may be a sidelong stack that encompasses a tall affectability to steel development buildings (incorporates a mass that tends to be light). The tallness of the tower that's made depends on the area of the tower itself. The most issue in this inquire about is how to dissect the tower upper–structure in arrange to determine whether it is solid or not to preserve Wind load analysis on BTS (Base Transceiver Station) towers is one of the important aspects in the design of telecommunication tower structures. Wind load can affect the stability and strength of the tower, mainly due to the height of the tower and the nature of the load which tends to change according to the wind speed and the shape of the tower. Study in this research will is about ”Upper–Structure Analysis of Bts Tower on High Wind Speed Area” as a solution to the problems that often occur in the field and until now still often appear structural infeasibility in the selection of construction systems for BTS Tower planning. Results for anlaysis for each joints are : Anchor Bolt Dimensions : 32 mm X 130 cm X 9 units ; Base Plate Dimensions : 50 cm X 50 cm X 32 mm ; Bolts Dimensions for Anchor Joint Type 1 : 16 mm X 40 mm X 5 units ; Bolts Dimensions for Anchor Joint Type 2 : 16 mm X 40 mm X 4 units ; olts Dimensions for Anchor Joint Type 3 : 16 mm X 40 mm X 5 units ; Bolts Dimensions for Anchor Joint Type 4 : 16 mm X 40 mm X 2 units ; Bolts Dimensions for Anchor Joint Type 5 : 16 mm X 40 mm X 2 units ; Bolts Dimensions for Anchor Joint Type 6 : 16 mm X 40 mm X 2 units ; Couple Plate Dimensions : 60 cm ; Bolts Dimension : L 200 X 15 + L 80 x 8.
Perancangan dan Pembuatan Alat Mesin Penetas Otomatis untuk Kelompok Peternak Ayam KUB di Blitar Sianto, Martinus Edy; Santosa, Hadi; Mulyono, Julius; Gunawan, Ivan; Yuliati, Yuliati
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2022.v6i2.2148

Abstract

Blitar merupakan salah satu sentra penghasil ayam pedaging dan ayam petelur di Indonesia. Ketidakstabilan harga daging dan telur ayam yang dibudidayakan saat ini membuat peternak melirik potensi ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) yang harganya lebih stabil. Meskipun ayam KUB memiliki usia pemanenan lebih panjang,  ayam KUB  lebih tahan penyakit dan memiliki tingkat produksi telur yang tinggi, mencapai 70%. Telur ayam KUB juga dapat ditetaskan untuk dijadikan indukan yang baru karena telur yang dihasilkan merupakan hasil perkawinan dengan pejantan. Dengan demikian, peternak tidak tergantung pada perusahaan besar untuk ketersediaan anak ayam/day-old chicken (DOC). Namun, karena belum banyak yang membudidayakan jenis ayam ini; telur, DOC, pejantan, dan indukan belum banyak tersedia di pasaran. Peternak harus melakukan seleksi mandiri untuk mendapatkan indukan baru. Untuk meningkatkan produktivitas, telur yang memenuhi syarat perlu ditetaskan dengan menggunakan mesin penetas. Saat ini, peternak yang ingin menetaskan telurnya harus menitipkan telur di tempat penetasan bebek yang lokasinya jauh dan hanya bisa dilakukan jika ada kapasitas yang tidak terpakai. Biaya untuk menetaskan telur pun mencapai Rp1.700,00 per telur yang menetas. Mitra sangat memerlukan mesin penetas telur sendiri untuk menghindari ketergantungan terhadap peternak lain. Di samping itu, saat ini, pembentukan paguyuban peternak ayam KUB sedang dirintis yang anggotanya sebagian besar adalah peternak pemula. Keberadaan mesin penetas akan sangat efektif bagi peternak ayam KUB jika mesin penetas dikelola oleh paguyuban. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ialah merancang dan membuat alat penetas telur berteknologi tepat guna yang mudah dioperasikan dan mudah dipelihara.
Perancangan Alat Angkut Tabung LPG 3 Kg yang Ergonomis (Studi Kasus di UD. X) Ronal Natalianto Purnomo; Julius Mulyono; Hadi Santosa
Widya Teknik Vol. 16 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v16i1.964

Abstract

UD. X merupakan perusahaan yang bergerak di distributor tabung LPG 3 kg. Perusahaan ini terletak di jalan Bronggalan, Surabaya. Dalam usahanya untuk dapat semakin berkembang, perusahaan ini berusaha untuk meningkatkan kenyamanan pekerja. Selama ini kondisi kerja yang ada kurang dapat memuaskan pekerja. Kondisi ini mengakibatkan pekerja merasa cepat lelah. Masalah yang ada pada proses angkut di UD. X hanya menggunakan cara yang manual. Lama kelamaan mengangkat tabung LPG 3 kg akan mengakibatkan kelelahan pada pekerja di UD. X. Kelelahan yang dirasakan oleh pekerja di UD. X yaitu sakit punggung yang di karenakan terlalu sering membungkuk, lalu sakit di pergelangan tangan, lalu sakit di jari-jari tangan yang di karenakan sering terkena gesekan dan berat tabung LPG 3 kg. Metode yang digunakan yaitu menggunakan Anthropometri dan Ergonomis. Dari analisis yang dilakukan kesimpulannya bahwa alat bantu yang dirancang dapat mengangkut tabung LPG 3 kg, lalu alat bantu yang dirancang dapat mengangkut beban 40 kg, mempunyai penghematan waktu memindahkan tabung sekitar 20 menit dan alat bantu yang telah dirancang dapat mengurangi tingkat kelelahan pekerja. Kata kunci : Merancang alat, Alat angkut tabung LPG 3 kg, Anthropometri, Ergonomis
Perancangan Alat Penuang Polypropylene dan Polyethylene yang Ergonomis ke Mesin Injection Moulding PT. Rajawali Plastick Daniel Antono; Hadi Santosa; Julius Mulyono
Widya Teknik Vol. 7 No. 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v7i1.1265

Abstract

PT. Rajawali Plastick merupakan perusahaan yang bergerak di industri plastik. Perusahaan ini terletak di Jalan Kyai Tambak Deres 63A, Surabaya. Dalam usahanya untuk dapat semakin berkembang, perusahaan ini berusaha untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan kerja bagi pekerja. Selama ini kondisi kerja yang ada kurang dapat memuaskan pekerja. Kondisi ini mengakibatkan pekerja merasa cepat lelah dan keselamatan kerja juga tidak terjamin. Dari analisis yang dilakukan terhadap kuesioner nordic body map dan data lain seperti data denyut nadi serta besar energi yang dikeluarkan oleh pekerja, maka dapat ditemukan permasalahan-permasalahan dalam perusahaan, sehingga dapat dirancang perbaikan untuk pekerja. Perbaikan tersebut berupa perancangan alat penuang polypropylene dan polyethylene yang ergonomis ke mesin injection moulding. Dengan adanya perancangan dan implementasinya diharapkan pekerja dalam melaksanakan tugasnya dapat merasa nyaman dan semangat.
Perbaikan Sistem Produksi di PT. X dengan Memperhatikan Lintasan Perakitan dan Tata Letak Fasilitas Helmi Indra Purnomo; Julius Mulyono; Anastasia Lidya Maukar
Widya Teknik Vol. 7 No. 2 (2008)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v7i2.1273

Abstract

PT. X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi yang bersifat job order. Produk yang dihasilkan antara lain adalah baju, kaos kerah, dan kaos oblong/olahraga. Akhir-akhir ini demand/permintaan meningkat, sehingga PT. X mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar. Hal ini disebabkan perusahaan belum mengatur keseimbangan lini perakitan, dan tata letak mesin di lintasan penjahitan. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sistem usulan yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengatur keseimbangan lintasan di bagian penjahitan agar lebih seimbang, dan dengan jarak momen perpindahan yang kecil.