Articles
DEVELOPING AND IMPLEMENTING INSTRUCTIONAL MATERIAL ENGLISH FOR SCIENCE THROUGH LESSON STUDY
Pamelasari, Stephani Diah;
Wusqo, Indah Urwatin;
Hardianti, Risa Dwita
Unnes Science Education Journal Vol 6 No 2 (2017): July 2017
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/usej.v6i2.15866
English Language Teaching in Integrated Science Department is often challenging to train students to understand science content in English and present it fluently. In the implementation of daily lecturing activities Basic English theories such as grammatical structure and IPA content are taught separately. This causes no integration between the two materials. Based on the problems an instructional material that integrates the basic theory of English and science content is needed to support the learning activities. This product is designed to improve previously unstructured instructional materials. The product developed through lesson study stages. In the Plan stage, the need analysis and product development were conducted. While at the Do stage, the instructional material was implemented in the learning process. Finally is the See stage, this stage is a reflection on the whole process of lecturing both in the process and products used. The instructional material was validated by language, content and media experts and it can be said to be feasible to use in the learning process. Then the product was used in learning process and can help students to improve the English proficiency in science with an average of 80.
Development of Emulsi (electronic module practicum articulate storyline 3) to Support Self-Regulated Learning of Students
Sadikin, Ali;
Hardianti, Risa Dwita
Journal of Environmental and Science Education Vol 1 No 2 (2021): Journal of Environmental and Science Education : September 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/jese.v1i2.49841
The aim of this research is to develop Emulsi (electronic module practicum articulate storyline 3) to support self-regulated learning (SRL) of students which is valid and effective. This research is research and development and the subjects of this study are students of class VIII F of SMP Negeri 1 Ungaran. Data collection techniques in this study used validation sheets, tests, and students self-assessment sheets in SRL. This research begins at the Emulsi design then validated by validators with details on the average results of material (85%), linguistics (95%), media (80%), pretest and posttest construct questions (75%) , syllabus (97% ), lesson plans (95%), students self-assessment sheets in SRL (87%), the rubric for the assessment of the practice report (76%). The results of student learning pretest scores (36.11%) posttest scores (100%) and final scores obtained from the average value of the practicum report and posttest scores (77.77%). The result of N-gain is 0.73 indicating high criteria. The results of the self-assessment score in SRL is 75% or 27 of 36 students. Based on the results of the study, it can be concluded that the Emulsi can be said to be valid and effective to support the SRL of students.
Penggunaan E-Modul Berbasis Etnosains Materi Zat dan Perubahannya dalam Usaha Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP
Wulandari, Suci Indah;
Pamelasari, Stephani Diah;
Hardianti, Risa Dwita
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai materi yang konseptual umumnya mengacu kepada fakta, teori, konsep serta prinsip yang harus dipelajari dan diajarkan. Dalam proses pembelajaran IPA diperlukan proses penalaran yang kompleks dikarenakan IPA melibatkan permasalahan yang kompleks dan kontekstual. Pembelajaran IPA akan melatih siswa untuk memiliki rasa ingin tahu serta peduli dengan lingkungan sekitar. Melalui berpikir kritis akan membantu siswa dalam belajar dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kemampuan berpikir kritis akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan ketika merumuskan solusi yang kreatif untuk masalah-masalah yang ada. Pokok bahasan zat dan perubahannya sebagai salah satu materi yang terdapat dalam pembelajaran IPA SMP memerlukan kemampuan berpikir kritis untuk dapat mengevaluasi kebenaran, keandalan, dan relevansi informasi yang ditemukan. Dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sumber belajar menjadi hal yang sangat penting. E-modul berbasis etnosains dapat mendukung proses belajar secara mandiri sehingga akan membimbing siswa melakukan penelitian secara mandiri terkait masalah berupa kebudayaan sekitar siswa sehingga mampu dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
ExploraCell: Modul Terintegrasi Augmented Reality Materi Organel Sel untuk Menunjang Kualitas Pembelajaran IPA SMP
Inayah;
Hardianti, Risa Dwita;
Pamelasari, Stephani Diah
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan abad 21 membawakan manfaat kepada pembelajaran IPA. Berdasarkan pernyataan tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengkaji implementasi media pembelajaran Modul IPA Terintegrasi Augmented Reality (AR). Metode yang digunakan untuk menulis artikel ini adalah kajian literatur dengan langkah-langkah sebagai berikut; merumuskan permasalahan terkait rendahnya kualitas Pendidikan Indonesia, menelaah potensi Modul terintegrasi Augmented Reality sebagai solusi permasalahan, merumuskan tahapan pembuatan modul, dan memberikan kesimpulan terkait ulasan dalam artikel ini. Augmented Reality digadang-gadang memberikan banyak pengaruh positif dalam dunia Pendidikan. Augmented Reality menyajikan visual dalam bentuk tiga dimensi menyerupai bentuk asli objek di dunia nyata. Atas dasar tersebut, AR cocok diterapkan dalam suatu media pembelajaran. Modul yang terintegrasi AR menawarkan berbagai manfaat dalam pembelajaran IPA di SMP. Siswa dapat mengalami pembelajaran yang interaktif, memperdalam pemahaman materi, dan belajar secara mandiri. Penggunaan AR juga dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA. Modul ini dapat diimplementasikan dalam lingkungan pembelajaran IPA SMP untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan Pendidikan Indonesia.
PEMBUATAN MAKANAN KHAS MOTO BELONG DALAM PEMBELAJARAN IPA BERPENDEKATAN ETNOSAINS UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
Ulya, Khafidhotul;
Pamelasari, Stephani Diah;
Hardianti, Risa Dwita
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki cakupan materi yang luas dan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Materi ipa juga dimungkinkan menjadi wahana siswa guna mempelajari lingkungan dan kebudayaan sekitar, pribadi sendiri dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memiliki arti bahwa materi ipa sangat penting untuk dipelajari siswa. IPA juga tidak hanya tentang bagaimana menguasai konsep, fakta serta prinsip-prinsip saja tetapi proses penemuan dari serangkaian percobaan pada proses sains dalam suatu pembelajaran. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan pada abad ke-21. Keterampilan proses sains menjadikan siswa aktif serta akan melibatkan diri dalam menemukan suatu informasi sehingga nantinya siswa lebih memahami dan menerapkan pengetahuan yang didapat. Untuk meningkatkan keterampilan proses sains maka diperlukan pembelajaran Ipa berpendekatan etnosains. Etnosains dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman siswa terhadap potensi dan budaya dari suatu daerah. Hal tersebut akan berguna dalam mengatasi kesulitan siswa pada saat menyerap pelajaran IPA yang sifatnya abstrak dengan melakukan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara langsung sesuai dengan dunia nyata.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN ADVENTURE GAME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
Rahmawati, Ira;
Pamelasari, Stephani Diah;
Hardianti, Risa Dwita
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Materi yang bersifat abstrak dan penggunaan model pembelajaran yang masih tradisional menyebabkan siswa cenderung bosan dan merasa kesulitan dalam menerima sebuah ilmu pengetahuan. Hal ini dapat menyebabkan siswa kurang terampil dalam pemecahan masalah karena tidak memahami materi secara detail. Beberapa penelitian dan hasil PISA menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah siswa masih rendah. Keterampilan pemecahan masalah merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang penting dikembangkan pada abad 21. Permasalahan yang terjadi di sekitar perlu untuk dipecahkan dengan keterampilan pemecahan masalah yang mumpuni. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pembelajaran multi representasi berbantuan Adventure Game. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa literature review yang dilakukan pada beberapa jurnal nasional dan internasional yang memiliki kesesuaian variabel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran multi representasi yang dipadukan dengan Adventure Game dapat membuat materi yang abstrak menjadi lebih konkret dan menarik sehingga memudahkan siswa dalam pembelajaran yang berdampak juga pada peningkatan keterampilan pemecahan masalah siswa terutama untuk materi kelistrikan.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA
Dianti, Septiani Ayu Tri;
Pamelasari, Stephani Diah;
Hardianti, Risa Dwita
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Era revolusi industri 4.0 peserta didik dituntut memiliki kecakapan 6 C agar dapat menyikapi berbagai perubahan. Literasi sains merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa. Berdasarkan data PISA tahun 2018 dan TIMSS tahun 2015 Indonesia menempati peringkat terendah dalam keterampilan dan literasi sains yaitu peringkat ke-74 dari 79 negara yang diuji dan data TIMSS menunjukan negara Indonesia berada peringkat 44 dari 49 negara dengan skor rata-rata 397. Oleh karena itu diperlukan perbaikan dalam pendidikan Indonesia misalnya dengan menerapkan proses belajar berbasis proyek dengan pendekatan STEM untuk meningkatkan kemampuan literasi sains. Metode yang digunakan penulisan artikel ini dengan pendekatan literatur review yang melibatkan pengumpulan, pemilihan, evaluasi, dan sintesis informasi yang ada dalam literatur ilmiah terkait. Berdasarkan literatur menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kemampuan literasi sains siswa setelah menerapkan pembelajaran berbasis proyek sosial dengan pendekatan STEM. Siswa menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam memahami konsep-konsep sains, menerapkan pengetahuan sains dalam situasi kehidupan nyata, serta berkomunikasi dan bekerja secara efektif dalam kelompok. Penerapan pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan STEM memiliki efektivitas yang baik terhadap peningkatan literasi sains siswa.
PENERAPAN MODEL PBL-STEM MELALUI KEGIATAN FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA ABAD 21
Sari, Vanesa Enggar;
Pamelasari, Stephani Diah;
Hardianti, Risa Dwita
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Persaingan global menuntut siswa untuk mampu bersaing di kancah internasional, salah satu kemampuan yang perlu dimiliki adalah literasi sains yang baik. Namun kenyataannya kemampuan literasi sains siswa Indonesia masih sangat rendah sehingga permasalahan tersebut perlu untuk segera diselesaikan. Capaian pembelajaran IPA seharusnya mengedepankan kemampuan literasi sains dalam kegiatan pembelajaran karena literasi sains sangat penting untuk mengukur seberapa jauh siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang berguna di masyarakat, serta mengukur kecakapan dalam menyelesaikan masalah secara kritis. Sehingga diperlukan model dan metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi rendahnya literasi sains siswa. Salah satu model yang dapat digunakan adalah Problem Based Leaning terintegrasi STEM dengan metode field trip. Penggunaan PBL-STEM diharapkan mampu mendorong siswa untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual dengan memanfaatkan integrasi antar Science, Technology, Engineering, dan Mathematics. Sedangkan metode field trip memberikan kesempatan siswa untuk mengamati secara langsung permasalahan isu lingkungan yang sedang terjadi. Pengintergrasian antara PBL-STEM melalui kegiatan field trip dalam kegiatan pembelajaran IPA efektif untuk meningkatkan literasi sains siswa.
PENERAPAN PENDEKATAN SOCIO-SCIENTIFIC ISSUE (SSI) BERBANTUAN MODUL ELEKTRONIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Shoba, Tafuz Mahabatis;
Hardianti, Risa Dwita;
Pamelasari, Stephani Diah
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masalah sosial-ilmiah menunjukkan hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat dengan mempertimbangkan pertanyaan yang belum terselesaikan saat ini. Masalah pemanasan global merupakan salah satu contoh dengan implikasi yang penting bagi kelangsungan bumi. Tujuan dari artikel konseptual ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui modul elektronik materi pemanasan global berpendekatan isu sosial-ilmiah. Metode yang digunakan pada modul dengan pendekatan Socio-Scientific Issue (SSI), yaitu dengan menentukan kompetensi dasar pada materi pemanasan global, mengidentifikasi materi yang dapat dijadikan sebagai indikator kemampuan berpikir kritis, kemudian menghubungkan materi dengan aspek SSI. Aspek SSI yang diintegrasikan ke dalam materi dan bentuk isu pemanasan global memicu kemampuan berpikir kritis siswa karena adanya kolom pertanyaan tiap isu selesai disajikan. Hal inilah yang menjadi ciri modul pemanasan global berbasis SSI dibandingkan dengan modul lainnya. Dengan demikian, modul berpendekatan SSI dapat digunakan sebagai media penunjang pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa.
PENGARUH MODEL SCIENCE INTEGRATED LEARNING (SIL) BERBANTUAN E-LKPD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN KOLABORASI PESERTA DIDIK
Rifqi, Adilla Maulana;
Hardianti, Risa Dwita
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pembelajaran Science Integrated Learning (SIL) berbantuan E-LKPD interaktif. Model pembelajaran Science Integrated Learning (SIL) dapat untuk kegiatan pembelajaran IPA secara kolaboratif di kelas yang dapat diterapkan media berupa Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD) interaktif yang bisa memfasilitasi peserta didik untuk berkolaborasi dalam kegiatan pembelajaran. Uraian tersebut menjadi dasar dalam mengatasi rendahnya kemampuan kolaborasi peserta didik dengan pembelajaran Science Integrated Learning (SIL) berbantuan E-LKPD interaktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan desain true experimental dengan bentuk posttest-only control design. Sampel diambil menggunakan teknik random sampling dan diperoleh kelas VII C sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran SIL dan kelas VII A sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Alur Merdeka. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan observasi dan angket. Data penelitian diperoleh dari lembar observasi dan angket kemampuan kolaborasi peserta didik. Analisis data menggunakan uji-t dan Analisis Statistik Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kolaborasi peserta didik saat dihitung dengan uji-t diperoleh nilai thitung 5,23 > 1,67 ttabel yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran SIL berbantuan E-LKPD interaktif. Persentase skor akhir kemampuan kolaborasi pada kelas eksperimen adalah sebesar 79% dengan kategori baik dan kelas kontrol sebesar 67% dengan kategori baik. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan kolaborasi pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, walaupun keduanya berkategori baik. Simpulan penelitian ini yaitu model Science Integrated Learning (SIL) berbantuan E-LKPD interaktif berpengaruh signifikan terhadap kemampuan kolaborasi peserta didik.