Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Jarak Waktu dan Jumlah Vaksin dengan Hasil Reaktif Ig-G SARS-Cov-2 (Studi Kasus Populasi Remaja SMA Kalam Kudus II Jakarta) Donatila Mano S; Yohanes Firmansyah; Hendsun Hendsun; Edwin Destra; Alexander Halim Santoso
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10594

Abstract

ABSTRACT Vaccination against SARS-CoV-2 is essential in enhancing the body's defense against SARS-CoV-2 infection by increasing the level of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2. Determining the relationship between the number of vaccines and the vaccination interval plays a role in the level of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2 in the body to prevent primary infection from SARS-CoV-2. The assessment of cause-effect relationships is conducted through a cross-sectional study involving 76 subjects who met the inclusion criteria. The analysis performed includes descriptive analysis and analytical analysis to evaluate qualitative and quantitative data. In subjects who received a third dose of the vaccine, the Ig-G levels against SARS-CoV-2 were found to be higher compared to those who did not receive a third dose (p-value < 0.05). The levels of Ig-G against SARS-CoV-2 in the body are not consistently high, indicating the need for repeated vaccine administration every few months to maintain Ig-G levels (p-value < 0.05). This study demonstrates that the number of vaccinations plays a role in increasing the levels of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2, thus aiding in the body's fight against SARS-CoV-2 infection. The vaccination interval is also an important factor to consider, as the Ig-G levels against SARS-CoV-2 may decline over time, necessitating repeated vaccinations to maintain Ig-G levels. Both the number of vaccinations and the vaccination interval are crucial in maintaining the levels of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2, thus preventing primary SARS-CoV-2 infections. Keywords: Ig-G SARS-CoV-2, Antibodies, Primary Infection, Vaccination Interval, Number of Vaccines  ABSTRAK Vaksinasi SARS-Cov-2 merupakan hal yang esensial dalam meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi SARS-Cov-2 dengan meningkatkan jumlah antibodi Ig-G SARS-Cov-2. Menentukan hubungan antara jumlah vaksin dan jarak waktu vaksinasi dalam perananannya terhadap kadar antibodi Ig-G SARS-Cov-2 di dalam tubuh untuk mencegah terjadinya Infeksi Primer dari SARS-Cov-2. Penilaian hubungan sebab akibat dilakukan dengan penelitian potong lintang dan dilakukan pada 76 subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi. Analisa yang dilakukan adalah analisa deskriptif dan analisa analitik untuk menilai data kualitatif dan kuantitatif. Pada subjek yang menerima vaksin ketiga memiliki nilai Ig-G SARS-Cov-2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menerima vaksin ketiga (p-value <0,05). Kadar Ig-G SARS-Cov-2 juga tidak selalu tinggi di dalam tubuh sehingga perlu dilakukan pemberian vaksin berulang setiap beberapa bulan untuk mempertahankan kadar Ig-G SARS-Cov-2 (p-value <0,05). Penelitian ini menunjukan bahwa jumlah vaksinasi memiliki peranan dalam meningkatkan kadar Ig-G SARS-Cov-2 sehingga antibodi dalam melawan infeksi dari SARS-Cov-2. Jarak vaksinasi juga merupakan hal yang perlu diperhatikan karena kadar Ig-G SARS-Cov-2 akan menurun sehingga diperlukan vaksin berulang untuk mempertahankan kadar Ig-G SARS-Cov-2. Pemberian jumlah vaksinasi dan jarak waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan dan menjadi esensial dalam peranannya untuk mempertahankan kadar antibodi Ig-G SARS-Cov-2 untuk mencegah terjadinya infeksi primer SARS-Cov-2. Kata Kunci: Ig-G SARS-Cov-2, Antibodi, Infeksi Primer, Jarak Vaksin, Jumlah Vaksin
Kegiatan Pengukuran Tekanan Darah dan Penyakit Darah Tinggi pada Populasi Usia Produktif Erick Sidarta; Bryan Anna Wijaya; Fiona Valencia Setiawan; Edwin Destra; Junius Kurniawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2024): Juni : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v6i2.539

Abstract

Hypertension is an increasing global health problem. By 2025, it is estimated that 1.5 billion people will suffer from hypertension, with 10.44 million deaths annually caused by hypertension and its complications. Most cases are idiopathic, related to genetic factors, diet and lifestyle. Uncontrolled hypertension significantly increases the risk of cardiovascular disease, kidney failure, and stroke. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) method for blood pressure screening and counseling in adults at PT. Narindo, North Jakarta. The results of blood pressure examination showed that 4 people (3.08%) had grade 3 hypertension, 7 people (5.38%) had grade 2 hypertension, 20 people (15.38%) had grade 1 hypertension. Monitor blood pressure regularly and increasing public health knowledge can increase awareness and encourage healthy lifestyle changes, reducing the prevalence and complications of hypertension.