Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENYULUHAN MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA SINGOCANDI: Counseling On Clean And Healthy Living Behavior During The Covid-19 Pandemic In Singocandi Village Heny Alpandari; Tangguh Prakoso; Hendy Hendro; Khairul Anwar; Nindya Arini; Winda Widyastuti; Muhamad Imanuddin
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v2i3.106

Abstract

Corona Virus or Covid-19 (Corona Virus Disease-19) has been defined by WHO (World Health Organization) as a new type of disease caused by infection with the Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2). Corona virus has a high transmission rate, and can cause death in the elderly and individuals with serious illnesses. Patients infected with the virus initially show symptoms like the common cold (fever, cough, runny nose, sore throat) muscle aches, headaches) but if not treated immediately will lead to severe symptoms such as diarrhea and pneumonia. Even some patients who have a history of comorbidities if they are infected can be at risk of death. The government has issued a policy in the form of a health protocol that must be implemented by every individual as a step to break the chain of transmission of Covid-19. One type of the protocol implements Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). Singocandi Village is one of the villages located in Kota District, Kudus. The large number of community activities that residents participate in has the potential to spread the Covid-19 outbreak. The implementation of the Health protocol in Singocandi Village has not been fully implemented, this is due to a lack of information regarding how to apply the Health protocol properly and correctly. Based on the results obtained, the enthusiasm of the community from the extension activities was very good, this can be seen from the formation of clean and healthy behavior activities (PHBS) and the implementation of health protocols in every activity carried out in the midst of the Covid-19 pandemic
Optimalisasi Pekarangan Menjadi Kebun Tanaman Obat Keluarga Yang Produktif di Desa Ploso, Kota Kudus Heny Alpandari; Khairul Anwar; Veronica Krestiani; Suharijanto Suharijanto
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.631

Abstract

Pertumbuhan ekonomi diwilayah perkotaan meningkat sangat cepat dan berkontribusi pada peningkatan pembangunan wilayah. Dampak yang ditimbulkan adalah penyempitan pekarangan rumah diperkotaan. Desa Ploso merupakan Kawasan padat penduduk yang memiliki pekarangan sempit namun masih potensial untuk dikembangkan. Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu jenis tanaman yang baik untuk dikembangkan di pekarangan rumah. Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu masyarakat memaksimalkan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman TOGA dan menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat TOGA. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus pada bulan September 2023. Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah penyampaian materi, diskusi, praktik, dan pendampingan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah peserta secara umum telah mengetahui proses budidaya TOGA, sehingga pengabdian kali ini difokuskan pada persiapan media tanam yang baik, pemilihan rimpang yang akan digunakan sebagai bibit dan cara perawatan tanaman secara optimal.
Edukasi Pengendalian Kutu Putih Pada Tanaman Alpukat di Desa Ternadi Kabupaten Kudus Tangguh Prakoso; Heny Alpandari; Farida Yuliani; Khairul Anwar
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.794

Abstract

Budidaya alpukat mentega (Persea americana) yang ada di Desa Ternadi belum sepenuhnya menggunakan teknik yang tepat, terutama saat pengendalian hama penyakit. Pengendalian hama yang dilakukan menggunakan pestisida kimia dan tidak dilakukan pengendalian secara terpadu. Hama yang sering menyerang tanaman alpukat adalah kutu yang berwarna putih (Paracoccus marginatus) atau dikenal juga sebagai kutu kebul. Ekskresi kutu putih menyebabkan daun menjadi berwarna hitam dan menutupi seluruh daun. Metode kegiatan adalah survei, penyuluhan, praktik, dan pendampingan. Kegiatan pengabdian dilakukan di balai Desa Ternadi tanggal 12 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023, yang dihadiri kurang lebih 30 petani alpukat Desa Ternadi. Didapatkan hasil bahwa kutu putih menjadi permasalahan utama di budi daya alpukat, sehingga dilakukan penyuluhan yang juga di lengkapi praktik pengendalian hama tersebut. Antusias dari peserta baik hal ini juga dilihat dari banyaknya peserta serta penerapan pengendalian sesuai arahan Ketika penyuluhan yang tetap diterapkan oleh masyarakat Ketika kegiatan pendampingan oleh tim.
Optimalisasi Pekarangan Menjadi Kebun Toga dalam Upaya Mitigasi Iklim di Desa Ploso, Kota Kudus Heny Alpandari; Khairul Anwar; Veronica Krestiani; Suharijanto Suharijanto
KUAT : Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan Vol 6 No 1 (2024): Edisi Maret
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/kuat.v6i1.2325

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di wilayah perkotaan meningkat sangat cepat dan berkontribusi pada peningkatan pembangunan wilayah. Dampak yang ditimbulkan adalah penyempitan pekarangan rumah di perkotaan dan menyebabkan suhu lebih panas karena berkurangnya tanaman sebagai penghasil oksigen. Desa Ploso adalah daerah yang ramai penduduknya dengan lahan rumah yang terbatas, namun memiliki potensi yang bisa ditingkatkan. Salah satu opsi yang menjanjikan untuk pengembangan di pekarangan rumah adalah tanaman obat keluarga (TOGA), karena selain dimanfaatkan sebagai obat alami, TOGA juga menyumbang oksigen dan bisa menurunkan suhu lingkungan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mendukung warga dalam memanfaatkan sepenuhnya lahan pekarangan mereka untuk menanam tanaman obat keluarga (TOGA) dan memberikan pemahaman mengenai hubungan tanaman dengan iklim mikro dalam mewujudkan kampung proklim. Program pengabdian ini dilaksanakan di Desa Ploso, di wilayah Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus pada bulan September 2023. Pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan mencakup penyampaian materi, diskusi, praktik langsung, dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta secara umum telah memahami proses budidaya TOGA. Selain itu, masyarakat juga menunjukkan minat untuk mewujudkan konsep kampung iklim dengan menanam tanaman di pekarangan rumah menggunakan Polibag.
Land suitability evaluation for duku (Lansium domesticum Corr.) cv. Sumber in Kudus Regency, Central Java, Indonesia Murrinie, Endang Dewi; Anwar, Khairul; Fairuzia, Fazat; Arini, Nindya; Krestiani, Veronica; Yuliani, Farida; Imanuddin, Muhamad
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.121.6519

Abstract

Duku (Lansium domesticum) is an endemic plant in Indonesia with various benefits and distinctive tastes that many people favor. Duku originating from Kudus is known as Duku Sumber, one of the five superior duku varieties. The problem encountered today is the decreasing number of Duku Sumber plants due to land use change, and there has been no effort to increase the plant population. Information on land suitability as a basis for developing crops does not yet exist, so data about land suitability will be used as information on the wider distribution of planting areas in Kudus. This study aimed to evaluate the suitability and land use of Duku Sumber plants in the Kudus Regency. Geographic information systems and matching methods were applied to map the distribution of land suitability for Duku Sumber. The results showed that the potential and actual land suitability class for Duku Sumber are very suitable (S1) and quite suitable (S2) for the Jekulo, Hadipolo, Tenggeles, Golantepus, and Megawon areas, while the slightly suitable (S3) are Klaling, Ngembalrejo, Mejobo and Jati Wetan. The availability of nutrients (na) for nitrogen and potassium is the dominant limiting factor in this area. Nitrogen content in Jati Wetan (0.12%), Klaling (0.19%), and Hadiwarno (0.19%), while potassium content in Ngembalrejo (16.47 ppm) and Mejobo (18.57 ppm). Limitations in this area can be overcome by adding nitrogen and potassium fertilizers to become suitable land.
Mewujudkan Ketahanan Pangan Mandiri Lewat Edukasi Menanam Komoditas Hortikultura di Panti Asuhan Yatim Melati Kudus Puthut Jiwandono; Alfattah Widyadhana Pranovsty; Iqbal Shorikh Jaelani; Aisyah Febry Tri Astuti; Dhiniarta Wahyu Rintari; Marfasya Tri Riyana; Abdullah Abdullah; Khairul Anwar
Madaniya Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1218

Abstract

Edukasi dalam menumbuhkan kesadaran akan kepedulian terhadap lingkungan perlu ditanamkan sejak dini. Salah satu upaya nyata adalah melalui pelatihan penanaman yang dilaksanakan di Panti Asuhan Yatim Melati Kudus. Program ini bertujuan untuk membekali anak-anak dengan keterampilan dasar bercocok tanam yang tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Anak-anak diberikan edukasi mengenai jenis-jenis tanaman yang bermanfaat, teknik penanaman, hingga cara merawat tanaman agar tumbuh dengan baik. Selain teori, mereka juga terlibat langsung dalam praktik menanam sayuran yang bergizi dan berdaya guna bagi ketahanan pangan panti. Kegiatan ini dirancang untuk membangun rasa tanggung jawab, kemandirian, serta pemahaman bahwa lingkungan yang sehat dapat mendukung kehidupan yang lebih baik. Program ini juga menekankan pentingnya keberlanjutan. Pemeliharaan kebun secara rutin menjadi bagian dari kegiatan harian anak-anak, sehingga kebun tetap produktif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh penghuni panti. Selain itu, keterampilan yang mereka peroleh diharapkan dapat menjadi bekal berharga di masa depan, baik dalam kehidupan pribadi maupun saat mereka berkontribusi di masyarakat. Dengan demikian, program ini bukan hanya menanam tanaman, tetapi juga menanam nilai-nilai positif dalam diri anak-anak sebagai generasi penerus yang peduli lingkungan dan mandiri.
Penerapan Mikrokontroler Pembasmi Hama Ramah Lingkungan pada Kelompok “Tani Jaya” Desa Pasir Mijen Kabupaten Demak Khoirul Muslimin; Ali Ali; Khairul Anwar; Anandayu Sekar Purbaningrum; Elda Nur Ivana
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 2 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i2.20420

Abstract

Kelompok tani "Tani Jaya" di Desa Pasir, Kecamatan Demak, menghadapi permasalahan serangan hama yang merusak tanaman pertanian mereka. Penanganan hama secara konvensional sering kali menggunakan pestisida kimia yang berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan teknologi pembasmi hama ramah lingkungan berbasis mikrokontroler pada kelompok tani tersebut. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dengan menggunakan sensor otomatis yang mendeteksi keberadaan hama dan mengaktifkan mekanisme pengusiran berbasis sinyal ultrasonik. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa penggunaan mikrokontroler tidak hanya mampu menurunkan populasi hama secara signifikan, tetapi juga meningkatkan hasil panen kelompok tani tanpa merusak lingkungan. Dengan penerapan teknologi ini, para petani mendapatkan solusi yang lebih efisien, hemat biaya, dan berkelanjutan untuk menjaga hasil pertanian mereka.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Pemberian Mikoriza dan Biochar Padi di Lahan Pasir Arini, Nindya; Anwar, Khairul; Abdillah, Alwi Yusuf
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XIII Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v13i1.606

Abstract

Lahan pasir memiliki potensi besar yang dapat digunakan sebagai lahan budidaya hortikultura. Namun lahan pasir memiliki banyak faktor pembatas, salah satunya adalah rendahnya kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dari pengaruh pemberian mikoriza dan biochar padi terhadap pertumbuhan dan hasil dari tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2023 – Februari 2024 di lahan pasir Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis mikoriza 0 g/tanaman (M1), 3 g/tanaman (M2), dan 5 g/tanaman (M3). Faktor ke dua dosis biochar padi 0 ton/ha (S1), 6 ton/ha (S2), dan 12 ton/ha (S3). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji anova serta dilanjutkan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza 5 g/tanaman (M3) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering konsumsi per rumpun, bobot umbi kering konsumsi per petak, bobot brangkasan segar dan bobot brangkasan kering. Sedangkan Biochar padi dosis 12 ton/ha (S3) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah umbi per rumpun. Pada interaksi kombinasi terhadap dua perlakuan berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 5 MST, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering konsumsi per rumpun dan bobot umbi kering konsumsi per petak.
Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri Penyebab Hawar Daun Padi (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) Af’idzatuttama, Af’idzatuttama; Anwar, Khairul; Amara, Khansa
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 4 No. 2 (2025): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/juster.v4i2.1786

Abstract

Salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman padi yaitu Hawar Daun Bakteri (HDB). Penyakit HDB ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Gejala khas penyakit ini yaitu gejala diawali dari pucuk daun yang berwarna keabu-abuan berupa bercak pada satu atau kedua sisi daun, bercak akan meluas kearah pangkal daun dan melebar sehingga terbentuk hawar (blight). Isolasi bakteri Xoo dilakukan berdasarkan tanaman padi yang terserang hawar daun di lapang. Sampel diambil dari 4 Provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. Masing-masing sampel daun padi diisolasi pada media spesifik Xoo yaitu Xanthomonas Agar (XA). Identifikasi X. oryzae pv. oryzae dilakukan berdasarkan pada uji sifat Gram, uji hipersensitivitas, uji Starch Hydrolysis, dan uji patogenesitas dengan tanaman padi. Hasil pengujian menunjukkan bakteri Xanthomonas oryzae bersifat Gram negatif, uji hipersensitivitas positif, tidak menunjukkan zona bening di area koloni pada uji Starch Hydrolysis, dan menunjukkan gejala lesion pada uji patogenesitas. Koloni bakteri hasil identifikasi Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) berwarna kuning cerah, berlendir, bulat, dan tepian rata.