Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Effect of humic acid on the growth and yield of two maize (Zea mays L.) cultivars on andisol Tangguh Prakoso; Endang Sulistyaningsih; Benito Heru Purwanto
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.36935

Abstract

One way to improve maize (Zea mays L.) production is through land extension using Andisol land. However, Andisol soil has phosphate (P) fixation problem due to the high amorphous material. Hence, the use of organic material in the form of humic acid that has greater affinity to amorphous minerals is recommended to solve the problem. This research was conducted in February-May 2017 at Tri Dharma field of Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada. The Andisol land used has a low available P category from Datar, West Java and Wonosobo, Central Java. This research was arranged in a Randomized Complete Block Design (RCBD), consisting of two factors. The first factor was maize cultivar (Bisi-2 and Pioneer-35). The second factor was the doses of humic acid, consisting of control treatment (without fertilizer and humic acid), NPK without humic acid, and NPK + humic acid at 5%, 10%, and 15%. The percentage of humic acid given, based on the amount of NPK 16:16:16 fertilizer, was 350 kg.ha-1. Fertilization was applied three times 100 kg.ha-1 on 1 WAP, 150 kg.ha-1 at 3 WAP and 100 kg ha-1 at 7 WAP. The results is, humic acid treatment had the same effect with NPK fertilization treatment only and control on P available Andisol soil. Humic acid, also has the same effect with NPK fertilizer treatment in increasing the yield component of 100 seeds weight, dry weight of seeds, harvest index, length of cobs and productivity.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Optimalisasi Pekarangan Sebagai Ketahanan Pangan Keluarga Heny Alpandari; Tangguh Prakoso
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i2.337

Abstract

Land yard can still be used optimally to fulfill family nutrition. For the people of Daya Makmur Village, plant cultivation in the yard is a common thing that has been done for a long time. But over time, there was a change in habits in rural communities, where they began to leave the activity of growing vegetables in their yards. In fact, most of the yard was left empty and overgrown with grass. The purpose of this service activity is to regenerate public interest and awareness in cultivating vegetables in the yard to meet family nutrition. The method of activities carried out is survey, counseling and discussion. From the results of the activities that have been carried out, it is concluded that the people of Daya Makmur Village already know the techniques of cultivating vegetable crops and the community is motivated again to plant vegetables in their yards.
PENYULUHAN MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA SINGOCANDI: Counseling On Clean And Healthy Living Behavior During The Covid-19 Pandemic In Singocandi Village Heny Alpandari; Tangguh Prakoso; Hendy Hendro; Khairul Anwar; Nindya Arini; Winda Widyastuti; Muhamad Imanuddin
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v2i3.106

Abstract

Corona Virus or Covid-19 (Corona Virus Disease-19) has been defined by WHO (World Health Organization) as a new type of disease caused by infection with the Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2). Corona virus has a high transmission rate, and can cause death in the elderly and individuals with serious illnesses. Patients infected with the virus initially show symptoms like the common cold (fever, cough, runny nose, sore throat) muscle aches, headaches) but if not treated immediately will lead to severe symptoms such as diarrhea and pneumonia. Even some patients who have a history of comorbidities if they are infected can be at risk of death. The government has issued a policy in the form of a health protocol that must be implemented by every individual as a step to break the chain of transmission of Covid-19. One type of the protocol implements Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). Singocandi Village is one of the villages located in Kota District, Kudus. The large number of community activities that residents participate in has the potential to spread the Covid-19 outbreak. The implementation of the Health protocol in Singocandi Village has not been fully implemented, this is due to a lack of information regarding how to apply the Health protocol properly and correctly. Based on the results obtained, the enthusiasm of the community from the extension activities was very good, this can be seen from the formation of clean and healthy behavior activities (PHBS) and the implementation of health protocols in every activity carried out in the midst of the Covid-19 pandemic
Inisiasi Pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Menuju Desa Mandiri Ekonomi Sri Mulyani; Tangguh Prakoso; Rochmad Winarso; Heru Saputro; Budi Gunawan; Fajar Nugraha
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.16453

Abstract

Desa Gunungsari merupakan desa yang berlokasi di lereng Gunung Muria. Desa Gunungsari memiliki potensi besar sebagai daerah penghasil kopi. Mata pencaharian utama masyarakat Desa Gunungsari adalah sebagai petani kopi. Metode penanaman petani kopi Desa Gunungsari dengan menggunakan sistem agroforestri. Beberapa masalah yang dihadapi oleh petani kopi di antaranya adalah fluktuasi harga kopi, lemahnya akses pemasaran, keterbatasan teknologi pertanian, dan kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi melalui pembentukan kelompok usaha perhutanan sosial. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian terbagi dalam beberapa tahap meliputi pendekatan komunitas, membangun sinergitas dengan lembaga perhutanan setempat, sosialisasi, bimbingan teknis, dan pendampingan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa para petani Desa Gunungsari memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya pendirian kelompok usaha perhutanan sosial dalam meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha. Dengan pemahaman yang kuat tentang manfaat kelompok usaha perhutanan sosial, maka di akhir kegiatan pengabdian para petani sangat antusias untuk segera membentuk kelompok usaha perhutanan sosial yang diberi nama “Sari Lestari Sejahtera”.
Perbaikan Bahan Tanam Kopi Robusta Sebagai Perintisan Desa Agrowisata Desa Ternadi Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Tangguh Prakoso; Shodiq Eko Ariyanto; Winda Widyastuti; Endang Dewi Murrinie
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.649

Abstract

Pengabdian ini memiliki urgensi dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Kudus khususnya mengembangkan Desa Ternadi Dawe Kudus menuju Desa Agrowisata. Tujuan pengabdian IbM ini meningkatkan ketrampilan mitra Kelompok Tani Gunung Janti, meningkatkan omset, meningkatkan kualitas layanan mitra, dan mengembangkan terbentuknya Desa Ternadi sebagai Desa Agrowisata. Luaran yang ditargetkan pada pengabdian IbM ini pada aspek keberdayaan mitra adalah 1) pada tahun pertama (2023): ketersediaan bibit kopi sebesar 20%, teknologi pemeliharaan kopi 30%, manajemen tata kelola lahan agrowisa terwujud 50%. 2) Tahun kedua (2024): peningkatan jumlah omset penjualan kopi sebanyak 20%, peningkatan inovasi produk 10% dari produk yang sudah ada. 3) Tahun ketiga (2025): penggunaan digital signage touchscreen dapat diimplemetasi kan mitra 50%, dikenalnya Desa Ternadi sebagai desa agrowisata oleh masyarakat 50%.
Edukasi Pengendalian Kutu Putih Pada Tanaman Alpukat di Desa Ternadi Kabupaten Kudus Tangguh Prakoso; Heny Alpandari; Farida Yuliani; Khairul Anwar
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.794

Abstract

Budidaya alpukat mentega (Persea americana) yang ada di Desa Ternadi belum sepenuhnya menggunakan teknik yang tepat, terutama saat pengendalian hama penyakit. Pengendalian hama yang dilakukan menggunakan pestisida kimia dan tidak dilakukan pengendalian secara terpadu. Hama yang sering menyerang tanaman alpukat adalah kutu yang berwarna putih (Paracoccus marginatus) atau dikenal juga sebagai kutu kebul. Ekskresi kutu putih menyebabkan daun menjadi berwarna hitam dan menutupi seluruh daun. Metode kegiatan adalah survei, penyuluhan, praktik, dan pendampingan. Kegiatan pengabdian dilakukan di balai Desa Ternadi tanggal 12 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023, yang dihadiri kurang lebih 30 petani alpukat Desa Ternadi. Didapatkan hasil bahwa kutu putih menjadi permasalahan utama di budi daya alpukat, sehingga dilakukan penyuluhan yang juga di lengkapi praktik pengendalian hama tersebut. Antusias dari peserta baik hal ini juga dilihat dari banyaknya peserta serta penerapan pengendalian sesuai arahan Ketika penyuluhan yang tetap diterapkan oleh masyarakat Ketika kegiatan pendampingan oleh tim.
Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Ternadi Kabupaten Kudus Melalui Edukasi Pembibitan Tanaman Hortikultura Tangguh Prakoso; Shodiq Eko Ariyanto; Winda Widyastuti; Endang Dewi Murrinie
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.804

Abstract

Salah satu subsektor pertanian yang menjadi andalan hingga saat ini adalah hortikultura. Produk hortikultura meliputi tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias mempunyai kontribusi yang besar terhadap manusia dan lingkungan, salah satunya adalah di Indonesia. Akan tetapi salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah cara budidaya komoditas hortikultura khususnya sayuran yang kurang sehat akibat penggunaan bahan kimia dalam proses perawatannya, sehingga masyarakat cenderung memilih untuk melakukan pemanfaatan pekarangan untuk budidaya hortikultura secara mandiri khususnya sayuran dibandingkan membelinya di pasar. Kegiatan pemberdayaan desa binaan dalam bentuk pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Ternadi melalui edukasi pemanfaatan pekarangan sebagai penyedia sumber makanan sehat melalui pembibitan tanaman hortikultura. Pekarangan memiliki potensi yang besar dalam mendukung pelengkap gizi keluarga, karena jika dimanfaatkan dengan optimal, pekarangan dapat menjadi sumber ketahanan pangan keluarga. Oleh karena itu tim pengabdian bekerja sama dengan ibu-ibu Kelompok PKK Desa Ternadi dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan cara memberikan edukasi dan pelatihan tentang pembibitan tanaman hortikultura khususnya sayuran. Didapatkan hasil bahwa antusiasme dari peserta sangat baik, dilihat dari banyaknya peserta aktif dalam berdiskusi serta mulai adanya kegiatan ibu-ibu kelompok PKK Desa Ternadi yang mulai membudidayakan tanaman hortikultura di lingkungan sekitar rumah.
RESPON JARAK TANAM DAN DOSIS UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata. Sturt) Tangguh Prakoso; Luqman Khakim
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4728

Abstract

Sweet corn is a vegetable commodity that is very popular in America, Canada and Asia, including Indonesia, where sweet corn has become known since the 1980s. The volume of sweet corn imports in Indonesia in 2021 increased by 15%, with total imports reaching 995.99 thousand tons. Market demand for sweet corn continues to increase, reaching 11.1 million tons for food industry raw materials, 5.93 million tons for food industry raw materials, 405 thousand tons for household consumption, and around 1.5 million tons for other needs. However, this has not been able to meet the large demand required. Low corn productivity can be caused by several factors, such as not yet implementing recommended cultivation technologies such as setting plant spacing and urea fertilizer doses. This research used a factorial  Randomized Complete Block Design (RCBD) method with two factors, namely planting distance (J) with 3 levels, namely J0: 70 cm x 10 cm with a total of 72 plants per plot, J1: 70 cm x 25 cm (control) with 28 plants per plot, J2: 70 cm x 40cm with 16 plants per plot. The second factor is the dose of urea fertilizer (D) with 3 levels, namely: D0: 200 kg/ha with a fertilizer dose of 126 g/plot, D1: 350 kg/ha (control) with a fertilizer dose of 220 g/plot, and D2: 500 kg/ha with a fertilizer dose of 315 g/plot. The results showed that increasing plant spacing and higher urea fertilization had an effect on increasing the growth and yield of sweet corn plants.
Pengenalan Pupuk Organik Kompos Kepada Siswa/i Play Group Ya Ummi Fatimah Kudus untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan Khairul Anwar; Tangguh Prakoso; M. Aris Pujiyanto
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 3 (2022): September : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v1i3.603

Abstract

Pertanian berkelanjutan merupakan kegiatan pertanian yang berupaya untuk memaksimalkan manfaat sosial dari pengelolaan sumber daya biologis. Untuk mendukung upaya pertanian berkelanjutan, salah satunya yaitu dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menggantikannya dengan pupuk organik. Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik baik tumbuhan kering maupun limbah dari kotoran ternak yang diurai oleh mikroba hingga dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengenalkan pupuk organik kompos, serta proses pembuatannya kepada siswa/i Play Group YA UMMI Fatimah untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Metode yang dilakukan yaitu dengan memberikan pengenalan mengenai pupuk organik kompos dan cara pembuatan kompos, serta melakukan penanaman bibit cabe menggunakan pupuk organik kompos organik. Siswa/i Play Group YA UMMI Fatimah sangat semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan mulai dari pengenalan pupuk organik kompos, proses pembuatan pupuk organik kompos dan penanaman bibit cabe menggunakan pupuk organik kompos.
PENGEMBANGAN POTENSI KOPI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN KUDUS Prakoso, Tangguh; Alpandari, Heny; Widyastuti, Winda; Ariyanto, Shodiq Eko
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 21 No 1 (2024): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v21i1.3410

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Kudus namun potensinya belum tergali secara optimal. Adanya program pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus (KAKK) membuka harapan baru untuk meningkatkan pengembangan potensi kopi Kabupaten Kudus yang paling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Identifikasi dan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Kudus merupakan daerah yang sangat potensial perkembangan kopi karena masih banyak keunggulan yang tidak dimiliki kopi ditempat lain seperti: Agroklimat yang sesuai untuk tanaman kopi, petani kopi berpengalaman dan masih banyak lagi. Metode yang digunakan untuk mencari strategi yang tepat adalah analisis SWOT. Strategi komprehensif yang ditemukan dari hasil metode analisis SWOT adalah sebagai berikut: (1) Pembentukan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kopi; (2) Peningkatan peran pemerintah; (3) Terbentuknya Gabungan Petani Kopi Daerah Kudus; (4) Implementasi Pembangunan Konsep Agropolitan Kabupaten Kudus (KAKK).