Aguscik Aguscik
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) MELALUI PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI PENYAKIT PADA PEMBUAT PEMPEK Sri Martini; Sumitro Adi Putra; Aguscik Aguscik; Herawati Jaya; Ari Athiutama
Jurnal Salingka Abdimas Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v3i1.4383

Abstract

Carpal Tunnel Syndrom (CTS) adalah salah satu jenis cumulative trauma disorders (CTD) yang disebabkan terjebaknya nervus medianus dalam terowongan carpal pada pergelangan tangan dengan gejala nyeri, kebas dan kesemutan pada jari-jari dan tangan. CTS ini disebabkan pekerjaan yang repetatif (berulang) seperti membuat pempek. Hal ini berpengaruh terhadap pekerjaan sehari-hari, pada pihak pengusaha menimbulkan kerugian akibat menurunnya produktivitas, pengeluaran meningkat dalam bentuk biaya pengobatan dan pembayaran ganti rugi karena keterbatasan dan kecacatan pekerja. Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini CTS pada pembuat pempek. Metode pengabmas ini adalah redemonstrasi dan demonstrasi pemeriksaan Provokasi, dengan keterlibatan mitra yaitu Gapenham (Gabungan Pengusaha Handycraf Makanan Minuman). Kegiatan pengabmas diikuti oleh 25 orang peserta pekerja pempek, kegiatan tersebut berupa penyuluhan, demonstrasi pada pemeriksaaan provokasi, kemudian sebelumnya dilakukan pemeriksaan vital sign dan penimbangan berat badan. Hasil kegiatan tersebut 20 orang ibu ibu pembuat pempek – pempek menderita nyeri ringan dan sedang pada pergelangan tangan. Diharapkan pada pembuat pempek dapat melakukan pencegahan dengan cara melakukan deteksi dini penyakit CTS dan dilakukan kegiatan pengabmas selanjutnya,berupa latihan perengangan CTS.
PERBANDINGAN KADAR ZAT BESI DAN VITAMIN C PADA IBU HAMIL ANEMIA DAN TIDAK ANEMIA DI KABUPATEN SELUMA Rostika Flora; Mohammad Zulkarnain; Hamzah Hasyim; Nurmalia Ermi; Risnawati Tanjung; Sri Martini; Aguscik Aguscik; Ikhsan Ikhsan; Nurlaili Nurlaili; Samwilson Slamet; Yetti Purnama; Neshy Sulung
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Zat besi dan vitamin C sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia. Zat besi berperan untuk pembentukan eritrosit, sedangkan vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Kekurangan asupan zat besi dan vitamin C akan berdampak terhadap kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung. Penelitian ini bertujuanuntuk membandingkan kadar zat besi dan vitamin C pada ibu hamil anemia dan tidak anemia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian case-control yang diadakan di Kabupaten Seluma. Sampel berjumlah 30 orang ibu hamil, terdiri dari 15 orang ibu yang mengalami anemi dan 15orang ibu yang tidak anemia. Dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar Hb, zat besi dan vitamin C.  Pengukuran kadar Hb dilakukan menggunakan Hb meter digital, pengukuran kadar Fe dan vitamin C menggunakan metode colorimetric. Data karakteristikdiperoleh dari kuisioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS versi 22. Hasil: Data karakteristik menunjukkan bahwa, mayoritas (53%) ibu hamil anemia berusia 20-35 tahun dan berada di usia kehamilan Trimester II (60%). Sebagian besar (53,3%)merupakan kehamilan pertama. 73,3% ibu berpendidikan rendah, tidak bekerja (80%) serta mempunyai status ekonomi yang rendah (73,3%). Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan bahwa, rerata kadar Hb (10,38 ± 0,83 vs 12,72 ± 1,10 g/dL), zat besi (90,54 ± 12,55 vs 99,38 ±9,59 µg/dL) dan vitamin C (1,97 ± 1,01 vs 2,82 ± 0,97 µg/dL) pada ibu anemia lebih rendah dibandingkan ibu yang tidak anemia dan secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna antara zat besi (p=0,039) danvitamin C (0,026) ibu hamil yang mengalami anemia dan tidak anemia.  Konsumsi zat besi dan vitamin C serta monitoring kadar hemoglobin selama kehamilan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Kata kunci: anemia, kadar hemoglobin, zat besi, vitamin C
Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Minuman Siap Saji Untuk Pencegahan Stunting di Kecamatan Tuah Negeri Rostika Flora; Fatmalina Febri; Indah Yuliana; Desri Maulina Sari; Yuliarti Yuliarti; Yeni Anna Appulembang; Risnawati Tanjung; Helfi Nolia; Aguscik Aguscik
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi oleh negaraberkembang, termasuk Indonesia. Angka kejadian stunting di pedesaan lebih tinggi dibandingkanperkotaan. Rendahnya pendapatan orang tua di pedesaan berpengaruh terhadap asupan gizi anakdan berdampak terhadap kejadian  sunting. Salah satu desa dengan angka kejadian stunting cukuptinggi adalah desa Lubuk Rumbai  yang terletak di Kecamatan Tuah Negeri.  Di desa LubukRumbai banyak terdapat daun kelor yang ditanam oleh penduduk setempat. Pemanfaatan daunkelor sebagai bahan pangan fungsional belum banyak  diketahui oleh masyarakat, selama ini daunkelor hanya dimanfaatkan sebagai sayuran. Daun kelor mengandung kalsium, zat besi, protein,vitamin A, vitamin B dan vitamin C yang penting untuk pertumbuhan anak.  Kegiatanpengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melatih ibu  dalam memanfaatkan daun kelor sebagaiminuman siap saji, yaitu teh daun kelor untuk pencegahan stunting. Metode: Kegitan pengabdian masyarakat diadakan di Desa Lubuk Rumbai Kecamatan Tuah Negeri,dengan kelompok sasaran ibu yang mempunyai anak balita.  Kegiatan yang dilakukan berupapendidikan kesehatan  tentang pencegahan stunting dan peragaan pembuatan minuman teh daunkelor. Sebelum dan sesudah kegiatan pendidikan kesehatan, dilakukan evaluasi terhadappengetahuan ibu tentang pencegahan stunting.  Hasil: hasil evaluasi pengetahuan didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu dalampencegahan stunting setelah diberi pendidikan kesehatan. Peragaan pembuatan teh daun kelor diikuti dengan baik oleh ibu, setelah selesai peragaan ibu mmpu melakukan simulasi pembutan tehdaun kelor. Kesimpulan: terjadi  peningkatan pengetahuan ibu dalam memanfaatkan bahan lokal yaitu daunkelor  sebagai pangan fungsional untuk mencegah stunting pada anak.Kata Kunci:  pencegahan stunting, stunting, teh daun kelor.