Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMANFAATAN INFOGRAFIS DALAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SMK Maria Rosalinda Talan; Adeline Lelo Lein; Kristofel Bere Nahak
Bakti Cendana Vol 3 No 2 (2020): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.3.2.2020.85-91

Abstract

Berdasarkan observasi awal, pelaksanaan gerakan literasi sekolah (GLS) belum melibatkan media teknologi informasi. Padahal, era revolusi industri 4.0 menuntut masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan segala pekembangan, salah satunya melalui penggunaan media digital. Oleh karena itu, tim pengabdi bertujuan melakukan pengabdian pendampingan pemanfaatan infografis dalam kegiatan literasi membaca sebagai jawaban tuntutan zaman tersebut. Pengabdian ini dilaksanakan di SMK Katolik Kefamenanu. Kegiatan ini meliputi tiga tahapan besar yakni 1) memperkenalkan, menjelaskan, dan mempraktikan desain infografis; 2) meminta peserta didik untuk membaca keunggulan objek Indonesia di Wikipedia, dan 3) melaporkan hasil baca melalui desain infografis. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan infografis dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas peserta didik dalam kegiatan literasi membaca. Motivasi dan kreativitas peserta didik dapat diidentifikasi dari tingkat aktivitas peserta didik yang tinggi dan kemampuan berkreasi memilih fitur-fitur menarik dalam templat infografis yang sesuai keinginan peserta didik. Dengan demikian infografis ini dapat direkomendasikan untuk diterapkan dalam literasi membaca sebagai bagian dari GLS.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI DAN RESPON PERILAKU MAHASISWA DALAM UPAYA MEMUTUSKAN MATA RANTAI PENULARAN COVID-19 DI PERBATASAN NKRI-RDTL Pius A L Berek; Maria M. N. Nahak; Maria Fatimah W. A. Fouk; Maria Afnita Lelang; Christina Anugrahini; Kristofel Bere
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 4 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikmb.v4i2.1218

Abstract

Latar belakang: Pandemi covid-19 menyebar sangat pesat dan belum ditemukan obat yang spesifik sehingga masyarakat lebih rentan tertular karena kurangnya pengetahuan dan persepsi serta praktik perilaku tidak memadai. Tujuan: mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan persepsi dan perilaku mahasiswa dalam memutuskan mata rantai penularan covid-19. Metodologi: Desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada Desember 2020. Instrumen pengetahuan, persepsi dan perilaku telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, nilai alfa chronbach 0,697-0,793. Karakteristik responden dianalisis dengan statistik deskriptif, sedangkan hubungan antar variabel menggunakan uji chi square dengan tingkat signifikansi p<0,05. Hasil: 502 responden menyelesaikan survei, rata-rata berumur 21,14 tahun (2,56), terbanyak perempuan (69,7%). Terdapat 67,1% mendapatkan informasi covid-19 melalui media sosial. Mayoritas memiliki pengetahuan memadai, namun 47,4% memiliki pengetahuan kurang. Dilaporkan pula persepsi dan perilaku negatif terkait upaya memutuskan mata rantai penularan covid-19, masing-masing 44,6% dan 50,4%. Sekitar 73,11% menyatakan bahwa antibiotik dan vaksin tidak efektif menghambat penyebaran covid-19. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi (p=0,900) dan perilaku memutuskan mata rantai penularan covid-19 (p=0,781). Kesimpulan: Penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan masyarakat untuk memutuskan mata rantai penularan covid-19. Mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen pengubah di masyarakat untuk memutuskan mata rantai penularan covid-19.
VERBA BERKLITIK DALAM BAHASA LAMAHOLOT DIALEK LEWOKLUOK (Clitic Verb on Lamholot Language Lewokluok Dialect) Adeline Lelo Lein; Faizal Arvianto; Kristofel Bere Nahak
Kandai Vol 18, No 2 (2022): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v18i2.3506

Abstract

This reseacrh contains: (1) morphosyntax and semantic-syntax classification of clitic verb and (2) shape of clitic verb in Lamaholot language Lewokluok dialect (BLDL). In morphosyntax clitic verb on BLDL only consist of action verbs and process-action verb and  syntactically is a transitive verb (V. trans+action). In addition, proclitic verbs on BLDL also have a semantic features action but syntactically is an intransitive verb (V. intrans+action). BLDL does not have proclitic verb which is syntactically ditranstive category.  While the enclitic verbs on BLDL consists of action verbs, motion verbs), and cognition verbs, and semantic-syntactically is a verb that has semantic features action and process, but generally enclitic verb on BLDL is syntactically intransitive category.  Based on its form, BLDL’s verb consist of (1) verbs that cannot stand alone (bound root morpheme) that must be attached to proclitic; and (2) verbs that can stand alone (free root morpheme) and can attach themselves to clitic. In addition, BLDL verb forms also can appear as (3) verbs that can stand alone, without experiencing any process-called simple verb; (4) The verb that has serialization structure or serial verbs.  Tulisan ini berisi tentang (1) klasifikasi verba berklitik secara morfosintaksis dan  semantis-sintaksis dalam bahasa Lamaholot dialek Lewokluok (BLDL); (2) bentuk verba berklitik dalam BLDL. Secara morfosintaksis verba berproklitik pada BLDL hanya terdiri atas verba aksi (actions) dan verba aksi-proses (action-process) dan secara sintaksis merupakan verba transitif (V. trans+aksi). Selain itu, verba berproklitik pada BLDL juga memiliki ciri semantis tindakan namun secara sintaksis merupakan verba intransitif (V. intrans+aksi). BLDL tidak memiliki verba berproklitik yang secara sintaksis berupa dwitransitif.  Sedangkan pada verba berenklitik pada BLDL terdiri atas verba aksi (actions), verba gerakan (motion), dan verba kognisi, dan secara semantis-sintaksis merupakan verba yang  memiliki ciri semantis tindakan (actions) dan proses. Namun, umumnya secara sintaksis verba berenklitik pada BLDL berkategori verba intransitif. Verba BLDL ditinjau dari segi bentuk terdiri atas (1) verba yang tidak dapat berdiri sendiri (bound root morpheme)  sehingga wajib mendapat bentuk klitik, dan dalam penelitian ini peneliti menyebutnya sebagai verba berprolitik; dan (2) verba yang dapat berdiri sendiri (free root morpheme) dan bisa melekatkan diri pada klitik. Selain itu, bentuk verba BLDL juga dapat tampil menjadi (3) verba yang dapat berdiri sendiri, tanpa mengalami proses apapun atau disebut dengan verba sederhana; (4) verba yang memiliki struktur serialisasi atau verba serial.
The Serial Verbs in Tetun Language Fehan Dialect Kristofel Bere Nahak; Abdul Rahim Arman Putera Dapubeang; Maria Delfiana Bano
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendesikripsikan konstruksi verba serial dalam bahasa Tetun dialek Fehan yang berjudul “Verba Serial dalam Bahasa Tetun dialek Fehan”. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari masyarakat bahasa sebagai informan. Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Malaka dan sumber data dalam penelitian ini merupakan masyarakat penutur bahasa Tetun dialek Fehan. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan lima teknik pengumpulan data yakni observasi, (pengamatan), teknik pancing,teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik perekaman, dan teknik catat. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa secara sintaktis, konstruksi verba serial (KVS) bahasa Tetun dialek Fehan membentuk suatu klausa tunggal, yang hanya terdiri dari suatu predikat walaupun terdapat dua verba didalamnya. Fungsi gramatikal subyek yang terdapat pada klausa tersebut, menjadi subyek yang sama bagi kedua verba pembentuk konstruksi serial. Sedangkan secara semantis serialisasi verba bahasa Tetun dialek Fehan memiliki pola yang beragam, yaitu: (1) serialisasi instrumental, (2) serialisasi verba lokatif (makna tempat), (3) serialisasi verba tujuan, (4) serialisasi verba kecaraan ,dan (5) serialisasi verba perpindahan atau gerakan. Kata Kunci: Verba Serial, Konstruksi Sintaksis, Ciri Semantis, Bahasa Tetun, Dialek Fehan
KEKERABATAN BAHASA TETUN DAN BAHASA DAWAN (LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF) Detantri Bere; Kristofel Bere Nahak; Adeline Lelo Lein
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13 No. 2 (2023): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v13i2.7664

Abstract

This research aims to describe the relationship between the Tetun and Dawan languages which is entitled “The kinship relationship between the Tetun and Dawan languages” using the theory of comparative historical linguistics. The method used qualitative and quantitative approaches using a lexicostatistic technique. The data collection methodology and technique used are effective methods of observation, interviewing, and recording. This research was conducted at the village of Rafae, Raimanuk District, Belu Regency. The research instrument used in the interview was a list of questions containing 200 basics (Swadesh) vocabulary. The results showed that there was a relationship between the Tetun and Dawan languages, attempts through 33 pairs of related words, with 5 pairs of identical words category, phonetic match 10, phonetically similar 6, and a different phonemic 12. The level of kinship Bahasa Tetun and Bahasa Dawan has a kinship at the level of rock (stock) with a percentage of 16,5 %.
KONSTRUKSI NEGASI BAHASA DAWAN Adeline Lelo Lein; Kristofel Bere Nahak
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 03 (2023): Jubindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbi.v8i03.6041

Abstract

Penelitian ini berisi tentang bentuk negasi dan konstruksi kalimat negasi dalam bahasa Dawan. Negasi atau pengingkaran, yakni proses atau konstruksi yang mengungkapkan pertentangan isi makna suatu kalimat, dilakukan dengan penambahan kata ingkar pada kalimat. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini bertumpu pada metode deskriptif kualitatif. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan tentang bentuk kata negasi yang kemudian dilanjutkan dengan deskripsi kontruksi kalimat negasi pada bahasa Dawan. Dalam BD terdapat 3 (tiga) bentuk pemarkah negasi, yaitu: kais ‘jangan’; kan-fa ‘tidak’ dan kan-fe ‘belum’ yang secara leksikal dan gramatikal memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Dalam konstruksi kalimat negasi pada BD, distribusi bentuk negasi kan-fa ‘tidak’ dan kan-fe ‘belum’ dituntut untuk selalu secara utuh mengapit bentuk predikat dalam kalimat, jika salah satu dari unsur negasi ini tidak hadir, maka kontruksi kalimat negasi tersebut tidak berterima. Sedangkan pada bentuk negasi kais ‘jangan’ yang sering digunakan dalam jenis kalimat imperative atau kalimat perintah.
SIKAP BAHASA MASYARAKAT NAGEKEO PADA BAHASA KEO DI KELURAHAN SASI KOTA KEFAMENANU Maria Dolorosa Opa Rai; Kristofel Bere Nahak; Maria Magdalena Namok Nahak; Abdul Rahim Arman Putera Dapubeang
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 03 (2023): Jubindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbi.v8i03.6044

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sikap bahasa keo yang digunakan oleh masyarakat nagekeo di kelurahan sasi kota kefamenanu dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi sikap bahasa keo pada masyarakat nagekeo di kelurahan sasi kota kefamenanu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara. Teknik kuisioner mengacu pada skala linkert karena dipandang untuk mengukur sikap, sedangkan teknik wawancara digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari kusisoner. Berdasarkan angket yang telah disebarkan kepada 54 responden, dapat diketahui bahwa sikap bahasa keo pada masyarakat nagekeo di kelurahan sasi kota kefamenanu adalah positif dengan pemerolehan skor sebesar 5.277.
ANALISIS BENTUK SAPAAN DALAM RITUAL PERKAWINAN ADAT MASYARAKAT DESA BAN’NAE: bahasa indonesia Melania Roswinda Naitili; Abdul Rahim Arman Putera Dapubeang; Adeline Lelo Lein; Kristofel Bere Nahak
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9 No 2 (2024): Jubindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk sapaan dalam ritual perkawinan adat masyrakat desa Ban’nae. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan bentuk sapaan dalam ritual perkawinan adat masyarakat desa Ban’nae. Penelitian ini dilakukan dengan tahap pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisis data dan menarik kesimpulan. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa analisis bentuk sapaan dalam ritual perkawinan adat masyarakat desa Ban’nae ditemukan bentuk-bentuk seperti: bentuk sapaan kekerabatn dan bentuk sapaan pangkat. Diantara dua bentuk sapaan tersebut bentuk sapaan kekerabatan merupakan bentuk sapaan terbanyak yaitu 22 bentuk sapaan dan 10 bentuk sapaan pangkat. Kata Kunci: sapaan, ritual perkawinan adat masyarakat desa Ban’nae
BENTUK SAPAAN PRONOMINA PERSONA BAHASA TETUN DIALEK FEHAN Kristofel Bere Nahak; Abdul Rahim Arman Putera Dapubeang
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2020): Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sapaan berdasarkan bentuk pronomina persona yang ada dalam bahasa Tetun dialek Fehan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak digunakan teknik dasar yang meliputi teknik sadap, libatcakap, simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Penelitian ini fokus pada pronomina persona yang digunakan sehari hari oleh masyarakat Fehan. Penelitian ini dilakukan di desa Kletek, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan bentuk pronomina persona bahasa Tetun dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu; (1) usia, (2) status sosial, (3) Keakraban. Usia memiliki beberapa fariabel yang mempengaruhi suatu bentuk sapaan pronomina persona, diantaranya bentuk hormat, keakraban, kerabat dekat dan bukan kerabat dekat. Status sosial memiliki dua faktor yang mempengaruhi suatu bentuk sapaan pronomina bahasa Tetun dialek Fehan, diantaranya fariabel tingkat kekayaan dan profesi tertentu. Istilah yang digunakan oleh masyarakat Fehan penutur bahasa Tetun yaitu Tata krama hakneter (penghormatan) dan hafolin (penghargaan) yang merupakan ciri khas dari masyarakat Fehan kepada mitra tutur yang memiliki status sosial yang tinggi dalam nilai sosial budaya masyaraka Fehan. Keakraban, Ada dua faktor yang mempengaruhi bentuk sapaan pronomina persona bahasa Tetun diantaranya faktor kekerabatan dan faktor usia. bentuk sapaan kmaluk dan belu merupakan sapaan keakraban dan bukan kerabat dekat sebagai ciri khas masyarakat Fehan kepada teman sebayanya yang memiliki profesi, hobi dan usia yang sama
STUDY ON THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) ON STUDENT LEARNING OUTCOMES: KAJIAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Simarmata, Justin Eduardo; Aprianti, Iis; Atencia, Bryant Bennet D.; Nahak, Kristofel Bere; Purnomo, Miko
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9 No 3 (2024): Jubindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of information technology, particularly Artificial Intelligence (AI), has opened new opportunities in the field of education, including the teaching of Computer English courses at the University of Timor. This study aims to examine the effectiveness of using AI, particularly ChatGPT, as a learning assistant in improving student learning outcomes. The research method used is a quasi-experimental design, involving 30 students. Data were collected through pretest and posttest assessments, and subsequently analyzed using descriptive and inferential statistics, including the t-test. The results indicate that the implementation of AI has a significant impact on improving student learning outcomes in three evaluation aspects: writing about types of computers, making comparisons, and constructing comparative sentences. The t-test analysis shows that all differences between pretest and posttest scores are significant (p < 0.05). Furthermore, the use of AI also enhances the consistency of student scores, as reflected in the improvement of the minimum, average, and maximum scores in each evaluation section. In conclusion, the implementation of AI, such as ChatGPT, has been proven effective in supporting a more personalized, interactive, and adaptive learning process. This study recommends further development of AI usage in education to create innovative learning that is relevant to the needs of the digital era.