Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bioscientiae, Jurnal ilmu ilmu Biologi

PENGARUH EKSTRAK DAUN ZODIA (Evodia suaveolens) SEBAGAI LARVASIDA NABATI TERHADAP KEMATIAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti Bayu Hari Mukti; Budi Prayitno; Rizky Ramadhani; Dede Mahdiyah
Bioscientiae Vol 19, No 2 (2022): Bioscientiae Volume 19 No 2
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/b.v19i2.6248

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor salah satu penyakit paling mematikan yaitu Dengue Haemorraghic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD). Zodia merupakan tanaman perdu asli Indonesia dari suku jeruk- jerukan (Rutaceae) yang mengandung zat aktif linalool serta alpha-pinene sebagai pengusir (repellent) nyamuk dan zat limonene, evodiamin serta rytaecarpin/rutacharpine yang berpotensi sebagai racun larvasida untuk memutuskan rantai hidup nyamuk vektor penyakit. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh dan efektivitas larvasida nabati dari ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens) terhadap kematian jentik nyamuk Aedes aegypti. Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan 6 perlakuan konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% ekstrak daun zodia dengan 4 kali pengulangan dan sampel 240 jentik Aedes aegypti instar III atau IV. Tes bioassay digunakan untuk menguji banyaknya larva nyamuk Aedes  aegypti  yang mati karena perlakuan konsentrasi yang diberikan selama 24 jam. Data dianalisis dengan Uji hipotesis Kruskal-Wallis (p-value < 0,05) dan Uji perbandingan Mann-Whitney. Hasil pengujian bioassay dengan koreksi rumus Abbot terhadap 7,5% kematian kontrol adalah 98,92% atau bahwa persentase efektivitas ekstrak daun zodia terhadap kematian jentik nyamuk Aedes aegypti sangat efektif sebagai alternatif larvasida nabati. Uji Kruskal-Wallis menyatakan hasil p-value sebesar 0,009 < 0,05, berarti terdapat pengaruh ekstrak daun zodia terhadap jumlah kematian jentik nyamuk Aedes aegypti. Hasil Uji Mann- Whitney dengan perbandingan perlakuan konsentrasi 2% dan 4% memperoleh p- value 0,500 > 0,05, berarti bahwa kematian jentik nyamuk di konsentrasi 2% sama dengan kematian di konsentrasi 4%. 2% adalah konsentrasi ekstrak yang disarankan digunakan dalam pengendalian jentik nyamuk Aedes aegypti.
KERAGAMAN MAKROZOOBENTOS SUNGAI PENGAMBAU HULU, HULU SUNGAI TENGAH Bayu Hari Mukti
Bioscientiae Vol 20, No 1 (2023): Bioscientiae Volume 20 No 1
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/b.v20i1.6961

Abstract

Sungai merupakan salah satu ekosistem perairan yang bermuara pada lautan dan merupakan habitat berbagai organisme perairan air tawar yang berdasarkan kebiasaan hidupnya digolongkan menjadi bentos, periphyton, plankton, nekton dan seston. Hewan bentos adalah organisme yang melekat/beristirahat atau hidup pada sedimen dasar ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman makrozoobentos di sungai Pengambau Hulu.  Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan 3 stasiun pengamatan secara purposif. Tiap stasiun dibagi menjadi 3 zona pengamatan yaitu tepi kiri dan kanan serta tengah sungai. Tiap zona diambil 5 titik pengamatan. Sampel dasar sungai diambil dengan menggunaan Ekman Grab berukuran 15 x 15 cm. Sampel kemudian disaring dan dibilas untuk mendapatkan spesimen bentos. Spesimen selanjutnya diidentifikasi di laboratorium biologi STKIP PGRI Banjarmasin. Berdasarkan hasil penelitin ditemukan 8 jenis makrozoa bentos di sungai Pengambau Hulu yaitu  Stenomelania torulosa, Melanoides tuberculata, Corbicula javanica, Elimia proxima, Aeshna sp., Parathelphusa convexa, Phylloda foliacea, dan Pila virescens. Tiga jenis dengan kelimpahan tertinggi adalah Corbicula javanica (kelimpahan relatif 24%), Elimia proxima (24%), dan Stenomelania torulosa (21%). Keragaman makrozoa bentos di sungai Pengambau Hulu tergolong sedang dengan nilai indeks 1,72; kekayaan jenisnya rendah dengan nilai indeks 1.31; dan kemerataan jenis tinggi dengan nilai indeks 0,88.