Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Scientech Research and Development

FORESTRY PARTNERSHIP SCHEME IN SOCIAL FORESTRY PROGRAM ON FOREST FARMERS GROUPS IN FOREST AREAS WITH THE SPECIAL PURPOSE OF SISIMENI SANAM, FATULEU SUBDISTRICT, KUPANG REGENCY Emanuella Elma Intania Logo; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang; Roni Haposan Sipayung
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.440

Abstract

Forestry Partnership scheme in Social Forestry Program is one of the programs implemented by the government to overcome the problem of forest destruction and deforestation. This research aims to determine the effectiveness of the Social Forestry Program and Forestry Partnership Scheme in preserving forest areas and improving the welfare of communities around forest areas. The research uses observation methods to determine plant types, interviews, and Good Services Ratio (GSR) analysis for the socio-economic characteristics of the community and the rate of land cover change using spatial analysis (Geographic Information System). The results of the research show that the Social Forestry Program Forestry Partnership Scheme is less effective in terms of conserving forest areas; this is indicated by changes in land cover conditions in 2013, 2018, and 2023, that forest land decreased by 19%, mixed plantations increased by 11.42 %, and settlements increased by 7.58%. The planting pattern used by members of the forest farmer group is agroforestry, which combines forestry crops with annual crops. The Forest Farmer Group in the Forestry Partnership program is running effectively economically, with a total economic value of 64,231,000 IDR per year, with the highest utilization being Cashew nuts at 71%. Respondents' income was very effective by 85%. The social aspect is less practical regarding respondents' welfare, with an average value of 2.59, meaning they are classified as less prosperous.
Potensi Penyimpanan Karbon Hutan Mangrove Di Taman Wisata Alam Laut Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Studi Kasus, Mangrove Oesapa, mangrove Ekowisata, dan Mangrove Paradiso) Maria Oktaviani Yohana Balut; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang; Roni Haposan Sipayung
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.443

Abstract

Ekosistem mangrove sebagai karbon biru (Blue carbon) yang berperan sebagai paru-paru dunia yaitu melalui penyerapan dan penyimpanan karbon. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dari masing-masing klaster diperoleh nilai biomassa dan kandungan karbon yaitu mangrove Oesapa nilai biomassa tegakan 1.664,17 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 782,16 C Ton/Ha serta nilai biomassa serasah 33,09 Ton/ha dan kandungan karbon serasah 156,55 C Ton/Ha, mangrove Ekowisata nilai biomassa tegakan 440,76 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 207,16 C Ton/Ha serta nilai biomassa serasah 298,11 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 140,11 C Ton/Ha dan mangrove Paradiso nilai biomassa tegakan 455,13 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 213,91 C Ton/ha serta nilai biomassa serasah 258,77 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 121,62 C Ton/Ha. Dari ketiga klaster diperoleh rata-rata potensi biomassa dan kandungan karbon tersimpan yaitu rata-rata nilai biomassa tegakan 853,35 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 401,08 C Ton/Ha serta rata-rata nilai biomassa serasah 296,65 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 139,43 C Ton/Ha.
Penilaian Status Kesehatan Hutan Mangrove di Sekitar Danau Tuadale pada Kawasan Suaka Margasatwa Tuadale, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur" Elisabet E. P Laom; Wilhelmina Seran; Norman P. L. B. Riwu Kaho; Roni Haposan Sipayung
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.449

Abstract

Hutan mangrove merupakan ekosistem pantai yang penting dipertahankan karena fungsinya sebagai penyedia sumber daya alam. Kawasan Suaka Margasatwa adalah area yang ditetapkan untuk melindungi satwa liar dan habitatnya, serta mendukung konservasi keanekaragaman hayati. Hutan mangrove Danau Tuadale pada kawasan suaka margasatwa mengalami kerusakan akibat aktivitas masyarakat seperti penebangan untuk lahan tambak dan pemanfaatan kayu, serta dampak dari tumpahan minyak dari Sumur Minyak Montara di Laut Timor pada tahun 1998 yang menyebabkan kematian ribuan pohon mangrove, kerugian ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan ekosistem hutan mangrove di Danau Tuadale menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM), yang menilai empat indikator utama: Vitalitas fokus pengamatan penilaian kerusakan pohon dan kondisi tajuk, Produktivitas: luas bidang dasar (LBDS) dan volume kayu, Biodiversitas: indeks kekayaan jenis, indeks keanekaragaman jenis dan indeks kemerataan jenis, Kualitas Tapak: pH tanah, salinitas air, dan kapasitas tukar kation (KTK). Pengambilan sampel tanah secara purposive sampling. Pengambilan sampel tanah diambil pada tiga zona yaitu pada zona proksimal, middle dan distal dengan menggunakan ring sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitalitas pohon di Danau Tuadale berada pada kategori sedang, dengan banyaknya pohon yang mengalami kerusakan fisik. Indikator produktivitas menunjukkan kategori sedang berdasarkan perhitungan luas bidang dasar dan volume. Indeks biodiversitas menunjukkan kekayaan jenis yang rendah, keanekaragaman jenis yang juga rendah, dengan kondisi lingkungan yang kurang stabil dan kemerataan jenis tinggi. Penilaian kualitas tapak menunjukkan bahwa derajat keasaman tanah berkategori kebasaan sedang, salinitas air rendah, dan kapasitas tukar kation (KTK) sangat tinggi.