Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ekonomi dan Pendidikan

ANALISIS FORECASTING DEMAND DENGAN METODE LINEAR EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI PADA: PRODUK BATIK FENDY, KLATEN) Nita Kusuma Wardani; Muhammad Roestam Afandi; Lilia Pasca Riani
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.17 KB) | DOI: 10.21831/jep.v16i2.33714

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat akurasi peramalan permintaan Batik Fendy menggunakan teknik MAPE. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, menggunakan data sekunder dari penjualan perusahaan Batik Fendy periode bulan November 2018 - Onkoter 2019. Terdapat 5 tahapan dalam analisis data, yaitu 1) mentabulasikan data penjualan dan data produksi batik Fendy, 2) mengevaluasi metode peramalan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan Batik Fendy dengan teknik MAPE, 3) memproyeksikan nilai alpha dan beta sebagai dasar peramalan linear exponential smoothing, 4) melakukan peramalan permintaan Batik Fendy dengan metode Linear Exponential Smoothing, dan 5) melakukan evaluasi metode peramalan dengan teknik MAPE. Hasil penelitian ini adalah nilai MAPE dari peramalan permintaan yang dilakukan oeh perusahaan Batik Fendy adalah sebesar 17,5%; angka ini menunjukkan tingkat persentase kesalahan paling tinggi pada varian Batik Sarimbit Lengan Panjang, kemudian dengan data penjualan varian ini dilakukan peramalan penjualan dengan metode Linear Exponential Smoothing dan diperoleh MAPE sebesar 9,21%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Linear Exponential Smoothing dalam memprediksi penjualan Batik Fendy varian Sarimbit Lengan Panjang lebih akurat.Abstract: The purpose of this study was to evaluate the accuracy of forecasting demand for Batik Fendy using MAPE techniques. The type of this research is a quantitative descriptive study, using secondary data from the sales of the company Batik Fendy in the period November 2018 - October 2019. There are five stages in data analysis, namely 1) tabulating sales data and production data of Fendy batik, 2) evaluating sales forecasting methods conducted by the Batik Fendy company with the MAPE technique, 3) projecting alpha and beta values as the basis for forecasting linear, exponential smoothing, 4) forecasting requests for Batik Fendy with the Linear Exponential Smoothing method, and 5) evaluating the forecasting method with the MAPE technique. The results of this study are the MAPE value of demand forecasts made by the Batik Fendy company is 17.5%. This figure shows the highest percentage of error in the variant of the Sarimbit Long Sleeve Batik. With the sales data, this variant is forecasted by using the Linear Exponential Smoothing method and obtained a MAPE of 9.21%. So it can be concluded that the use of the Linear Exponential Smoothing method in predicting sales of the Sarimbit Arm Long Variant Batik is accurate.
ANALISIS RAGAM KOLABORASI SOSIAL PADA BUMDes DI INDONESIA DALAM KONTEKS KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Widiastuti, Anik; Mulyani, Endang; Riani, Lilia Pasca; Saputri, Agatha
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol. 21 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jep.v21i2.78325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan sosial melalui kolaborasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum optimalnya BUMDes dalam menangkap peluang kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai bentuk implemetasi prinsip-prinsip kewirausahaan sosial. Urgensi penelitian ini terletak pada pentingnya mengidentifikasi strategi kolaborasi sosial yang dapat mendukung BUMDes dalam mengimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan sosial. Novelty penelitian ini adalah pengungkapan strategi kolaboratif yang dapat digunakan BUMDes untuk mengintegrasikan aspek sosial dan bisnis, yang belum banyak dibahas dalam literatur sebelumnya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan teknik snowball sampling, serta observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dalam tiga tahap, yaitu reduksi data, interpretasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat raggam kolaborasi sosial antara BUMDes dengan pihak A (Academics), B (Business), C (Community), dan G (Government) memainkan peran kunci dalam keberhasilan implementasi social entrepreneurship. Strategi tersebut disebut dengan strategi kolaborasi ABCG.Kata kunci: BUMDes, kewirauahaan sosial, kolaborasi, strategi AbstractThe objective of this research is to explore the strategies undertaken by Village-Owned Enterprises (VOEs) in implementing social entrepreneurship values through collaboration with various parties to improve the welfare of village communities. The problem raised in this research is the inability of VOEs to integrate the principles of social entrepreneurship consistently. The urgency of this research lies in the importance of identifying social collaboration strategies that can support VOEs in overcoming resource limitations and achieving broader community welfare. The novelty of this research is the disclosure of collaborative strategies that VOEs can use to integrate social and business aspects, which has not been widely discussed in previous literature. This research is a descriptive with a qualitative approach, primary data was collected through interviews with snowball sampling techniques, as well as observation and documentation. Data analysis was conducted in three stages, namely data reduction, interpretation, and conclusion drawing.The results showed that there is a range of social collaboration between VOEs and parties A (Academics), B (Business), C (Community), and G (Government) play a key role in the successful implementation of social entrepreneurship. The strategy is called the ABCG collaboration strategy.Keywords: VOEs, social entrepreneurship, collaboration, strategy