Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Penggunaan Bahasa Ibu Dalam Karya Sastra Digital Ni Nyoman Ayu Suciartini; Gusti Ayu Dessy Sugiharni
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 1 No. 1 (2018): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.578 KB)

Abstract

Sastra digital didirikan dengan tujuan utama menjadi wadah publikasi penulis sastra Indonesia yang menginginkan karya-karyanya dipublikasikan secara digital di internet melalui sebuah website yang dapat dipercaya. Penggunaan bahasa daerah yang ditampilkan pengarang dalam karya sastra Indonesia juga dapat disebut sebagai upaya pemertahanan bahasa daerah dari kepunahan karena pengarang telah melakukan pendokumenan bahasa dan budaya daerah melalui karya sastra. Dalam pengajaran bahasa yang tercakup juga pengajaran sastra diperlukan adanya bahan ajar karya sastra Indonesia. Untuk itu, karya sastra Indonesia yang menggunakan bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahan ajar karena akan memberi informasi bahasa daerah dan kandungan nilai yang ada dalam kata atau bahasa daerah. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pelatihan menulis sastra digital menggunakan bahasa ibu, serta evaluasi hasil kegiatan menulis karya sastra digital. Indikator pencapaian kegiatan ini adalah penulis muda dan penulis pemula terampil dalam memproduksi karya sastra digital dengan menggunakan bahasa ibu sebagai medianya.
Pelatihan Keterampilan Mengkreasikan Blog sebagai Media Menulis dan Media Dokumentasi Budaya Bali Ni Nyoman Ayu Suciartini; Ni Luh Putu Unix Sumartini
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 1 No. 2 (2019): Maret
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.711 KB)

Abstract

Teknologi telah mengubah cara pandang dan cara belajar seseorang menjadi lebih luas dan memberi kontribusi dalam memudahkan pengasahan keterampilan apapun. Salah satu teknologi yang bisa digunakan sebagai media mengasah keterampilan, khususnya menulis, yaitu blog. Dengan mengkreasikan penulisan blog, seseorang bisa melatih keterampilan menulisnya dan juga bisa menjadi media dokumentasi yang tepat untuk menampung karya-karya tulisan maupun foto yang menekankan aspek kearifan lokal budaya Bali. Jejak digital dalam blog ini akan bermanfaat sebagai media belajar bagi masyarakat luas untuk mengetahui budaya-budaya Bali dan perkembangannya. Pendokumentasian budaya dalam bentuk digital juga dapat menumbuhkan penghargaan terhadap budaya itu sendiri karena lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Dengan adanya pendokumentasian, maka akan memacu kepekaan serta tumbuhnya apresiasi publik terhadap budaya karena mudah untuk dilihat seperti di blog. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pelatihan menulis di media digital, berupa blog serta akan dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu pengkreasian blog sebagai media dokumentasi budaya, serta evaluasi hasil kegiatan menulis karya sastra digital. Indikator pencapaian kegiatan ini adalah penulis muda dan penulis pemula terampil dalam memproduksi karya bertema budaya lokal Bali di blog mereka.
Pemartabatan Bahasa Indonesia dan Literasi Digital di SMK Pariwisata Bedulu Ni Nyoman Ayu Suciartini; Gusti Ayu Dessy Sugihartini
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 2 No. 2 (2020): Maret
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.558 KB)

Abstract

SMK Pariwisata Budaya Bedulu berpotensi menjadi sekolah yang unggul dalam menjaga sikap positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan gerakan literasi digital secara berkelanjutan. Terbatasnya sosialisasi membuat sekolah ini kurang percaya diri dalam mengembangkan sikap positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan melakukan aktivitas literasi secara digital. Permasalahan yang terjadi di SMK Pariwisata Budaya Bedulu adalah tidak adanya dokumentasi dan sumber belajar dalam mendukung kegiatan pemartabatan bahasa Indonesia di ruang publik dan kurang aktifnya gerakan literasi digital di sekolah ini. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat STIKOM Bali berkolaborasi dengan SMK Pariwisata Budaya Bedulu untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi guna meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pelatihan klinik penulisan sebagai upaya dalam penyelenggaran literasi digital dan juga mensosialisasikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Indikator pencapaian kegiatan ini adalah peningkatan keterampilan dalam menggunakan bahasa Indonesia dan juga peserta dapat menuangkan gagasan kreatif sebagai bagian dari Gerakan literasi digital. Hasil pengabdian ini berupa modul kegiatan pemartabatan bahasa Indonesia dalam bentuk kartu Bahasa Indonesia dan juga klinik penulisan literasi digital.
PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS METODE THINK PAIR SHARE DI STIKOM BALI Ni Nyoman Ayu Suciartini
Widyadari : Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.372 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.1241266

Abstract

Schools, teachers, colleges, and education in general, are integral parts of each other. Education should not turn a blind eye to the intolerant view that now adorns social media, screen, even print media. Educational institutions should be able to reaffirm the values ​​of tolerance to keep education quality and not hindered issues of racism. The face of learning in education, especially in college must maintain the diversity that becomes the foundation of pluralism full of life. Education tolerance should be re-strived stronger, more attached. Teachers must be responsive and not to be eclectic and neither do they tackle the issue of this epidemic. The nature of racism is not a human nature. For that the spread is very likely destroyed. The practice of intolerance in the education line has been addressed wisely. One of them is by reviving the spirit of tolerance education in harmony with the education of multiculturalism. If these intolerant and racism behaviors deepen into the world of education, the graduates produced will not be able to form a characterized person as mandated in the Pancasila and the Constitution. So what should be hastened to counter intolerance at schools, universities and educational institutions so that the quality of education and resources will not be disturbed and remain qualified? Education can’t be separated from social turmoil in society. This will have a direct impact, especially on the character of the students. For this reason, the planting of tolerance values ​​in important college learning is revived to prevent intolerant practices in education, especially in universities.
VERBAL BULLYING DALAM MEDIA SOSIAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA Ni Nyoman Ayu Suciartini; Ni Luh Putu Unix Sumartini
Widyadari : Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.445 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan, 1) bentuk verbal bullying yang mengemuka di media sosial, 2) penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa pada kasus verbal bullying yang mengemuka di media sosial, dan 3) dampak verbal bullying yang mengemuka di media sosial. Dalam mencapai tujuan ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa (1) bentuk perilaku verbal bullying yang mengemuka di media sosial dinyatakan dalam bentuk menyindir, menghina, dan mengancam, (2) bentuk penyimpangan verbal bullying ditinjau dari prinsip kesantunan berbahasa menyalahi maksim kebijaksanaan, kesimpatian, pemufakatan (kecocokan), dan penghargaan, (3) Dampak verbal bullying yang mengemuka di media sosial dibedakan menjadi 2 yaitu dampak positif, seperti bisa menjadi motivator positif, keinginan kuat untuk berbenah, berani menghadapi tantangan hidup, namun, dampak negatifnya jauh lebih berat, seperti, kehilangan kepercayan diri, disfungsi sosial, penyalahgunaan masa depan, percobaan bunuh diri, dan menjadi pelaku verbal bullying.
Eksistensi Bahasa Bali Di Ranah Milenial (Studi Kasus Kemunculan Parodi Hai Puja) Ni Nyoman Ayu Suciartini
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.026 KB)

Abstract

This research analyzes some parody videos of "Hai Puja" titled "Anak Kuliah Jaman Now", "Mantu Cager", "Happy Mother's Day, Memek", and "Celengan Out" which has been watched by thousands of people is a Bali-language video using Balinese language with a sense of comedy that is full of meaning and messages that fit the social context of contemporary society, especially in Bali. The use of the Balinese language in this video is a proof of the existence of the Balinese language in the Millenial era. The proof, this video audience is mostly a group of teenagers who enjoy it through uploading social media instagram, facebook, and youtube. Terms popularized in the language of Bali was much followed and discussed actively by the community, especially teenagers. Balinese language is a language that serves as a communication tool for the people of Bali, because the language of Bali is the mother tongue for the people of Bali. Balinese language is a reflection of all aspects of human life and also as a language of instruction in the social. Balinese language has a position and function that is able to become the identity and identity of Balinese people. As for some functions of the language of Bali is very important for the community, among others, as a symbol of pride of Bali, as a means of communication or liaison in the community, as the identity of the people of Bali.
PEMANFAATAN BUKU ILUSTRASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI MEDIA LITERASI DI TAMAN BACA KESIMAN Ni Nyoman Ayu Suciartini; Ni Nyoman Yunika Kurniarini; Ni Luh PT. Putriyani Dewi; I Made Adi Brahman
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i2.3159

Abstract

This community service includes the use of illustration books based on local wisdom as a literacy medium at the Taman Baca Kesiman with the breath of literacy as a benchmark. Religious literacy is a priority program at the Directorate General of Hindu Guidance, to welcome the year of tolerance 2022. Given this, efforts are needed to strengthen literacy and insight into religion. Literacy is not enough to be interpreted as merely reading and writing activities, but requires critical thinking skills in assessing scientific sources in print, visual, digital, and auditory forms which are expected to be able to develop a literate and moderate attitude. The purpose of this service activity is to provide media for Hindu religious literacy based on local wisdom to visitors and staff in the Taman Baca Kesiman environment, explore local wisdom based on Hinduism which will be illustrated both digitally and in print, and visitors and management staff at Taman Baca Kesiman have media Hindu religious literacy based on local wisdom. The method of implementing the activity is the presentation method, namely the presentation of material from resource persons with deepening of material related to basic knowledge of literacy, religious literacy, understanding the local wisdom of Tri Hita Karana, as well as training by using illustration books based on Balinese local wisdom as literacy media. Pengabdian masyarakat ini memuat pemanfaatan buku ilustrasi berbasis kearifan lokal sebagai media literasi di Taman Baca Kesiman dengan napas literasi sebagai tolok ukurnya. Literasi agama adalah program prioritas di Ditjen Bimas Hindu, untuk menyambut tahun toleransi 2022. Mengingat hal tersebut, diperlukan upaya-upaya untuk memperkuat literasi dan wawasan dalam beragama. Literasi tidak cukup hanya dimaknai dengan hanya sekadar kegiatan membaca dan menulis, namun menuntut adanya keterampilan berpikir kritis dalam menilai sumber-sumber ilmu baik dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori yang diharapkan mampu mengembangkan sikap literat dan moderat. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan media literasi agama Hindu berbasis kearifan lokal kepada pengunjung dan staf di lingkungan Taman Baca Kesiman, menggali kearifan lokal berbasis agama Hindu yang akan dibuatkan ilustrasi baik secara digital maupun cetak, dan pengunjung dan staf pengelola di Taman Baca Kesiman memiliki media literasi agama Hindu berbasis kearifan lokal. Adapun metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan metode presentasi yaitu pemaparan materi dari narasumber dengan pendalaman materi terkait pengetahuan dasar literasi, literasi agama, pemahaman kearifan lokal Tri Hita Karana, serta pelatihan dengan memanfaatkan buku ilustrasi berbasis kearifan lokal Bali sebagai media literasi.
APLIKASI VISUAL SEJARAH MAKAM RADEN AYU SITI KHOTIJAH SEBAGAI PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI KALANGAN MILENIAL Ni nyoman ayu suciartini Suciartini
Widyadewata Vol. 4 No. 2 (2021): Widyadewata : Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/widyadewata.v4i2.48

Abstract

Kementerian Agama mendorong penguatan moderasi beragama di Indonesia. Moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama. Moderasi beragama kunci terciptanya toleransi dan kerukunan. Pengenalan moderasi beragama dapat disajikan secara digital salah satunya dengan dihadirkannya media interaktif aplikasi visual makam Rade Ayu Siti Khotijah yang informatif dan edukatif. Visual novel merupakan sebuah jenis permainan yang dapat dimainkan di personal computer (PC) pada awalnya dan telah menjadi permainan offline. Permainan ini berbasis petualangan yang difokuskan di bagian penceritaan dengan elemen-elemen pendukungnya seperti gambar beserta teks dan suara. Sebuah visual novel bisa dapat menarik minat untuk mengetahui dan memahami suatu tema yang diangkat pada sejarah. Visual atau aplikasi visual yang mengangkat cerita terkait makam Raden Ayu Siti Khotijah yang akan menjadi media moderasi beragama di kalangan generasi milenial, terutamanya diperkenalkan di kampus atau di tingkat sekolah menengah atas. Dalam penjaringan data berupa wawancara dan penyebaran kuesioner terbuka kepada dua puluh responden disimpulkan bahwa aplikasi visual yang berisi sejarah makam Raden Ayu Siti Khotijah ini mengandung nilai edukatif dan sekaligus menjadi media sosialisasi positif terkait moderasi beragam kepada kaum milenial. Responden memberikan tanggapan beragam terkait empat indikator seseorang dikatakan moderat dalam upaya moderasi beragama di tengah kemajemukan bangsa. Empat indikator moderasi beragama yaitu (1) komitmen kebangsaan, (2) toleransi, (3) anti-kekerasan, dan (4) akomodatif terhadap kebudayaan lokal. Kata Kunci: Moderasi Beragama, aplikasi visual, Makam Raden Ayu Siti Khotijjah
SUGESTI BAHASA DALAM NARASI PENGENDALIAN COVID-19 PADA UNGGAHAN MEDIA SOSIAL Ni Nyoman Ayu Suciartini
Sirok Bastra Vol 10, No 1 (2022): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v10i1.304

Abstract

Fungsi bahasa menghadirkan sugesti demikian dekat dan memengaruhi kehidupan manusia. Hal tersebut membuat bahasa menjadi salah satu senjata efektif untuk dapat mengendalikan bahkan memerangi covid-19. Hal tersebut membuat bahasa mampu membentuk dan mengubah pola pikir, pola perilaku, sikap, sifat seseorang untuk membentuk budaya hidup sehat. Salah satu kontribusi yang bisa dilakukan dalam bidang bahasa untuk ikut berupaya dalam mencegah dan menanggulangi covid-19 ialah dengan menggunakan bahasa sebagai alat sugesti dalam mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana bahasa sugesti yang terkandung dalam narasi penanggulangan covid-19? Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis bahasa sugesti yang terkandung dalam narasi penanggulangan covid-19. Metode yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan kajian pragmatik, khususnya teori tindak tutur direktif, asertif, komisif, dll. sebagai pisau analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meme yang penulis analisis dan bedah secara pragmatik ditemukan narasi-narasi yang mengandung tindak tutur direktif, seperti mengimbau, menyuruh, mengingatkan. Ditemukan pula bahasa sugesti yang mengandung tindak tutur ekspresif dan komisif yang kesemuanya ditujukan untuk dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga imun tubuh dan menjaga kesehatan di tengah pandemi covid-19, bahaya covid-19, dan juga penanganan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus covid-19.Kata kunci: sugesti, pragmatik, covid-19.
Nilai Pendidikan Merdeka Dalam Novel Guru Aini Dan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Indonesia Ni Nyoman Ayu Suciartini; Filisia
Jurnal Penjaminan Mutu Vol 6 No 02 (2020)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.29 KB) | DOI: 10.25078/jpm.v6i2.1458

Abstract

The government has designed the concept of independent learning to improve the quality of education in the current era. The concept of independent learning is actually not a new concept. The concept of free learning that provides awareness of students and educators to be able to construct their own knowledge and give meaning based on independent learning experiences is closely related to the theory of constructivist learning. In terms of improving the quality of education in Indonesia, many media can be used as a forum or inspiration. One of them, namely literature. The novel Guru Aini by Andrea Hirata is a literary work that deserves to be an inspiration especially to explore the narratives delivered. The formulation of the problem of this research is how is the inspiration for independent learning in this Guru Aini Novel as improving the quality of Indonesian education? The purpose of this study is to describe the values of independent learning in this Guru Aini Novel as improving the quality of Indonesian education. The method used is the analysis of literary sociology and its relation to the theory of constructivist learning. The results of this study indicate that the narratives in the novel "Guru Aini" by Andrea Hirata provide insights related to meaning in the learning process. Knowledge that has to be constructed by itself, is sought by itself with the support and motivation of the teacher as a facilitator as well as a mediator and can help students in solving each problem and bring independence, not depressed, and appreciate every learning process from the inspiration of Aini, Desi, and other figures.