Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendampingan Desain Kemasan Produk Keripik Moring di UMKM Banjarwangi-Bogor Iznilillah, Wilna; Kardaya, Dede; Haris, Helmi
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v4i1.9830

Abstract

Zevana Bogor merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berlokasi di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor yang bergerak di bidang makanan ringan berupa keripik moring. Moring merupakan singkatan dari cimol kering alias bahan cimol yang digoreng kering hingga menyerupai keripik. Keripik Moring merupakan makanan ringan khas dari daerah Garut, terbuat dari bahan dasar tepung tapioka dan tepung terigu. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mempelajari aspek pengemasan melalui pendampingan perbaikan desain pengemasan. Dеsаin kemasan merupakan аspеk pеmbеntukаn citrа produk dan totаlitаs kеistimеwааn yаng mеmpеngаruhi daya pеnаmpilаn dаn fungsi suаtu produk. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pendampingan pengemasan khususnya perbaikan desain kemasan dan melengkapi pelabelan meliputi terjun langsung, pengamatan dengan melihat langsung aktivitas di lapangan disertai wawancara, pencatatan, analisa data, diskusi dan telaah pustaka. Hasil pendampingan perbaikan desain pengemasan yang telah dilakukan bahwa desain kemasan sudah diperbaharui dengan mencantumkan nomor sertifikat halal terbaru.
Pengawasan Mutu Proses Produksi Keripik Moring di UMKM Banjarwangi-Bogor Iznilillah, Wilna; Kardaya, Dede; Haris, Helmi
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v4i2.9899

Abstract

Zevana Bogor merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berlokasi di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor yang bergerak di bidang makanan ringan berupa keripik moring. Moring merupakan singkatan dari cimol kering alias bahan cimol yang digoreng kering hingga menyerupai keripik. Keripik Moring merupakan makanan ringan khas dari daerah Garut, terbuat dari bahan dasar tepung tapioka dan tepung terigu. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mempelajari aspek pengawasan mutu melalui pendampingan pengawasan mutu mulai dari bahan baku, bahan penunjang, proses produksi, produk akhir, dan pengepakan atau kemasan. Pengawasan mutu adalah serangkaian tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas dari produk yang dihasilkan agar cocok dengan spesifikasi produk yang ditetapkan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pendampingan pengawasan mutu khususnya bahan baku, bahan penunjang, proses produksi, produk akhir, dan pengepakan atau kemasan meliputi terjun langsung, pengamatan dengan melihat langsung aktivitas di lapangan disertai wawancara, pencatatan, analisa data, diskusi dan telaah pustaka. Hasil pendampingan yang telah dilakukan bahwa pengawasan mutu yang mencakup bahan baku, bahan penunjang, proses produksi, produk jadi, dan pengepakan atau kemasan yang digunakan sudah dalam keadaan baik.
Perbandingan Proksimat, Antioksidan, dan Antosianin pada Berbagai Produk Olahan Pangan dengan Penambahan Pewarna Alami Bunga Telang Iznilillah, Wilna; Jumiono, Aji; Fanani, Muhammad Zainal
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i2.10651

Abstract

Bunga telang dengan nama latin Clitoria ternatea merupakan tanaman berasal dari daerah Ternate, Maluku. Bunga telang mempunyai nama yang berbeda disetiap daerah Indonesia maupun negara lainnya. Bunga telang merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Fabaceae dan sudah banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan karena mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Bunga telang mempunyai warna biru, yang menandakan adanya pigmen tumbuhan yaitu antosianin. Selain memberi warna pada tumbuhan, manfaat lain dari antosianin adalah sebagai sumber antioksidan. Pemanfaatan bunga telang telah banyak digunakan dan ditambahkan pada berbagai produk pangan yang berpotensi sebagai pewarna alami dan dapat menggantikan pewarna sintesis pada produk pangan, diantaranya yaitu pada olahan teh herbal, cendol, es krim, bakso ikan, mie basah, bolu kukus, kerupuk ikan, tempe kedelai, yoghurt, dan marshmallow. Hasil review menunjukkan bahwa perbandingan nilai proksimat, antioksidan dan antosianin dengan penambahan pewarna alami bunga telang pada berbagai olahan pangan mempunyai nilai yang berbeda. Perbedaan nilai proksimat, antioksidan dan antosianin tersebut dapat dipengaruhi oleh metode ekstraksi bunga telang yang digunakan, proses pengolahan produk pangan, jumlah bunga telang yang digunakan dan bahan lain yang tambahkan. Secara umum penambahan pewarna alami bunga telang memberikan pengaruh terhadap nilai proksimat, antioksidan dan antosianin pada berbagai produk pangan.
Perbandingan Pengemasan Produk Pangan Olahan Semi Basah Iznilillah, Wilna; Jumiono, Aji; Fanani, Muhammad Zainal
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i1.13036

Abstract

Pangan semi basah merupakan jenis makanan dengan campuran yang mengandung karbohidrat, lemak, protein dan komponen lain yang mengalami perubahan kimia. Produk pangan olahan semi basah tetap akan mudah mengalami kerusakan apabila tidak dikemas dengan baik. Pengemasan yang sesuai dapat menekan kerusakan produk selama waktu tertentu. Pengemasan pada bahan pangan merupakan suatu cara untuk mencegah kontaminasi dari lingkungan luar produk. Produk pangan olahan semi basah terdiri dari Dodol, Sale Pisang, Bika Ambon, Gethuk, Dendeng, Terasi dan Brownies. Setiap produk olahan pangan semi basah dapat dikemas menggunakan jenis kemasan yang berbeda, sesuai dengan karakteristik atau sifat dari pangan olahannya. Produk dodol dapat dikemas menggunakan kertas laminasi karena dapat mengurangi sifat lengket dibandingkan dengan menggunakan kertas lilin. Produk sale pisang dapat dikemas menggunakan kemasan vakum HDPE. Produk bika ambon dapat dikemas menggunakan kemasan plastik mika atau paper bag. Produk getuk dapat dikemas menggunakan kemasan plastik Polipropilen atau menggunakan plastik Polietilen. Produk dendeng dapat dikemas menggunakan plastik standing pouch, kemasan alumunium foil kombinasi plastik transparan, atau kemasan jar kaca. Produk terasi dapat dikemas menggunakan daun pisang, kemasan alumunium foil atau kemasan HDPE. Produk brownies dapat dikemas menggunakan plastik Polietilen. plastik yang kedap udara, atau menggunakan bahan kertas sehingga lebih ramah lingkungan.
Pemanfaatan Potensi Desa Pasir Jaya untuk Inovasi Produk Bubuk Cabai dengan Campuran Daun Singkong sebagai Alternatif Pengganti Nori Iznilillah, Wilna; Muharrama, Yurandani; Aulia, Syakila Wahda; Vega, Zahra Amelia; Juniar, Vitri Heriana; Kartikaratri, Tsaniyah Raihana; Saryono, Zunesha Puspa; Alfiansyah, Rafif; Ramadhan, Rasyad; Maharani, Siti Nayla; Pebrianti, Tanti
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i2.15534

Abstract

Desa Pasir Jaya merupakan desa yang berada di daerah dataran tinggi berbukit, yang sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian, sawah, dan tegalan. Lahan yang berada di Desa Pasir Jaya digunakan secara produktif, karena lahan yang subur dan memiliki sumber daya alam yang memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menciptakan inovasi produk olahan cabai dengan campuran daun singkong sebagai alternatif pengganti nori, guna meningkatkan nilai ekonomi dan masa simpan cabai serta daun singkong. Metode yang digunakan mencakup proses sortasi, pengeringan, penghalusan, dan penyangraian bahan baku meliputi cabai rawit, cabai keriting, dan daun singkong, serta bumbu tambahan lainnya. Produk akhir dikemas dalam botol plastik yang berstandar food grade untuk menjaga kualitas produk. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa produk bubuk cabai dengan campuran daun singkong ini memiliki potensi sebagai alternatif produk olahan yang dapat memperpanjang umur simpan bahan mentah sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani lokal khususnya Desa Pasir Jaya . Pelatihan ini juga memberikan keterampilan kepada masyarakat dalam pengolahan bahan pangan lokal yang lebih optimal dan berkelanjutan.
Aneka Olahan Produk Pangan dari Rempah Pala (Myristica fragrans houtt) yang Memiliki Nilai Ekonomis dan Multiguna Iznilillah, Wilna; Jumiono, Aji
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i2.15813

Abstract

Buah pala adalah salah satu jenis rempah-rempah yang terkenal dan digunakan sebagai bahan tambahan masakan. Pala merupakan salah satu rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna, karena setiap bagian dari pala mulai dari daging, biji, hingga tempurung pala dapat dimanfaatkan untuk industri makanan, minuman maupun kosmetika. Rempah pala selain berguna untuk bahan tambahan masakan tetpi juga berpotensi untuk diolah menjadi berbagai produk pangan, antara lain dapat diproses menjadi manisan pala, sirup pala, selai pala, selai lembar pala, permen keras atau hard candy pala, permen jelly pala atau jelly candy pala, dodol pala, serta mengandung minyak atsiri pala dan Oleoresin. Oleoresin biji pala dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, komponen penyusun parfum, kosmetika dan sebagai bahan baku obat-obatan.
Karakteristik Kimia Nori Analog Berbasis Genjer (Limnocharis flava) dan Albedo Semangka (Citrullus lanatus) Lestari, Tiara Amanda; Iznilillah, Wilna; Khadijah, Neng Siti; Nurlaela, Raden Siti; Puspasari, Erna
Jurnal Pertanian Vol. 15 No. 2 (2024): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v15i2.14028

Abstract

Commercial nori is made from the main ingredient of Porphyra seaweed which is not found in Indonesia, so most nori is an imported product. Nori analogues were created as an alternative to commercial nori. This research aims to make nori analogues made from watermelon genjer and albedo that have chemical properties close to commercial nori. This study used a One-Factor Complete Randomized Design, namely the nori formulation with 7 levels of treatment and two repeats. The nori formulation was obtained using the Expert Design 13 Mixture D-Optimal method with minimum and maximum limit factors given at watermelon albedo concentrations (50%-80%) and genjer (20%-50%). The resulting analog nori was tasted of chemistry characteristic. Data analysis in this study used the Expert 13 Design program and the SPSS program with statistical tests, namely the fingerprint test (ANOVA) and Duncan's follow-up test at a 95% confidence interval. The selected analogue nori formulation in the Expert 13 Design program based on chemical test results is nori made from 70% watermelon albedo: 30% genjer: 0.9% carrageenan: 1.5% flavoring: 0.2% citric acid. This analogue nori contains 5.2% moisture content, 5.6% ash content, and 22.9% crude fiber content.
Pengaruh Penambahan Sari Buah Albedo Semangka (Citrullus lanatus) pada Sifat Kimia Marshmallow dengan Pemanis Sorbitol Lestari, Tiara Amanda; Distya Riski Hapsari; Iznilillah, Wilna; Aprilia, Sapira; Rahma, Anisa Aulia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v7i1.16236

Abstract

Albedo of watermelon contains quite high pectin, so it has the potential to be used as a substitute for gelling ingredients in marshmallow products. Sorbitol is used as an alternative to sucrose in marshmallows. This research aims to obtain the best comparison between albedo watermelon juice and gelatin to making marshmallows with sorbitol sweetener based on their chemical properties. This research used a completely randomized design with one factor, namely the comparison of watermelon albedo juice and gelatin (A) with 4 treatment levels, namely A1= 0%; 100% ; A2= 10% ; 90% ; A3= 20% ; 80% ; and A4= 30% ; 70% with two repetitions for each level. Data analysis in this study used the SPSS 25 program with statistical tests, namely the variance test (ANOVA) and then continue with the Duncan test at a 95% confidence interval (level ɑ = 0.05). The research results showed that different concentrations of added albedo watermelon juice and gelatin did not have a significant effect on the response of water content, ash and crude fiber of marshmallows, but had a significant effect on the response of reducing sugar. The resulting marshmallows have a water content ranging from 27.866% - 38.958%, ash content 1.111% - 1.357%, crude fiber content 2.889% - 5.997% and reducing sugar 12.559% - 29.500%. Based on the results obtained, it can be concluded that watermelon albedo has the potential to be used as a substitute for gelatin as a gelling agent in making marshmallows
Pengaruh Penambahan Ekstrak Habbatussauda (Nigella Sativa) dan Madu (Apis Mellifera Linneus) Terhadap Sifat Kimia Permen Keras Iznilillah, Wilna; Amalia, Lia; Aminah, Siti
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v7i1.18045

Abstract

Permen adalah makanan yang disukai dan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi berbagai cara penggunaan habbatussauda dan madu sebagai bahan makanan dalam permen keras. Diharapkan bahwa penambahan ekstrak habbatussauda dan madu ke dalam permen keras dapat meningkatkan nilai fungsionalnya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak habbatussauda (10%, 30%, 50%) dan konsentrasi madu (5 g, 10 g, 15 g). Analisa produk meliputi analisa kimia kadar gula reduksi dan sakarosa sebagai penentu produk terpilih. Analisa kimia kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar protein pada produk terpilih. Analisis data penelitian digunakan adalah ANOVA dengan Uji Lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permen keras terpilih adalah penambahan ekstrak habbatussauda 10% dengan madu 15 g memiliki kadar gula reduksi 18,70%, kadar sakarosa 77,05%. Permen keras terpilih mempunyai kadar air 1,03%, kadar abu 1,15%, kadar lemak sebesar 2,57%, dan kadar protein sebesar 5,72%.
Karakteristik Kimia dan Sensori Selai Tamarillo (Solanum betaceum Cav.) Dengan Albedo Jeruk Pamelo (Citrus maxima L. Merr) Hastuti, Arti; Kurniawan, Muhammad Fakih; Ramadhanti, Fairuz Irdina; Nurhalimah, Siti; Iznilillah, Wilna
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Agroindustri Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v11i1.16243

Abstract

Jam is a semi-wet food product made from fruits with added sugar. Tamarillo (Solanum betaceum Cav.) is a fruit whose processing is still limited, usually being made into juice. The aim of this study is to investigate and analyze the effects of the ratio between tamarillo pulp and pomelo albedo pulp on chemical characteristics (moisture content, crude fiber, total dissolved solids, and pH), sensory and hedonic properties, and to select the product for further antioxidant activity testing. The research design used is a Completely Randomized Design (CRD) with a single factor, which is the ratio of tamarillo pulp to pomelo albedo pulp, with four treatment levels: (100%:0%), (85%:15%), (70%:30%), and (55%:45%). The data were analyzed using ANOVA followed by Duncan's post hoc test at a 95% confidence level. The results showed that the jam product with the formulation of 85% tamarillo pulp and 15% pomelo albedo pulp significantly affected the chemical characteristics (moisture content 31.41%, pH value 3.96, IC50 antioxidant activity value of 8.73 ppm, classified as very strong, total dissolved solids value of 40.50%), with sensory and hedonic properties resulting in a jam product that had a reddish-purple color, a distinct tamarillo aroma, a sweet-sour taste, a non-bitter aftertaste, a soft texture in the mouth, easy spreadability, and an overall preference towards liking.