Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pembuatan Pakan Olahan Amofer Jerami Padi di Desa Gandusari Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Mohamad Haris Septian; Mikael Sihite
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 8 NOMOR 1 MARET 2024 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v8i1.14200

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerapan zero waste dalam kegiatan bertani dan beternak. Sisa dari kegiatan bertani padi adalah limbah berupa jerami yang selama ini penangannya dengan cara dibakar. Dampak pengabdian kepada masyarakatdari pembakaran jerami padi adalah tercemarnya lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memanfaatkan jerami padi menjadi pakan ternak dengan pengolahan amofer. Pengabdian dilaksanakan di Desa Gandusari Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Metode yang dilakukan adalah penyebaran kuisioner, wawancara, ceramah bervariasi, dan pelatihan. Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar dan materi disampaikan dengan baik. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pengalaman peternak dalam membuat amofer jerami padi. Sebanyak 87,5% peserta mengetahui istilah amoniasi; 93,75% peserta mengetahui istilah fermentasi dan amofer; 81,25% mengetahui manfaat dan kelebihan amofer; dan sebanyak 75% peserta mampu membuat amofer; serta hanya 56,25% saja peserta yang tertarik untuk membuat amofer. Sebagian besar peserta merasa sangat puas terhadap penyelenggaran Pengabdian Kepada Masyarakat ini.
Consumer Preference for Buying Beef at the Traditional Market in Magelang City Hidayah, Lutfi; Hidayati, Sri; Septian, Mohamad Haris
Jurnal Ilmu Ternak Vol 23, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v23i2.46469

Abstract

The purpose of this study was to identify and examine the characteristics and attitudes of consumers preferences towards buying beef in the Traditional Markets of Magelang City, namely Gotong Royong Market, Rejowinangun Market, and Kebonpolo Market. The research was carried out in December 2022. The research method used is descriptive analytic. The number of respondents as many as 100 people with the sampling method that is purposive random sampling. The data obtained were analyzed using the validity test, reliability test, descriptive analysis, and fishbein multi-attribute analysis. The results of the validity test and reliability test show the validity and reliability of all available question items. The research results show that consumer characteristics to be in the age group of 41-65 years, female, senior high school (SMA), work as an entrepreneur, and have a total monthly income of IDR 500,000-IDR 1,500,000. Consumer preference decisions is ruby and chili red meat colors, small amount of fat, top meat parts, and meat prices according to quality. Results fishbein multi-attribute analysis obtained a total score of 61.00, which means that consumers of the Traditional Market in Magelang City fall into the neutral or normal category for beef attributes such as color, amount of fat, portion, and price.
PENGARUH PERBEDAAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME LOKAL SEBAGAI INOKULAN DALAM FERMENTASI KULIT SINGKONG TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK, DAN pH RUMEN SECARA IN VITRO Septian, Mohamad Haris
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v5i3.48892

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai kecernaan bahan kering (KcBK), nilai kecernaan bahan organik (KcBO), dan nilai pH rumen yang diuji secara in vitro dalam fermentasi anaerob kulit singkong dengan biostarter Mikroorganisme Lokal (MOL) dari media pertumbuhan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan meliputi P0 (1 kg kulit singkong + 1% EM4 + 3% molases), P1 (1 kg kulit singkong + 1% MOL1 + 3% molases), P2 (1 kg kulit singkong + 1% MOL2 + 3% molases), P3 (1 kg kulit singkong + 1% MOL3 + 3% molases). Data dianalisis menggunakan analylis of variance (ANOVA). Fermentasi anaerob kulit singkong dengan penambahan berbagai biostarter MOL memberikan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai KcBK, nilai KcBO dan nilai pH cairan rumen secara in vitro. Nilai rerata pada P0, P1, P2, dan P3 masing-masing untuk KcBK adalah 60,38%; 59,43%; 54,94%; 54,41%; untuk KcBO adalah 64,03%; 63,23%; 58,78%; 58,69%; dan untuk pH cairan rumen adalah 6,71; 6,62; 6,58; 6,63. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunakan berbagai biostarter MOL dapat digunakan untuk menggantikan biostarter komersil EM4 dalam proses fermentasi kulit singkong. Kata kunci: fermentasi kulit singkong, MOL   ABSTRACT The study aims to identify the Digestibility of Dry Matter (KcBK), Organic Matter Digestibility (KcBO) values, and rumen pH values tested in vitro in anaerobic fermentation of cassava peels with Indigenous Microorganisms (MOL) biostarter from different growth media. This study used a completely randomized design with 4 treatments and 5 replications including P0 (1 kg of cassava peel + 1% EM4 + 3% molasses), P1 (1 kg of cassava peel + 1% IMO1 + 3% molasses), P2 (1 kg of cassava peel + 1% IMO2 + 3% molasses), P3 (1 kg of cassava peel + 1% IMO3 + 3% molasses). The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). Anaerobic fermentation of cassava peels with the addition of various IMO biostarters gave not significantly different results (P>0.05) on KcBK values, KcBO values, and rumen fluid pH values in vitro. The average scores at P0, P1, P2, and P3 for KcBK were 60.38%; 59.43%; 54.94%; 54.41%; for KcBO were 64.03%; 63.23%; 58.78%; 58.69%; and for rumen fluid pH were 6.71; 6.62; 6.58; 6,63. The results of the study concluded that the use of various IMO biostarters can be used to replace the commercial EM4 biostarter in the cassava peel fermentation process. Keywords: cassava peel fermentation, IMO
KUALITAS SILASE RUMPUT PAKCHONG YANG DIBERI DEDAK FERMENTASI BERDASARKAN NILAI PH, BAHAN KERING, FLEIGH, DAN LEMAK KASARNYA Septian, Mohamad Haris
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v6i2.55051

Abstract

ABSTRAK  Silase telah banyak dikenal sebagai penerapan teknologi tepat guna untuk mengawetkan hijauan pakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedak fermentasi yang terhadap nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Materi yang digunakan yaitu dedak fermentasi dan rumput Pakchong. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan.  Perlakuan yang digunakan meliputi P0 = 0% dedak fermentasi (tanpa penambahan), P1 = 0,5% dedak fermentasi, P2 = 1% dedak fermentasi, P3 = 1,5% dedak fermentasi. Parameter yang diamati adalah nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dedak fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap terhadap nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian dedak fermentasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Semua perlakuan menghasilkan silase dengan kualitas sangat baik berdasarkan nilai Fleighnya.   ABSTRACT Silage has been widely known as an appropriate application of technology for preserving forage. The research aims to determine the effect of using fermented bran on dry matter values, pH, Fleigh, and crude fat. The materials used are fermented bran and Pakchong grass. The research was carried out experimentally using a completely randomized design with four treatments and five replications. The treatments used include P0 = 0% fermented bran (without addition), P1 = 0.5% fermented bran, P2 = 1% fermented bran, and P3 = 1.5% fermented bran. The parameters observed were dry matter, pH, Fleigh, and crude fat values. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed that the fermented bran treatment had no significant effect (P>0.05) on the dry matter, pH, Fleigh, and crude fat values. This research concludes that the administration of different fermented bran did not affect the observed parameters. All treatments produce silages of very good quality based on the Fleigh value. 
Kepemilikan sertifikat halal dan kelayakan pangan pada produsen produk hasil ternak di wilayah Kabupaten Bogor Jawa Barat Giarda, Wita Balqis; Septian, Mohamad Haris; Suhendra, Danes
Composite: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6 No 1 (2024): Februari
Publisher : University of Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/composite.v6i1.613

Abstract

Abstract. The importance of having a halal certificate and food suitability can influence consumers' trust and willingness to buy. This research aims to find out what percentage of producers in the Bogor Regency area have halal certificates, find out the quality and suitability of halal products which are carried out through organoleptic tests and become study material which can then become knowledge for business owners. This study used qualitative research methods. The sampling method used to collect data on halal certificate ownership in this research is the Purposive Sampling method. Data collection was carried out by direct observation, interviews and giving questionnaires to SMEs. The interviews were carried out using the In-Depth Interview method. The research was carried out from June to October 2022 using a written questionnaire which was carried out by visiting SMEs assisted by the Bogor Regency Livestock and Fisheries Service. Based on sampling results from 10 producers who were interviewed, there were 40% of producers who had halal certificates, 30% were in the process of making and extending them, 10% did not have halal certificates. The problems that occur with producers are complicated administration, inadequate space, lack of funds and knowledge of the importance of having a halal certificate. This problem can be overcome by providing education from the organizers of making halal certificates so that they can stimulate the enthusiasm of producers in making halal certificates and provide easy and clear directions regarding the procedures for making halal certificates. Keywords: bogor, animal, halal, food Abstrak. Pentingnya kepemilikan sertifikat halal dan kelayakan pangan dapat mempengaruhi kepercayaan dan keingingan membeli konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa persen produsen di wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki sertifikat halal, mengetahui kualitas dan kelayakan produk halal yang dilakukan melalui uji organoleptik serta menjadi bahan kajian yang kemudian dapat menjadi pengetahuan bagi pemilik usaha. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode sampling yang digunakan untuk mengumpulkan data kepemilikan sertifikat halal pada penelitian ini yaitu metode Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dan memberikan kuesioner terhadap UKM. Wawancara yang dilakukan yaitu dengan cara In-Depth Interview.Pelitian dilakukam pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober tahun 2022 dengan menggunakan kuesioner tertulis yang dilakukan dengan mengunjungi UKM binaan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil sampling dari 10 produsen yang telah diwawancarai terdapat 40% produsen yang memiliki sertifikat halal, 30% sedang dalam proses pembuatan dan perpanjangan, 10% tidak memiliki sertifikat halal. Permasalahan yang terjadi pada produsen adalah pengurusan administrasi yang rumit, tempat yang tidak memadai, kekurangan biaya serta pengetahuan terhadap pentingnya kepemilikan sertifikat halal. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pemberian edukasi dari penyelenggara pembuatan sertifikat halal agar dapat memacu semangat produsen dalam pembuatan sertifikat halal serta memberikan arahan yang mudah dan jelas terhadap prosedur pembuatan sertifikat halal. Kata kunci: bogor, halal, hewani, pangan
Penggunaan biourine kelinci terhadap produksi sorgum sistem green fodder hydroponic Parwati, Siti; Septian, Mohamad Haris; Rahayu, Tri Puji
Composite: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6 No 2 (2024): Agustus
Publisher : University of Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/composite.v6i2.678

Abstract

Sorgum merupakan tanaman potensial untuk dibudayakan dengan media green fodder hydroponic karena efisien dalam menghasilkan produk fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan biourine kelinci terhadap produksi sorghum green fodder hydroponic. Bahan yang digunakan yaitu sorgum varietas Bioguma 106 g/nampan, aquades, air, gula merah, EM4, dan urine kelinci. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 = tanpa biourine kelinci; P1 = biourine kelinci 500 ppm; P2 = biourine kelinci 750 ppm; P3 = biourine kelinci 1000 ppm, dan P4 = biourine kelinci 1250 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biourine kelinci tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi bahan segar, produksi bahan kering, kandungan bahan organik, dan produksi bahan organik tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan bahan kering. Penggunaan biourine kelinci 1250 ppm pada sorghum green fodder hydroponic memberikan perlakuan terbaik terhadap kandungan bahan kering.
Effect of Using Fermented Carrot Leaves in Rations on Organic Matter Consumption, Crude Protein, and Crude Fiber in Thin-Tailed Sheep Nurcahyo, Ichbal; Septian, Mohamad Haris; Rahayu, Tri Puji
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v12i3.p317-328

Abstract

Agricultural waste in the form of carrot leaves (Daucus carota L) has potential as a source of feed for thin-tailed sheep. Fermented processing of carrot leaves aims to increase feed efficiency, make it last longer and can be used within a certain time. This research aims to add information and references for readers regarding the effect of using fermented carrot leaves (Daucus carota L) in rations on the consumption of organic matter (BO), crude protein (PK), and crude fiber (SK) in thin-tailed sheep. This research was carried out for fifty-six days from December 2022 to January 2023 at Kandang Waris Mendho Farm and at the Integrated Laboratory of Tidar University. The design used was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments and 5 replications, P1: 60% concentrate + 40% pakchong forage, P2: 60% concentrate + 10% fermented carrot leaves + 30% pakchong forage, P3: 60% concentrate % + fermented carrot leaves 20% + pakchong forage 20%, P4: concentrate 60% + fermented carrot leaves 30% + pakchong forage 10%, P5: concentrate 60% + fermented carrot leaves 40%. The research results showed that fermented carrot leaves had no effect on (P>0.05) BO consumption and PK consumption, but had a significant effect on (P<0.05) SK consumption. The highest SK consumption was in P1 with a consumption value of 102.44 ± 7.74 g. It can be concluded that fermented carrot leaves do not interfere with PK and SK consumption levels.
Identifikasi endoparasit pada feses domba (Ovis sp.) di Kledung Research Park, Kabupaten Temanggung Septian, Mohamad Haris; Pristiwantoro, Ridlo; Abdillah, Labib
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.55625

Abstract

AbstrakDomba merupakan salah satu hewan ternak yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia di berbagai bidang. Infeksi endoparasit pada domba umumnya disebabkan oleh cacing parasit seperti cacing usus (nematoda) dan cacing hati (trematoda). Domba-domba di Kledung Research Park diduga kuat terinfeksi endoparasit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis cacing parasit dan intensitas endoparasit yang menginfeksi domba di Kledung Research Park yang diperlukan oleh pengelola agar dapat membantu langkah penanganan maupun pencegahannya. Metode yang digunakan adalah metode sensus dengan sampel feses ternak domba sebanyak 40 sampel dari 40 ekor domba betina dewasa. Parameter penelitian ini yaitu jenis dan tingkat intensitas endoparasit yang menginfeksi domba di Kledung Research Park. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa secara deskriptif.Berdasarkan penelitian diketahui tingkat intensitas infeksi telur cacing parasit pada sampel termasuk pada kategori intensitas ringan. Jenis telur cacing parasit dari sejumlah sampel yang terinfeksi antara lain Strongyle sp., Strongyloides sp., Toxocara sp.,dan Ookista Coccidia. Intensitas tertinggi adalah nematoda jenis  Strongyle sp. 5, Strongyloides sp. 4, Ookista Coccidia 2, dan Toxocara sp. 2. Kata kunci: domba, endoparast, identifikasi, infeksi, intensitas  AbstractSheep are one of the livestock that plays an important role in meeting human needs in various fields. Endoparasite infections in sheep are generally caused by parasitic worms such as intestinal worms (nematodes) and liver worms (trematoda). The sheep in the Kledung Research Park are supposed to be heavily infected with endoparasites. The purpose of this study is to determine the type of parasitic worm and the intensity of endoparasite infection of sheep in the Kledung Research Park, which is required by the administrator to help with the treatment and prevention measures. The method used was a census method with a sample of sheep's stools of 40 samples of 40 adult female sheep. The parameters of this research are the type and degree of intensity of the endoparasite infecting the sheep in the Kledung Research Park. Based on the research, the level of infection with parasitic worm eggs in the sample is known to be in the category of mild intensity. Parasitic worm eggs from a number of infected specimens include Strongylesp., Strongyloides sp., Toxocara sp., and Ookista Coccidia. The highest intensity are Strongyle sp. 5, Strongyloides sp. 4, Ookista coccidia 2, and Toxocara sp. 2. Keywords: sheep, endoparast, identification, infection, intensity