Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Supervisory Control And Acquisition (Scada) Dilengkapi Data Grid Untuk Sistem Otomasi Pada Stasiun Kerja Pelayuan Di Pt. Perkebunan Nusantara VII Mochamad Akbar; Haris Rachmat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi otomasi dalam perindustrian berkembang sangat pesat. Saat ini perkembangan teknologi otomasi sudah pada tahap pengawasan dan pengendalian plant secara wireless. Pada saat ini banyak industri yang memakai teknologi otomasi dalam proses produksinya, industri minuman teh adalah salah satunya. Di Indonesia teh menjadi salah satu industri minuman yang memegang peranan penting bagi sumber devisa Negara, contohnya PTPN VIII kebun ciater yang 90% hasil produksinya diekspor. Pabrik pengolahan teh PTPN VIII Ciater memiliki kapasitas produksi teh sebesar 2100/bulan,. Dalam pengolahan teh hitam terdapat beberapa proses salah satunya yaitu proses pelayuan. Proses pelayuan merupakan proses yang berperan penting dalam penentuan kualitas dari produk teh yang dihasilkan. Pada proses ini terdapat standarisasi teh yang harus dicapai agar teh yang dihasilkan mempunyai kualitas baik. Karena sebagian teh yang dihasilkan itu akan di ekspor keluar negeri. Maka dari itu perusahaan dituntut harus mampu memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan dengan menyajikan produknya yang berkualitas baik. Dengan begitu perusahaan perlu mearasa merubah teknologinya yang sudah ada menjadi teknologi otomasi. Dengan adanya sebuah teknologi otomasi maka dibutuhkan sebuah sistem untuk mengontrol, memonitoring plant jarak jauh dan memberikan data reporting produksi agar dapat menlakukan analisis terhadap proses produksi dan dapat melakukan improvement, sistem tersebut adalah supervisory control and data acquisition (SCADA). Penulis melakukan penelitian terhadap permasalahan yang terdapat di PTPN VIII terutama masalah inefisiensi pada proses pelayuan. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan penelitian tentang perancangan sistem pemantauan dan pengendalian jarak jauh yang dilengkapi pelaporan data secara otomatis sebagai pendukung dari sistem otomasi dengan menggunakan Human Machine Interface (HMI). Mengacu pada hasil perancangan dan analisis yang dibuat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa rancangan HMI dan proses pelaporan data pada proses pelayuan berhasil dirancang. Dengan sistem otomasi yang didukung oleh sistem SCADA, workstation pelayuan pada PTPN VIII dapat dikendalikan secara otomatis ataupun manual dengan jarak jauh yang dilengkapi dengan pelaporan data produksi maupun data user secara realtime dan otomatis. Kata kunci : Otomatisasi, SCADA, HMI, pelaporan
Pengembangan Kebijakan Perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Air Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (rcm Ii) Di Perum Jasa Tirta Ii Muhammad Arianto; Haris Rachmat; Murni Dwi Astuti
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perum Jasa Tirta II (PJT II) merupakan perusahaan yang mengelola pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Jatiluhur, Jawa Barat, Indonesia. Jumlah produksi listrik yang dihasilkan oleh Perum Jasa Tirta II selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena seringnya unit mengalami kerusakan yang membuat downtime yang tinggi. Downtime yang tinggi mengakibatkan produksi listrik menjadi berkurang, sehingga diperlukan penentuan kebijakan perawatan yang efektif dan efisien. Penentuan kebijakan perawatan yang efektif dan efisien dilakukan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance II. Pemilihan sistem kritis dari Sistem Turbin dilakukan terlebih dahulu dengan menggunakan risk matrix. Sistem kritis yang terpilih ialah Sistem Governor dan Sistem Pendingin. Penentuan kebijakan perawatan dilakukan dengan menggunakan metode RCM II. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RCM II, didapatkan 5 kebijakan untuk subsistem/komponen dari Sistem Governor dan Sistem Pendingin yang meliputi scheduled on condition, scheduled restoration, scheduled discard, failure finding dan run to failure. Kata kunci : RCM II, Risk Matrix, Downtime, Kebijakan Perawatan
Perancangan Supervisory Control And Data Acquisition (Scada) Untuk Proses Otomatisasi Stasiun Kerja Packaging Di Pt. Perkebunan Nusantara Viii Rancabali Hilmy Fathoni; Haris Rachmat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini teknologi di dunia industri semakin berkembang pesat. Banyak perusahaan yang ingin meningkatkan keuntungan dengan menerapkan sistem yang efektif dan efisien untuk mengoptimalkan produktivitas. Teknologi otomasi merupakan salah satu teknologi yang banyak digunakan saat ini. Penggunaan otomasi sangat diminati karena dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan, meminimasi waktu produksi dan mengurangi biaya untuk tenaga kerja manusia. PTPN VIII adalah salah satu produsen teh di Indonesia yang merupakan perusahaan milik negara. Perkebunan yang bertempat di Rancabali, Ciwidey merupakan cabang dari PTPN VIII yang memproduksi teh hitam. Proses pengepakan teh hitam ini sebagian besar masih dilakukan secara manual yang menyebabkan kualitas produk tidak konsisten dan risiko terjadi human error cukup besar. Salah satu permasalahan yang ada antara lain proses pemantauan ketersediaan teh pada peti miring masih dilakukan secara manual yaitu operator naik ke atas peti miring lalu menghitung jumlah kilogram teh yang masuk ke peti miring untuk setiap jenis teh sebelum proses pengepakan dilakukan sehingga data yang didapat tidak akurat. Atas dasar permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu sistem untuk melakukan pemantauan serta pengendalian terhadap proses yang terjadi. Pada penelitian ini, hal yang akan dilakukan yaitu menerapkan sistem Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA). Dari penelitian ini dihasilkan sebuah sistem SCADA yang berfungsi untuk melakukan proses pengawasan serta pengendalian pada stasiun kerja pengepakan. Dalam sistem SCADA ini dilengkapi oleh sistem reporting menggunakan Generic Data Grid sehingga informasi mengenai aktivitas yang terjadi pada sistem akan tersimpan ke dalam database. Selain itu data dapat langsung ditampilkan pada HMI serta user akan lebih mudah untuk membuat pelaporan data dari proses yang terjadi. Kata kunci: Otomasi, SCADA, HMI, Generic Data Grid, Database, Pengepakan
Perancangan Sistem Otomasi Terintegrasi Dan Supervisory Control And Data Acquisition (scada)pada Stasiun Kerja Ex-turning, Chamfer-drill, Dan Threading Di Pt. Abc Menggunakan Jaringan Komunikasi Nirkabel Fazri Satria Dharmawanputra; Haris Rachmat; Teddy Syafrizal
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dengan semakin ketatnya persaingan industri, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat mendukung kinerja industri kearah yang lebih optimal. Sistem industri terotomasi berhasil diperkenalkan sebagai suatu sistem yang dapat meningkatkan kinerja industri, ditambah dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dari waktu ke waktu. Pada era sekarang ini pertukaran data dari satu media ke media lainya sudah dengan mudah dapat dilakukan. Salah satu teknologi yang banyak digunakan untuk komunikasi saat ini adalah teknologi nirkabel. Pemanfaatan teknologi komunikasi nirkabel yang dikombinasikan dengan sistem otomasi industri dan SCADA dapat dimanfaatkan untuk mendukung optimalisasi kinerja industri. Kata kunci : Jaringan komunikasi nirkabel, Otomasi Industri, SCADA
Perancangan Program Sistem Pengendali Untuk Otomatisasi Proses Pengepakan Teh Menggunakan Plc Omron Cp1E Di Pt.Pn Viii Unit Sinumbra Achmad Nurhidayat Kurniadi; Haris Rachmat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan teknologi didalam industri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktifitas dan menekan biaya produksi. Teknologi yang digunakan saat ini adalah teknologi otomasi. Teknologi otomasi banyak digunakan oleh industri hal ini disebabkan karena teknologi otomasi ini terbukti dapat meningkatkan produktifitas, menekan biaya produksi. Otomasi merupakan suatu teknik yang digunakan dalam proses produksi untuk mengurangi biaya produksi, memperbaiki kualitas produk dan meningkatkan volume produksi. Penggunaan teknologi otomasi ini bisa diterapkan pada berbagai macam industri salah satunya industri perkebunan. PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) merupakan salah satu dari produsen teh di Indonesia. Didalam produksi teh tersebut ada proses yang harus dilakukan seperti pelayuan, penggilingan, pengeringan, sortasi dan pengepakan (packaging). Packaging merupakan proses yang penting untuk dilakukan karena berfungsi untuk menghindarkan terjadinya kerusakan atau pencemaran. Teknologi otomasi ini dapat membantu proses packaging karena terdapat faktor penting yang dipertimbangkan didalam packaging adalah kebersihan, kekurangan tenaga kerja, dan biaya. Industri pemrograman otomasi dan desain masih didasarkan pada PLC (programmable logic controller). Sudah empat puluh tahun sejak kemunculan PLC akan tetapi PLC merupakan yang paling umum digunakan untuk sistem otomatisasi di banyak industri. PLC diminati di dunia industri karena sistem kendali PLC lebih mudah dibandingkan dengan sistem kendali lain. Kemudahan tersebut dapat dilihat dari cara memprogram yang relatif mudah (user friendly), implementasi yang lebih mudah, koreksi kesalahan yang mudah, mudah dirawat, dan handal dalam kondisi panas, lembab, dan frekuensi tinggi.Kata kunci : Otomasi, PLC, pemrograman, packaging 
Automated Guided Vehicle Design Using Inductive Line Following Method On As/rs As A Simulation In Skill Development Center Of Automation Industrial Engineering Faculty Telkom University Prasetia Pramudita Yuliarso; Haris Rachmat; Tatang Mulyana
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This paper study about the simulation of how AGV work using Robotino®. The simulation is needed as a material for studying about AGV. The use of Robotino® as an AGV because the characteristics is similar with AGV. It will pick up material and transport it from one workstation to another workstation using inductive line as a guidance. After that it arrive in another workstation, it will put down the material on the workstation. To be able to move safely on the inductive line, it can use speed of 200 mm/s. Keywords: AGV, inductive line
Penentuan Pengelolaan Suku Cadang Pada Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air Dengan Metode Reliability Centered Spares (rcs) Dan Inventory Analysis Di Divisi Pembangkitan Perum Jasa Tirta Ii Muhammad Iqbal Rosyidin; Haris Rachmat; Murni Dwi Astuti
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Perum Jasa Tirta II (PJT II) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PJT II bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air. PJT II memiliki beberapa unit usaha, salah satunya adalah unit pembangkitan. Dalam unit pembangkitan terdapat unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terdiri dari 6 buah turbin yang digunakan untuk memproduksi listrik. Untuk menunjang produktivitas dalam memenuhi demand maka kinerja turbin perlu ditingkatkan. Suku cadang komponen memegang peran penting dalam kegiatan maintenance turbin. Berdasarkan hasil observasi lapangan didapatkan perusahaan masih belum memiliki spare part management, sehingga diperlukan suatu kegiatan spare part management yang terencana dengan baik. Spare part management dapat menunjang kegiatan operasional dan maintenance perusahaan. Hasil criticality analysis menggunakan metode RCS pada komponen sistem governor didapatkan 10 komponen kritis, yaitu motor servo, heat exchanger, motor pompa, coupling, plunger, karet coupling, safety valve, impeller, gate valve, dan ball valve. Komponen kritis selanjutnya dihitung kebutuhan komponennya dengan menggunakan metode poisson process selama 1 tahun dengan confidence level sebesar 95%. Dari masing-masing komponen selanjutnya ditentukan kebijakan inventorynya. Kemudian dilakukan perhitungan biaya inventory yang harus dikeluarkan perusahaan untuk masing-masing komponen, sehingga didapatkan total biaya inventory yang dikeluarkan selama 1 tahun sebesar Rp 129.840.867,18. Kata Kunci : SPM, RCS, Inventory Analysis, Poisson Process
Usulan Perancangan Desain Toolholder Dengan Menggunakan Metode Pengembangan Produk Quality Function Deployment Tio Auzan Hawali; Haris Rachmat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam proses pemotongan logam tingkat kekasaran permukaan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan kualitas pengerjaan dan kualitas dari produk. Salah satu teknologi baru dalam proses permesinan untuk meningkatkan hasil pemotongan logam pada proses bubut konvensional diperlukan tool holder dengan teknologi vibrasi dimana hasil dari pemotongan logam akan lebil halus di bandingkan dengan tool holder biasa yang digunakan. Ultrasonic Vibration Assisted Turning (UVAT) merupakan teknologi baru yang dapat meredam suara, getaran pada mesin bubut, dapat mengurangi terjadinya keretakan pada logam, permukaan benda kerja dari hasil pemotongan lebih halus. Dalam teknologi Ultrasonic Vibration Assisted Turning devais yang digunakan adalah piezoelektric actuator. Piezoelektric actuator adalah devais yang mempunyai kelebihan dalam akurasi gerakan, respon yang cepat dan gaya yang besar. Untuk meningkatkan kualitas dalam proses permesinan dalam pemotongan logam maka peneliti akan membuat desain tool holder UVAT yang dapat digunakan pada mesin bubut konvensional. Pada penelitian ini metode yang digunakan Quality Function Deployment untuk merancang atribut kebutuhan tool holder yang sesuai kebutuhan pasar. Alat yang digunakan pada Quality Function Deployment adalah matriks House of Quality. Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian, yaitu pengujian statik pada tool holder dengan menggunakan software Solidworks 2016 dan beban yang diberikan sebesar 1600 N. Hasil simulasi statik diperoleh nilai strength paling besar 126.689 N/mm² (MPa), nilai displacement 7.335 micron dan factor of safety 1.632. Kata Kunci : Ultrasonic Vibration Assisted Turning, Piezoelektric Actuator, Quality Function Deployment, House of Quality Abstract In the process of metal cutting the level of surface roughness is one factor that shows the quality of workmanship and the quality of the product. One of the new technologies in the machining process to improve the metal cutting results in a conventional lathe process is the need for a tool holder with vibration technology where the result of cutting the metal will be smoother compared to the usual tool holder used. Ultrasonic Vibration Assisted Turning (UVAT) is a new technology that can reduce sound, vibration on the lathe, can reduce the occurrence of cracks in the metal, the workpiece surface from the cutting results are smoother. In Ultrasonic Vibration Assisted Turning Device technology used is piezoelectric actuator. Piezoelectric actuator is a device that has advantages in motion accuracy, fast response and great style. To improve the quality of the machining process in metal cutting, the researcher will create a UVAT tool holder design that can be used on conventional lathes. In this study the method used Quality Function Deployment to design the attributes of tool holder needs that fit the market needs. The tool used in Quality Function Deployment is the House of Quality matrix. In this research also tested, that is static test on tool holder by using Solidworks 2016 software and load given equal to 1600 N. The result of static simulation is obtained by strength value most 126,689 N / mm² (MPa), 735 micron displacement value and factor of safety 1.632. Keywords: Ultrasonic Vibration Assisted Turning, Piezoelektric Actuator, Quality Function Deployment, House of Quality
Optimizing Woven Fabric Defect Detection For Inspection Using Image Processing And Fuzzy Logic At Cv. Maemunah Majalaya Irfan Ferdyansah; Haris Rachmat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

West Java has the largest number of textile industry in Indonesia. One of the companies that engaged in textiles is CV. Maemunah which located in the district of Ibun, Majalaya Bandung. The product of CV. Maemunah has been exported to Japan. To require fabric export best quality is needed to compete with other country. For to get the best quality of product needs to consider their quality control. In The inspection process still manually used four inspection stations with two workers in each station and average 23 second processing time needed inspection per screen. Therefore, unbalance of production volume with inspection process. The effect is bottle neck in inspection process. Inspection Process in CV. In this research proposed designing automated fabric inspection using image processing and Fuzzy Logic Model. Undertake extraction using GLCM to get value of autocorrelation, cluster shade and number of object. The proposed fabric inspection using Fuzzy Logic implemented with MATLAB provides better result in identifying fabric defect and optimizing process time. Using 35 data test produces an overall accuracy 82.86% and average process time 2.528 second. Therefore, using automated fabric inspection can decrease process time 17 second. Keywords: Automated Fabric Inspection, Fabric Defect Detection, Image Processing, Fuzzy Logic Model
Automation System Design For Stopper Valve Chamfering Process On Bench Lathe SD-32A Machine At PT. Dharma Precision Parts Mohamad Ilham Fauzan; Haris Rachmat; Rino Andias Anugraha
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract As the rapid development of technology, encourages manufacturing companies to be able to implement the technology into its production process, one of the technologies is automation that can improve the productivity. PT. Dharma Precision Parts is one of the manufacturing company that producing machining parts with various types of products, one of them is stopper valve. The problems that arise in stopper valve production process is the manufacturing process still manual that rely on the operator's involvement and also the inability of the company to fulfill production targets. Automation system design using a Programmable Logic Controller (PLC) as the main controller in the process and pneumatic technology as driver is done in order to resolve the these problems and can be applied to the chamfering process of stopper valve part. From research conducted it can be concluded that, automation system design for chamfering process stopper valve parts on Bench Lathe machine SD-32A at PT. Dharma Precision Parts has been completed and the new process time for chamfering process is around 5 seconds/parts. Using automation system in the stopper valve part production process is expected to increase production capacity and reduce the use of labor then provide a positive impact to the company. Keywords: Automation, Programmable Logic Controller, PLC Programming, Pneumatic, Omron PLC