“Halal Food” menjadi salah satu target Indonesia sebagai tujuan wisata halal yang menyediakan makanan dan minuman halal, hal ini tidak terlepas dari penduduk Indonesia yang masyoritas muslim sehingga berpotensi besar dalam destinasi “halal food”. Perkembangan makanan dan minuman halal dirasakan pula oleh pelaku UMKM di desa Kedawung Banyuputih Batang dengan adanya peningkatan pelaku usaha secara signifikan, hal ini tidak terlepas dari adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Seiring dengan peningkatan pelaku usaha UMKM perlu adanya peningkatan pemahaman UMKM mengenani “halal food” melalui edukasi “halal food”. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal yang melibatkan peran aktif 25 pelaku UMKM. Hasil kegiatan yang dilakukan menunjukan adanya perubahan pemahaman dari pelaku UMKM terkait “halal food” tidak hanya pada aspek bahan baku yang digunakan melainkan pula pada proses bagaimana olahan makanan itu dihasilkan hingga tahap produksi. Melalui kegiatan edukasi “halal food” terdapat peningkatan pemahaman pelaku UMKM terkait makanan dan minuman halal. Serta adanya kesadaran UMKM untuk mengembangkan produk makanan dan minuman yang diproduksi ke pasar yang lebih luas