Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN LITERASI FINANSIAL PADA SISWA KELAS V SDN 1 TAWING Sururin Afidah; Intan Susetyo Kusumo Wardhani; Nanda William; Diyanti Jati Pratiwi; Yovita Puspasari
TANGGAP : Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 3 No. 2 (2023): TANGGAP : Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : STKIP PGRI Trenggalek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55933/tjripd.v3i2.593

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh metode bermain peran untuk meniningkatkan literasi finansial pada materi jenis-jenis usaha ekonomi siswa kelas V di SDN 1 Tawing. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif metode eksperimen dengan desain penelitian Quasi Eksperimental Design. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas V SDN 1 Tawing yang berjumlah 24 siswa, dan SDN 1 Munjungan yang berjumlah 21 siswa dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh kelas V SDN 1 Tawing dan SDN 1 Munjungan yang berjumlah 45 siswa, dimana pada SDN 1 Tawing sebagai kelompok eksperimen dan pada SDN 1 Munjungan sebagai kelompok kontrol.  Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi dan tes. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji Paired Sample T Test dan uji Independent Sample T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode bermain peran berpengaruh dalam meningkatkan literasi finansial pada materi jenis-jenis usaha ekonomi siswa kelas V di SDN 1 Tawing.  Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan taraf signifikasi 5% (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil nilai sig.(2tailed)sebesar 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada penggaruh penggunanan metode bermain peran dalam meningkatkan literasi finansial siswa kelas V SDN 1 Tawing.
Pengaruh Penerapan Value Clarification Technique (VCT)Berbantuan Modul Ajar terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Mayassari, Farida; Nugroho, Wahyu; Puspasari, Yovita
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.5914

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran saat ini yaitu masih rendahnya penerapan kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia pada pembelajaran matematika yang menunjukkan bahwa nilai matematika peserta didik Indonesia masih berada di peringkat bawah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) berbantuan modul ajar pada sekolah dasar dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan bentuk pre-experimental design tipe one-group pre-test post-test design. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 41 peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Analisis data hasil penelitian menggunakan uji-t (paired sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) berbantuan modul ajar pada sekolah dasar sudah dapat diterapkan dengan baik dan terdapat pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil penelitian ini dikuatkan berdasarkan perhitungan uji-t yang menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 dengan hasil sebesar 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Value Clarification Technique (VCT) berbantuan modul ajar terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV sekolah dasar
Pengaruh Penerapan Value Clarification Technique (VCT)Berbantuan Modul Ajar terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Mayassari, Farida; Nugroho, Wahyu; Puspasari, Yovita
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.5914

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran saat ini yaitu masih rendahnya penerapan kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia pada pembelajaran matematika yang menunjukkan bahwa nilai matematika peserta didik Indonesia masih berada di peringkat bawah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) berbantuan modul ajar pada sekolah dasar dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan bentuk pre-experimental design tipe one-group pre-test post-test design. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 41 peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Analisis data hasil penelitian menggunakan uji-t (paired sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) berbantuan modul ajar pada sekolah dasar sudah dapat diterapkan dengan baik dan terdapat pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil penelitian ini dikuatkan berdasarkan perhitungan uji-t yang menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 dengan hasil sebesar 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Value Clarification Technique (VCT) berbantuan modul ajar terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV sekolah dasar
Analisis Persiapan Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar Pada Mata Pelajaran Matematika Puspasari, Yovita
THEOREMA: The Journal Education of Mathematics Vol 5 No 2 (2024): THEOREMA: The Journal Education of Mathematics
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/theorema.v5i2.6879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persiapan guru dalam mengembangkan bahan ajar pada mata Pelajaran Matematika di SDN 3 Jatibanteng, dengan fokus pada guru kelas 6. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Wawancara difokuskan pada pemahaman guru tentang pengembangan bahan ajar Matematika dan faktor-faktor yang mempengaruhi persiapan mereka, sementara observasi bertujuan mengevaluasi persiapan guru di kelas 6. Hasil penelitian menunjukkan ketergantungan guru pada bahan ajar komersial dan mencerminkan kurangnya kreativitas dalam pengembangan materi. Meskipun terdapat kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG), belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk pengembangan bahan ajar inovatif. Guru menunjukkan penguasaan teknis Matematika, tetapi aspek kreatif, interaktif dan berpusar pada siswa masih perlu diperbaiki. Kendala waktu, sumber daya, pelatihan dan dukungan sekolah menjadi tantangan. Wawancara dengan guru dan Kepala Sekolah menunjukkan kesulitan guru dalam mengembangkan bahan ajar, perlu pelatihan khusus dan dukungan sekolah. Perlunya upaya bersama antara guru, sekolah dan instansi terkait untuk meningkatkan kualitas persiapan guru. Saran untuk meningkatkan persiapan guru termasuk penguatan pemahaman Kurikulum 13, pengembangan bahan ajar kreatif, pemanfaatan teknologi, kolaborasi dan dukungan dari sekolah dan Dinas Pendidikan. Implementasi saran ini diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika sesuai Kurikulum 2013 di SDN 3 Jatibanteng.
ANALYSIS OF THE CREATIVE THINKING ABILITY OF PGSD STUDENTS IN OPEN-ENDED PROBLEM-BASED GEOMETRY LEARNING Suastika, I Ketut; Puspasari, Yovita; Hariyani, Sri; Primasatya, Nurita
JME (Journal of Mathematics Education) Vol 9, No 2 (2024): JME
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/jme.v9i2.2282

Abstract

The ability to think creatively is an important skill in the world of education, especially for students of the Primary School Teacher Education Study Program (PGSD). In learning mathematics, especially geometry, this ability is crucial for understanding concepts in depth and solving problems innovatively. However, there are still many students who show limitations in generating creative ideas, especially in the aspects of originality and elaboration. Therefore, this research aims to analyze the creative thinking abilities of PGSD students in open problem-based geometry learning, which gives students the freedom to explore various solutions in solving geometric problems. This research uses descriptive qualitative methods with data obtained through interviews, observation and document analysis. Research informants include lecturers, PGSD students, heads of study programs, librarians, and the curriculum development team at STKIP PGRI Trenggalek. The research results show that the open problem-based learning method is effective in improving students' fluency and flexibility abilities. However, in the aspects of originality and elaboration, several obstacles were still found that required more intensive guidance and the use of supporting technology. With the right approach, this method can be a solution to optimize students' creative thinking abilities in learning geometry.
ANALYSIS OF THE CREATIVE THINKING ABILITY OF PGSD STUDENTS IN OPEN-ENDED PROBLEM-BASED GEOMETRY LEARNING I Ketut Suastika; Yovita Puspasari; Sri Hariyani; Nurita Prima
JME (Journal of Mathematics Education) Vol. 9 No. 2 (2024): JME
Publisher : USN Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/jme.v9i2.2282

Abstract

Thinking creatively is an important skill in education, especially for Primary School Teacher Education Study Program (PGSD) students. This ability is crucial for understanding concepts in depth and solving problems innovatively in learning mathematics, especially geometry. However, many students still show limitations in generating creative ideas, especially in the aspects of originality and elaboration. Therefore, this research aims to analyze the creative thinking abilities of PGSD students in open problem-based geometry learning, which gives students the freedom to explore various solutions to solving geometric problems. This research uses descriptive qualitative methods with data obtained through interviews, observation, and document analysis. Research informants include lecturers, PGSD students, heads of study programs, librarians, and the curriculum development team at STKIP PGRI Trenggalek. The research results show that the open problem-based learning method effectively improves students' fluency and flexibility. However, several obstacles still required more intensive guidance and supporting technology in originality and elaboration. With the right approach, this method can be a solution to optimize students' creative thinking abilities in learning geometry.
Pengaruh Model Pembelajaran Integratif Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Karakter Bernalar Kritis Siswa Kelas IV Ramdini, Distian Fisti; Nugroho, Wahyu; Puspasari, Yovita
Teaching, Learning, and Development Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Education and Development Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62672/telad.v2i1.24

Abstract

Abstract: This study aims to determine the extent of the differences between students who are given the application of integrative learning models based on Javanese local wisdom in the learning process and students who still use conventional learning models on students' critical reasoning characters. This research uses quantitative methods. The form of design in this research is quasi-experimental research. This research was conducted by applying certain treatments to one group (experimental group) and not applying them to another group (control group), in which the two groups were pre-tested and post-tested. Furthermore, the data were analyzed using the t-test using the paired sample t-test and the independent sample t-test with the results of the two hypothesis tests being a (2-tailed) value of 0.000 less than 0.05, then Ha was accepted and H0 was rejected. It can be concluded that the research results show differences in students' critical reasoning characters in the experimental class were higher than the control class. So from this study, an integrative learning model based on Javanese local wisdom has an effect on increasing the critical reasoning character of fourth grade elementary school students. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan antara siswa yang diberikan penerapan model pembelajaran integratif berbasis kearifan lokal jawa pada proses pembelajaran dengan siswa yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional terhadap karakter bernalar kritis siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Bentuk desain dalam penelitian ini ialah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini dilakukan dengan cara menerapkan treatment tertentu pada satu kelompok (kelompok eksperimen) dan tidak menerapkannya pada kelompok yang lain (kelompok kontrol), yang mana dua kelompok tersebut dilakukan pre test dan post test. Selanjutnya data dianalisis dengan uji t menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test dengan hasil kedua uji hipotesis tersebut adalah nilai (2-tailed) sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, dapat disimpulkan hasil penelitian menunjukkan perbedaan karakter bernalar kritis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Sehingga dari penelitian ini, model pembelajaran integratif berbasis kearifan lokal jawa berpengaruh terhadap peningkatan karakter bernalar kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Pengaruh Modul Ajar Kurikulum Merdeka terhadap Peningkatan Profil Pelajar Pancasila Setiawan, Angga; Nugroho, Wahyu; Puspasari, Yovita
Teaching, Learning, and Development Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Education and Development Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62672/telad.v2i1.25

Abstract

Abstract: Education is a tool in the intellectual life of the nation. Education is very important to prepare the future of the younger generation. Through education, a person, especially students, has the opportunity to gain learning experiences that are very useful for their lives. The problem in an education is the change from the old curriculum to the new curriculum and the existence of a new teaching module. The teaching modules in the Independent Curriculum are learning tools prepared by the teacher to plan the learning process. Interestingly, the problem is that the author wants to know whether there is an influence of the independent curriculum teaching module on increasing the profile of Pancasila students. To get an overview and maximum research results, the authors conducted research on 4th grade students at SD Negeri 2 Sengon with a population of 12 students. The data analysis method uses the Paired Simple T-Test. Based on the results of data analysis, it is known that the total pretest score of class 4 students is 733 with an average of 61.08, the highest score is 70 and the lowest score is 40. Meanwhile, the total post-test score is 927 with an average of 77.25 with the highest score of 90 and the lowest score is 65 and with the paired sample t-test on the profile of Pancasila students in grade 4 students, it shows that the significance value is 0.000 where p less than 0.05 which means H0 is rejected. Thus it can be concluded that there is an influence of the independent curriculum teaching module on the profile of Pancasila students participating 4th grade at SDN 2 Sengon. Abstrak: Pendidikan merupakan suatu sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan sangat penting guna mempersiapkan masa depan generasi muda. Melalui pendidikan, seseorang khususnya peserta didik mempunyai peluang untuk mendapatkan pengalaman belajar yang sangat berguna bagi kehidupannya. Masalah dalam sebuah pendidikan adalah pergantian dari kurikulum lama ke kurikulum baru dan adanya sebuah modul ajar baru. Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka merupakan perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru untuk merencanakan proses pembelajaran. Menariknya permasalahan tersebut penulis ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh modul ajar kurikulum merdeka terhadap peningkatan profil pelajar pancasila. Untuk mendapatkan gambaran dan hasil penelitian yang maksimal penulis melakukan penelitian pada peserta didik kelas 4 di SD Negeri 2 Sengon dengan populasi yang berjumlah 12 peserta didik. Metode analisis data menggunakan Paired Simple T-Test. Berdasarkan hasil analisis data diketahui total nilai pretest peserta didik kelas 4 adalah 733 dengan rata-rata 61,08 nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 40. Sedangkan total nilai post test adalah 927 dengan rata-rata 77,25 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 65 dan dengan uji paired sample t-test terhadap profil pelajar pancasila peserta didik kelas 4, menunjukkan bahwa nilai signifikansinya adalah 0,000 dimana p kurang dari 0,05 yang artinya H0 ditolak dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh modul ajar kurikulum merdeka terhadap profil pelajar pancasila peserta didik kelas 4 di SDN 2 Sengon.
Pembuatan Bahan Ajar Digital Berbasis Canva, E-Book, dan Big Book QR Code untuk Mengembangkan Inovasi Pembelajaran di SDN 1 Tamanan Wahyu Nurmalasari; Yovita Puspasari; Julistiyana, Maria Ulfa Yudha; Wardhani, Intan
GIAT : Teknologi untuk Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/giat.v4i1.10936

Abstract

Perkembangan teknologi memungkinkan pengembangan bahan ajar berbasis digital yang mampu meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Bahan ajar digital yang beraneka ragam mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar. Penggunaan bahan ajar digital perlu dioptimalkan dengan merancang konten yang bervariasi, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru belum terlalu mampu dalam penyusunan bahan ajar digital. Hal ini dikarenakan faktor usia guru yang beberapa sudah tua, pengetahuan guru tentang variasi aplikasi untuk bahan ajar digital, dan belum pernah diadakan pelatihan pembuatan bahan ajar digital di sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan bahan ajar digital berbasis Canva, e-book, dan big book QR code kepada para guru di SDN 1 Tamanan. Melalui serangkaian tahapan kegiatan dimulai dari persiapan, penjelasan materi, praktik pembuatan, evaluasi kegiatan, dan pelaporan. Hasilnya menunjukkan adanya perkembangan pengetahuan dan kemampuan guru terkait bahan ajar digital tersebut. Pelatihan ini dapat mengoptimalkan guru memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pendidikan sehingga menghasilkan bahan ajar inovatif dan menarik bagi siswa.
Pembuatan Bahan Ajar Digital Berbasis Canva, E-Book, dan Big Book QR Code untuk Mengembangkan Inovasi Pembelajaran di SDN 1 Tamanan Wahyu Nurmalasari; Yovita Puspasari; Julistiyana, Maria Ulfa Yudha; Wardhani, Intan
GIAT : Jurnal Teknologi untuk Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/giat.v4i1.10936

Abstract

Perkembangan teknologi memungkinkan pengembangan bahan ajar berbasis digital yang mampu meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Bahan ajar digital yang beraneka ragam mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar. Penggunaan bahan ajar digital perlu dioptimalkan dengan merancang konten yang bervariasi, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru belum terlalu mampu dalam penyusunan bahan ajar digital. Hal ini dikarenakan faktor usia guru yang beberapa sudah tua, pengetahuan guru tentang variasi aplikasi untuk bahan ajar digital, dan belum pernah diadakan pelatihan pembuatan bahan ajar digital di sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan bahan ajar digital berbasis Canva, e-book, dan big book QR code kepada para guru di SDN 1 Tamanan. Melalui serangkaian tahapan kegiatan dimulai dari persiapan, penjelasan materi, praktik pembuatan, evaluasi kegiatan, dan pelaporan. Hasilnya menunjukkan adanya perkembangan pengetahuan dan kemampuan guru terkait bahan ajar digital tersebut. Pelatihan ini dapat mengoptimalkan guru memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pendidikan sehingga menghasilkan bahan ajar inovatif dan menarik bagi siswa.