Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Uji Ketahanan Bumbu Pecel Yang Dikemas Dan Tidak Dikemas Terhadap Pertumbuhan Jamur Di Pasar Sentral Bulukumba Utia, Haeral; Ridwan, Asriyani; Makmur, A.Suswani; Arwie, A.Dzikra
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2401

Abstract

Latar belakang Bumbu pecel adalah salah satu bumbu yang banyak dikenali dan digemari oleh masyarakat. Bumbu pecel menggunakan bahan dasar kacang tanah dimana kacang tanah akan diolah dengan cara digiling dengan bahan lain. Ketahanan bumbu pecel dapat di ketahui dengan melakukan uji organoleptic menggunakan panca indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap suatu produk. Tujuan mengetahui ketahanan bumbu pecel  dikemas dan tidak dikemas terhadap pertumbuhan jamur. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui ketahanan bumbu pecel  dikemas dan tidak dikemas terhadap pertumbuhan jamur. Hasil dari hasil penelitian  dilakukan pada kelima sampel. bumbu pecel  dikemas dan tidak dikemas dalam 2 minggu penyimpanan terjadi perubahan warna,rasa,tekstur dan aroma pada kelima sampel tersebut,serta didapatkan adanya pertumbuhan jamur pada setiap sampel.
Uji Daya Hambat Ekstrak Lidah Buaya (Aloe barbadensis miller) terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium Acnes Asyahra, St. Fatima; Islawati, Islawati; Arwie, Dzikra
Journal of Multidiscipline and Collaboration Research Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/jmcr.v1i1.288

Abstract

Aloe vera (Aloe barbadensis miller) contains antibacterial compounds such as tannins and saponins, which have the potential to combat Propionibacterium acnes, the bacteria responsible for acne. This study aims to evaluate the inhibitory effect of aloe vera extract on P. acnes through a laboratory experimental method. The extract was obtained through maceration using various concentrations: 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%. Testing was conducted in triplicate, with clindamycin as the positive control and distilled water as the negative control. The well diffusion method was used for testing, followed by analysis with a One-Way ANOVA test. Results showed p = 0.000, indicating that aloe vera extract significantly inhibits P. acnes. Post hoc LSD analysis revealed significant differences between concentrations, except between clindamycin and the 100% concentration (p > 0.05). The highest mean inhibition zone was found at the 100% concentration (16.6 mm) and the lowest at 20% (9.3 mm). This study suggests that aloe vera extract has potential as a natural antibacterial agent for acne treatment, providing an alternative to reduce synthetic antibiotic use and the risk of bacterial resistance.
Penyuluhan dan Pemeriksaan Hemoglobin Pada Remaja di SMP Negeri 14 Bulukumba Sebagai Deteksi Dini Anemia Asriyani Ridwan; AR Pratiwi Hasanuddin; Dzikra Arwie
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/mammiri.v2i1.2793

Abstract

Remaja adalah periode perkembangan yang penting dalam kehidupan setiap individu. Pada masa ini, individu sedang mengalami perubahan biologis, psikologis, dan perilaku yang berpengaruh pada kesehatan mereka. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Masalah gizi yang biasa dijumpai pada remaja antara lain, anemia, obesitas, kekurangan energi kronis atau KEK. Anemia didiagnosis dengan pemeriksaan kadar Hb dalam darah. Remaja dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin darah menunjukkan nilai kurang dari 12 g/dL. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk skrining kadar hemoglobin sebagai deteksi dini anemia dengan metode POCT dan penyuluhan dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk meminimalisir anemia pada remaja. Hasil skrining yang dilakukan pada 50 peserta menunjukkan sebagian besar peserta atau 45 orang (90%) tidak mengalami anemia sedangkan 5 orang (10%) terdeteksi mengalami anemia. Penyuluhan tentang pencegahan anemia dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat.
Penyuluhan dan Pemeriksaan Hemoglobin Pada Remaja di SMP Negeri 14 Bulukumba Sebagai Deteksi Dini Anemia Asriyani Ridwan; AR Pratiwi Hasanuddin; Dzikra Arwie
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/mammiri.v2i1.2793

Abstract

Remaja adalah periode perkembangan yang penting dalam kehidupan setiap individu. Pada masa ini, individu sedang mengalami perubahan biologis, psikologis, dan perilaku yang berpengaruh pada kesehatan mereka. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Masalah gizi yang biasa dijumpai pada remaja antara lain, anemia, obesitas, kekurangan energi kronis atau KEK. Anemia didiagnosis dengan pemeriksaan kadar Hb dalam darah. Remaja dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin darah menunjukkan nilai kurang dari 12 g/dL. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk skrining kadar hemoglobin sebagai deteksi dini anemia dengan metode POCT dan penyuluhan dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk meminimalisir anemia pada remaja. Hasil skrining yang dilakukan pada 50 peserta menunjukkan sebagian besar peserta atau 45 orang (90%) tidak mengalami anemia sedangkan 5 orang (10%) terdeteksi mengalami anemia. Penyuluhan tentang pencegahan anemia dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat.
Differences in Cholesterol Levels of Active Conventional Smokers and Active Electric Smokers Among Adolescents Adriana, Adriana; Arwie, Dzikra; Novriani, Harmawati
Frontiers in Sustainable Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2024): December
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/fsst.v1i1.227

Abstract

Conventional cigarettes and electronic cigarettes (vapes) have become significant topics concerning their impact on health, including cholesterol levels. Nicotine in cigarettes can increase catecholamine secretion, triggering lipolysis and elevating cholesterol levels. High cholesterol levels may lead to atherosclerosis, posing a risk of coronary heart disease. Objective: This study aims to compare cholesterol levels between active conventional smokers and active electronic smokers among adolescents. Methods: This research utilized a laboratory observation design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 30 adolescents, including 15 conventional smokers and 15 electronic smokers, selected using a purposive sampling technique. Results: Among conventional smokers, 13.3% had above-normal cholesterol levels, while this figure reached 40.0% for electronic smokers. The Mann-Whitney test revealed a p-value of 0.033 (p < 0.05), indicating a significant difference in cholesterol levels between the two groups. Conclusion: Electronic smokers exhibited higher cholesterol levels compared to conventional smokers. This finding suggests that electronic cigarette consumption poses a greater risk for elevated blood cholesterol levels.
Differences in the Results of Determining Glucose Levels using the Poct Device on Specimens Taken when the Finger is Dry and on Fingers that are Still Wet with 70% Alcohol Cotton Annisa , Nur; Arwie, Dzikra; Aryandi, Rahmat
Frontiers in Sustainable Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2024): December
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/fsst.v1i1.231

Abstract

Blood glucose is a sugar found in the blood that is formed from Carbohydrates in food that are absorbed in large quantities into the blood and converted in the heart. In blood sampling alcohol is used to clean and disinfect the skin area before injection. This helps reduce the risk of infection by killing germs on the skin's surface. This study aims to determine the differences in the results of glucose level determination using the POCT device on specimens taken when the finger is dry and when the finger is still wet with 70% alcohol cotton. This study uses a laboratory experimental research design. The population of this study were students of Stikes Pantita Husada Bulukumba and the sample of this study was 53 capillary blood samples. The results of this study indicate that there is a significant difference in glucose levels in specimens taken when the fingers were dry and those that were still wet with 70% alcohol cotton. The results of the statistical test show that each data is normally distributed which meets the requirements for conducting the Wilcoxon test. The final results show a p-value of 0.000 <0.05, meaning that there is a significant difference in the average or a significant difference in specimens taken when the fingers were dry and those that were still wet. Conclusion: Based on the research conducted, it can be concluded that there is a difference in glucose levels between specimens taken when the fingers were dry and those that were still wet.