Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

SOSIALISASI PERILAKU CERDIK DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) PADA MASYARAKAT Suwanti, Iis; Darsini, Darsini
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 1 No. 3 (2022): Volume I, Nomor 3, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tidak menular dewasa ini mulai banyak dialami oleh masyarakat. Hal ini salah satunya diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan pentingnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Upaya nasional yang digagas pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan jumlah penderita penyakit tidak menular di Indonesia adalah dengan menerapkan perilaku CERDIK. CERDIK adalah salah satu program pemerintah melalui Kemenkes yang merupakan akronim atau singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress. Kegiatan program CERDIK ini dapat dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM, agar dapat segera mungkin dilakukan pencegahan faktor resiko PTM sehingga kejadian PTM di masyarakat Indonesia dapat dikendalikan. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan sosialisasi pentingnya penerapan perilaku CERDIK dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) pada masyarakat di Lingkungan Perumahan Puri Asri Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Lingkungan Perumahan Puri Asri Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto pada Bulan November 2022. Materi disampaikan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan praktik. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan didapatkan data bahwasanya peserta kegiatan yang sebelumnya memiliki perilaku CERDIK dalam kategori baik dalam pengendalian penyakit tidak menular yang semula hanya sebanyak 4 peserta meningkat menjadi 11 peserta, dan untuk peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya memiliki perilaku CERDIK dalam kategori tidak baik yang semula 14 peserta turun menjadi 7 peserta.
TRANSFER IPTEK PENGARUH GADGET TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR PADA ANAK PRESCHOOL Suwanti, Iis; Indrawati, Indrawati; Lactona, Iil Dwi
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 3 No. 3 (2024): Volume 3, Nomor 3, Juni 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/mbm.v3i3.342

Abstract

Penggunaan gadget dewasa ini mulai marak digunakan oleh anak usia preschool. Selain karena merupakan tuntutan perkembangan zaman, penggunaan gadget oleh anak usia preschool terkadang merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dilakukan. Penggunaan gadget pada anak usia preschool juga perlu untuk diwaspadai mengingat pada anak usia preschool terkadang belum mampu mengendalikan emosi dan keinginan yang dimiliki sehingga anak usia preschool dimungkinkan mengalami kecanduan dalam penggunaan gadget. Ketika anak usia preschool telah mengalami kecanduan untuk menggunakan gadget, anak usia preschool dimungkinkan akan mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan pola tidur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di TK PGRI 1 Kecamatan Puri Kabupaten MojokertoPendekatan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendekatan edukatif. Materi kegiatan disampaikan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum penyampaian materi dan setelah penyampaian materi. Dari hasil evaluasi kegiatan yang telah dilakukan nampak bahwasanya terjadi peningkatan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua anak usia preschool tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool dimana setelah diberikan kegiatan edukasi, tidak ada lagi peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool, terjadi peningkatkan jumlah peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki pengetahuan cukup tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool sebanyak 5 peserta kegiatan dan sebanyak 3 peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool
PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK USIA 4-6 TAHUN UNTUK MENGGAMBAR BENTUK BANGUN DASAR MELALUI INTERVENSI MOTORIK HALUS MENGGUNAKAN PLAYDOUGH Suwanti, Iis; Sari, Kurnia Indriyanti Purnama
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 3 No. 5 (2024): Volume 3, Nomor 5, Oktober 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia pra-sekolah merupakan masa kritis dalam pembentukan sumber daya yang berkualitas. Pada masa ini anak memerlukan aktivitas seperti bermain sambil belajar karena anak dapat memperoleh pembelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif (kemampuan anak untuk memahami sesuatu), afektif (kemampuan anak dalam berekspresi), dan psikomotor (perkembangan anak dalam mengontrol gerakan-gerakan tubuh yang terkordinasi antara saraf pusat dan otot). Dalam kegiatan bermain, anak tidak terlepas dari kegiatan yang memerlukan keterampilan motorik hal ini menunjukkan betapa pentingnya perkembangan fisik anak, dimana keterampilan motrik ini meliputi motorik kasar dan motorik halus. Keterampilan motorik sangat diperlukan bagi anak sehingga anak mampu melakukan aktivitas secara mandiri. Fakta dilapangan seringkali ditemukan anak usia prasekolah yang tidak mampu melewati tahapan perkembangan motorik harus karena kurangnya stimulasi yang didapatkan selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan transfer IPTEK pemanfaatan playdough untuk meningkatkan kemampuan anak usia prasekolah dalam menggambar bentuk bangun dasar. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui metode edukasi dan pendampingan. Dari hasil analisis data didapatkan adanya peningkatan kemampuan anak usia prasekolah dalam menggambar bentuk bangun dasar yang semula sebagian besar memiliki kemampuan kurang dalam menggambar bentuk bangun dasar turun sebanyak 8 anak, yang memiliki kemampuan cukup dalam menggambar bentuk bangun dasar yang semula hanya 2 anak naik menjadi 8 anak, serta yang semula tidak ada yang memiliki kemampuan baik dalam menggambar bentuk bangun dasar naik menjadi 2 anak. Playdough merupakan alat permainan edukatif yang dapat dimanfaatkan untuk menstimulasi beragam aspek pertumbuhan pada anak usia sekolah dimana salah satunya adalah motorik halus. Dengan tercapaian tahapan perkembangan motorik halus sesuai dengan tahapan usia, maka anak usia prasekolah akan mampu mandiri dan lebih siap untuk masuk dalam dunia pendidikan
TRANSFER IPTEK POLA PEMBERIAN MAKAN BALITA (USIA 6 BULAN SAMPAI 5 TAHUN) DALAM PENCAPAIAN STATUS GIZI YANG OPTIMAL Suwanti, Iis; Purwanto, Nasrul Hadi
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4, Nomor 2, April 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam pola pemberian makan balita usia 6 bulan sampai 5 tahun masih menjadi tantangan utama dalam pencapaian status gizi yang optimal di Indonesia. Banyak orang tua, khususnya ibu, belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang kebutuhan gizi balita sesuai tahapan usianya, sehingga praktik pemberian makan sering kali tidak sesuai, baik dari segi jenis, jumlah, frekuensi, maupun kualitas makanan. Masih banyak ditemukan kasus pemberian makanan yang monoton, minim protein hewani, atau terlalu dini mengenalkan makanan olahan tinggi gula dan garam. Selain itu, rendahnya akses terhadap informasi yang benar, pengaruh budaya lokal, serta keterbatasan ekonomi juga turut memperburuk situasi. Akibatnya, balita rentan mengalami masalah gizi seperti stunting, wasting, atau bahkan obesitas, yang dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif mereka secara jangka panjang. PKM ini dilakukan menggunakan metode edukasi. Materi disampaikan kepada peserta kegiatan melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab. Evaluasi kegiatan dilakukan secara sumatif. Hasil analisis data yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semua berpengetahuan kurang tentang pola pemberian makan pada balita (usia 6 bulan sampai 5 tahun) sebanyak 8 peserta (47,1%) turun menjadi 4 peserta (23,5%), yang semua berpengetahuan cukup tentang pola pemberian makan pada balita (usia 6 bulan sampai 5 tahun) masih tetap sebanyak 7 peserta (41,2%), dan yang semua berpengetahuan baik tentang pola pemberian makan pada balita (usia 6 bulan sampai 5 tahun) sebanyak 2 peserta (11,8%) meningkat menjadi 6 peserta (35,3%). Keterlibatan lintas sektor, strategi yang terintegrasi dan pendekatan yang ramah masyarakat, diharapkan akan mampu meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pola makan balita serta berdampak positif pada kesehatan dan tumbuh kembang anak
STUDI KORELASI STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN ISPA PADA BALITA Widyandika, Rischa; Suwanti, Iis
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4, Nomor 2, April 2025
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v4i2.457

Abstract

ISPA merupakan masalah kesehatan yang utama di Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA yang menyebabkan tingginya kesakitan pada anak-anak balita. Balita dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA bahkan serangannya lebih lama dibandingkan dengan balita gizi normal karena daya tahan tubuh yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat keparahan ISPA pada balita di Poli Anak RS Emma Kota Mojokerto. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien balita ISPA di Poli Anak Rumah Sakit Emma Kota Mojokerto pada bulan Juni 2024 sebanyak 38 anak. Teknik sampling penelitian ini adalah accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 anak. Variabel bebas adalah perilaku status gizi dan variabel tergantung adalah tingkat keparahan ISPA. Instrument yang digunakan adalah timbangan berat badan dan akta kelahiran untuk status gizi dan lembar observasi untuk tingkat keparahan ISPA. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar status gizi balita baik yaitu 24 responden (72,7%), dan sebagian besar balita mengalami tingkat keparahan ISPA sedang yaitu 19 responden (57,6%). Beda prosentase ISPA pada status gizi baik dengan status gizi lainnya 58,3% (> 10%) sehingga ada hubungan status gizi dengan keparahan ISPA pada balita di Poli Anak RS Emma Kota Mojokerto. Semakin baik gizi balita maka ISPA yang dialami ringan. Hal ini disebabkan karena keadaan gizi yang baik, tubuh mempunyai cukup kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap penyakit infeksi sehingga hanya mengalami ISPA ringan
BIMBINGAN DOA EFEKTIF TERHADAP KECEMASAN LANSIA DALAM MEMPERSIAPKAN KEMATIAN Suidah, Hartin; Murtiyani, Ninik; Suwanti, Iis; Aprilin, Heti
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 9, No 1 (2021): EDITION MARCH 2021
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v9i1.1371

Abstract

Latar Belakang: Lansia berhubungan dengan Aging Process sehingga akan terjadi perubahan pada tubuhnya. Keadaan tersebut juga tampak pada spiritualnya sehingga memungkinkan timbulnya perasaan sadar akan datangnya kematian. Perasaan tersebut akan menyebabkan lansia mengalami cemas. Terapi penanganan yang digunakan biasanya terapi farmakologi, relaksasi dan spiritual. Tetapi saat ini terapi spiritual sangat jarang digunakan. Metode : Peneletian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen (One group pre and post test design). Populasi yang digunakan sebanyak 38 lansia dengan teknik sampling probability sampling teknik simple random sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 35. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner HARS dan menggunakan uji wilcoxson. Hasil : Hasil penelitian ini bimbingan doa efektif terhadap penurunan kecemasan dalam mempersiapkan kematian pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto didapatkan hasil p value adalah 0,000 α (0,05) yang bermakna bahwa Pemberian bimbingan doa efektif terhadap penurunan kecemasan dalam mempersiapkan kematian pada lansia. Saran : Untuk itu peneliti menyarankan agar perawat yang bertugas di tempat penelitian dapat melaksanakan bimbingan doa untuk menurunkan kecemasan. Kata kunci : Bimbingan Doa, Kecemasan Lansia