Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8.5 PADA MATAKULIAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) Rahmad, Riki; Yuniastuti, Eni; Wirda, Mona Adria
Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.854 KB) | DOI: 10.23887/jipp.v2i1.13040

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran dalam bentuk video tutorial menggunakan aplikasi Camtasia Studio 8.5 pada mata kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini adalah: (1)tahap pendahuluan, (2) tahap perancangan media video tutorial, (3) tahap pembuatan media video tutorial, (4) tahap validasi media, (5) tahap pengujian media video tutorial, dan (6)tahap evaluasi media. Hasil penelitian menunjukkan Hasil uji kelayakan dari segi materi pada pengembangan video tutorial menggunakan Camtasia Studio 8.5 pada matakuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) dikategorikan sangat layak untuk digunakan dengan catatan perlu dilakukan revisi. Sedangkan hasil uji kelayakan dari segi media dikategorikan cukup layak digunakan dengan beberapa revisi, diantaranya: penambahan teks dan tulisan, musik, detail petunjuk tombol, dan lain sebagainya. Hasil respon mahasiswa mengenai pengembangan video tutorial menggunakan Camtasia Studio 8.5 pada matakuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan video sudah bagus dan mendapatkan respon positif dari mahasiswa. Kata kunci: pembelajaran, media , Camtasia Studio, SIG ABSTRACT This study aims to produce instructional media in the form of video tutorial using Camtasia Studio 8.5 application in Geography Information System (GIS) course in Geography Education Department Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan. The steps in this development research are: (1) preliminary stage, (2) video tutorial design stage, (3) video media tutorial development stage, (4) media validation stage, (5) video media tutorial testing stage, and (6) stage of media evaluation. The results showed that the results of the material feasibility test on the development of video tutorials using Camtasia Studio 8.5 in the Geography Information System (GIS) course are considered very appropriate to be used with the need to revise. While the feasibility test results in terms of media categorized quite feasible to use with some revisions, including: the addition of text and writing, music, detail buttons, and so forth. The result of student's response about video tutorial development using Camtasia Studio 8.5 on Geography Information System (GIS) course in good category. This shows that video development is good and get positive response from students. Keywords: learning, media, Camtasia Studio, GIS
The Socio-Economic and Cultural Condition of Fisherman in Coastal Area of Sialang Buah, Teluk Mengkudu, Deli Serdang Regency, North Sumatera Adria Wirda, Mona; Berutu, Nurmala; Rahmad, Riki
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 1 No 2 (2017): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Volume 1 Number 2
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.207 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v1i2.97

Abstract

This research aims to identify of coastal communities chartered economic potency, explore the human resources potency of coastal communities, investigate the role of coastal communities chartered economic institution, and knowing both of the socio-economic condition and infrastructure support for the economic development of coastal areas in Serdang Bedagai Regency. This research was done in Pantai Sialang Buah Desa Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai Regency. respondents took by random sampling method. Data analysis method of this research was applied descriptive analysis. The result of this research shows that communities economics potency at coastal area quite prospective. The social economic condition of communities at coastal area relatively still very lag, although the economic sector is very potential to be developed like fishery sector, cultivation of seagrass, beach tourism, field crop and breeding sector. The role of the government and the private sector in developing the potential of coastal communities is not sufficient, especially in the field of infrastructure.
REKONSTRUKSI PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG KPPS (KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA) PASCA PEMILU TAHUN 2019 Rahmad, Riki; Fahmi, Khairul
Jurnal Jurisprudence Vol 9, No 2 (2019): Vol. 9, No. 2, Desember 2019
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurisprudence.v9i2.8143

Abstract

Hasil penelitian tentang pembagian tugas KPPS selama proses pemungutan dan rekapitulasi yang dilakukan di TPS selama Pemilu Serentak Tahun 2019 didapati bahwa masih banyak ditemui kelemahan, seperti Pada saat pemungutan suara masih panjangnya antrian pemilih dalam TPS dan juga masih adanya salah satu KPPS yang belum bekerja maksimal dibandingkan KPPS lain. Pada saat rekapitulasi suara masih diperlukan waktu yang panjang bahkan sampai larut malam untuk proses rekapitulasi surat suara mengakibatkan proses  tersebut menjadi tidak efektif dan efisien dan berakibat pada permasalahan hukum nantinya, maka penulis menganggap diperlukan suatu rekonstruksi ulang terhadap pembagian tugas dan wewenang KPPS yang ada pada buku panduan KPPS untuk Pemilu Tahun 2019. Diharapkan dengan adanya rekonstruksi ulang tersebut maka proses pemungutan dan rekapitulasi surat suara dapat lebih cepat dari waktu yang ditentukan dan juga hasil dari proses pemungutan dan rekapitulasi suara tersebut menjadi berkualitas dan data dari hasil rekapitulasi ditingkat TPS dapat diuji tingkat validitas dan keakuratannya. 
APLIKASI SIG UNTUK PEMETAAN BAHAYA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KOTA DUMAI Viviyanti, Ria; Adila, Tamima Azri; Rahmad, Riki
Media Komunikasi Geografi Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i2.17399

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan terjadi oleh peningkatakan suhu dan Karbon Dioksida, peningkatan suhu dipengaruhi oleh fenomena EL Nino di Indonesia berdampak terhadap musim kemarau yang berkepanjangan sehingga rentan terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai berdasarkan parameter-parameter kebakaran hutan dan lahan; (2) Mendeskripsikan Pemanfaatan Penggunaan SIG untuk melakukan pemetaan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai. Data yang digunakan yaitu peta curah hujan Kota Dumai dari tahun 2008-2018 yang diambil dari dua titik stasiun, peta jenis tanah Kota Dumai, dan peta penggunaan lahan Kota Dumai yang diambil dari citra landsat 8, dan di input dengan sofwere ArcGIS 10.4. Secara keseluruhan di Kota Dumai jenis lahan yaitu lahan terbuka (Tegalan, semak) dengan luas 170648753 atau 75,08%, kemudian hutan dengan luas 43606288 atau 19,19%, dan kebun/perkebunan dengan luas 13024469 atau 5,73%. Tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kota Dumai dengan skor kelas yang digunakan bahwa terdapat 19,20% wilayah di Kota Dumai termasuk kedalam kelas sedang bahaya kebakaran hutan dan lahan, sementara terdapat 80,20% luas wilayahnya termasuk kedalam kelas tinggi bahaya kebakaran hutan dan lahanKata kunci : Sistem Informasi Geografis; Pemetaan; Kebakaran Hutan dan Lahan
KENDALA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FASILITASI ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILU 2019 DI KOTA BUKITTINGGI Rahmad, Riki; Asrinaldi, Asrinaldi; Indraddin, Indraddin
JURNAL SOSIAL POLITIK Vol 6, No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.798 KB) | DOI: 10.22219/sospol.v6i1.11028

Abstract

This study aims to analyze the factors inhibiting the implementation policy of the Campaign Props (APK) in Bukittinggi City. APK in the form of banners and billboards in the 2019 election campaign, many APKs that have been facilitated by the Election Commition  (KPU) are not installed in the designated zones and there are even election participants who do not utilize this APKs facilitation, even though the state funds used for this Facilities are quite large. This study uses descriptive qualitative research with a case study approach, data collection procedures in the form of interviews, observation and documentation. The theory used is the corten implementation model in which this Mode is based on the compatibility between the three elements that is program, implementation, and target group.  The results showed that election participants did not utilize the APK facility caused by (1) KPU rules regarding the size, design, and content of APKs are not in accordance with the perception of the election participants' persuasion needs (2) Political parties avoid conflicts with candidates considering that the APK content does not accommodate candidates photos (3) costs for installing and maintaining APKs are none from election participants. Judging from its effectiveness APK's facilitation policy in the 2019 elections in Bukittinggi City has not reached its goal. Inconsistency with the open proportional electoral system with the APK facilitation policy has several impacts in the campaign process, among others 1) competition between candidates in campaigning becomes uncompetitive  2) most APK facilitation held by KPU is largely unused
Integrasi Model SWAT dan SIG dalam Upaya Menekan Laju Erosi DAD Deli, Sumatera Utara Riki Rahmad; Ali Nurman
Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.219 KB) | DOI: 10.22146/mgi.24232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan simulasi model SWAT dalam menghitung besarnya laju erosi DAS, menguji kesesuaian model dalam memprediksi erosi, serta menentukan skenario penggunaan lahan yang paling optimal menurunkan laju erosi. Penelitian ini dilakukan di DAS Deli, Sumatera Utara. Pada penelitian ini analisis SWAT dilakukan dengan bantuan Sistem Informasi Geografi (SIG) melalui 4 proses yaitu delineasi, pembentukan Hydrological Response Unit (HRU), pengolahan data dan simulasi, serta proses visualisasi. Hasil penelitian menunjukkan besarnya erosi rata-rata DAS Deli adalah 410,72 ton/ha/tahun. Hasil ini menunjukkan DAS Deli termasuk kedalam Tingkat Bahaya Erosi (TBE) kategori Berat dengan kriteria sangat berat 37,04%, berat 17,07%, sedang 21,46%, ringan 17,38%, dan sangat ringan 7,04%. Uji validasi model menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara debit model dan observasi dimana persentase perbedaan nilainya sangat kecil yang artinya besarnya debit model hampir sangat mendekati besarnya debit observasi, serta model dikategorikan sangat baik dalam melakukan simulasi debit aliran harian pada Sungai Deli. Metode skenario adalah berdasarkan analisis TBE. Hasil skenario penggunaan lahan berhasil menurunkan laju erosi DAS Deli 34,78% menjadi 267,88 ton/ha/tahun.This study aims to conduct SWAT model simulation calculation of the rate of erosion of the watershed, testing the suitability of the model in predicting erosion, land use scenarios and determine the most optimal decrease the rate of erosion. This research was conducted in the watershed Deli, North Sumatra. In this study, SWAT analysis performed with the help of Geographical Information Systems (GIS) through 4 delineation process, namely, the establishment of Hydrological Response Unit (HRU), data processing and simulation, as well as the visualization process. The results show the average amount of erosion DAS Deli is 410.72 ton/ha/year. These results indicate DAS Deli included into Erosion Hazard Level (TBE) weight category with very strict criteria 37.04%, 17.07% by weight, were 21.46%, 17.38% mild and very mild 7.04%. Test model validation indicates that there is a positive relationship between the discharge and observation models where the percentage difference in value is very small, which means the amount of discharge model is very very close to a number of discharge observations, and models are categorized very good at simulating the daily flow rate at the Deli River. The scenario method is based on analysis of TBE. The results of land use scenarios managed to reduce the rate of erosion of the watershed Deli 34.78% to 267.88 tons/ha/year.
Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Tingkat Ancaman Longsor Di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Riki Rahmad; Suib Suib; Ali Nurman
Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.095 KB) | DOI: 10.22146/mgi.31882

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemanfaatan SIG dalam pemetaan tingkat kerawanan terjadinya bencana longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Model yang digunakan mengacu pada pendugaan Puslittanak 2004, parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat kerawanan adalah penutupan lahan (landcover), jenis tanah, kemiringan lahan, curah hujan dan formasi geologi (batuan induk). Pada proses pemetaan setiap parameter memiliki klasifikasi skor yang dikalikan dengan bobot masing-masing parameter, kemudian hasil perkalian skor dan bobot tersebut dijumlahkan berdasarkan kesesuaian lokasi geografisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Kecamatan Sibolangit memiliki potensi terjadinya tanah longsor dari tingkat rendah sampai dengan tinggi. Berdasarkan model pendugaan bencana tanah longsor tersebut didaerah penelitian dominan memiliki tingkat ancaman longsor dengan kelas kerawanan sedang meliputi 14 desa. Selain itu tingkat kerawanan longsor kelas kerawanan rendah meliputi 10 desa, tingkat kerawanan tinggi 3 desa dan tingkat kerawanan sangat tinggi 1 desa. The purpose of this research is to describe the utilization of GIS in mapping of vulnerability of landslide disaster in Sibolangit Subdistrict, Deli Serdang Regency, North Sumatera. The model used refers to the estimation of Puslittanak 2004, the parameters used to determine the level of vulnerability are the land cover, soil type, land slope, rainfall and geological formation (rocks). In the process of mapping each parameter has a classification score multiplied by the weight of each parameter, then the results of the multiplication of the score and weight are summed based on the suitability of geographical location. The results showed that the District of Sibolangit has the potential for landslides from low to high levels. Based on the prediction model of landslide disaster in the dominant research area has a landslide threat level with vulnerability class covering 14 villages. In addition, the low vulnerability of low vulnerability landslide includes 10 villages, high level of vulnerability of 3 villages and very high level of vulnerability 1 villages.  
Aplikasi SIG untuk Pemetaan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai Ria Viviyanti; Tamima Azri Adila; Riki Rahmad
Media Komunikasi Geografi Vol. 20 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i2.17399

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan terjadi oleh peningkatakan suhu dan Karbon Dioksida, peningkatan suhu dipengaruhi oleh fenomena EL Nino di Indonesia berdampak terhadap musim kemarau yang berkepanjangan sehingga rentan terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai berdasarkan parameter-parameter kebakaran hutan dan lahan; (2) Mendeskripsikan Pemanfaatan Penggunaan SIG untuk melakukan pemetaan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai. Data yang digunakan yaitu peta curah hujan Kota Dumai dari tahun 2008-2018 yang diambil dari dua titik stasiun, peta jenis tanah Kota Dumai, dan peta penggunaan lahan Kota Dumai yang diambil dari citra landsat 8, dan di input dengan sofwere ArcGIS 10.4. Secara keseluruhan di Kota Dumai jenis lahan yaitu lahan terbuka (Tegalan, semak) dengan luas 170648753 atau 75,08%, kemudian hutan dengan luas 43606288 atau 19,19%, dan kebun/perkebunan dengan luas 13024469 atau 5,73%. Tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kota Dumai dengan skor kelas yang digunakan bahwa terdapat 19,20% wilayah di Kota Dumai termasuk kedalam kelas sedang bahaya kebakaran hutan dan lahan, sementara terdapat 80,20% luas wilayahnya termasuk kedalam kelas tinggi bahaya kebakaran hutan dan lahanKata kunci : Sistem Informasi Geografis; Pemetaan; Kebakaran Hutan dan Lahan
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS PERCUT, SUMATERA UTARA Riki Rahmad; Adelina Sormin
Tunas Geografi Vol 7, No 1 (2018): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v7i1.11089

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui arahan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Percut dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daerah Sub DAS Percut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu populasi sekaligus dijadikan sampel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan pengharkatan (scoring) pada parameter penelitian berupa overlay/ tumpang susun peta. Overlay peta merupakan teknik analisis dalam SIG untuk mengetahui dan melakukan analisis keruangan yang dilakukan dengan cara tumpang susun antara beberapa peta dengan berbeda, yang menggunakan perangkat lunak  ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arahan penggunaan lahan di DAS Percut terdiri dari 3  kawasan, yaitu Kawasan Lindung dengan luas 4.258,19 Ha atau 9,9% dari keseluruhan daerah penelitian. Kawasan penyangga yaitu dengan luas 9.250 Ha atau (21,7%) dan Kawasan Budidaya tanaman semusim dan permukiman yaitu dengan luas 29.250 Ha atau 68,4%.
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI PANTAI CERMIN, KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Andrian Lozi; Riki Rahmad
Tunas Geografi Vol 7, No 1 (2018): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v7i1.12230

Abstract

Artikel ini ditulis untuk mengetahui yaitu penggunaan data penginderaan jauh yang dihasilkan oleh teknologi penginderaan jauh untuk menganalisis perubahan garis pantai di Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Metode yang dilakukan dalam  penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu  menentukan sebaran, luasan dan perubahan tutupan lahan yang diperoleh dengan menganalis Citra Landsat 4-5 pada tahun 2007 dan Citra Landsat 2017  tentang perubahan garis  pantai berdasarkan citra 2007 dan ditumpangsusun (superimposition) dengan citra klasifikasi tahun 2017. Berdasarkan hasil dari interpretasi yang di lakukan dengan menggunakan software ArcGIS 10.5 maka di dapatkan luas wilayah di Kecamatan Pantai Cermin yang bertambah pada tahun 2007 dan 2017 mencapai 1481798 km². Penambahan wilayah tersebut tersebar di sepanjang pesisir kawasan Kecamatan Pantai Cermin,  serta dengan rata – rata pengikisan oleh abrasi air laut sebesar 1249322 Km² per tahunnya, dengan penambahan tepi pantai yang cukup signifikan per tahunnya.Kata Kunci: Perubahan Garis Pantai, Abrasi, Sedimentasi, Landsat