Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8.5 PADA MATAKULIAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) Rahmad, Riki; Yuniastuti, Eni; Wirda, Mona Adria
Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.854 KB) | DOI: 10.23887/jipp.v2i1.13040

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran dalam bentuk video tutorial menggunakan aplikasi Camtasia Studio 8.5 pada mata kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini adalah: (1)tahap pendahuluan, (2) tahap perancangan media video tutorial, (3) tahap pembuatan media video tutorial, (4) tahap validasi media, (5) tahap pengujian media video tutorial, dan (6)tahap evaluasi media. Hasil penelitian menunjukkan Hasil uji kelayakan dari segi materi pada pengembangan video tutorial menggunakan Camtasia Studio 8.5 pada matakuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) dikategorikan sangat layak untuk digunakan dengan catatan perlu dilakukan revisi. Sedangkan hasil uji kelayakan dari segi media dikategorikan cukup layak digunakan dengan beberapa revisi, diantaranya: penambahan teks dan tulisan, musik, detail petunjuk tombol, dan lain sebagainya. Hasil respon mahasiswa mengenai pengembangan video tutorial menggunakan Camtasia Studio 8.5 pada matakuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan video sudah bagus dan mendapatkan respon positif dari mahasiswa. Kata kunci: pembelajaran, media , Camtasia Studio, SIG ABSTRACT This study aims to produce instructional media in the form of video tutorial using Camtasia Studio 8.5 application in Geography Information System (GIS) course in Geography Education Department Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan. The steps in this development research are: (1) preliminary stage, (2) video tutorial design stage, (3) video media tutorial development stage, (4) media validation stage, (5) video media tutorial testing stage, and (6) stage of media evaluation. The results showed that the results of the material feasibility test on the development of video tutorials using Camtasia Studio 8.5 in the Geography Information System (GIS) course are considered very appropriate to be used with the need to revise. While the feasibility test results in terms of media categorized quite feasible to use with some revisions, including: the addition of text and writing, music, detail buttons, and so forth. The result of student's response about video tutorial development using Camtasia Studio 8.5 on Geography Information System (GIS) course in good category. This shows that video development is good and get positive response from students. Keywords: learning, media, Camtasia Studio, GIS
The Socio-Economic and Cultural Condition of Fisherman in Coastal Area of Sialang Buah, Teluk Mengkudu, Deli Serdang Regency, North Sumatera Adria Wirda, Mona; Berutu, Nurmala; Rahmad, Riki
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 1 No 2 (2017): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Volume 1 Number 2
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.207 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v1i2.97

Abstract

This research aims to identify of coastal communities chartered economic potency, explore the human resources potency of coastal communities, investigate the role of coastal communities chartered economic institution, and knowing both of the socio-economic condition and infrastructure support for the economic development of coastal areas in Serdang Bedagai Regency. This research was done in Pantai Sialang Buah Desa Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai Regency. respondents took by random sampling method. Data analysis method of this research was applied descriptive analysis. The result of this research shows that communities economics potency at coastal area quite prospective. The social economic condition of communities at coastal area relatively still very lag, although the economic sector is very potential to be developed like fishery sector, cultivation of seagrass, beach tourism, field crop and breeding sector. The role of the government and the private sector in developing the potential of coastal communities is not sufficient, especially in the field of infrastructure.
PENGEMBANGAN TES STANDAR BERASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI Mona Adria Wirda; Nurmala Berutu; Riki Rahmad; Rohani Rohani
Tunas Geografi Vol 6, No 2 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i2.8548

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun suatu naskah soal ujian komprehensif yang terstandar berbasis teknologi informasi. Tujuan tambahan dari penelitian ini ialah menganalisis respon mahasiswa mengenai tes standar berbasis teknologi informasi yang dikembangkan. Kelayakan naskah soal yang digunakan dalam tes standar berbasis TI meliputi kelayakan isi/materi dan kelayakan bahasa. Kelayakan isi atau materi ini meliputi kesesuaian dan kemutakhiran soal sesuai dengan kurikulum yang telah dirancang pada masing-masing KDBK. sedangkan kelayakan bahasa diukur dengan validasi bahasa yang digunakan sesuai dengan kriteria penulisan soal pilihan ganda yang benar. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan tes standar berbasis teknologi informasi ini dilakukan dengan menggunakan angket dengan skala likert. Hasil penilaian kelayakan tes standar menunjukan bahwa sebesar 80,75 % item soal tergolong valid (layak digunakan) dilihat dari aspek materi (isi), konstruksi soal, dan bahasa yang digunakan dalam kalimat soal maupun pilihan jawaban. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 323 item soal sudah layak digunakan dalam tes standar. Namun, 19,25 % item soal tergolong invalid, ini artinya sebanyak 77 item soal yang tersebar di bidang teknik, pendidikan, fisik dan lingkungan, dan sosial, tidak layak untuk digunakan serta perlu perbaikan sebelum digunakan dalam tes standar ujian komprehensif di Jurusan Pendidikan Geografi. Dari indikator tampilan, pengoperasian, kemanfaatan dan materi, penilaian respon mahasiswa mengenai tes standar dapat disimpulkan bahwa secara umum respon mahasiswa terkategori sangat baik. Hal ini didapat dari persentase respon yang menunjukan angka 88,11%. Artinya mahasiswa memberikan tanggapan yang positif mengenai implementasi aplikasi tes standar untuk ujian komprehensif.Kata kunci: tes, tes standar, teknologi informasi
ANALISIS BUTIR SOAL KDBK GEOGRAFI SOSIAL T.A 2018/2019 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Sri Rahma Dahniyati; Mona Adria Wirda
Tunas Geografi Vol 7, No 1 (2018): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v7i1.11088

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal yang disusun oleh peneliti pada KDBK Geografi Sosial Tahun Ajaran 2018/2019 yang ditinjau dari indeks kesukaran soal, daya beda soal, validitas, dan reliabilitas soal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Geografi kelas D-Reguler 2016, Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Medan. Teknik Pengumpulan data dengan test pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis dengan bantuan program SPSS 10.2. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas soal dilihat dari indeks kesukaran soal tergolong baik, (2) kualitas soal dilihat dari indeks daya beda tergolong kurang baik, dimaan sebanyak 64,67% dari item soal tidak mampu membedakan mahasiswa berkempuan baik dengan yang tidak baik. (3) hasil validasi dan reliabilitas soal menunjukkan bahwa naskah soal yang disusun belum layak dan ajeg untuk digunakan,  sehingga dapat disimpulkan soal yang telah disusun untuk KDBK geografi sosial tahun ajaran 2018/2019 Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan perlu perbaikan mendasar sebelum digunakan lebih lanjut.
PERMASALAHAN PERMUKIMAN LIAR DI DUSUN IV LAMTORO II RT. V DESA BANDAR KLIPPA, KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG, SUMATERA UTARA Mona Adria Wirda; M. Rizky Akbar; Rajul Munawar; Riki Rahmad
Tunas Geografi Vol 6, No 1 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i1.8349

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Legalitas lahan di Dusun IV Lamtoro II RT. V Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan, (2) Kualitas fisik permukiman di Dusun IV Lamtoro II RT. V Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian ini dilakukan di di Dusun IV Lamtoro II RT. V Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Populasi dalam penelitian ini adalah Dusun IV Lamtoro II RT. V Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan.Teknik pengambilan sampel adalah dengan mengambil 10% dari jumlah KK yang bermukim disana. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu mengumpulkan, menganalisis menafsirkan serta memberikan penilaian terhadap kondisi fisik wilayah yang dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu Permukiman Elit, Perkampungan Kota, dan Permukiman Kumuh. Faktor pendorong masyarakat bertempat tinggal di lokasi permukiman liar disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kepadatan penduduk yang tinggi sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat untuk membangun rumah dikarenakan lahan yang tidak memadai dan memilih untuk membangun rumah di lahan illegal milik pemerintah tersebut.Kemudian dengan harga lahan yang murah menyebabkan banyak masyarakat yang tergiur untuk membelinya dan tidak mementingkan lahan itu illegal dan membangunnya untuk dijadikan tempat tinggal. Selain itu masih banyak masyarakat yang kurang mampu tidak mampu untuk mengontrak rumah di daerah kota karena harga sewa yang semakin tinggi sehingga mencari rumah kontrakan di permukiman liar dikarenakan harga sewa yang murah. Berdasarkan kualitas rumah dan lingkungan, maka di daerah Dusun IV Lamtoro II RT. V terdapat 15 dari 30 rumah dengan golongan Perkampungan Kota serta 15 dari 30 rumah dengan golongan Permukiman Kumuh.Kata kunci : permukiman liar, legalitas lahan, kualitas fisik 
KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MAHASISWA KELAS B REGULER TA 2016/2017 MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BIOGEOGRAFI BERBASIS KONSTRUKTIVIS DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Mona Adria Wirda; Nurmala Berutu; Riki Rahmad
JURNAL GEOGRAFI Vol 9, No 1 (2017): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v9i1.6039

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan berfikir kritis mahasiswa melalui penggunaan bahan ajar Biogeografi di kelas B regular tahun ajaran 2016/2017. Bahan ajar Biogeografi yang akan digunakan dikembangkan sesuai dengan pendekatan konstruktivis. Indikator kemampuan berfikir kritis yang digunakan sebagai landasan penelitian ini 10 kunci kemampuan berfikir kritis oleh Beyer (Sapriya, 2009) yang paling banyak digunakan dalam disiplin ilmu sosial. 10 kunci kemampuan kritis ini merupakan hasil consensus dari sejumlah pakar ilmu sosial, hasil penelitian dan pengalaman di kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei-oktober 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, Subjek penelitian ialah seluruh mahasiswa yang mengambil matakuliah Biogeografi. Pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas B regular TA 2016/2017 dan objek penelitian ialah kemampuan berfikir kritis mahasiswa Kelas B regular TA 2016/2017. Pengumpulan data kemampuan berfikir kritis menggunakan 10 kunci kemampuan berfikir kritis beyer dalam bentuk rating scale. Selain itu, juga digunakan angket berbentuk likert scale untuk mengukur respon mahasiswa mengenai penggunaan bahan ajar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa (1) Secara keseluruhan hampir semua anak mengalami peningkatan kemampuan berfikir kritis walaupun tidak terlalu signifikan, peningkatan terbesar sebesar 54% dan terendah -8%. (2) persepsi mahasiswa mengenai bahan ajar ini tergolong bagus. 64% mahasiswa menyatakan sangat setuju bahwa buku ini berguna bagi mereka, dan 36 % lagi menyatakan setuju. 91 % mahasiswa menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam bahan ajar ini sangat jelas dan mudah dipahami. Selanjutnya, 73% mahasiswa menyatakan bahwa pertanyaan yang diajukan di dalam bahan ajar ini juga sudah jelas serta isi pembelajaran sudah sesuai dengan harapan mereka. Beberapa hal yang perlu diperbaiki ialah desain buku serta tata gambar, tabel dan diagram.Kata kunci : berfikir kritis, bahan ajar, konstruktivis
KAJIAN GEOGRAFIS PERBATASAN LAUT ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA Riki Rahmad; Mona Adria Wirda; Ali Nurman
JURNAL GEOGRAFI Vol 8, No 2 (2016): Jurnal Geografi
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v8i2.5782

Abstract

Terjadinya berbagai ketegangan antara Indonesia dengan Malaysia di kawasan perbatasan, salah satunya, adalah karena belum terselesaikannya batas maritim antara kedua negara di berbagai tempat. Ambalat adalah blok dasar laut (landas kontinen) yang berlokasi di sebelah timur Pulau Kalimantan. Sebagian besar atau seluruh Blok Ambalat berada pada jarak lebih dari 12 mil dari garis pangkal sehingga termasuk dalam rejim hak berdaulat (sovereign rights), bukan kedaulatan (sovereignty). Sengketa atas Blok Ambalat bermula saat Petronas memberikan blok konsesi kepada Shell untuk kawasan yang sebelumnya sudah dikonsesikan oleh Indonesia kepada Unocal dan ENI. Kunci penyelesaian kasus Ambalat pada dasarnya adalah penetapan batas maritim antara kedua negara di Laut Sulawesi. Penetapan garis batas maritim antarnegara adalah salah satu pekerjaan rumah yang harus selalu mendapat perhatian. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memandang laut sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dari daratan, Indonesia memang sudah selayaknya memerhatikan wilayah dan yurisdiksi maritimnya.Kata Kunci: Indonesia, Batas Laut, Ambalat, UNCLOS, MaritimThe occurrence of tensions between Indonesia and Malaysia in the border region, one of which, is due to unresolved maritime boundaries between the two countries in various places. Ambalat is a block seabed (the continental shelf) located east of the island of Borneo. Most or all Ambalat located at a distance of more than 12 miles from the baselines that are included in the sovereign rights regime (sovereign rights) and not sovereignty (sovereignty). The dispute over Ambalat began when Petronas give concessions to Shell's block area that previously has been concessions by Indonesia to Unocal and ENI. Key completion Ambalat case is a maritime delimitation between the two countries in the Sulawesi Sea. The determination of the maritime boundary line between countries is one chore that should always get attention. As the largest archipelago in the world who see the ocean as a whole parcel of land, Indonesia had been properly noticed territory and maritime jurisdiction.Keywords: Indonesia, Sea Borders, Ambalat, UNCLOS, Maritime
THE EFFECTIVENESS OF THE TOURISM AWARENESS EDUCATION MODEL FOR COMMUNITY-BASED TOURISM OBJECT MANAGERS IN AGAM DISTRICT, WEST SUMATRA, INDONESIA Rahmi Novalita; Ahyuni Ahyuni; Mona Adria Wirda; Afrital Rezki
JURNAL GEOGRAFI Vol 13, No 2 (2021): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v13i2.23989

Abstract

This research aims to describe the design of the community-based tourism awareness education model and the effectiveness of the tourism awareness education model. This research is included in the Research and Development (R&D) type of research utilizing the ADDIE model. The population was a community-based tourist attraction manager, amounting to 20 people with the incidental sampling technique, divided into 2 groups. The results showed that: 1) the design of a community-based tourism awareness education model consisted of; candidate participants and selection of potential participants with the preparation stage including; a) objectives, materials, strategies, procedures, media, teaching materials, evaluation, b) socialization of program introduction, c) program implementation, and d) mentoring; 2) the effectiveness of the community-based tourism awareness education model was seen from the test results of participants which showed that there were differences in the results before and after education, where after education a higher average value was obtained, with a smaller standard deviation. Although divided into 2 groups, the educational results showed no significant difference between the post-test scores in group 1 and group 2. This proves that education has been effective in providing awareness for community-based object managers.Keywords: Effectiveness, Tourism Awareness Education Model, Community-based Tourism Object Manager, ADDIE Model
ANALISIS BAHAYA LONGSOR DI KECAMATAN BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Mona Adria Wirda
JURNAL GEOGRAFI Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Geografi
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v8i1.5319

Abstract

This research was conducted because of insuitaibility of land management with geographicaland klimatological region that cause the higher potention of landslide in Kecamatan BayangUtara, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. The purpose of this research is to explainareas level of landslide and to describe a map of guidance of landuse depending of the level oflandslide. This research is a descriptive research that was conducted in two stages by usingPaimin et al method and by Geographic Information System (GIS) Arc Gis 9.3. The 10samples of research was determined by purposive sampling based on differentiation of landunit in Bayang Utara. The data of this research was land units, topographic, geology, soil,landuse, coordinate, and maps.The results of this research are : (1) there were 2 levels ofdanger of landslide which were medium level in V1 I Tomp Glei Saw , V3 III Qv Kam Hut,and V5 V tomp kam hut; and high level in V5 V Tomp Kam Sem, V5 V Qv Kam Hut Sek,V5 V Qv Kam Teg, and V5 V Pb Kam Hut, V5 V Qou Kam Hut, V4 IV Tqr Kam Hut andV5 V Qv Kam Hut; (2) there were 2 directions of landuse which were zone with mediumlevel of landslide for buffer zone; and zone which were hig level of landslide for conservationarea.Key word : Landslide, Level of Danger of Landslide
Pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Berbasis Project Pada Mata Kuliah Evaluasi Hasil Belajar Geografi TA 2017/2018 Mona Adria Wirda; Rosni Rosni; Nurmala Berutu; Riki Rahmad
JURNAL GEOGRAFI Vol 10, No 2 (2018): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v10i2.10443

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) berbasis project pada matakuliah Evaluasi Hasil Belajar Geografi dengan menggunakan model ADDIE. Selain itu, juga bertujuan untuk: (1) meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah evaluasi hasil belajar geografi TA 2017/2018, dan (2) mendeskripsikan respon mahasiswa TA 2017/2018 terhadap LKM yang telah dikembangkan. Pengumpulan data dilakukan dengan angket, tes dan lembar v­alidasi. Angket digunakan untuk mengumpulkan data respon mahasiswa terhadap penggunaan LKM di kelas A Reguler TA 2016/2017, tes digunakan untuk menilai hasil belajar mahasiswa melalui penggunaan LKS berbasis project, dan lembar validasi untuk mengukur kelayakan LKM yang dikembangkan. Validasi LKM dilakukan oleh 2 orang validator materi dan media. Indikator penilaian kelayakan LKM berupa kelayakan isi atau materi, kebahasaan, kegrafisan dan penyajian. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) LKM berbasis project sangat layak digunakan (2) hasil belajar mahasiswa kelas A Reguler TA 2017/2018 mengalami peningkatan jika dibandingkan dari ketiga nilai pre-test, mid semester dan post-test, namun hasil belajar secara keseluruhan masih perlu ditingkatkan dimana dari 26 mahasiswa, hanya 15 mahasiswa yang mendapat nilai di atas KKM, (3) respon mahasiswa terhadap LKM berbasis project cukup baik. Kata kunci : Pengembangan, LKM, ADDIE, Project The purpose of this study was to develop student worksheets (MFIs) in order to evaluate project-based Geography Learning using the ADDIE development model in the academic year 2017/2018. In addition, it also aims to: (1) improve student learning outcomes in the course of evaluating geography learning outcomes in Regular Class A 2017/2018 school year, and (2) describe students' responses to the developed student worksheets. Data collection was carried out with questionnaires, tests and validation sheets. The questionnaire is used to assess the student responses to the use of the worksheet, the test is used to assess student learning outcomes through the use of project-based worksheets, and validation sheets for feasibility of project-based student worksheets. Assessment of the feasibility of student worksheets is carried out by 2 material and media validators. Indicators evaluate the appropriateness of student worksheets in the form of content or material feasibility, linguistics, graphics and presentations. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive manner. The results showed that (1) project-based student worksheets were very feasible to use %, (2) the learning outcomes of Regular Class A students in the academic year 2017/2018 had increased compared to the pre-test, semester semesters and post-test , but still not significant, where out of 26 students, only 15 students scored more than 80 Minimum Completeness Criteria - KKM, (3) student responses to project-based student worksheets were good.Key words: Development, LKM, ADDIE, Project