Mie basah merupakan produk makanan yang cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Mie basah mengandung kadar air sekitar 52-60%, yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan mie tidak bertahan lama dalam penyimpanannya. Hal ini mendorong produsen yang tidak bertanggung jawab untuk menambahkan zat pengawet berbahaya, yaitu formalin, agar mie memiliki masa simpan yang lebih lama.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa formalin pada mie basah di wilayah Aimas dan Mariat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan pereaksi nash. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh karena sampel kurang dari 30. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.Hasil penelitian yang dilakukan pada 27 sampel mie basah yang beredar di wilayah Kabupaten Sorong menunjukkan tidak terjadinya perubahan warna pada filtrat sampel yang telah ditambahkan pereaksi nash. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa mie basah yang beredar di wilayah Kabupaten Sorong tidak mengandung formalin. Hal ini menunjukkan bahwa mie basah telah memenuhi syarat mutu SNI 2987:2015.