Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

GAYA KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI PASANGAN ETNIS CAMPUR DI PONDOK CINA-DEPOK JAWA BARAT Simamora, Santa Lorita
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.042 KB)

Abstract

Etnografi Komunikasi pasangan suami istri etnis campur di Pondok Cina, Kota Depok adalah tema penelitian yang bertujuan mengetahui perilaku komunikasi pasangan suami istri etnis campur pada konteks tertentu, yaitu etnis setempat dan pendatang di mana masing-masing membawa budaya yang berbeda.Individu suami istri pasangan etnis campur memiliki hubungan antarpribadi yang khas dalam sebuah mahligai kehidupan rumah tangga pasangan etnis campur, memiliki banyak konteks antara lain, penyesuaian dialek dan sikap ketika berkomunikasi. Selain itu budaya tampak dalam setiap pola bahasa, gaya komunikasi dalam kegiatan komunikasi dan perilaku komunikasi sesuai dengan pola budaya yang dianut individu. Setiap budaya memiliki gaya komunikasi tersendiri. Budaya dan komunikasi tidak bisa dipisahkan Perbedaan ini yang sering menjadi salah satu masalah ketika berelasi dalam komunikasi rumah tangga pasangan etnis campur. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode etnografi komunikasi untuk menelaah gaya komunikasi dalam aktivitas komunikasi pasangan suami istri etnis campur di Pondok Cina di berbagai konteks.Penelitian dilakukan dengan observasi partisipan sepanjang kurun waktu dua puluh empat bulan kepada sepuluh pasangan etnis pendatang dari Aceh (Bireun, Lokhsemawe), Batak Mandailing, Jawa Tengah, Sunda, dan Padang yang memiliki suami/istri penduduk pribumi Kampung Bojong alias Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Kata Kunci : Komunikasi pasangan suami istri etnis campur, gaya komunikasi,, etnografi komunikasi. _____________________
PROSELYTIZER MOTIVATION AND AWARENESS WHO BE AWARE OF COMMUNICATION TECHNOLOGY IN THE BUILDING RELATIONS AND PREACH TO COMMUNITY Simamora, Santa Lorita
Jurnal Komunikasi Vol 8, No 2 (2017): Vol. 8 No. 2, September 2017
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.145 KB) | DOI: 10.31294/jkom.v8i2.3199

Abstract

Salah satu dampak terkuat dari globalisasi adalah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi. Karakteristik komunikasi teknologi bersifat interaktif dan dinamis. Itu membuat komunikasi teknologi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satu perannya adalah dalam proses penyebaran khotbah agama. Informasi teknologi memungkinkan kita membuat jejaring yang luas. Jadi, ini memperkecil jarak antara pengirim pesan dan penerima. Selain itu, juga memungkinkan kita menyebarkan informasi ke banyak tempat secara langsung. Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana menggunakan media sosial seperti facebook, whatsapp, Instagram, dan tv streaming sebagai media khotbah dan bagaimana membangun hubungan dengan peziarah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan dosen untuk menggunakan facebook, whatsapp, dan Instagram sebagai media pemberitaan dan membangun hubungan dengan para peziarahnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, paradigma konstruktivis, dan metode studi kasus. Peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan model kualitatif deskriptif oleh Miles dan Huberman yang mengacu pada analisis data induktif.Berdasarkan proses analisis, hasilnya menunjukkan bahwa khotbah melalui media sosial mampu menjangkau lebih banyak peziarah, meski berasal dari tempat yang berbeda dan belum pernah terpenuhi sebelumnya. Hasil lainnya adalah berkhotbah melalui media sosial juga bisa membangun hubungan yang cukup kuat antara dosen dan jamaah haji. Dari hasil ini, peneliti menyarankan kepada seluruh dosen untuk mulai menggunakan media sosial sebagai media pemberitaan.Kata kunci: Kesadaran, Motivasi, Teknologi Komunikasi, Media Sosial, Komunikasi Khotbah, Hubungan Pilgrim.
Bahasa dan Identitas Diri Ummahat Manhaj Salafushalihin dalam Komunikasi Kelompok Melalui Media Sosial Whatsapp (Studi kasus di kalangan kelompok Taklim Al-Itqan Pasar Minggu, Jakarta Selatan) Santa Lorita Simamora; Dicky Andika
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 6, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.702 KB) | DOI: 10.31294/kom.v6i2.6136

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahasa dan identitas diri ummahat manhaj salafushalihin dalam komunikasi kelompok melalui whatsapp di kalangan kelompok taklim Al-Itqan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Berkembangnya teknologi komunikasi turut memengaruhi cara sebuah kelompok kajian Islam Al-Itqan berkomunikasi. Kelompok Majelis Taklim berkomunikasi tidak hanya secara tatap muka saat kajian rutin sepekan sekali, namun juga melalui media sosial whatsapp. Whatsapp menjadi media kedua anggota majelis taklim dalam sharing ilmu, beropini , saling memberi kabar, bertukar pikir, diskusi tentang berbagai peristiwa ataupun informasi di luar kajian rutin dengan menggunakan bahasa yang mereka pahami serta sadar atau tidak sadar identitas diri anggota grup whatsapp tampak melalui bahasa yang mereka gunakan. Oleh karena itu menjadi menarik mengkaji lebih dalam tentang bahasa yang digunakan kelompok kajian yang sudah memiliki cara memahami Islam sesuai Al-Qur’an dan Hadits tersebut dalam komunikasi kelompok melalui media sosial whatsapp. Subjek dalam penelitian ini ummahat anggota grup whatsapp kelompok taklim Al-Itqan. ditentukan berdasarkan tehnik purposive. Teori yang digunakan dalam penelitian sebagai landasan berpikir peneliti adalah Teori terkait bahasa dan identitas diri. Pendekatan penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dari Hubermas dengan melakukan reduksi dan kategorisasi terhadap hasil data yang dikumpulkan melalui pengamatan non partisipan dan wawancara mendalam kepada subjek penelitian. Data yang telah dikategorisasikan selanjutnya ditampilkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan bahasa dan identitas diri ummahat kelompok taklim Al-Itqan.
LITERASI MEDIA DIGITAL MELALUI BINA KREATIVITAS MENJADI SMART VLOGER KEPADA ANAK ASUH PANTI ASUHAN HIDAYAH DI KRANGGAN, JATISAMPURNA Dicky Andika; Santa Lorita Simamora; M. Gunawan
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

kegiatan Pengabdian masyarakat ditujukan kepada anak-anak Panti Asuhan Hidayah dalam peningkatan kemampuan memahami kategori-kategori konten media instagram khususnya aplikasi vlog layak ditonton sesuai usia mereka 12-17 sehingga keterbatasan ekonomi tidaklah menjadi hambatan bagi-anak-anak panti asuhan untuk cerdas dalam memahami media sosial. Sekitar 20 anak-anak panti asuhan Hidayah  tinggal di pemukiman Jatiraden dengan kondisi normal  akan diberikan pelatihan-pelatihan melalui kegiatan bina kreativitas smart menjadi vloger  yang bersifat fun education dengan kata lain belajar dan sambil bermain. Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan dengan dua kali pertemuan, durasi waktu setiap pertemuan sekitar 2-3 jam agar anak-anak tidak lelah mengingat aktivitas anak-anak asuh tersebut padat dengan kegiatan tahfiz Qur‘an. Waktu pelaksanaan kegiatan dirancang di hari Minggu dengan tujuan tidak menggangu hari kerja Tim Pengabdian dan diharapkan menjadi hiburan bagi anak-anak panti asuhan di Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi.
Bina Karakter Dan Ahlak Di Era Teknologi Komunikasi Digital Pada Remaja Warga Bintara Jaya Iv, Bekasi Jaya, Bekasi Santa Lorita Simamora
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.977 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.573

Abstract

Sekitar 700 kepala keluarga atau 2800 jiwa pemulung tinggal di pemukiman tidak layak huni di wilayah Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kondisi anak-anak pemulung di sana belum memperoleh akses pendidikan dan kesehatan yang layak dari pemerintah setempat, karena mereka dianggap penduduk tidak resmi sebab orang tua anak-anak tersebut tidak memiliki Kartu Keluarga dan kartu identitas sebagai penduduk resmi wilayah tersebut. Sulitnya memperoleh pendidikan secara formal membuat remaja setempat tidak memiliki pengetahuan untuk memilih atau memilah konten media digital. Tujuan utama kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tim Fikom Kampus Jatisampurna ini adalah untuk : (1) Menguatkan kesadaran remaja untuk memiliki karakter sehingga kemampuan dalam memilih, memilah, menyaring, mengevaluasi konten media digital, (2) Menumbuhkan kesadaran menggunakan media digital secara positif (3) Meningkatkan kemampuan memilih, memilah, menyeleksi, mengevaluasi konten media digital yang bermanfaat. Mitra diharapkan nantinya smart dalam menggunakan media digital dan memiliki pola positif dalam menggunakan media digital. Pelaksanaan program sosialisasi dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahapan yakni : 1) Tahap persiapan, 2) Tahap Pelaksanaan dan 3) Tahap Evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan tingkat partisipasi dan antusiasme tinggi dari para Mitra. Terlihat dari sikap proaktif mitra dalam bertanya di sesi interaktif dengan pemateri.
REALITAS LITERASI MEDIA PADA IBU-IBU JAMAAH MAJELIS TAKLIM NURUL HIKMAH, DESA TANJUNG KARANG, CIGALONTANG, TASIKMALAYA, JAWA BARAT: REALITAS LITERASI MEDIA PADA IBU-IBU JAMAAH MAJELIS TAKLIM NURUL HIKMAH, DESA TANJUNG KARANG, CIGALONTANG, TASIKMALAYA, JAWA BARAT Santa Lorita Simamora
Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan Vol. 4 No. 01 (2021): Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan
Publisher : Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam STID Mohammad Natsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v4i01.92

Abstract

Impressions program broadcast media were more varied, especially the entertainment program demanding society audience should have the ability to screen a wide range of entertainment programs such content. The reality is not so, is not proportional between variety program and the community's ability to filter information which may enter into her mind. This is especially seen in public audiences in rural areas. As stated by Nielsen Media Research that the majority of the audience in Indonesia is a community social economic status C and D, where their ability to seek more entertainment through a private television station. While their ability to sort out the entertainment program content can not be said to be feasible. The Research method used is descriptive qualitative research. Through this research, the researcher tries photographing reality lack the ability of mothers touched Majelis Taklim Nurul Hikmah, Tanjung Karang Village, Cigalontang, Tasikmalaya, West Java during the first month, which is the period of May 29 to June 26, 2018. Additionally depth interviews were conducted that research subjects 30 mothers touched Majelis Taklim Nurul Hikmah. The results of the research findings that the ability of mothers in sorting, filtering content impressions entertainment program is minimal, so with various limitations, the mothers can not provide assistance to the children or their grandchildren when watching television programs, especially the entertainment program.
PENERIMAAN DIRI WARGA BINAAN LAPAS WANITA KLS IIA TANGERANG PASCA KEGIATAN RUTIN KOMUNIKASI DA’WAH TIM RELAWAN DA’WAH MUSLIMAT DDII santa lorita
Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat Vol. 3 No. 01 (2020): Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam STID Mohammad Natsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38214/jurnalbinaummatstidnatsir.v3i01.68

Abstract

Tujuan penelitian: untuk mengetahui penerimaan diri warga binaan wanita di Lapas Klas IIA pasca mengikuti kajian rutin Agama Islam yang disebut program asimilasi oleh tim Relawan Da‟wah Muslimat Center Dewan Da‟wah Islamiyah Indonesia sejak 2015. Metode Penelitian: Pendekatan penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus yang ingin menggambarkan secara detil dan komprehensif tentang kondisi psikologis diri warga binaan wanita dalam penerimaan dirinya selama menjalani masa tahanan dan diberikan pencerahan agama Islam secara rutin oleh tim Relawan Da‟wah Muslimat Center Dewan Da‟wah Islamiyah Indonesia. Informan penelitian ini adalah sekitar 12 Warga Binaan Pemasyarakatan Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA di Tangerang, Banten yang sedang mengikuti program asimilasi, mayoritas kasus warga binaan wanita terjerat kasus penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pengguna ataupun pengedar, dan telah menjalani masa hukuman minimal lima puluh persen dari masa hukuman. Jumlah informan penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi, dan wawancara mendalam kepada informan penelitian serta melakukan studi dokumentasi melalui berbagai dokumen terkait tema penelitian. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan model analisis data kualitatif dari Milles dan Huberman. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya warga binaan memiliki penerimaan diri setelah mengikuti program asimilasi meskipun dengan alasan yang berbeda-beda.
Shift of Pikukuh Karuhun Values due to Communication Technology Exposure to Baduy Society Santa Lorita Simamora; Dicky Andika; Rizki Briandana; Widyastuti Widyastuti
Nyimak: Journal of Communication Vol 5, No 2 (2021): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.012 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v5i2.4144

Abstract

The purpose of this study was to determine the reality in the shift of meaning and loyalty of cultural values  in the current generation and the millennial generation of the Baduy Dalam Cibeo, Kanekes, Banten. On the basis of the consideration that no matter how strong the culture binds individuals in a certain ethnicity, it is difficult to stem the consequences of interactions with other individuals outside of the ethnic group. Moreover, it cannot be denied that exposure to communication technology has touched the Inner Baduy tribe which is known for their loyalty to upholding their ancestral customs, i.e. neither allowed to touch nor use the results of technological engineering. The phenomenological studies’ methods used in this study were observation data collection techniques and interviews. The research subjects were 3-year-old children and 3 Baduy teenagers who had interacted with visitors from outside Baduy and had used digital media communication technology (Mobile Cellular). The results showed that social interaction with outside guests led to behavior that was contrary to Pikukuh, i.e. using a cell phone outside of Cibeo Village. This is a contradiction between the personal needs of adolescents in Baduy and the violation of cultural values.Keywords: Media exposure, communication technology, cultural values, cultural meaning Baduy ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui realitas pergeseran makna dan loyalitas nilai budaya pada generasi milenial Baduy Dalam Cibeo, Kanekes, Banten. Melalui dasar pertimbangan bahwa betapapun kuatnya budaya mengikat individu-individu dalam etnis tertentu, sulit untuk membendung konsekuensi interaksi dengan individu lain di luar kelompok etnis tersebut. Apalagi tidak dapat dipungkiri bahwa terpaan teknologi komunikasi telah menyentuh suku Baduy Dalam yang dikenal dengan loyalitasnya dalam memegang teguh adat nenek moyang, yaitu tidak boleh menyentuh atau menggunakan hasil rekayasa teknologi. Metode studi fenomenologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Subjek penelitian adalah anak usia 3 tahun dan 3 remaja Baduy yang pernah berinteraksi dengan pengunjung dari luar Baduy dan pernah menggunakan teknologi komunikasi media digital (Mobile Cellular). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial dengan tamu luar menimbulkan perilaku yang bertentangan dengan Pikukuh, yaitu menggunakan telepon seluler di luar Desa Cibeo. Hal ini merupakan kontradiksi antara kebutuhan pribadi remaja Baduy dengan pelanggaran nilai-nilai budaya. Kata Kunci: Terpaan media, teknologi komunikasi, nilai budaya, makna budaya Baduy
POLA KOMUNIKASI WARGA BINAAN DAN PEMBIMBING ROHANI RELAWAN DA’WAH MUSLIMAT CENTER DDII DALAM PROGRAM ASIMILASI DI LAPAS WANITA KELAS IIA TANGERANG Santa Lorita; Dicky Andika; Saeful Rokhman; Sya'roni Tohir
Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat Vol. 3 No. 02 (2020): Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam STID Mohammad Natsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38214/jurnalbinaummatstidnatsir.v3i02.77

Abstract

The purpose of this study was to determine the communication patterns of female assisted residents in Tangerang Class IIA Lapas after participating in routine studies through an assimilation program with an Islamic approach by the Da'wah Muslimat Volunteer Team of the Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia. This qualitative research approach uses a case study method that seeks to describe in detail and comprehensively the patterns of communication between spiritual guides and assisted members of the assimilation program in their interactions while following Islamic enlightenment regularly twice a week. The informants were 7 of the 12 participants of the assimilation program at the Class IIA Lapas Tangerang, Banten. Informants are assisted residents who have undergone half the time of determining the research informants using purposive sampling technique. Collecting data using observation, in-depth interviews with research informants and conducting documentation studies. The results of data collection were analyzed using qualitative data analysis model analysis from Miles and Huberman so that a conclusion was generated.
PELATIHAN MENGGUNAKAN TIGA KATA SOPAN (MAAF-MOHON-TOLONG) DI MEDIA SOSIAL KEPADA SISWA SMAN 7 KRANGGAN, BEKASI Santa Lorita Simamora; Dicky Andika
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 10: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra dalam PKM periode 2020/2021 tentang pelatihan menggunakan tiga kata sopan yaitu SMAN 7 Kranggan, Bekasi, berlokasi di Jl. Lingkar Tata Kota, Kranggan No. 107, Kode poas 17433, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi. Sekolah ini diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Thamrin Gunardi, M.A. pada 31 Juli 1997. SMAN & Bekasi merupakan salah satu sekolah unggulan di wilayah Bekasi Kota dengan akreditasi A. Hal ini relevan dengan visinya yaitu, Unggul dalam prestasi, disiplin dalam bertindak, bertabiat ihsan. Namun demikian dalam era teknologi digital saat ini, visi tersebut tidak menjamin bahwa para siswa telah sepenuhnya bertabiat ihsan dalam dunia maya, sehingga masih memerlukan pembinaan melalui pengadaan pelatihan-pelatihan komunikasi yang berhubungan dengan bicara sopan di media sosial. Salah satu dampak kehadiran media sosial yaitu munculnya ujaran kebencian dan bullying (Nurrachmi & Ririn, 2018). Beberapa perilaku yang sering dilakukan oleh netizen mulai dari memaki, mengucapkan kata kotor, hingga merendahkan orang lain. Hal ini dikarenakan karena para netizen atau pengguna internet yang kurang bijak dalam menggunakannya (Aziz, 2018) sehingga menggunakan Bahasa tidak sopan. Siswa SMAN 7 Bekasi merupakan kaum muda kategori remaja, secara psikologis diasumsikan belum memiliki kematangan pribadi dan sangat ekspresif, sehingga mudah terkontaminasi menggunakan bahasa tidak sopan di media sosial. Untuk itu perlu dibina menggunakan Bahasa sopan melalui latihan-latihan. Target dalam program ini adalah : a) Siswa memiliki pemahaman tentang etika bicara baik di media sosial, b) Siswa memiliki pemahaman tentang fungsi media sosial sebagai sarana interaksi dengan baik c) Siswa memiliki keterampilan menggunakan bahasa sopan di media sosial. Target capaian luarannya adalah: publikasi media cetak/online, peningkatan pemahaman tentang etika bicara baik dan fungsi media sosial secara positif serta memiliki kebiasaan menggunakan Bahasa sopan di media social, Untuk menjamin keberhasilan program maka akan dilakukan evaluasi pada setiap tahapan perkembangan program. Untuk mendukung keberhasilan program ini, maka setelah pembinaan melalui pelatihan dilakukan monitoring dan komunikasi secara konsisten dilaksanakan sesuai kebutuhan. Sehingga keberlanjutan penerapan etika bicara baik di media sosial oleh siswa terus berjalan