Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

The effectiveness of communication interdependence between teachers, parents, assessors, and entrepreneurs affecting the work and entrepreneurial skills of vocational high school students Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan; Elena Shinta Maharani Hutajulu
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 11, No 1 (2021): February
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpv.v11i1.35876

Abstract

This research aims to describe the model, quantity percentage, and factors that affect the effectiveness of communication interdependence between teachers, parents, accessors, and entrepreneurs, affecting vocational high school students’ work and entrepreneurial skills (SMKN 7 Tangerang Regency in Industrial Era 4.0). The data analysis method used in this study is used criterion-related validity test in the form of predictive validity, using product-moment correlation technique. This study is quantitative research with a survey method involving 372 respondents from SMKN 7 Tangerang. This study employed Mixing Theory System (Bertalanffy), Theory Open System (Shawn Fanning), and Social System  Theory (Nikias Luhmann). Test reliability was done by Cronbach’s Alpha formula, SPSS 24, and Pearson’s Correlation Test, “F” test, and “T” test. The results show that (1) many factors that affect the effectiveness of interdependence of educational communication at this school in the industrial era 4.0, including education knowledge, communication skills (multiple contingencies), communication behavior control (flexible and creative), and emotional communication (adaptable). (2) Only interdependence of communication between students and entrepreneurs is rated 100% effective towards work and entrepreneurial skills at SMKN 7 Tangerang students in the industrial era 4.0.
Keterampilan Komunikasi Kepemimpinan Chief Pilot (Studi Kasus Chief Pilot Airbus 330-300 Garuda Indonesia) Lisa Novianti; Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 8, No 2 (2018): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract             This research is motivated by several cases in Pilot PT. Garuda Indonesia, Tbk. (PT GI) ranging from cases of strikes to violations of law and ethics. Though there is already Chief Pilot assigned to communicate and control their performance through leadership communication. But in fact, there are still many obstacles. That is why researchers interested want to know, reveal, and unravel about leadership communication skills of Chief Pilot in controlling the performance of Pilot PT. Garuda Indonesia, Tbk, especially on Airbus 330-300 Chief Pilot, because the Airbus 330-300 Pilots are numerous, and also spread all over the world.            The objective is to generate an understanding of the Chief Pilot leadership form, motives, and obstacles in controlling the performance of the Pilot PT. Garuda Indonesia, Tbk. The theory used is Organizational Control Theory and Situational Leadership Theory, in Constructivist paradigm, and a descriptive case study perspective.            The results of this study can be understood that the form of leadership skills of Chief Pilot leadership skills are effective listening skills, verbal and non verbal skills, trust building skills, skills to improve understanding, empowering others skills, technical control skills, and bureaucratic control skills. The Chief Pilot's leadership communication motive is to connect, to convince, to provide a complex arrangement of situations, to control pilot behavior, to be a spokesman, and to monitor pilot quality. The obstacles of Chief Pilot leadership communication skills are, physical obstacles, psychosocial barriers, and distance barriers. Keywords: Communication Skills, Leadership, Pilot
MEMBANGUN LINGKUNGAN SEHAT DI KAWASAN WISATA PANTAI SAWARNA Leila Mona Ganiem; Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.457 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7221

Abstract

Pantai Sawarna, desa wisata yang memiliki potensi alam yang sangat indah dan banyak dikunjungi wisatawan kini berubah menjadi kotor karena banyak sampah serta sedikit sarana prasarana yang mendukung lingkungan sehat.  Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan penularan penyakit.  Perlunya upaya kolektif untuk menjaga lingkungan yang sehat, salah satunya adalah perlunya partisipasi masyarakat untuk ikut menciptakan lingkungan yang sehat melalui pendekatan Personal Social Responsibility atau PSR.  Konsep PSR dilandasi oleh sikap altruisme. Sikap ini merefleksikan tindakan sukarela untuk membantu orang lain tanpa pamrih atau keinginan untuk beramal baik. PSR dapat membangun karakter pada pelakunya. Karakter tersebut adalah toleransi, bersahabat/komunikasif, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, kreatif. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan komunikasi lingkungan sehat dalam membangun sikap peduli terhadap lingkungan di kawasan Pantai Sawarna. Khalayak sasaran adalah tokoh masyarakat (tokoh agama, pendidik, pelaku usaha kecil dan anggota masyarakat di sekitar pantai sejumlah 20 orang. Metode penyampaian adalah dengan presentasi dengan contoh, dialog, dan focus group discussion. Peserta pengabdian masyarakat ini menjadi lebih menyadari pentingnya menjaga lingkungan sehat di wilayah mereka serta dampaknya pada kehidupan mereka ketika melakukannya.  Peserta menjadi berminat melakuan upaya aktif dalam menjaga lingkungan sehat. Perserta juga berharap kontribusi kolektif dari pejabat setempat, unsur masyarakat lainnya serta para wisatawan dalam menjaga lingkungan yang sehat. 
MASALAH KOMUNIKASI PARIWISATA DESA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA SAWARNA LEBAK BANTEN Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2020.v4i1.2496

Abstract

Desa Sawarna merupakan desa wisata binaan Lebak Banten. Memiliki banyak potensi pariwisata alam, menarik untuk dikunjungi banyak wisatawan. Ironisnya, masih banyak tertinggal dalam segi pembangunan infrastruktur, maupun sumber daya manusianya. Inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini, yang sekaligus menjadi fokus penelitian ini yaitu, ingin mengetahui dan mengungkap tentang masalah komunikasi pariwisata desa Sawarna, dalam perspektif masyarakat desa Sawarna Lebak Banten. Tujuan yang ingin dicapai yaitu, diperolehnya solusi bagi masalah komunikasi pariwisata desa dalam perspektif masyarakat desa Sawarna Lebak Banten. Selain dapat menjadi masukan bagi tokoh masyarakat maupun pemerintah desa Sawarna dan pemerintah daerah Lebak Banten, juga bagi para pemerhati pariwisata desa. Agar diperoleh pemahaman yang maksimal, penelitian kualitatif ini menggunakan metode focus group discusion (FGD). Menggunakan perspektif konstruksi sosial dalam paradigma konstruktivis. Sebagai hasil diketahui, dalam perspektif masyarakat desa Sawarna,  ada sembilan sumber masalah komunikasi pariwisata desa Sawarna Lebak Banten, yang sekaligus menjadi solusi bagi masalah tersebut. Diantaranya yaitu, baik masyarakat, tokoh masyarakat, maupun pemerintah desa Sawarna, masing–masing belum komunikatif dan kreatif, baik dalam melakukan pendekatan, maupun dalam mengatasi masalah komunikasi pariwisata yang ada, dan masih adanya  kesenjangan komunikasi antar mereka, akibat komunikasi yang ada belum mempunyai “fungsi ganda” dan tidak adanya media komunikasi pariwisata desa yang juga dapat dimanfaatkan sebagai media pemberdayaan masyarakat desa.
Sosialisasi Upaya Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Hubungan Intim Orang Tua Dan Anak Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.156 KB)

Abstract

Meskipun tinggal serumah, tidak mudah bagi para orang tua maupun anak untuk dapat berkomunikasi dan menjalin hubungan yang intim dan harmonis. Perlu upaya penyadaran agar komunikasi antarpribadi orang tua dan anak tidak dilupakan fungsinya. Inilah alasan dilakukan sosialisasi upaya komunikasi antarpribadi dalam keluarga sebagai cara untuk meningkatkan hubungan intim orang tua dan anak di Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat. Sosialisasi ini dibiayai oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana, dan sudah dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2018, dihadiri oleh lima puluh orang peserta. Tujuan sosialisasi yaitu : (1). Meningkatkan komunikasi antarpribadi orang tua dan anak menjadi lebih intim.; (2). Mengubah sikap orang tua dan anak, dari self oriented menjadi other oriented.; (3). Mengembangkan kreativitas dan kepekaan diri orang tua dan anak, dalam information sharing. Agar menarik dan efektif, digunakan alat bantu visual berupa video. Sebagai hasil yaitu : (1). Sosialisasi upaya komunikasi antarpribadi dalam keluarga sebagai cara untuk meningkatkan hubungan intim orang tua dan anak di Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat paling menarik, dimengerti, dan diterima oleh para peserta orang tua perempuan, namun kurang menarik, kurang dimengerti, dan kurang diterima oleh sebagian peserta anak laki–laki, akibat adanya hambatan fokus, mendengarkan, psikologis (motivasi dan empati), serta lingkungan dan budaya.; (2). Alat komunikasi mobile (Handphone) yang sedang dipegang, menjadi faktor penyebab anak laki–laki di Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat kurang tertarik, kurang peduli, kurang motivasi, kurang empati, kurang fokus, dan kurang aktif mendengarkan pesan verbal yang disampaikan secara lisan oleh pihak lain.
Pemberdayaan Tokoh Masyarakat Dan Adat Sebagai Media Komunikasi Harmonis Dan Pembangunan Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan; Leila Mona Ganiem
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.175 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.511

Abstract

Pengabdian ini dilatarbelakangi isu belum diberdayakannya tokoh masyarakat dan forum komunikasi adat sebagai media komunikasi harmonis dan pembangunan masyarakat Desa Sawarna Lebak Banten. Menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, bertujuan mengubah persepsi, pengetahuan, kesadaran, maupun kreativitas para tokoh masyarakat Desa Sawarna Lebak Banten. Adapun hasilnya yaitu : Satu, tingkat ketertarikan, pengertian, penerimaan, dan respon peserta terhadap isi pesan sangat tinggi. Dua, penggunaan video sebagai alat bantu penjelasan, sangat mendukung, disukai, dan menarik perhatian. Tiga, kurangnya imbalan, pengorbanan, maupun pembagian keuntungan dari pemerintah desa dan Pemda menjadi salah satu faktor penghambat bagi upaya dimaksud. Empat, tokoh adat dan forum komunikasi adat tidak dapat diberdayakan, karena dianggap belum ada. Lima, bagi masyarakat Desa Sawarna, Pemerintah desa setempat kurang transparan tentang dana Desa, kurang peduli pada pemberdayaan masyarakat desa, dan kurang perhatian secara finansial terhadap kegiatan komunitas pariwisata desa Sawarna. Enam, belum adanya BUMDes, menjadi hambatan bagi upaya pembangunan desa Sawarna. Tujuh, mayoritas peserta yang hadir belum paham arah kebijakan pembangunan sektoral dan pemberdayaan masyarakat (people empowering) desa, sebagai akibat masih adanya kesenjangan komunikasi (communication gap) dan belum adanya dialog yang baik antar masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah desa dan Pemda setempat.
Pelatihan Komunikasi Mengatasi Perbedaan Persepsi Program Adiwiyata Pada Guru Sd Di Tangerang Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.694 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1019

Abstract

Tidak mudah mendapatkan dukungan dan komitmen dari semua pihak, tentang program Adiwiyata, bila ada masalah perbedaan persepsi yang mempengaruhi sulitnya keterbukaan di antara murid, orang tua, dan guru sendiri. Hal inipun terjadi pada Sekolah Dasar Islam Amalina (SD IA) dan beberapa SD lainnya yang juga menerapkan program Adiwiyata di lingkungan sekolah mereka. Alasan inilah yang menjadi latarbelakangi dilakukannya kegiatan pelatihan ini, yang dilaksanakan di SD IA, Tangerang Selatan, pada hari Rabu, 12 Februari 2020, dihadiri 25 orang peserta dari 11 SD berbeda. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan kreativitas komunikasi para guru, tentang cara mengatasi perbedaan persepsi mengenai saluran adopsi inovasi program Adiwiyata pada murid, orang tua, maupun guru sendiri. Menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan praktek langsung. Hasilnya yaitu : Satu, mayoritas peserta mengerti, menerima, dan menilai PKM ini bermanfaat, karena memberikan pemahaman yang selama ini kurang disadari.; Dua, pelatihan ini membuka wawasan tentang 9 faktor penyebab perbedaan persepsi akan saluran komunikasi apdopsi inovasi program Adiwiyata, seperti faktor manusia, faktor kesadaran dan peduli, komitmen, ketidaksiapan, perilaku, informasi, pengetahuan, pelatihan, dan keuangan.; Tiga, pelatihan ini membangun kesadaran mayoritas peserta tentang cara komunikasi para guru SD yang masih kurang variatif, dan cenderung lebih menyerahkan tanggungjawab hanya kepada kepala sekolah semata.
ETHICS OF SOCIAL MEDIA COMMUNICATION ON TIKTOK ACCOUNTS LOADED WITH SARCASM: GEN Z OPINION Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan; Theresia
Jurnal Komunikasi dan Bisnis Vol. 11 No. 1 (2023): May
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46806/jkb.v11i1.984

Abstract

Gen Z is the largest generation in Indonesia (born 1997-2012) (2020 census results). A generation that enjoys seeking the truth and has access to social media for a long time. They have the most access to TikTok on social media. The issue is that there are many videos on the social media platform TikTok that are sarcastic and contain crude language. What is Gen Z's opinion regarding the communication ethics on social media TikTok that full of sarcasm? In a constructivist paradigm, this kind of qualitative research employs an intrinsic type of case study research methodology. This in-depth interview was conducted with five members of Gen Z from five private university in Jakarta in a semi-structured manner. The outcome: One, according to Gen Z, speaking harshly on social media platform TikTok that is not intended to offend someone is ethical and does not go against the politeness of communication, even though it is full of sarcasm and has a negative impact on society. Depending on the communicator's intention and purpose when communicating; Two, from the perspective of Terminus technikus, knowledge and actions, as well as the capacity to speak roughly, are the results of the learning process; Three, speaking harshly is acceptable as long as it is not intended to be derogatory and is in accordance with manner and custom, which are aspects of human nature; Fourth, dialogic, situational, political, and legal perspectives are employed to elaborate ethical standards on sarcastic accounts. Gen Z does not use religious or ultitarian perspectives; Fifth, speaking harshly can also be used as a way to express courage, optimism, and self- actualization. It can also be used as a way to gain fame and get likes, comments, and followers.
DASAR PEMAHAMAN BAGI PERSEPSI KONSUMEN DALAM MEMILIH LOKASI TEMPAT PENJUALAN PAKAIAN IMPORT BEKAS(Studi Fenomenologi di Jakarta Pada Masa Pandemi Covid-19) Rosidah Rosidah; Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 12, No 1 (2022): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Pasal 47 ayat (1), bahwa setiap importir wajib mengimpor barang dalam keadaan baru. Faktanya bisnis ini justru semakin marak dan diminati masyarakat. Tidak terkecuali pada masa pandemi Covid 19, baik masyarakat ekonomi lemah, orang kaya maupun artis, senang berbelanja pakaian import bekas. Dilakukannya penelitian ini agar paham tentang psikologi perilaku konsumen pakaian import bekas di Jakarta, khususnya tentang dasar pemahaman bagi persepsi konsumen pakaian import bekas. Tujuan penelitian yaitu mengetahui ragam dasar pemahaman bagi persepsi konsumen dalam memilih lokasi tempat penjualan pakaian import bekas di kawasan Jakarta pada masa pandemi Covid-19, dan untuk mengetahui pengalaman konsumen dalam memilih lokasi tempat penjualan pakaian import bekas di kawasan Jakarta pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian adalah Fenomenologi mazhab Maurice Merleau Ponty, dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan jual beli pakaian impor bekas telah berkembang di Indonesia sejak tahun 90an dan mengalami perkembangan yang baik sehingga dapat bertahan hingga sekarang. Trend trifting pakaian bekas impor pada masa saat ini menjadi sebuah keharusan yang dilakukan dalam mencari pakaian bekas impor dari semua kalangan.. Lokasi strategis seperti di pinggir jalan, dekat dengan tempat fasilitas umum membuat para kosumen betah untuk melakukan kegiatan trif shop pakaian bekas impor. 
Digital Promotion Media for the Ornamental Plants Trader During Covid-19 Pandemic Wardah; Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Spektrum Komunikasi : March 2023
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v11i1.432

Abstract

The current uncontrolled Covid-19 pandemic has become a big problem, causing many retail outlets to go bankrupt, unlike the growing ornamental plant business in Indonesia, because more and more people are starting to collect ornamental plants. Caring for ornamental plants is a new trend for activities at home during the Covid-19 pandemic. Homeland business people are starting to realize the importance of implementing digital transformation in trade in the midst of this pandemic, because all activities are carried out from home.The theory used in this research is John December's Computer Mediated Communication (CMC) Theory and Pierre Levy's New Media Theory. CMC is a process of human communication through computers that involves an audience in a certain context, and uses the media for a specific purpose. Pierre Lévy argues that new media is a theory that discusses the development of media. Pierre Levy sees the World Wide Web (www) as an open information environment. Flexible and dynamic, enabling people to develop new knowledge orientations. This research method is qualitative research. The paradigm used in this research is constructivist. The data for this study were collected by interviewing informants. The results of this study indicate that ornamental plant traders on Jalan Menara Anteve Kavling DKI, West Jakarta, use digital media to promote their ornamental plants. WhatsApp, Facebook, Instagram, YouTube, Shopee, Tokopedia, and personal blogs are platforms used by ornamental plant traders to promote their ornamental plants at the ornamental plant sales center on Jalan Menara Anteve Kavling DKI West Jakarta. When conducting digital promotions, merchants use smartphones exclusively. This means that the ornamental plant traders on Jalan Menara Anteve Kavling DKI West Jakarta are less creative and have not maximally used various computerized communication facilities.