Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

IDENTIFIKASI KUALITAS TERHADAP JARAK JANGKAU PENERIMA RADIO FM PADA KAWASAN PERBATASAN ENTIKONG Lukmanul Hakim; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 1: Januari 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i1.39545

Abstract

Penelitian ini di mulai dari beberapa Desa Perbatasan Kecamatan Entikong dan Desa yang terjauh dari Kecamatan Entikong. Desa Semanget, Desa Entikong dan Lintas Batas Identifikasi menggunakan Gain 3,4 dBm di dapatkan hasil yang baik dikarenakan lokasi tidak terlalu jauh dari stasiun dan lokasi berada di ketinggian yang cukup baik buat penerimaan Siaran Radio RRI Entikong Desa Kuala Dua, Desa Tanjung Pinang, Desa Sebongkuh, Jalan Raya Kembayan, Desa Tanjung Merpati, Desa Tanap, Desa Sebuduh, Dusun Sanjan Pasae, Desa Pandan Sembuat, Simpang Tanjung Identifikasi menggunakan  Gain 3,6 dBm di dapatkan hasil yang cukup baik (sedang) di karenakan lokasi masih cukup strategis dan lokasi yang di ambil datanya berada di ketinggian yang memungkinkan. Desa Kebadu, Simpang Ampar, Jembatan Tayan Identifikasi menggunakan Gain 4 dBm terdapat gangguan pada frekuensi yang diterima dan menunjukkan hasil nya lemah, hal ini dikarenakan lokasi cukup terbilang sedikit jauh dari Stasiun dan sinyal dari pemancar terhalang oleh bukit ataupun adanya objek bergerak yang menghalangi sinyal dari antena pemancar ke radio sehingga menghasilkan kualitas suara tidak terlalu baik, hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran dari SINPO yang menunjukkan nilai 1. Guna adanya penguatan Gain adalah untuk mengetahui seberapa jauh jarak jangkau yang didapat oleh siaran Radio RRI Entikong.
PENGUKURAN PERFORMANSI TRAFIK BTS 4G DARI DATA METRO ETHERNET UNTUK KAWASAN KOMERSIL CENTRAL PERDANA Syamsul Anwar; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 9, No 2: Juli 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v9i2.48818

Abstract

Jumlah pengguna jaringan telekomunikasi pada kawasan perkantoran jalan Central Perdana yang semakin meningkat khususnya pada jaringan 4G milik PT. Indosat Ooredoo, oleh karena itu bila traffic yang diberikan tidak bisa mencukupi karena banyak nya pengguna berakibatkan jaringan mengalami kegagalan koneksi, untuk mengatasi hal ini perlu di lakukan perhitungan dan pengawasan terhadap jaringan. Sehingga dapat menghsilkan jaringan dengan kualitas yang baik. Pada skripsi ini dilakukan pengukuran terhadap data MRTG yang mempresentasikan trafik data pada software Cacti Metro Ethernet yang terhubung pada BTS 4G 16PTK142_CTRL_PERDANA_PTK_PL. Data yang di amati ialah data MRTG yang di dapat selama 2 minggu. Selain data MRTG penelitian juga dilakukan dari sisi pelanggan dengan melakukan pengujian terhadap jaringan dengan melakukan tes kecepatan data download kemudian di lakukan tes terhadap signal power dan Ping TTL. Hasil penelitian disimpulkan bahwa kondisi traffic pada jaringan 4G dalam keadaan normal, total traffic belum melewati 70% dari total toleransi, peningkatan traffic tertinggi terjadi pada 7 juni 2021 sebesar 61.96 Mbps dimana nilai hampir melewati batas toleransi tetapi masih dalam batas aman karena belum melewati batas toleransi sebesar 70%. Pada pengujian intermittent dapat disimpulkan bahwa durasi pengunduhan data pada jump traffic membutuhkan waktu yang lebih lama. Dari hasil pengamatan kondisi traffic¬ masih dalam batas aman, walaupun demikian untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam traffic lebih baik pihak Indosat Ooreedoo membuat jalur backup transmisi di karenakan kegagalan traffic juga dapat disebabkan oleh putusnya kabel optic menuju transmisi Metro Ethernet dan juga dapat dilakukan penambahan terhadadap kapasitas traffic pada Metro Ethernet agar kondisi jaringan tetap dalam kondisi baik
PERANCANGAN JARINGAN AKSES FTTH DENGAN TEKNOLOGI GPON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DI ‘KOTA STELIT’ KUBU RAYA Nurus Sabah; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 1: Januari 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i1.39658

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari tahun ke tahun semakin pesat, hal ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan layana komuniksi yang cepat. Perkembangan teknologi ini tersebut memicu masyarakat untuk mendapatkan sarana komunikasi yang lebih baik, sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat akan komunikasi yang praktis, mudah, dan efisien. FTTH (Fiber To The Home) merupakan infrastuktur layanan telekomunikasi yang mendukung transmisi pada bandwith yang besar serta dapat memecahkan masalah hambatan akses bandwith. Untuk membuat perancangan jaringan akses FTTH  dengan teknologi GPON di “Kota Satelit” Kubu Raya menggunakan algoritma genetika untuk mendapatkan jalur terbaik dari hasil perancangan. Optisystem merupakan simulator yang digunakan untuk mengetahui nilai BER (Bit Error Rate) dan nilai redaman perangkat pada hasil perancangan. Dari hasil perancangan yang dilakukan menggunakan program algoritma genetika yang telah dibuat menggunakan software Matlab didapatkan jalur terbaik 3-12-49-29-31-17-1-20-10-2-11-5-6-21-36-41-16-4-3-40-34-44-22-27-25-43-47-48-42-37-9-15-4-5-39-28-18-24-35-8-14-46-32-38-33-7-13-26-19. Dengan jarak terjauh dari sentral ke pengguna adalah 4.85 km.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS OCCUPANCY JARINGAN GSM MENGGUNAKAN RECEIVER ROHDE&SCHWARZ PR100 - Masdi; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.41890

Abstract

Occupancy merupakan pendudukan suatu sinyal yang dipancarkan operator selama waktu monitoring pengambilan data frekuensi radio. Pengukuran dilakukan dengan pemasangan antena yang berfungsi sebagai penerima pada rentang frekuensi seluler GSM 900 MHz dan 1800 MHz. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui occupancy jaringan, teknologi sinyal yang diaplikasikan, level sinyal (dBV/m) dan jarak BTS terdekat dari titik koordinat pengambilan data di Kota Pontianak dengan menggunakan Receiver Rohde & Schwarz PR 100 dan Google Earth. Penelitian ini dilakukan di Kota Pontianak khususnya, Kecamatan Pontianak Tenggara, Pontianak Selatan dan Pontianak Kota. Berdasarkan data dari hasil penelitian yang diperoleh, occupancy dari tiga kecamatan rata-rata 100%, dan jarak BTS terdekat dari empat arah. Barat, Timur, Selatan dan Utara hasil dari pengukuran BTS terdekat ada beberapa jarak BTS yang tidak terukur dari arah, sehingga level sinyal rendah. Dengan ter indentifikasinya Occupancy jaringan GSM 900 MHz dan 1800 MHz dapat dinyatakan bahwa kuat sinyal yang dapat diakses oleh masyarakat secara mobile maupun fixed tergantung jarak BTS dari lokasi titik koordinat perangkat dimana digunakan. Karena semakin dekat jarak BTS dengan perangkat semakin kuat pula jaringan yang dapat di akses begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak perangkat dari BTS semakin lemah sinyal yang dapat di akses bahkan dapat menyebabkan tidak dapat akses jaringan karena jarak yang jauh dari BTS. Waterfall merupakan pendekatan atau pengembangan level sinyal (dBV/m) jaringan seluler GSM 900 MHz dan 1800 MHz di Kota Pontianak. Threshold merupakan ambang batas dari sinyal jaringan GSM 900 MHz dan 1800 MHz yang ditentukan pada saat melakukan monitoring, threshold GSM 900 MHz dan 1800 MHz di kecamatan Pontianak Tenggara 10,0 (dBV/m), Pontianak Selatan 24,0 (dBV/m), Pontianak Kota 10,0 (dBV/m).
PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK REKOMENDASI OBYEK WISATA DI KALIMANTAN BARAT Khairul Bastian; F. Trias Pontia W; Bomo Wibowo Sanjaya
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i1.52588

Abstract

Algoritma Genetika merupakan suatu metode pencarian berdasarkan pada mekanisme seleksi alam. Algoritma ini digunakan untuk mendapatkan solusi dalam masalah optimasi. Masalah optimasi yang akan dibahas adalah penentuan rute terpendek dalam rekomendasi obyek wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jalur yang terpendek dari beberapa tempat obyek wisata di Kalimantan Barat dengan menggunakan Algoritma Genetika sehingga mendapatkan rute yang terbaik optimal. Langkah –langkah yang dilakukan secara bertahap dengan algoritma genetika untuk mendapatkan jalur terpendek, terlebih dahulu mempresentasikan ke dalam bentuk pengkodean nomor urut lokasi obyek wisata, selanjutnya membangkitkan populasi awal diteruskan dengan proses seleksi, perkawianan silang dan mutasi sampai akhirnya diperoleh jalur yang diharapkan. Dari hasil yang diperoleh dengan probabilitas crossover 0.9 didapatkan hasil yang lebih baik dengan panjang jalur terbaik 6.465 km dan jalur terbaik dari 10 obyek wisata diawali dengan keraton Kadariah – Tugu Khatulistiwa – Makam Juang Mandor – Mangrove Park – Rindu Alam – Air Terjun Terinting – Air Terjun Riam Merasap – Bukit Kelam – Wisata Batu Jatok – Danau Laet – keraton Kadariah.
ANALISIS KECEPATAN PROSES DOWNLOAD PADA SINYAL HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS (HSDPA) Ari Pardani; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 9, No 1: Januari 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v9i1.46967

Abstract

In the use of a product, sometimes people do not really care whether the products are used in accordance with the advertising promotion of such products, one of which is advertising internet connection service. Internet service providers offer many advantages its products among which good data download speeds. This study describes the download speed of the signal HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) using Sim card (card 3) where the research itself was carried out to test the speed of file downloads from the Adobe Flash Player version 22.0.0.209 is by downloading data at the same place and with the same file size.Data taken in this study is the duration of the download process from start to finish downloading. Furthermore, do some tests to determine the download speed of at 00:00 pm, 08:00 pm, 11:00 pm, 13:00 pm. And also determine where the most rapid hours to download the file, to determine how fast the download speeds are obtained in pontianak more precisely on Jalan Imam Bonjol Gg. Bansir 1. After a test known that the fastest clock is at 00:00 pm and 08:00 pm which has good speed.
ANALISIS KOMPARATIF KONFIGURASI 4G MENGGUNAKAN METODE RADIO FREKUENSI SHARING DAN STAND ALONE Johan Johari; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 1: Januari 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i1.39144

Abstract

Teknologi 4G diharapkan mampu mengakomodasi berbagai macam layanan paket data berkecepatan tinggi pada jaringan dan alokasi frekuensi yang telah ada. Untuk itu pada penerapan jaringan 4G diperlukan perancangan yang sangat matang dan optimasi jaringan sehingga dapat menghasilkan jaringan yang optimal. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis komparatif konfigurasi 4G menggunakan metode RF Sharing dan Stand Alone. Proses pengerjaan difokuskan pada site 4G menggunakan konfigurasi RF Sharing dan stand Alone yang ada di kota Pontianak. Untuk mengetahui kehandalan kedua konfigurasi tersebut  perlu menganalisis data KPI (Key Performance Indicators) antara lain RRC SR, CSSR, Service drop rate dan Throughput. Penulis menggunakan data-data yang diperoleh dari hasil lapangan dan dibantu oleh enginer Telkomsel Pontianak. Dari hasil analisis yang diteliti berdasarkan parameter KPI yaitu RRC SR pada konfigurasi RF Sharing sebesar 99,97% sedangkan konfigurasi Stand alone sebesar 99,95%,   CSSR konfigurasi RF Sharing sebesar 99,93% sedangkan CSSR konfigurasi Stand Alone sebesar 99,91%, service drop rate kongurasi RF sharing sebesar 0,17% sedangkan konfigurasi Stand Alone 0,24%, downlink throughput  RF Sharing sebesar 14.657 Kbps sedangkan konfigurasi Stand Alone 13.721Kbps, dan uplink Throughput konfigurasi RF Sharing  sebesar 1.791Kbps sedangkan konfigurasi Stand alone sebesar 2.467Kbps. Dari data tersebut konfigurasi RF Sharing lebih handal dibanding Stand Alone untuk melayani pelanggan kecuali pada KPI uplink Throughput, namun konfigurasi RF Sharing memiliki kelemahan yaitu ketika terjadi gangguan pada perangkat 4G akan berpengaruh pada perangkat Sharing dengan 4G.
ANALISIS SEBARAN BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) MENGGUNAKAN ATOLL 3.3.2 BERDASARKAN ALGORITMA GENETIKA Dewi Sinta; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 1: Januari 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i1.39511

Abstract

Komunikasi seluler dapat melayani banyak pengguna pada cakupan area geografis yang cukup luas dalam frekuensi yang terbatas. Namun cakupan area dari BTS mempunyai batas cakupan dan berbagai aspek yang bisa mengurangi kinerja dari BTS tersebut. Disamping itu peletakan posisi BTS yang tidak tepat mengakibatkan visualisasi kota yang padat menara BTS bahkan adanya area yang tidak mendapatkan sinyal dengan baik. Maka dari itu jaringan telekomunikasi membutuhkan suatu sistem yang dapat memaksimalkan layanan bagi pengguna media telekomunikasi yang semakin meningkat, dan diperlukan pula pendirian menara BTS baru. Namun untuk pendirian BTS tersebut membutuhkan biaya yang cukup mahal, serta dapat merusak keindahan kota jika mendirikan menara BTS yang terlalu banyak. Dari permasalahan tersebut diperlukan proses pengoptimalan sebaran dari menara BTS yang sudah ada sebelumnya agar dapat digunakan secara bersama oleh vendor-vendor telekomunikasi. Pada penelitian ini dilakukan optimalisasi sebaran BTS menggunakan Atoll 3.3.2 berdasarkan Algoritma Genetika. Hasil dari penelitian ini jika berdasarkan hasil perhitungan jumah menara yang dijadikan menara bersama sebanyak 48 buah. Namun jika menggunakan metode Algoritma Genetika hasil yang diperoleh adalah 44 buah menara bersama, dengan cakupan area mencapai 13,233 km2 atau sekitar 86,8% dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Pontianak Selatan. Performansi penempatan BTS bersama yang dihasilkan adalah sebesar 76,52 % dengan optimalitas 91,67% dan tingkat persentase pengguna sebesar 61,37%.
ANALISIS PENERAPAN ACCESS POINT DALAM RENTANG FREKUENSI 2400 – 2500 MHz DI BALMON KELAS II PONTIANAK Tomy Aswin; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W; Jannus Marpaung; Redi Ratiandi Yacoub
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 9, No 2: Juli 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v9i2.51176

Abstract

Access Point merupakan node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). fungsi access point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client. Pengukuran dilakukan dengan pemasangan antena yang berfungsi sebagai penerima pada rentang frekuensi wifi 2.4 GHz-2.5 GHz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penggunaan frekuensi 2.4 GHz dalam keperluan internet wireless di Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Pontianak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dengan melakukan in-depth interview kepada Balai monitoring. teknologi sinyal yang diaplikasikan, level sinyal (dBm) dan titik access point pengambilan data menggunakan Spectrum Analyzer (SPA) dan software wifi analyzer dari handphone. dimana dilantai 1 before terdapat area blank spot di ruangan lobby lantai bawah. Access point dilantai 1 before terletak di ruangan tata usaha dan ruangan kepala kantor. Dan hasil pengukuran after dilantai 1 terdapat 1 penambahan access point di ruangan lobby lantai 1 SSID nya RUANG_KABALMON. Di lantai 2 before terdapat area blank spot di ruangan kasi pemantauan dan penertiban (Pantib), ruang operator, ruang lobby lantai atas dan ruang rapat balmon. Access point lantai 2 terletak di ruangan staf pemantauan dan penertiban (Pantib) dan ruang staf sarana dan pelayanan (Sarpel). Dan hasil pengkuran lantai 2 after terdapat 2 penambahan access point yaitu di ruangan staf pantib SSID nya PANTIB2020 jadi di ruang staf pantib terdapat 2 perangkat  access point dan 1 access point lagi yang berada di ruang lobby atas SSID nya RUANG-RAPAT-BALMON.  Penambahan access point dikarenakan adanya terdapat area blank spot, fungsi utama dari access point sebagai pemancar sinyal internet. Penyebaran access point mempengaruhi kualitas sinyal wifi disetiap ruangan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Pontianak. Kualitas layanan sangat berpengaruh terhadap jarak pemancar terhadap penerima, semakin jauh jarak yang digunakan berbanding lurus dengan kualitas layanan.
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH TRIANGULAR-DIPOLE MENGGUNAKAN METODE ARRAY 2X4 UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) Andri Setiawan; Dedy Suryadi; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42020

Abstract

Pada Tugas Akhir ini menguraikan tentang proses perancangan, simulasi, pembuatan dan implementasi membangun antena array mikrostrip patch triangular-dipole yang digunakan dalam komunikasi antar titik jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) dengan tujuan untuk memperkuat daya tangkap sinyal wireless adapter terhadap sinyal wifi. Proses rancang bangun dilakukan melalui perhitungan dimensi secara teori dan kemudian menggunakan software Ansoft HFSS v13 sebagai alat simulasi sebelum melakukan rancang bangun. Bentuk rancangan antena mikrostrip terdiri dari sebuah patch triangular-dipole elemen tunggal yang di modif menjadi 8 elemen array, modifikasi elemen tunggal menjadi 8 elemen array bertujuan untuk menaikan gain dari antena. Pada antena mikrostrip dengan bentuk patch triangular dengan spesifikasi panjang sisi segitiga a = 39,7 mm dan patch dipole dengan spesifikasi panjang dipole L = 37,33 mm, lebar dipole W = 5 mm, dan celah gap Wgap = 2 mm. Spesifikasi media dasar rancangan menggunakan substrat FR-4 Epoxy dengan ketebalan 1,6 mm dengan konstanta dielektrik 4,4. Teknik pencatuan yang digunakan adalah dengan teknik micostrip line feed. Setelah melakukan beberapa simulasi diperoleh hasil yang terbaik pada frekuensi 2,45 GHz dengan return loss -27,74, VSWR sebesar 0,7 dan gain sebesar 2,81 dB dengan pola radiasi directional. Hasil simulasi tersebut telah memenuhi standar yaitu VSWR ? 2 dan Return Loss ? 10. Berdasarkan hasil pengujian di Asrama Mahasiswa Kabupaten Sintang diperoleh hasil penguatan daya (gain) rata-rata dari antena pada jarak 5 meter sebesar 7,4 dBm, pada jarak 10 meter sebesar -0,4 dBm, pada jarak 15 meter sebesar -0,2 dBm, pada jarak 20 meter sebesar 1,6 dBm, pada jarak 25 meter sebesar 4 dBm dan pada jarak 30 meter sebesar 4,6 dBm. Untuk meningkatkan nilai kualitas sinyal (Signal Strength) dan penguatan daya (gain) yang lebih bagus lagi, sebaiknya dilakukan penambahan jumlah elemen array patch antena