Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Perubahan Nilai pH dan Jumlah Bakteri Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Hasil Pengawetan Larutan Daun Matoa (Pometia pinnata) Sulistijowati, Rieny; Ladja, Tommy J; Harmain, Rita Marsuci
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.8.2.2020.28589

Abstract

This research was conducted to find out quality of fresh tilapia (Oreochromis niloticus) pH and bacteria number preserved using a matoa leaf extract (Pometia pinnata). The treatment was carried out long time storage of fresh tilapia for 12, 18 and 24 hours preserved with 15% matoa leaf extract at ±27ºC. Analysis of pH and total bacterial values using a Completely Randomized Design (CRD). Based on the results of the study showed that the use of matoa leaf extract with a concentration of 15% was able to maintain the quality of fresh tilapia for 12 hours storage at ±27ºC obtained a pH value of 6.88 and microbiologically obtained a log value of the bacterial amount of 5.26 Cfu/g by inhibiting the number of bacteria 1.56 Cfu/g. This fulfills the SNI 01-2729-2013 requirements regarding fresh fish. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mutu kesegaran ikan nila, yaitu pH dan jumlah bakteri ikan nila (Oreochromis niloticus) segar yang diawetkan dengan menggunakan ekstrak daun matoa (Pometia pinnata). Perlakuan yang dilakukan yaitu lama penyimpanan ikan nila segar selama 12, 18 dan 24 jam yang diawetkan dengan ekstrak daun matoa 15% pada suhu ±27ºC. Analisis data nilai pH dan total bakteri menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun matoa dengan konsentrasi 15% mampu mempertahankan mutu ikan nila segar selama penyimpanan 12 jam pada suhu ±27ºC diperoleh nilai pH 6,88 dan secara mikrobiologi diperoleh nilai log jumlah bakteri 5,26 Cfu/g dengan penghambatan jumlah bakteri 1,56 Cfu/g. Hal ini memenuhi syarat SNI 01-2729-2013 tentang ikan segar.  
Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan pada Suhu Ruang terhadap Nilai TBA Abon Ikan Sidat Kasumi A. Polutu; Rieny Sulistijowati; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 4, DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v3i4.1328

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan pada suhu ruang terhadap mutu abon ikan sidat (Anguilla sp.) khususnya pada TBA (Thiobarbituric acid). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April Tahun 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo, di Stasiun Karantina Kelas I Propinsi Gorontalo, dan di Laboratorium Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian utama menggunakan metode eksperimen (Experimental Method) khususnya nilai TBA dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 4 dan 2 kali ulangan. Penelitian ini terdiri dari faktor I: jenis kemasan (plastik vakum, plastik seal, plastik toples), dan faktor II: lama penyimpanan (0 hari, 14 hari, 35 hari dan 56 hari). Nilai TBA abon ikan sidat selama penyimpanan meningkat. Hasil analisis nilai TBA abon ikan sidat dengan penggunaan kemasan berbeda selama penyimpanan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peningkatan nilai TBA. Nilai TBA tertinggi pada abon ikan sidat selama penyimpanan hingga 56 hari adalah TBA pada toples plastik sebanyak 0,3849 mg/kg dan yang terendah pada kemasan plastik vakum sebanyak 0,1439 mg/kg. Kata kunci: kemasan, lama penyimpanan, abon, ikan sidat, Anguilla sp., TBA, Thiobarbituric acid
Mutu Organoleptik Sosis Ikan Lele yang Disubtitusi dengan Rumput Laut Nur Hidayat Rauf; Rieny S. Sulistijowati; Rita M. Harmain
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v3i3.1323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh mutu hedonik dan formula sosis ikan lele terbaik yang disubstitusi rumput laut Kappaphycus alvarezii. Pada penelitian pendahuluan dilakukan formulasi sosis ikan lele yang disubstitusi dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Pada penelitian utama dilakukan perlakuan substitusi antara Kappaphycus alvarezii dengan tepung tapioka. Perlakuan substitusi rumput laut adalah 11%, 15% dan 18%. Analisis data yang digunakan adalah analisis sidik ragam dan analisis Kruskall-wallis. Sosis ikan lele yang dihasilkan dikarakterisasi mutu hedonik yang terdiri atas kenampakan, tekstur, warna, aroma dan rasa. Substitusi rumput laut K. alvarezii sebesar 15% menghasilkan karakteristik mutu hedonik yaitu warna yang netral (merah), kenampakan agak homogen, kurang mengkilap dan sedikit berpori dan tekstur sosis ikan lele yaitu kenyal (normal). Formula sosis ikan lele (C. gariepinus) yang disubtitusi rumput laut K. alvarezii terbaik adalah konsentrasi 15%. Kata kunci: Mutu organoleptic, sosis, Clarias gariepinus , Kappaphycus alvarezii, mutu
Penentuan Perbandingan Es-curah dan Ikan Nike (Awaous melanocephalus) Segar dalam Cool-box Berinsulasi terhadap Mutu Organoleptik dan Mikrobiologis selama Pemasaran Aroman S Panai; Rieny Sulistijowati; Faiza A Dali
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v1i2.1221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan kuantitas es curah : ikan yang terbaik untuk mempertahankan mutu organoleptikdan mikrobiologis ikan nike (Awaous melanocephalus) segar dalamcool box berinsulasi yang dipasarkan berkeliling. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 kali ulangan. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor,faktor I adalah perbandingan es curah : ikan nike(1) 1:1 denganwadah tanpa insulasi sebagai kontrol dan (2 1:1; 3 1:2; 4 1:3) dengancool box berinsulasi, sedangkanfaktor II yaitu lama pemasaran (1 = 10 Jam, 2 = 20 jam dan 3 = 30 jam). Parameter yang diamati yaitu mutu organoleptik dan TPC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 2dengan 2, dan perlakuan 3dengan1mampu mempertahankan mutu organoleptik dengan nilai 7 sesuai dengan SNI 01-2729.1-2006.Perlakuan 2 memiliki rata-rata nilai log TPC 5.64 cfu/g, sedangkan lama pemasaran 1 memiliki rata-rata nilai log TPC 5.40 cfu/g. Perlakuan tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri, di mana rata-rata nilai log TPC berada di bawah batas maksimum jumlah cemaran mikroba yang ditetapkan dalam SNI 01-2729.1-2006 (5x105 cfu/g atau nilai log TPC 5.70 cfu/g) sehingga masih layak untuk dikonsumsi.
Uji Mutu Ikan Cakalang (katsuwonus pelamis) Asap dari Unit Pengolahan Ikan di Provinsi Gorontalo Nista Ibrahim; Rieny Sulistijowati, S.; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v1i3.1236

Abstract

Uji mutu ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) asap dari unit pengolahan ikan di Provinsi Gorontalo. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mutu ikan asap dari unit pengolahan ikan (UPI) di Provinsi Gorontalo. Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai informasi tentang mutu ikan asap khususnya di Provinsi Gorontalo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2013. Pengambilan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) asap dilakukan di unit pengolahan ikan (UPI) di provinsi Gorontalo yaitu UPI di Kecamatan Telaga, UPI di Kecamatan Tilango, UPI di Jalan Palma, dan UPI di Kecamatan Gentuma. Pada pelaksanaan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi yang terdiri dari observasi dilapangan tempat pengambilan sampel dan observasi di laboratorium pengujian sampel. Pengujian analisis kimia (kadar air) dan uji organoleptik dilakukan di LPPMHP (Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian dibahas secara deskriptif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil penelitian ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) asap yang berasal dari empat unit pengolahan ikan yaitu Tilango, Pilohayanga, Gentuma dan Jalan Palma dapat disimpulkan bahwa produk ikan cakalang asap yang memenuhi standar SNI: nilai organoleptik yang terbaik dari semua parameter : kenampakan, bau, rasa, dan tekstur berturut-turut 8.67, 8.80, 7.00, 7.00, yaitu dari Unit Pengolahan Ikan Tilango, kadar air 43.52%,: Unit Pengolahan Tilango, Kata Kunci: Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis). Organoleptik, Kadar Air
Kitosan Kulit Udang Vaname Sebagai Edible Coating Pada Bakso Ikan Tuna Kartika Wulandari; Rieny Sulistijowati; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.04 KB) | DOI: 10.37905/.v3i3.1321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edible coating kitosan kulit udang vaname terhadap jumlah TPC bakso ikan tuna yang disimpan selama 3 hari pada suhu ruang. Penelitian dilaksanakan di Balai Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP) Provinsi Gorontalo mulai bulan April-Mei 2014. Penelitian ini dibagi atas dua tahap, yaitu tahap pertama pembuatan kitosan kulit udang vaname mengacu pada Simpen dan Puspawati (2010) dan tahap kedua adalah aplikasi kitosan pada bakso ikan tuna dengan cara merendam bakso ikan pada larutan kitosan. Perlakuan yang digunakan adalah bakso ikan tuna tanpa coating dan dengan coating kitosan yang disimpan selama 0, 1, 2 dan 3 hari kemudian dilakukan pengujian TPC bakteri. Tujuan pengujian TPC bakteri yaitu untuk mengetahui pengaruh edible coating kitosan terhadap jumlah bakteri bakso ikan tuna. Hasil pengujian TPC bakteri bakso ikan tuna penyimpanan 0, 1, 2 dan 3 hari tanpa coating kitosan hanya bertahan 1 hari memiliki total bakteri log 5,267 CFU/g, sedangkan bakso ikan tuna coating kitosan mampu bertahan sampai 2 hari memiliki total bakteri log 5,0837 CFU/g. Kata kunci: kitosan, udang vaname, edible coating, ikan tuna, Thunnus sp.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Flavonoid Buah Mangrove Sonneratia Alba terhadap Bakteri Vibrio Alginolitycus | Antibacterial activity of flavonoid extract from mangrove fruit of Sonneratia alba against Vibrio alginolitycus bacteria Zulfandi Karim; Rieny Sulistijowati; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 6 NOMOR 2 | JUNI 2018
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.097 KB) | DOI: 10.37905/.v6i2.5224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak flavonoid buah mangrove S. alba terhadap bakteri V. alginolitycus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode dilusi cair, uji diameter zona hambat (DZH) menggunakan metode difusi agar. Penggunaan kontrol positif Chloramphenicol dan kontrol negatif aquadest sebagai parameter pembanding. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua kali ulangan. Hasil analisis uji lanjut (Duncan) menunjukkan bahwa ketiga perlakuan konsentrasi flavonoid mampu memberikan aktivitas penghambatan yang berbeda nyata terhadap V. alginolitycus yaitu antara konsentrasi 500, 375, dan 250 ppm dengan luas zona hambat sebesar (10,33 mm), (9,23 mm), dan (8,07 mm). Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas penghambatan ekstrak flavonoid pada konsentrasi 500 ppm tergolong kuat, sehingga mempunyai potensi sebagai antibakteri V. alginolitycus yang merupakan salah satu bakteri penyebab penyakit ice-ice rumput laut Kappaphycus alvarezii. This study aims to determine the antibacterial activity of S. alba mangrove fruit flavonoid extracts against V. alginolitycus bacteria. Antibacterial activity testing is carried out with a minimum inhibitory concentration test (MIC) using the liquid dilution method, the inhibition zone diameter test (DZH) uses the agar diffusion method. The use of Chloramphenicol positive control and aquadest negative control as comparison parameters. This study used a completely randomized design (CRD) with two replications. The results of further test analysis (Duncan) showed that the three treatments of flavonoid concentration were able to provide significantly different inhibitory activity against V. alginolitycus i.e. between concentrations of 500, 375, and 250 ppm with inhibitory zone area of (10.33 mm), (9.23 mm), and (8.07 mm). Based on the results of the study, the inhibitory activity of flavonoid extracts at a concentration of 500 ppm is quite strong, so has the potential as an antibacterial to V. alginolitycus which is one of the bacteria that causes seaweed ice-ice desease of Kappaphycus alvarezii. Katakunci: Sonneratia alba; flavonoid; anti bakteri; Vibrio alginolitycus; KHM; zona hambat Keywords: Sonneratia alba; flavonoid; anti bacterial; vibrio alginolitycus; DZH; inhibition zone
Analisis Total Bakteri Kontaminan dan Nilai Organoleptik Ikan Tongkol Segar yang Diawetkan dengan Filtrat Asam Laktat Kulit Nanas pada Penyimpanan Suhu Kamar Robin Abyaser Ishak; Rieny Sulistijowati; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.888 KB) | DOI: 10.37905/.v3i3.1322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis total bakteri kontaminan dan nilai organoleptik ikan tongkol (Euthynnus affinis) segar yang diawetkan menggunakan filtrat asam laktat kulit nanas (Ananas comosus) selama penyimpanan pada suhu kamar. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan September 2014. Pengujian Organoleptik dilaksanakan di Kelurahan Pohe dan pengujian TPC dilakukan di Laboratorium Pembinaan Dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua kali ulangan. Faktor pertama adalah waktu penyimpanan yang berbeda yaitu 10 jam, 15 jam, 20 jam dan 25 jam, dan faktor kedua adalah penggunaan filtrat asam laktat kulit nanas dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan filtrat asam laktat kulit nanas dalam pengawetan ikan tongkol selama penyimpanan suhu kamar (27oC) dapat menghambat pertumbuhan bakteri kontaminan pada jumlah Log 4,41 CFU/g (memenuhi syarat SNI-2729-2013), dengan daya simpan hingga 20 jam. Sampel kontrol menujukkan daya simpan tidak sampai 15 jam dengan jumlah bakteri kontaminan Log 6,47 CFU/g. Penggunaan filtrat juga menunjukkan pengaruh pada nilai organoleptik dengan daya simpan hingga 15 jam kecuali mata. Jadi filtrat asam laktat kulit nanas dapat digunanakan sebagai pengawet alami. Kata kunci: Asam laktat, bakteri kontaminan, ikan tongkol, kulit nanas, penyimpanan suhu kamar
POTENSI FILTRAT LACTOBACILLUS ACIDOPHILUS ATCC 4796 SEBAGAI BIOPRESERVATIF PADA REBUSAN DAGING IKAN TONGKOL Rieny Sulistijowati S.
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.192 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v2i2.2734

Abstract

This research was conducted to determine the influence of culture age and soaking time range in the culture filtrate ofLactobacillus acidophilus ATCC 4796 in MRS medium to total bacteria contamination and coliform in swordfish stew that plucked a thorn with water. Experimental research is performed at the Laboratory of Food - Chemical Research Center of LIPI Bandung using completely randomized design with three replications. L.acidophilus ATCC 4796 culture age used is 10, 14, and 18 hours with a range of soaking time 30, 60 and 90 minutes. The parameters used were total bacteria contaminants and coliform in swordfish stew with method TPC (Total Plate Count) and MPN (Most Probable Number). Results showed that treatment with a variety of culture 18 hours (pH 4.10) and the range of 90 minutes immertion time can inhibitory up to log 1.23 CFU/g the number of contaminants was 1 log cycle. The culture of L.acidophilus ATCC 4796 as well as 10 hours of immertion time 90 minutes; culture 14 and 18 hours of immertion time 30,60 and 90 minutes can inhibitory the number Coliform bacterial, the culture 18 hours of immertion time 90 minutes inhibitory up to MPN 0 with control MPN 2.63 or 2 log cycle.
Identifikasi Kandungan Tanin pada Sonneratia Alba | Identification of tannin content in Sonneratia Alba. Rizkito Bay Halimu; Rieny Sulistijowati; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 4, DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.234 KB) | DOI: 10.37905/.v5i4.5291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan tanin pada daun, buah dan kulit batang mangrove S. alba yang diuji menggunakan metode fitokimia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2016. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan identifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu tanin yang diuji menggunakan metode fitokimia. Hasil penelitian identifikasi senyawa tanin dengan metode fitokimia menggunakan FeCl3 menunjukkan bahwa ekstrak buah, daun dan kulit batang mangrove S. alba positif mengandung senyawa tanin. This study aims to determine the presence of tannins in the leaves, fruit and bark of S. alba mangrove which were tested using phytochemical methods. This research was conducted from April to May 2016. The research included extraction which was carried out by maceration method using methanol as a solvent and identification of secondary metabolite compounds, namely tannins, which were tested using phytochemical methods. The results of the identification of tannin compounds by phytochemical methods using FeCl3 showed that the extract of fruit, leaves and stem bark of S. alba mangrove positively contained tannin compounds. Katakunci: Tanin; mangrove; Sonneratia alba; maserasi; fitokimia. Keywords: Tannin; mangrove; Sonneratia alba; maceration; phytochemicals.