Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Informasi tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar) di Apotek Kimia Farma 188 S.Parman Sindwi Rinanda Sari; Rezka Fajar Ramadhan; Khoirunnisa Muslimawati; Normaidah Normaidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.9121

Abstract

Kalangan masyarakat masih banyak ditemui masalah kesehatan contohnya terkait obat. Salah satu permasalahan obat di kalangan Masyarakat yaitu tentang cara penggunaan obat yang tepat dan benar. program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang) merupakan cara yang tepat untuk menerapkan program tersebut di kalangan masyarakat. DAGUSIBU merupakan promosi kesehatan mengenai DApatkan, GUnakan, SImpan, Buang obat dengan baik dan benar. Tujuan promosi kesehatan ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang menggunakan obat yang benar agar keberhasilan pengobatan dapat tercapai dan menghindari rusaknya lingkungan dikarenakan tidak tepatnya proses pembuangan limbah obat.  Lokasi promosi kesehatan terkait DAGUSIBU ialah Apotek Kimia Farma 188 S. Parman. Metode yang dipilih dalam menyampaikan informasi menggunakan media leaflet. Dari aktivitas dilakukan terhadap 10 pasien yang sangat antusias dalam mendengarkan penerangan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat serta penanganannya. Kata Kunci: DAGUSIBU, Promosi Kesehatan, Kimia Farma   Various health problems, particularly related to drugs, are still found in the community. Various problems related to drugs can be caused by misunderstanding about the use and handling of drugs properly. One way to manage drugs properly and correctly is to implement the DAGUSIBU program (Get, Use, Save, Throw Away). DAGUSIBU is a health promotion about Get, Use, Save, Dispose of drugs properly. The purpose of this health promotion activity is to provide information about the correct use of drugs so that treatment goals can be achieved and do not cause environmental damage due to the wrong disposal of medicinal waste at Kimia Farma 188 S. Parman Drugstore. The method chosen in conveying information is using leaflets. The results of the activity were carried out on 10 patients who were very enthusiastic in listening to the explanations and actively asking questions regarding the use of drugs and their treatment
Peningkatan Pengetahuan Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Cacingan pada Anak di Posyandu Balita Kartika Syaputri, Kharin Hamida; Muthia, Okta; Riduan, Ahmad; Muslimawati, Khoirunnisa
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan Untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v2i3.5395

Abstract

Penyakit cacingan merupakan permasalahan di Indonesia dan menjadi program oleh Pemerintah dalam upaya pencegahan. Penyakit cacingan adalah penyakit menular yang akan berdampak pada penurunan kesehatan, kecerdasan, gizi, serta produktivitas khususnya pada anak. Cacingan ialah penyakit yang dikarenakan infeksi cacing pada tubuh individu dimana tanah menjadi media penularannya dengan berbagai perantara. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemberian informasi terkait penyakit cacingan dan cara preventif untuk meminimalisir risiko anak terkena penyakit cacingan dan stunting. Tujuan dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan ialah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Posyandu Balita Kartika Puskesmas Sungai Ulin terkait pengertian, gejala, penularan, faktor risiko, dan cara pencegahan penyakit cacingan pada anak. Promosi kesehatan dilakukan menggunakan media leaflet dan X-banner yang dibagikan, serta menggunakan metode ceramah. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan pengukuran pengetahuan responden. Sebanyak lima belas orang ikut dalam promosi kesehatan. Hasil pengukuran pengetahuan diperoleh sebelum edukasi dan sesudah edukasi terjadi peningkatan dari 74,67% menjadi 97,33%. Dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pemahaman masyarakat di Posyandu Balita Kartika Puskesmas Sungai Ulin terkait penyakit cacingan.  Kata Kunci: Penyuluhan, Preventif, Infeksi, Stunting
Peningkatan Pengetahuan Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Cacingan pada Anak di Posyandu Balita Kartika Syaputri, Kharin Hamida; Sari, Okta Muthia; Riduan, Ahmad; Muslimawati, Khoirunnisa
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 2, No 2 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v2i2.5247

Abstract

Penyakit cacingan merupakan permasalahan di Indonesia dan menjadi program oleh Pemerintah dalam upaya pencegahan. Penyakit cacingan adalah penyakit menular yang akan berdampak pada penurunan kesehatan, kecerdasan, gizi, serta produktivitas khususnya pada anak. Cacingan ialah penyakit yang dikarenakan infeksi cacing pada tubuh individu dimana tanah menjadi media penularannya dengan berbagai perantara. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemberian informasi terkait penyakit cacingan dan cara preventif untuk meminimalisir risiko anak terkena penyakit cacingan dan stunting. Tujuan dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan ialah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Posyandu Balita Kartika Puskesmas Sungai Ulin terkait pengertian, gejala, penularan, faktor risiko, dan cara pencegahan penyakit cacingan pada anak. Promosi kesehatan dilakukan menggunakan media leaflet dan X-banner yang dibagikan, serta menggunakan metode ceramah. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan pengukuran pengetahuan responden. Sebanyak lima belas orang ikut dalam promosi kesehatan. Hasil pengukuran pengetahuan diperoleh sebelum edukasi dan sesudah edukasi terjadi peningkatan dari 74,67% menjadi 97,33%. Dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pemahaman masyarakat di Posyandu Balita Kartika Puskesmas Sungai Ulin terkait penyakit cacingan.  Kata Kunci: Penyuluhan, Preventif, Infeksi, Stunting
Pemberdayaan Kader dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) sebagai Upaya Preventif dan Optimalisasi Kegiatan Posyandu di Puskesmas Landasan Ulin Fitriana, Mia; Sari, Anna Khumaira; Intannia, Difa; Rahmatullah, Satrio Wibowo; Sandi, Dita Ayulia Dwi; Wasiaturrahmah, Yusrinie; Muslimawati, Khoirunnisa; Isnaini, Nazhifah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i4.14140

Abstract

Penyakit Tidak menular (PTM) menjadi permasalahan global yang membutuhkan perhatian serius, karena menyebabkan kasus kematian terbanyak di dunia (74%). Pelayanan kesehatan dasar  pada Penyakit Tidak Menular (PTM) di Puskesmas Landasan Ulin masih ada yang belum mencapai target yang diharapkan, Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan kader posyandu di wilayah Puskesmas Landasan Ulin melalui pembuatan paket edukasi dan sosialisasi tentang PTM, melakukan deteksi dini dan upaya promosi kesehatan terkait PTM kepada masyarakat. Kegiatan meliputi sosialisasi kepada kader dan peserta posyandu, pelatihan dan penerapan teknologi dilakukan kepada kader posyandu tentang penggunaan alat cek kadar glukosa, kolesterol dan asam urat yang digunakan untuk deteksi dini PTM serta interpretasi dari hasil tes yang diperoleh kemudian dievaluasi dengan hasil pretest dan postest. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan skor rata-rata dari kader dan peserta. Hasil skor rata-rata kader posyandu saat pretest sebesar 7,88 meningkat menjadi 8,6 pada skor rata-rata postest, sedangkan hasil skor rata-rata peserta posyandu saat pretest sebesar 7,2 meningkat menjadi 7,9 pada skor rata-rata postest. Peningkatan yang terjadi tidak terlalu signifikan (8 % untuk kader dan 7 % untuk peserta), hal ini mungkin dikarenakan pengetahuan dasar baik kader maupun peserta sudah cukup baik sebelum diberikan sosialisasi. Kata Kunci: Hipertensi, Diabetes Miletus, Faktor Resiko, Pelatihan  Non-communicable diseases (NCDs) are a global problem that requires serious attention. This NCDs has become the cause of most deaths in the world, namely 74%. Landasan Ulin Community Health Center has a population of 77,982 people. In basic health services for Non-Communicable Diseases (NCDs), there are still some that have not reached the expected target. This community service activity aims to empower posyandu cadres in the Landasan Ulin Community Health Center area through creating educational packages and outreach about NCDs, carrying out early detection and efforts health promotion related to NCDs to the community. Activities include outreach to posyandu cadres and participants, training and application of technology to posyandu cadres regarding the use of tools to check glucose, cholesterol and uric acid levels which are used for early detection of NCDs as well as interpretation of the test results obtained which are then evaluated with pretest and posttest results. Based on the evaluation results, there was an increase in the average score of cadres and participants. The average score of posyandu cadres during the pretest was 7.88, increasing to 8.6 in the average score of the posttest, while the average score of posyandu participants during the pretest was 7.2, increasing to 7.9 in the average score of the posttest. The increase that occurred was not very significant (8% for cadres and 7% for participants), this may be because the basic knowledge of both cadres and participants was quite good before being given socialization and education.
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol 96% Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa) Secara In Vivo Khalid, Ega Rezkyan; Putra, Aditya Maulana Perdana; Sandi, Dita Ayulia Dwi; Akbar, Nabila Hadiah; Muslimawati, Khoirunnisa; Sari, Okta Muthia
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.21737

Abstract

Diabetes Melitus (DM) telah menjadi permasalahan global dan termasuk ke dalam penyakit yang paling umum di dunia. Pengobatan menggunakan herbal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi diabetes dan tumbuhan bungur (Lagerstroemia speciosa) merupakan herbal yang dapat mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya aktivitas antidiabetes dan menentukan dosis yang memiliki efek antidiabetes terbesar pada ekstrak etanol 96% L. speciosa secara in vivo menggunakan metode Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Mencit diambil darahnya pada menit ke-0 dan diberikan larutan uji sesuai kelompoknya, yaitu kontrol negatif (Na-CMC), kontrol positif (metformin), dan kelompok dosis terpilih (75 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 125 mg/kgBB). Setelah 30 menit, diberikan larutan dekstrosa dan diambil darah mencit untuk diuji menggunakan pada menit ke-10, 20, 30, 45, 60, 90, dan 120 setelah pemberian dekstrosa. Hasil menunjukkan penurunan glukosa darah pada menit ke-20-30 pada seluruh kelompok perlakuan ekstrak dan kontrol positif, dimana kelompok dosis 125 mg/kgBB ekstrak L. Speciosa (159 ± 35,46) menghasilkan penurunan kadar glukosa yang tidak jauh berbeda dengan penurunan yang terjadi pada kelompok metformin (150,4 ± 46,42). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar glukosa darah kelompok perlakuan pada menit ke-30 terdapat perbedaan bermakna dengan kontrol negatif (Sig. <0,05) dan tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (Sig. ≥0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah Hasil uji Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) menunjukkan adanya aktivitas antidiabetes oleh ekstrak etanol 96% daun L. speciosa yang ditandai dengan adanya penurunan kadar glukosa darah pada mencit, efek antidiabetes terbesar pada ekstrak etanol 96% daun L. speciosa dengan dosis 125 mg/kgBB.
Ethnobotanical Study of Medicinal Plants of Banjar and Java Tribes in Pandansari Village, South Kalimantan Sutomo, Sutomo; Aprilianes, Alif Vera; Kartinah, Nani; Arnida, Arnida; Muslimawati, Khoirunnisa; Akbar, Nabila Hadiah
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2024): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v7i2.6636

Abstract

In Pandansari village, South Kalimantan, Indonesia, residents from Banjar and Javanese communities traditionally utilize medicinal plants as alternatives to conventional medicine. This study aimed to explore the demographics, plant use practices, and preliminary phytochemical analysis of these plants. Using a qualitative, phenomenological approach, semi-structured interviews and questionnaires were conducted with four purposively selected informants. The findings revealed 52 medicinal plant species. Leaves were the most commonly used plant part (40%), followed by boiling as the preferred processing method (54%) and drinking as the primary route of administration (58%). Two unidentified plants, asam sembelekan and daun malaysia, were frequently mentioned. Phytochemical screening detected flavonoids, saponins, phenols, and terpenoids in asam sembelekan, while daun malaysia contained alkaloids, flavonoids, saponins, and terpenoids. These findings provide a foundation for further research on the efficacy and safety of these traditional medicinal plants in this community.