Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KUALITATIF SIBUTRAMIN HIDROKLORIDA PADA JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH Putra, Aditya Maulana Perdana
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.258 KB)

Abstract

Sibutramin Hidroklorida adalah golongan obat keras untuk pengobatan obesitas yang hanya dapat diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Berdasarkan hasil penemuan BPOM pada tahun 2008-2014 ditemukan ratusan item jamu tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) salah satunya Sibutramin Hidroklorida beredar dipasaran. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya kandungan Sibutramin Hidroklorida pada jamu pelangsing yang beredar di wilayah Banjarmasin Tengah.Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Akademi farmasi ISFI dari tanggal 20 April sampai 2 mei 2014. Teknik sampling yang digunakan yaitu tekni sampling jenuh. Sampel diambil dari toko obat dan apotek di wilayah Banjarmasin Tengah, didapatkan 20 sampel jamu pelangsing dengan merek yang berbeda.Analisis KLT menggunakan eluen dari campuran aseton, kloroform, dan n-Heksan dengan perbandingan 5:3:2 dan plat KLT silica gel GF254 dengan Rf Sibutramin Hidroklorida yaitu 0,94. Dari hasil penelitian didapatkan 6 dari 20 sampel atau 30% dari total sampel mengandung Sibutramin Hidroklorida dan sediaan serbuk merupakan bentuk sediaan jamu pelangsing yang paling banyak mengandung Sibutramin HidrokloridaKata Kunci: Sibutramin Hidroklorida, Jamu Pelangsing, KLT
UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN Putra, Aditya Maulana Perdana; Sari, Ratih Pratiwi; Alfian, Riza
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.313 KB)

Abstract

Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks yang memerlukan perawatan medis terus menerus dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial luar kontrol glikemik. Berdasarkan hasil International Diabetes Federation Atlas Sixth Edition, Indonesia pada tahun 2013 menempati urutan ke 7. Obat tradisional yang baru-baru ini dapat menurunkan kadar gula darah yang berasal dari hewan adalah semut jepang (Tenebrio Sp.). Semut jepang (Tenebrio Sp.) sebagai antidiabetes baru dalam tahap penggunaan empiris. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol semut jepang (Tenebrio Sp.) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih yang diinduksi dengan aloksan.Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu digunakan pre test and post test with control group design dengan 6 kelompok perlakuan. Tikus yang akan diberi perlakuan 3 hari sebelumnya diberikan aloksan secara intraperitonial. Pengukuran kadar gula darah hewan dilakukan pada hari ke-3, ke-6 dan ke-9 setelah perlakuan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat tes strip glukosa. Penurunan kadar glukosa darah puasa dari kelompok kontrol dan kelompok uji dianalisis dengan uji General Linier Model pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil analisis dengan uji General Linier Model diperoleh nilai p (signifikansi) 0,252. Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penurunan kadar glukosa darah antar kelompok.
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER MEDICATION ADHERENCE REPORT SCALE (MARS) TERHADAP PASIEN DIABETES MELLITUS Alfian, Riza; Putra, Aditya Maulana Perdana
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.26 KB)

Abstract

Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Ketidakpahaman terhadap tujuan pengobatan dapat menyebabkan ketidakpatuhan untuk minum obat. Ketidakpatuhan pasien terhadap terapi atau penggunaan obat yang diberikan dapat menyebabkan kegagalan terapi. Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus perlu diketahui. Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus dapat diukur menggunakan kuesioner MARS dan dijadikan sebagai tolak ukur terkait jenis terapi dan intervensi yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner MARS dengan maksud agar kuesioner tersebut dapat diaplikasikan pada pasien diabetes mellitus di IndonesiaJenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner MARS. Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 25 pasien diabetes mellitus di RSUD Ulin Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Kriteria inklusi sampel adalah pasien diabetes mellitus dengan usia 18-65 tahun, minimal satu kali pernah menjalani terapi obat, mendapatkan obat oral, dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi sampel adalah pasien diabetes mellitus dengan kondisi tuli dan buta huruf. Uji validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach alpha coefficient.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi skor tiap pertanyaan dengan skor total menunjukkan nilai korelasi lebih dari 0,396. Pertanyaan nomor 1,4, dan 5 digolongkan memiliki korelasi yang kuat dengan skor total pertanyaan kuesioner MARS. Pertanyaan nomor 2 dan 3 digolongkan memiliki korelasi yang sedang terhadap skor total pertanyaan kuesioner MARS. Hasil dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha Coefficient 0,803. Berdasarkah hasil uji validitas dan reliabilitas, kuesioner MARS versi Bahasa Indonesia dinyatakan valid dan reliabel untuk digunakan mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI PETAI CHINA (Leucaena leucocephala) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI GLUKOSA Sari, Ratih Pratiwi; Putra, Aditya Maulana Perdana
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Biji petai cina (Leucaena leucochepala) diyakini masyarakat sebagai salah satu tanaman obat yang mampu mengobati DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol biji petai china dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit dan mendapatkan dosis optimal ekstrak etanol biji petai china yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit putih jantan (Mus musculus) yang diinduksi glukosa.Subjek penelitian berupa mencit putih jantan berjumlah 25 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok, terdiri atas kelompok 1 yang diberikan metformin 90mg/kgBB, kelompok 2, 3, 4 yang diberikan ekstrak biji petai china dengan dosis 125mg/kgBB, 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB serta kelompok 5 yang diberi aquadest 0,5ml/20gramBB. Seluruh kelompok diinduksi glukosa dengan dosis 2gr/kgBB yang menyebabkan mencit putih jantan dalam keadaan hiperglikemik. Pemeriksaan kadar glukosa darah pada menit ke- 0, 15, 45 dan 60.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan ekstrak etanol biji petai china dengan dosis 500mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit putih jantan secara signifikan. Nilai signifikansi pada uji GLM yang diperoleh 0,001 (P < 0,05) dengan kadar rata-rata glukosa akhir 114,120mg/dL. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji petai china dapat menurunkan kadar glukosa darah.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN Putra, Aditya Maulana Perdana; Sari, Ratih Pratiwi
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghancuran terhadap jaringan atau organ tubuh karena gaya hidup yang tidak sehat dimana salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus. Jumlah Penderita yang semakin melonjak dari tahun ke tahun dan pengobatan yang mahal mendorong sebagian masyarakat mencari pengobatan alternatif. yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah pare (Momordica Charantia). Buah Pare banyak mengandung metabolit sekunder yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan berbagai mekanisme kerja. Hal ini lah yang medasari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak buah pare dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit dan mendapatkan dosis optimal ekstrak etanol buah pare yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit.Sampel penelitian adalah buah pare (Momordica charantia L.) yang terdapat di Kecamatan Bati-bati yang berumur ±3 bulan. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 ekor mencit putih jantan berumur 3 bulan dengan berat rata-rata 20-40 g. Metode yang digunakan adalah tes toleransi glukosa oral dengan lima kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (metformin 90mg/kgBB), kelompok ekstrak etanol buah pare 50mg/kgBB, 75mg/kgBB dan 100mg/kgBB serta kelompok kontrol negatif (aquadest 0,5ml/20grBB).Hasil penelitian menunjukkan buah pare mengandung alkaloid dan steroid. Pemberian ekstrak etanol buah pare pada dosis 75 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit putih (Mus Musculus) secara signifikan P<0,05. Dengan demikian, ekstrak etanol buah pare dapat digunakan sebagai penurun kadar glukosa darah pada mencit putih jantan.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbbi L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Putra, Aditya Maulana Perdana; Aulia, Desy; Wahyuni, Amaliyah
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolisme yang ditandai dengan adanya kondisi hiperglikemia akibat kekurangan insulin ataupun disebabkan karena terjadinya resistensi insulin. Dari angka kejadian diabetes melitus yang terus meningkat maka pengobatan diabetes mellitus perlu diperhatikan salah satunya menggunakan pengobatan alternatif menggunakan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Salah satu khasiat dari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yaitu sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan dosis yang paling efek ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit putih jantan yang diinduksi aloksan.Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian pre and post test with control group design terhadap mencit putih jantan pada bulan mei-juni 2017. Dua puluh lima ekor mencit putih jantan dibagi menjadi lima kelompok dengan berbagai kelompok perlakuan. Daun belimbing wuluh diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70 %. Kadar glukosa darah diukur sebelum induksi, sesudah induksi dan setelah 14 hari perlakuan.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat menurunkan kadar glukosa darah setelah 14 hari perlakuan. Dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah ekstrak etanol dengan dosis 250 mg/kgBB karena memiliki aktvitas yang sama dengan kontrol positif (metformin 100 mg/kgBB) dalam menurunkan kadar glukosa darah.(ρ=1.000).
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Eka Kumalasari; M. Ahlun Nazir; Aditya Maulana Perdana Putra
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) merupakan tanaman asli Indonesia yang digunakan sebagai obat tradisional. Secara empiris umbinya mempunyai khasiat sebagai diuretik, astringen, pencahar, analgetik, mengobati luka, sakit kuning, batuk, mencret berdarah, sakit perut, disentri, radang poros usus, kanker kolon, kanker payudara, perangsang muntah, dan obat bisul dan pada bagian daunmya berkhasiat sebagai obat bagi wanita yang nifas. Pemanfaatan bawang dayak ini kebanyakan hanya pada umbinya sedangkan bagian daunnya masih belum dimanfaatkan. Salah satu kandungan daun bawang dayak yaitu flavonoid. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian  kadar flavonoid total dalam ekstrak etanol daun bawang dayak.Daun bawang dayak diperoleh dari desa Petuk ketimpun, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 420 nm ekstrak etanol daun bawang dayak mengandung senyawa flavonoid dengan kadar sebesar 34,08 %± 0,0007.
Uji Aktivitas Antioksidan dan Antitirosinase Fraksi n-Butanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack.) Secara Kualitatif Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah; Aditya Maulana Perdana Putra; Muhammad Ikhwan Rizki; Titin Nor
Jurnal Pharmascience Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v8i2.11160

Abstract

Kerusakan oksidatif dalam tubuh manusia dapat disebabkan oleh radikal bebas, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan. Daun P. canescens memiliki kandungan senyawa fenolik, tanin, alkaloid, steroid, saponin dan flavonoid yang potensial sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan uji aktivitas antioksidan dan antitirosinase fraksi n-butanol daun sungkai secara kualittaif menggunakan kromatografi lapis tipis. Metode yang digunakan yaitu preparasi sampel dengan pembuatan simplisia yang kemudian diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96%. Hasil ekstrak kental kemudian difraksinasi bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan n-butanol. Selanjutnya dilakukan skrining fitokimia, uji aktivitas antioksidan, dan antitirosinase secara kualitatif menggunakan kromatografi lapis tipis. Hasil rendemen ekstrak etanol daun P. canescens yaitu sebesar 7,28% sedangkan rendemen fraksi yaitu 24,8%. Skrining fitokimia ekstrak etanol P. canescens mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, tanin, saponin, dan fenol. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu fraksi n-butanol daun P. canscens berpotensi memiliki aktivitas antioksidan yang ditandai adanya noda kuning pucat setelah penyemprotan dengan reagen DPPH, serta berpotensi memiliki aktivitas antitirosinase secara kualitatif yang ditandai dengan adanya bercak putih pada plat KLT. Kata Kunci: DPPH, L-DOPA, Asam askorbat, Enzim  Oxidative damage in the human body can be caused by free radicals, causing various problems. P. canescens leaves contain phenolic compounds, tannins, alkaloids, steroids, saponins and flavonoids that have potential as antioxidants. The purpose of this study was to test the antioxidant and antityrosinase activity of the n-butanol fraction of sungkai leaves qualitatively using thin layer chromatography. The method used is sample preparation by making simplicia which is then extracted by maceration using 96% ethanol. The viscous extract was then fractionated with n-hexane, ethyl acetate, and n-butanol as solvents. Furthermore, phytochemical screening, antioxidant activity, and antityrosinase tests were carried out qualitatively using thin layer chromatography. The yield of P. canescens leaf ethanol extract was 7.28%, while the fraction yield was 24.8%. Phytochemical screening of P. canescens ethanol extract containing alkaloids, flavonoids, terpenoids, steroids, tannins, saponins, and phenols. The conclusion obtained from this study is that the n-butanol fraction of P. canscens leaves has the potential to have antioxidant activity which is indicated by a pale yellow stain after spraying with DPPH reagent, and has the potential to have qualitative antityrosinase activity which is indicated by the presence of white spots on the TLC plate.
Uji Kadar Sari Larut Air Dan Kadar Sari Larut Etanol Daun Kumpai Mahung (Eupathorium inulifolium H.B.&K) Dwi Rizki Febrianti; Mahrita Mahrita; Novia Ariani; Aditya Maulana Perdana Putra; Noorcahyati Noorcahyati
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i2.7346

Abstract

ABSTRAK Penentuan kadar sari larut air dan etanol adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang mampu tertarik oleh pelarut. Kedua cara yang hampir sama tersebut didasarkan ada kelarutan senyawa yang terkandung dalam simplisia. Secara turun temurun masyarakat dayak meratus dan dayak amandit menggunakan kumpai mahung (eupathorium inulifolium h.b.&k) sebagai obat diare dan malaria. Masih jarang penelitian menggunakan tanaman ini, sehingga peneliti bertujuan untuk mengetahui kadar sari larut air simplisia serbuk dan ekstrak daun kumpai mahung dengan metode yang telah ditetapkan oleh farmakope herbal. Hasil penelitian kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol tanaman kumpai mahung pada serbuk memiliki nilai 19,54% dan 16,13%. Pada ekstrak memiliki nilai 19,53% dan 14,55%. Tumbuhan yang satu family yaitu asteraceae menyebutkan bahwa kadar sari larut air tidak kurang dari 5%, yang berarti hasil memenuhi persyaratan materia medika indonesia.Kata kunci: Sari Larut Air, Sari Larut Etanol, Kumpai Mahung, AsteraceaeABSTRACT Determination of water-soluble and ethanol extract contents is a quantitative method for the amount of compound content in a simplicia that can be attracted by the solvent. Both methods are almost the same based on the solubility of the compounds contained in simplicia. For generations, the Meratus and Amandit Dayak communities use kumpai mahung (Eupathorium inulifolium H.B. & K) as a medicine for diarrhea and malaria. Research is still rare to use this plant, so researchers aim to determine the content of water-soluble extract of simplicia powder and mahung kumpai leaf extract by the method established by herbal pharmacopoeia. The results of the research showed that the concentration of water-soluble extracts and ethanol soluble extracts of this plants on the powder had values of 19.54% and 16.13%. The extracts have values of 19.53% and 14.55%. One family plant, Asteraceae, states that the water-soluble extract content is not less than 5%, which means the results meet the requirements of Indonesian medical material.Keywords:  Water Soluble Extract, Ethanol Soluble Extract
ANALISIS KUALITATIF SIBUTRAMIN HIDROKLORIDA PADA JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH Aditya Maulana Perdana Putra
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.489 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.27

Abstract

Sibutramin Hidroklorida adalah golongan obat keras untuk pengobatan obesitas yang hanya dapat diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Berdasarkan hasil penemuan BPOM pada tahun 2008-2014 ditemukan ratusan item jamu tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) salah satunya Sibutramin Hidroklorida beredar dipasaran. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya kandungan Sibutramin Hidroklorida pada jamu pelangsing yang beredar di wilayah Banjarmasin Tengah.Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Akademi farmasi ISFI dari tanggal 20 April sampai 2 mei 2014. Teknik sampling yang digunakan yaitu tekni sampling jenuh. Sampel diambil dari toko obat dan apotek di wilayah Banjarmasin Tengah, didapatkan 20 sampel jamu pelangsing dengan merek yang berbeda.Analisis KLT menggunakan eluen dari campuran aseton, kloroform, dan n-Heksan dengan perbandingan 5:3:2 dan plat KLT silica gel GF254 dengan Rf Sibutramin Hidroklorida yaitu 0,94. Dari hasil penelitian didapatkan 6 dari 20 sampel atau 30% dari total sampel mengandung Sibutramin Hidroklorida dan sediaan serbuk merupakan bentuk sediaan jamu pelangsing yang paling banyak mengandung Sibutramin HidrokloridaKata Kunci: Sibutramin Hidroklorida, Jamu Pelangsing, KLT
Co-Authors Abdul Hadi Achyadi, Ryan Akbar, Nabila Hadiah Ana Ulfah Arnida Arnida Aulia, Desy Dahlia Syahrina Darmiani, Siti Deni Setiawan Desy Aulia Difa Intannia Dyah Anggraeni Eka Kumalasari Eka Kumalasari Endang Kurniasih Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah, Fadlilaturrahmah Fahma Lailani Febrianti, Dwi Rizki Fitria Febrianti Hafizah, Noor Hakim, Ade Syarif Hayatun Izma Helsawati Helsawati Herningtyas Nautika Lingga I Dewa Putu Pramantara Jenah, Rina Astiyani Karani Karani Khalid, Ega Rezkyan Khalifah, Sefa Nur Khoerul Anwar Khoirunnisa Muslimawati Lailani, Fahma Lisdawati, Nani M. Ahlun Nazir M. Arsyad Madani, Al Mahendra, Rachul Ridho Mahrita Mahrita Masran, Ulfah Maudy Namirah Raudatullis Wanda Maya Armianti Mochammad Maulidie Alfiannor Saputera Muhammad Arsyad Muhammad Ikhwan Rizki Muliani, Putri Sari Nahdha Nahdha Nahdha Nahdiya Rahmah Nahdiya Rahmah Nahdiya Rahmah Nani Lisdawati Nashrul Wathan Noor Cahaya Noorcahyati Noorcahyati Novia Ariani Nur Annisa Meilina Nurul Mardiati Okta Muthia Sari Okta Muthia Sari Okta Sari, Okta Putri Nur Azizah, Putri Nur Qory Rahmat Nazri Rahmatullah, Satrio Wibowo Rahmawati, Fita Ramadhan, Fery Risma Dian Ariyani Riza Alfian Rizkiyah, Noor Annisa Rosanti, Diah Aulia Rustifah Rustifah Rustifah, Rustifah Saftia Aryzki Salsabila, Risma Zahra Salwa, Helmina Sandi, Dita Ayulia Dwi Saragih, Triando Hamonangan Sari, Okta Muthia Sari, Ratih Pratiwi Sari, Risa Purnama Sari, Sindwi Rinanda Sari, Sri Oktaviani Silviana, Mega Siska Musiam Siti Darmiani Sofia Sofia, Sofia Susanto, Yugo Syifa Maharani Titin Nor Tjitradi, Sukhito Yohanes Ulfah Masran Wahyuni, Amaliyah Yusrine Wasiaturrahmah Yusrinie Wasiaturrahmah