Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Mekanisme Pemberdayaan Masyarakat Pada Kelompok Daur Ulang Sampah Di Dki Jakarta Hadiyanti, Puji
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.534 KB) | DOI: 10.26858/pembelajar.v2i2.7117

Abstract

Konsep pengentasan kemiskinan oleh pemerintah mengalami perubahan, yakni penanggulangan kemiskinan secara terpadu dengan basis pemberdayaan masyarakat. Konsep pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat digunakan karena diyakini sumber masalah kemiskinan dan keterbelakangan adalah ketidakberdayaan. DKI Jakarta memiliki berbagai permasalahan, diantaranya adalah masalah kemiskinan dan masalah sampah yang berdampak pada degradasi lingkungan. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan oleh siapa saja baik secara personal, kelompok maupun masyarakat luas dan dari lembaga mana saja, termasuk Kelompok Daur Ulang Sampah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana mekanisme yang dilakukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat di DKI Jakarta?. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menemukan: Mekanisme dalam pemberdayaan masyarakat pada kelompok daur ulang sampah di DKI Jakarta. Penelitian ini sengaja dilakukan di kelompok daur ulang sampah berdasarkan kriteria tertentu, menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi. Sumber data diperoleh dari kelompok daur ulang sampah yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta. Analisis data melalui tahapan proses reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan. Selama proses analisis data peneliti juga melakukan verifikasi data. Temuan penelitian menunjukkan, bahwa (1), kelompok daur ulang sampah dalam melakukan pemberdayaan masyarakat terbukti efektif meskipun tidak melaksanakan tahap seleksi wilayah. (2), mekanisme pendekatan kelompok pada Pemberdayaan Masyarakat terintegrasi dengan ESD, meskipun indikator kurikulum pelatihan dan penelitian belum ada.
The Construction of Agricultural Extension Competencies in Cyber Media for Community Education Hadiyanti, Puji; Wanpeng, Lei; Sasmita, Karta; Syah, Rahmat; Jafar, Muhammad Mawardi
Journal of Nonformal Education Vol 9, No 1 (2023): February: Community Empowerment and Equivalency Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v9i1.35908

Abstract

This study aims to analyze the capacity of agricultural instructors in developing cyber extension media, which consists of the characteristics of cyber extension media, cyber extension media design, characteristics of self-help extension workers, and the capacity of self-help agricultural extension workers, as well as analyzing the factors that affect the ability of extension workers in developing cyber media. This research uses quantitative research through a survey method. Data analysis was carried out descriptively and inferentially using Structural Equation Models. Correlational prescriptive results explored about 108 informants. The results of SEM modelling show a direct and indirect effect on the ability of independent agricultural instructors to develop CE media. So it can be said that there is an influence of media characteristics, media design, characteristics of self-help extension workers, and the capacity of self-help agricultural instructors on agricultural instructors' performance. The correlation test results have a significant relationship between the utilization of Cyber Extension by agricultural extension workers and the capability of agricultural extension workers to have an excellent significant value.
Developing Social Distance Awareness during Pandemic Covid-19 Pandemic Through Interactive Video for Community in DKI Jakarta Herawaty Br Dalimunthe, Henny; Hadiyanti, Puji; Tijari, Ahmad
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) (DOAJ & SINTA 3 Indexed)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/10.21009/JPMM.005.1.06

Abstract

The COVID-19 pandemic situation faced by the people of Indonesia an impact in various fields of economy, education, and health. Pandemic conditions require people to stay at home to break the chain of viruses spreading rapidly. Basic education to higher education runs online learning so that learning continues. Through the Real Work Lecture Program (KKN) involving students and community participation to help break the chain of distribution with online fig. Public awareness methods with socialization, counseling, online empowerment using interactive video media that can be accessed on YouTube, WA group, online newspapers, and placing posters and banners in strategic locations so that they can be seen, read, and remembered by the public. The results of this activity can have a good impact on the community to break the chain of the spread of COVID-19 practically, easy to access using communication tools (HP) and socialization which is carried out close to people's lives.
PEMBERDAYAAN SADAR WISATA MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MENGEMBANGKAN USAHA KELOMPOK UMKM DI DESA WISATA SIRNAJAYA KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Herawaty Br Dalimunthe, Henny; Hadiyanti, Puji; Lestari, Retno Dwi; Putra, Nararia Hutomo
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Rawa Gede as one of the disnasti of Sirnajaya tourism village, Sukamakmur District, continues to develop its tourism base through increasing human resources, structuring facilities and infrastructure and optimizing available natural resources. Achieving the goal of a tourist village requires community involvement to maintain tourist attractions, comfort and service to tourists through various types of culinary, local products and tourism service businesses. The development of tourism villages is inseparable from various obstacles, especially in developing micro, small and medium enterprises, MSMEs. One of the reasons is the low level of education and the limited skills that business owners have. Based on this, a program is needed to improve the ability of people in tourism villages, especially MSME owners, to be empowered through training on the use of social media. Empowerment carried out through various stages of awareness, training and mentoring can help MSME groups to develop businesses together in tourist attractions. Strengthening MSME groups encourages the community to be involved in building tourism villages so as to form tourism awareness groups to maintain, develop village business products, tourism services by promoting through social media. Abstrak Rawa Gede sebagai salah satu disnasti desa wisata Sirnajaya Kecamatan Sukamakmur terus melakukan pengembangan basis wisata melalui peningkatan sumber daya manusia, penataan sarana dan prasarana serta optimasisasi sumber daya alam yang tersedia. Mencapai tujuan desa wisata membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk menjaga objek wisata, kenyaman dan pelayanan terhadap para wisatawan melalui berbagai jenis kuliner, produk lokal dan usaha jasa wisata. Pengembangan desa wisata tidak tidak terlepas dari berbagai kendala khususnya dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah UMKM. Salah satu penyebabnya yaitu tingkat Pendidikan yang rendah dan keterampilan yang dimiliki pemilik usaha terbatas . Berdasarkan hal ini diperlukan adanya program untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di desa wisata khususnya pemilik UMKM agar dapat berdaya melalui pelatihan tentang penggunaan media sosial. Pemberdayaan yang dilakukan melalui berbagai tahapan penyadaran, pelatihan dan pendampingan dapat membantu kelompok UMKM untuk mengembangkan usaha secara bersama di objek wisata. Penguatan kelompok UMKM mendorong masyarakat untuk terlibat dalam membangun desa wisata sehingga membentuk kelompok sadar wisata untuk menjaga, mengembangkan produk usaha desa, jasa wisata dengan mempromosikan melalui media sosial.
STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PENGELOLA PENDIDIKAN NONFORMAL DI PERDESAAN Irvan, adi; Hadiyanti, Puji; Sasmita, Karta; Darmawan, Daddy; Herawati, Henny
Jendela PLS Vol 9, No 2 (2024): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jpls.v9i2.12733

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi yang efektif dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan sosial  untuk  membantu pengelola pendidikan nonformal (PNF) di perdesaan dalam rangka meningkatkan keberlanjutan layanan PNF. Pendidikan nonformal, yang mencakup Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), sangat diperlukan untuk memberikan kesempatan untuk belajar sepanjang hayat, terutama bagi mereka yang kurang beruntung dalam mendapatkan akses ke pendidikan formal. Diharapkan bahwa keterampilan kewirausahaan sosial yang dimiliki pengelola PNF akan membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan meningkatkan keberlanjutan layanan PNF. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung data kualitatif. Metode penelitian yang dilakukan melalui survei terhadap 276 pengelola PNF di daerah perdesaan; 163 dari mereka adalah sampel yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dan analaisis data menggunakan software SMARTPLS 3.0 untuk menganalisis statistik deskriptif dan inferensial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi peningkatan kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF dilihat berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi kompetensi kewirausahaan sosial berdasarkan model logic. Hasil analisis PLS menunjukan  bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF adalah karakteristik individu yang terdiri dari usia, pendidikan formal, jenis pelatihan, durasi mengikuti pelatihan, pengalaman mengelola PNF dan motivasi mengelola PNF.  Oleh karena itu, karakteristik individu pengelola PNF perlu ditingkatkan agar kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF dapat meningkatkan. 
LITERASI KEUANGAN SEBAGAI PERENCANAN KEUANGAN HARI TUA PADA MASYARAKAT DI DESA BULAK Purnama Dewi, Intan; Darmawan, Daddy; Hadiyanti, Puji; Wibowo, Setiawan
Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 2 (2024): Transformasi Pendidikan dan Pemberdayaan Berbasis Komunitas untuk Masyarakat ya
Publisher : UPP FKIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jacom.v2i2.37034

Abstract

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki perekonomian masyarakat yang angka kemiskinannya cukup tinggi. tingkat kesejahteraan masyarakat, kemiskinan, ketidakmerataan dan perilaku konsumtif menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat Indramayu. Ada kecenderang generasi muda lebih mementingkan gaya hidup daripada persiapan masa depan yang baik. Perilaku konsumtif disinyalir menjadi penyebabnya. Beberapa kelompok masyarakat di Desa Bulak memiliki potensi pada melalui UMKM dan ekonomi kreatif yang dapat menjadi penghasilan bagi individu dan keluarga. Namun sejauh ini belum ada edukasi bagi pada kelompok masyarakat tersebut untuk mengelola dan merencakan keuangan yang baik terutama perencanaan keuangan hari tua. Sebagai upaya untuk membekali masyarakat agar dapat melek literasi keuangan maka diadakan penyuluhan dan pendampingan literasi keuangan sebagai bekal perencanaan hari tua. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk diskusi interaktif, tukar pengalaman, simulasi. Media yang digunakan antara lain powerpoint, video edukasi, dan pamflet. Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik. Hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan dari peserta. Respon peserta terhadap pelaksanaan penyuluhan dan pendampingan berada dalam kategori baik
Evaluating Technical Guidance in the Functional Role of Learning Facilitators: A Multidimensional Approach to Enhancing Educational Outcomes Dumasari, Ratna; Sutisna, Anan; Hadiyanti, Puji; Mawardi, Muhammad
Journal of Nonformal Education Vol. 10 No. 1 (2024): Community education and community empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jone.v10i1.255

Abstract

The dynamic and multifaceted roles of educators in community education, this study emphasizes the essentiality of establishing a continuous and comprehensive evaluation mechanism. This study evaluates the role of technical guidance in supporting the functional responsibilities of these positions, employing a multidimensional approach to improve educational outcomes. Through a comprehensive evaluation system that incorporates continuous feedback, this research investigates the impacts of technical guidance on teaching practices and learning quality. Utilizing a descriptive quantitative methodological framework, this inquiry engaged 107 participants and 22 instructors from a technical guidance initiative, with a focus on systematically analyzing the initiative's efficacy within the educational milieu. The evaluative methodology employed herein encompasses an assessment of the cognitive, affective, and psychomotor dimensions of learning, utilizing descriptive statistical techniques to elucidate trends, patterns, and interrelations within the dataset. The findings of this scholarly investigation reveal that the technical guidance initiative has registered notable success in several domains, particularly in enhancing competencies and updating facilitators' insights regarding regulations and educational technologies. Nonetheless, it concurrently identifies domains necessitating enhancement, such as participant engagement and evaluative methods. The implications emanating from these findings bear significant ramifications for educational policy formulation and pedagogical practice. Recommendations proffered include the enhancement of material delivery clarity and engagement, diversification of implementation methodologies, refinement of assessment protocols, and an emphasis on the educators' well-being. This research furnishes a foundational basis for forthcoming endeavors aimed at optimizing technical guidance strategies, thereby augmenting the overall educational outcomes.
Development of Digital Learning Media for Community-Based Education: A Collaborative Innovation and Literacy Framework Darmawan, Daddy; Hadiyanti, Puji; Wibowo, Setiawan; Syah, Rahmat; Abdillah, Muhammad Fadhlan 
Journal of Nonformal Education Vol. 11 No. 2 (2025): Adult education & Community empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jone.v11i2.32060

Abstract

Background: The rapid advancement of digital technology has transformed global education, yet disparities in access persist, particularly in low-income and rural regions. Digital literacy—encompassing technical, critical, and ethical competencies—remains underdeveloped due to insufficient teacher training and infrastructural limitations. Research Objectives: This study aims to (1) assess the effectiveness of FOCIL in improving digital literacy, (2) evaluate its socio-cultural and infrastructural adaptability, and (3) identify key features that enhance learning outcomes in underserved communities. Research Method: A mixed-methods sequential exploratory design was employed, combining qualitative stakeholder interviews, observational studies, and document analysis, followed by quantitative usability and field trials. Research Findings: The FOCIL platform significantly enhanced literacy outcomes, with participants demonstrating greater progress than those using conventional methods. Learning modules that incorporated local wisdom, such as regional folktales, proved more engaging and achieved higher completion rates than generic materials. The platform’s low-bandwidth design effectively supported learners in rural areas, enabling continued access through offline mode. Interactive features, particularly discussion forums and gamification, played a central role in boosting engagement and reinforcing learning gains. Conclusion: FOCIL effectively bridges digital divides by aligning with socio-cultural contexts, overcoming infrastructural barriers, and employing evidence-based pedagogies. Challenges include server latency and the need for teacher training. Future iterations should integrate AI-driven feedback and expand partnerships for scalability. Novelty/Originality/Value:  This study contributes a validated Cultural-Technological Implementation Framework and an open-source, adaptive platform tailored for resource-constrained settings. It advances the discourse on equitable digital education by demonstrating how community-centric design and hybrid learning models can enhance literacy and inclusion.