Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU MENJADI BIOGAS DI DESA AIK MUAL LOMBOK TENGAH Muanah, Muanah; Karyanik, Karyanik; Dewi, Earlyna Synthia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.926 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3121

Abstract

Abstrak: Limbah cair tahu merupakan sisa selama proses pembuatan mulai dari tahap pencucian sampai pencetakan tahu. Cairan limbah ini mengandung kadar protein tinggi yang sangat cepat terurai sehingga jika dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas. Adapun metode yang dilakukan yaitu melalui  penyuluhan dan pelatihan. Peserta kegiatan penyuluhan sebanyak 26 orang dan praktiknya ditempat produksi yang dipimpin oleh Rabbani dengan 8 orang anggota. Berdasarkan hasil penyuluhan dan praktik langsung dapat dinyatakan bahwa pemahaman mitra terkait pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas sudah mencapai 90 %, artinya mitra sudah mampu mengelola sendiri tanpa harus didampingi. Selain itu juga dengan menerapkan reaktor 6 m3 limbah cair tahu mampu terolah sebanyak  3.600 liter dari 4.000 liter total limbah yang dihasilkan dan sisanya dianggap losses. Serta Biogas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali oleh mitra baik itu dalam pembuatan tahu maupun kebutuhan memasak.Abstract:  Tofu’s Liquid waste is  residue during the process of manufacturing process ranging from the stage of washing process to the process of molding. The liquid waste contains high protein level very quickly fallen apart if it is thrown without firstly processing can cause  bad odor and pollute the environment. The purpose of this devotional activity is to improve the knowledge and skills of partners in liquid waste treatment to know into biogas. The method of counseling and training is carried out. Participants of the counseling activities as many as 26 people and the practice at the production site led by Rabbani with 8 members. Based on the results of counseling and direct practice can be stated that the understanding of partners related to liquid waste treatment to know to be biogas has reached 90%, meaning the partner has been able to manage themselves without having to be accompanied. In addition, by applying a 6 m3 reactor the liquid waste knows it is capable of processing as much as 3,600 liters of 4,000 liters of total waste produced and the rest is considered losses. As well as biogas produced can be reused by partners both in the manufacture of to know and cooking needs.
SOSIALISASI PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI ECO-ENZYM Ida Wahyuni; Muliatiningsih Muliatiningsih; Suhairin Suhairin; Karyanik Karyanik; Muanah Muanah; Ahmad Akromul Huda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12817

Abstract

Abstrak: Salah satu cara pengelolaan sampah terutama sampah organic adalah membuatnya menjadi eco-enzym. Ecoenzym memiliki banyak sekali manfaat seperti menjadi cairan pembersih, sabun, ditergen pakaian, pembersih piring, pupuk organik alami, pengusir tikus, dan serangga. Namun pengetahuan masyarakat mengenai ecoenzym masih sangat kurang sehingga perlu lebih disosialisasikan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam membuat eco enzyme dari bahan baku sampah organic rumah tangga. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi pengolahan sampah organic dengan pembuatan ecoenzym dengan peserta kegiatan sebanyak 23 orang dari anggota Wanita Rukun Keluarga Bima yang tinggal di Kota Mataram. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dengan kegiatan ini yang ditunjukkan dengan keaktivan peserta memberikan pertanyaan terkait pembuatan eco enzyme dan penggunaannya. Dari hasil evaluasi terlihat peningkatan pengetahuan peserta sebesar 31,52%. Hasil uji paired semple T-test menunjukkan angka yang signifikan antara pretest dan posttest sengan nilai signifikasi (2-tailed) p=0,000<0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang bermakna terhadap pengetahuan peserta sebelum dan sesudah sosialisasi. Abstract: One way to manage waste, especially organic waste, is to make it into eco-enzymes. Ecoenzyme has many uses, such as being a cleaning fluid, soap, laundry detergent, dish cleaner, natural organic fertilizer, mouse and insect repellent. However, people's knowledge about ecoenzymes is still lacking, so it needs to be socialized more. The purpose of this activity is to increase partners' knowledge and skills in making eco enzymes from household organic waste raw materials. The method used in this community service activity is the socialization of organic waste processing by making ecoenzymes with 23 activity participants from members of the Bima Family Pillars who live in the city of Mataram. The results of the activity showed that the participants were very enthusiastic about this activity which was shown by the activeness of the participants in asking questions regarding the manufacture of eco enzymes and their use. The evaluation results, it can be seen that the participants' knowledge increased by 31.52%. The results of the paired sample T-test showed a significant number between the pretest and posttest with a significant value (2-tailed) p = 0.000 <0.05, which means that there was a significant effect on the participants' knowledge before and after socialization.  
PELATIHAN PEMBUATAN BRIKET ARANG LIMBAH BONGGOL JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHA MASYARAKAT DESA MESANGGOK LOMBOK BARAT Ahmad Akromul Huda; Karyanik Karyanik; Firzhal Arzhi Jinwantara; Suhairin Suhairin; Abdul Faruq; Nina Malik; Nini Anggarwati; Indra Purnawirawan; Abdul Hakim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.23312

Abstract

Abstrak: Bonggol jagung yang ada digudang yang terletak di kecamatan Gerung Lombok Barat belum sepenuhnya termanfaatkan hanya dibiarkan menumpuk dan dibakar begitu saja. Limbah yang ada tersebut bisa diolah menjadi briket arang. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam pengolahan limbah bonggol jagung menjadi briket arang untuk meningkatkan pendapatan usaha. Metode yang digunakan adalah pelatihan yang berupa demonstrasi menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan. Kegiatan pelatihan telah dilaksanakan di Desa Mesanggok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dari UD barkah dan Yayasan Ahlul Qur’an. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta sangat antusias terhadap program pelatihan pengelolaan limbah bonggol jagung menjadi briket arang dimana kegiatan berjalan dengan lancar setiap tahapnya. Berdasarkan hasil uji paired sample T-test diketahui terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan dengan nilai signifikasi (2-tailed) ???? = 0,000 < 0,05 atau meningkat sebesar 48.33%.Abstract: Corn stalks in a warehouse located in the Gerung sub-district of West Lombok have not been fully utilised, only left to pile up and burned. The waste can be processed into charcoal briquettes. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of partners in processing corncob waste into charcoal briquettes. The method used was training in the form of demonstrations using the tools and materials provided. Training activities have been carried out in Mesanggok Village, Gerung District, West Lombok Regency with a total of 30 participants from UD barkah and Ahlul Qur'an Foundation. The results of the activity showed that the participants were very enthusiastic about the training programme on managing corn stalk waste into charcoal briquettes where the activities ran smoothly at each stage. Based on the results of the paired sample T-test, it is known that there is a significant increase in knowledge and skills with a significance value (2-tailed) ???? = 0.000 <0.05 or an increase of 48.33%.