Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Ecology of Endemic Primate Proboscis Monkeys at Curiak Island Area, South Kalimantan, Indonesia Amalia Rezeki; Gusti Muhammad Hatta; Yudi Firmanul Arifin; Rizmi Yunita
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 3 No. 3 (2023): March 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v3i3.2459

Abstract

The proboscis monkey is an endemic primate of Borneo with an endangered conservation status. Proboscis monkey conservation must be carried out immediately, considering its existence as a biological indicator to maintain the balance of the wetland ecosystem. Proboscis monkey habitat which is outside the conservation area is very prone to changing functions, while the distribution of the proboscis monkey population is more outside the conservation area. The research aims to identify the ecology of proboscis monkeys that are outside the conservation area, namely the Curiak Island area in South Kalimantan. Retrieval of proboscis monkey ecological data for 6 months includes population, daily activities, and home range. The population method uses direct surveys by exploring the area using motor boats in the morning and evening. The daily activity method is the Scan Sampling Method and Ad liebetum Sampling. The home range method is recorded by tracking using a drone, the type of data recorded includes the total distance of daily movement which is calculated from the wake up time to sleep time. The results showed that the proboscis monkey population has the potential to develop with a distribution of 30 individuals divided into 3 groups, proboscis monkeys' daily activities include eating (33.5%), moving (11.63%), resting (41.56%), and social ( 13.28%). The average home range of proboscis monkeys is 86.25 m with a range of 49 m - 136 m
KAJIAN KUALITAS AIR KELAYAKAN HIDUP KERANG DARAH (Anadara granosa) DI TELUK PAMUKAN DESA SAKADOYAN KABUPATEN KOTABARU Jamaluddin Jamaluddin; Rizmi Yunita; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2018): EDISI JUNI 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas air kelayakan hidup kerang darah (Anadara granosa) di Teluk Pamukan Desa Sakadoyan Kabupaten Kotabaru. Dilaksanakan pada Bulan november 2016 – Maret 2017. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah purposive sampling dan survey. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriftif sederhana dan dibandingkan dengan penelitian mengenai kelayakan hidup kerang darah dengan mengunakan Metode Storet. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu suhu, arus, kecerahan, TSS, salinitas, pH, DO, BOD, COD, NH3 dan substrat dasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air di stasiun I memiliki nilai 0, stasiun II memiliki nilai 0 dan stasiun III memilki nilai -10. Ketiga stasiun masih dalam kondisi kelas A dan B untuk kelayakan kehidupan kerang darah. This study aims to examine the water quality of the feasibility of live clams of blood (Anadara granosa) at Teluk Pamukan Sakadoyan rurals Kotabaru regency. Conducted on November 2016-March 2017. The method used in data collection is purposive sampling and survey. The data of the study were analyzed simple descriptive and compared with the study about the survival of clams blood using storet method. Water quality parameters measured during the study namely temperature, current, brightness, TSS, pH, DO, BOB, COD, NH3, salinity and substrate basis. Analysis results show that water quality at station I has a value 0, station II has a value 0 and station III has a value 10. The three stations are still in conditions class A and B for the feasibility lifes of Clams.
KEANEKARAGAMAN IKAN DI SUNGAI BATANG BANYU KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ermawati Ermawati; Rizmi Yunita; Mijani Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan, mengetahui indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan dominasi, serta mengetahui kondisi kualitas air untuk kehidupan ikan. Parameter fisika-kimia pendukung kualitas air yang diukur yaitu suhu, kecerahan, kecepatan arus, total suspended solid (TSS), Amoniak (NH3), pH dan dissolved oxygen (DO). Metode yang digunakan untuk menentukan lokasi pengambilan sampel yaitu “purposive sampling” ,sampel ikan diambil menggunakan alat tangkap (Gillnet, Hand land dan Lift net). Jenis ikan yang tertangkap 110 ekor dengan 7 famili yaitu Anabantidae; ikan papuyu (Anabas testudineus), Belontiidae: sepat siam (Trichogaster pectoralis) dan sepat rawa (Trichogaster trichopterus), Channidae; gabus (Channa striata), Cyprinidae; puyau/nilem (Osteochilus hasselti), Helostomatidae; tambakan (Helostoma temmincckii), Loricariidae; sapu-sapu (Hypostomus plecostomus), Pangasiidae; patin (Pangasius hypophthalmus). Indeks Keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun I yaitu 1,570 dan terendah pada stasiun III yaitu 0,908. Indeks Keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu 0,814 dan terendah pada stasiun III yaitu 0,564. Indeks Dominasi tertinggi terdapat pada stasiun III yaitu 0,520 dan terendah pada stasiun I yaitu 0,246. Hasil pengukuran parameter pendukung kualitas air suhu, kecerahan, kecepatan arus, Amoniak (NH3), pH, dan dissolved oxygen (DO) masih pada batas yang layak untuk kehidupan ikan, nilai total suspended solid (TSS) yang tinggi sehingga menyebabkan tingginya tingkat kekeruhan dan rendahnya kecerahan. This research aimed to find out the number and type of fish, diversity index, uniformity index and domination, and condition of water quality for fishes lives. Physical chemistry parameter supporting the water quality that was measured was temperature, clarity, current velocity, total suspended solid (TSS); ammonia (NH3), pH and dissolved oxygen (DO). The method used to determine the sample location was purposive sampling, sample of fish was taken using fish trap (gillnet, hand land, and lift net). The types of fish that were trapped were 110 classified into 7 families; those were anabantidae, papuyu fish (Anabas testudineus), Belontiidae, sepat siam (Trichogaster pectoralis) dan sepat rawa (Trichogaster trichopterus), Channidae, gabus (Channa striata), Cyprinidae; puyau/nilem (Osteochilus hasselti), Helostomatidae; tambakan (Helostoma temmincckii), Loricariidae; sapu-sapu (Hypostomus plecostomus), Pangasiidae; patin (Pangasius hypophthalmus). The highest diversity index found in station I was 0.246. The result of parameter measurement supporting the water quality, temperature, clarity, current velocity, ammonium (NH3), pH, and dissolved oxygen (DO) was still in proper limit for fish life. The high value of total suspended solid resulted in high turbidity level and low clarity.
PENGARUH HORMON PERTUMBUHAN REKOMBINAN TERHADAP KANDUNGAN FOSPAT PADA PEMELIHARAAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus L) DALAM AKUARIUM Okke Oktaviani; Rizmi Yunita; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kandungan fospat akan menjadi beban pencemaran bagi perairan, sehingga perlu melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa banyak kandungan fospat hasil kegiatan budidaya ikan yang dikeluarkan ikan sebagai feses untuk mengurangi beban pencemaran akibat kandungan fospat dalam pakan ikan. Penelitian ini menggunakan metode probability dengan rancangan penelitian acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan sehingga dihasilkan 12 unit percobaan. Hasil uji ANOVA menunjukkan pemberian hormon pertumbuhan rekombinan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan fospat dalam air pemeliharaan ikan nila. Kandungan fospat dalam air dapat menurunkan kandungan fospat sebesar 0,20-0,81 mg/l selama 30 hari. Nilai laju pertumbuhan berat relatif ikan nila yang diberi rGH mampu meningkatkan berat ikan dibanding kontrol dengan rerata tertinggi pada perlakuan A sebesar 53,91% dengan berat selama 30 hari. Analisa fospat dalam feses ikan menunjukkan bahwa pemberian rGH mengalami fluktuasi nilai sebesar 2,02-6,17% selama 15 hari. Pengukuran parameter kualitas air suhu, DO dan pH masih dalam kisaran optimal untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan nila. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian rGH menurunkan kandungan fospat 0,20-81 mg/l dibandingkan kontrol. The improvement of phosphat substance would be a load of pollution for waters. Therefore, a research should have been conducted to examine the content of phosphate on the production of fish cultivation which left by fish as feces to reduce the load of pollution resulted from the content of phosphate in fish feed. This research used probability method on complete random design (RAL) with 4 treatments and 3 repetitions led to 12 experimental units. The result of ANOVA test showed that the distribution of recombinant growth hormone did not have significant effect toward the content of phosphate in the water of tilapia cultivation. The content of phosphate in the water could reduce the content of phosphate as much as 0,20-0,81 mg/l in 30 days. The growth rate value of the relative weight of tilapia which given rGH was able to increase the fish weight compared to the control group with the highest average on treatment A was 53,91% in 30 days. The analysis of phosphate in fish feces showed that the distribution of rGH had fluctuation as much as 2,02-6,17% in 15 days. The measurement of the parameter of water quality, temperature, DO, and pH, was still optimal for the biota and the growth of tilapia. As a result, it could be concluded that the distribution of rGH reduced the content of phosphate as much as 0,20-81 mg/l compared to the control group.
KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN YANG TERDAPAT DI SUNGAI BARITO KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Kastrina Ageliani; Rizmi Yunita; Zairina Yasmi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 2 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ‘Keanekaragaman Jenis Ikan Yang Terdapat di Sungai Barito Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan’ bertujuan untuk mengetahui kelimpahan relatif (KR), indeks keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (E), indeks dominasi (C) dan untuk mengetahui kualitas air di sungai barito kecamatan aluh-aluh kabupaten banjar untuk kehidupan ikan payau. Metode pengambilan data yang digunakaniyaitu PurposivemSampling dengan menentukan titik-titik stasiun tertentu yang mewakili Sungai Barito. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Tuguk (Stow nets), Rempa (Seine nets) dan Pancing (Line pole). Hasil tangkapan ikan selama penelitian dari 3 stasiun dalam 3 minggu dengan waktu pengambilan 1 minggu sekali pada semua stasiun secara bersamaan yaitu berjumlah 503 ekor dengan jumlah famili 17 dan jenis ikan berjumlah 18 jenis. Sungai Barito memiliki kelimpahan ikan dengan jumlah 503 ekor, indeksskeanekaragamani(H’) berkisarrantara 1,713 – 2,398, indeks keseragaman (E) berkisarrantara 0,926 – 0,957 dannindeks dominasi (C) berkisarrantara 0,100 – 0,192. Hasil penelitian di perairan Sungai Barito nilai kualitas air masih optimal untuk peruntukan biota perairan. The study 'Fish Species Diversity in the Barito River, Aluh-Aluh District, Banjar Regency, South Kalimantan Province' aims to determine the relativeeabundance (KR), diversitynindex (H '), uniformity indexi(E), dominanceiindex (C) and to find out water quality in the barito river, aluh-aluh district, banjar regency, for the life of brackish fish. The data collection method used is Purposive Sampling by determining specific station points that represent the Barito River. The tools used in sampling are Stow nets, Rakes (Seine nets) and Line poles. Fish catches during the study from 3 stations in 3 weeks with a time of taking once a week at all stations simultaneously amounting to 503 fish with a number of families 17 and fish species totaling 18 species. Barito River has an abundance of 503 fish, diversity index (H ') ranges from 1,713 - 2,398, uniformity indexi(E) rangessfromn0.926 - 0.957 and dominanceeindex (C) rangesifrom 0.100 - 0.192. The resultssof research innthe waters offthe Barito River valueeof water quality is still optimal for allotment of aquatic biota
KEBIASAAN MAKAN (Food Habits) DAN KEBIASAAN CARA MEMAKAN (Feeding Habits) IKAN KIPAR (Scatophagus argus) DI SUNGAI BARITO KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Victorian Edwin Purwanto; Rizmi Yunita; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 2 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ‘Kebiasaan Makan (Food Habits) Dan Kebiasaan Cara Memakan (Feeding Habits) Ikan Kipar (Scatophagus argus) Di Sungai Barito Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan’ bertujuan untuk mengetahui makanan yang di makan ikan kipar (Scatophagus argus), pengelompokan ikan kipar (Scatophagus argus), dan kebiasaan cara makan ikan kipar (Scatophagus argus), serta pemahaman kelangsungan hidup ikan. Data yang diambil menggunakan metode yaitu Purposive Sampling dengan menentukan titik-titik stasiun yang mewakili sungai Barito Kecamatan Aluh-Aluh. Sampel ikan kipar diambil pada dua stasiun, dengan total sampel 70 ekor ikan terdiri dari 60 lambung berisi dan 10 lambung kosong. Data diambil di lapangan dan di laboratorium dengan mengukur frekuensi organisme makanan ikan kipar, menghitung volume lambung ikan kipar, dan Indeks Preponderance ikan kipar. Makanan utama ikan kipar (Scatophagus argus) berdasarkan Indeks Preponderance pada dua stasiun adalah potongan udang dengan nilai 50,1%. Berdasarkan komposisi isi lambung, tipe gigi (canine), serta panjang ususnya (1-2 kali panjang tubuh) maka dapat disimpulkan ikan kipar (Scatophagus argus) bersifat omnivora yang cenderung karnivora. The study 'Food Habits and Feeding Habits of Scatophagus argus in the Barito River in the Aluh-Aluh District of Banjar Regency in South Kalimantan Province' aims to find out the foods that are eaten by Kipar fish (Scatophagus argus), grouping Kipar fish (Scatophagus argus), and the habit of eating Kipar fish (Scatophagus argus), and understanding the survival of fish. The data collection method used is Purposive Sampling by determining station points that represent the Barito river, Aluh-Aluh District. Kipar fish samples were taken at two stations, with a total sample of 70 fish consisting of 60 filled stomach and 10 empty stomach. Data was collected in the field and in the laboratory by measuring the frequency of kipar fish food organisms, calculating the volume of kipar stomach, and Kipar fish Preponderance Index. The main food of kipar (Scatophagus argus) based on the Preponderance Index at two stations is shrimp pieces with a value of 50.1%. Based on the composition of the contents of the stomach, the type of teeth (canine), and the length of the intestine (1-2 times the body length) it can be concluded that kipar (Scatophagus argus) is omnivores which tends to be carnivores.
HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI BARITO KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rizkiah Fitriyani; Rizmi Yunita; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 3 No 1 (2020): Aquatic Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Aluh-Aluh merupakan wilayah Kepulauan Kalimantan Selatan yang memiliki potensi perikanan cukup tinggi. Kegiatan sehari-hari masyarakat berdampak pada kualitas air di sungai yang apabila kualitas air menurun akan mempengaruhi kehidupan ikan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui kualitas air dan mempengaruhi hubungan panjang dan berat ikan diSungai Barito Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar dalam pola pertumbuhan isometrik atau pertumbuhannya bersifat allometrik. Hasil penelitian pada 3 stasiun pengamatan diperoleh 7 spesies dan 7 family yang menunjukkan pola pertumbuhan ikan adalah allometrik negative dan allometrik positif. Aluh-Aluh district is a high potential fishery area that locate on South Kalimantan Islands. However, the community's daily activities is affecting the quality of river water which if the water quality decreases it will influence the fish life in the river. This study aims to determine water quality and to determine the relation between the length and weight of the fish in the Barito River, Aluh-Aluh District, Banjar Regency in an isometric and allometric growth pattern. The results of the study obtained at 3 observation stations have shown that 7 species and 7 families of fish had a negative allometric and positive allometric growth patterns.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA SEDIMEN DAN AIR DI MUARA SUNGAI BARITO KECAMATAN ALUH –ALUH KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Samgar Syahputra Hanura; Rizmi Yunita; Suhaili Asmawi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 4 No 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status baku mutu air suatu perairan sangat penting dalam menunjang pertumbuhan organisme atau biota suatu perairan yang hidup didalamnya. Penentuan dan penilaian status mutu air sangat perlu dilakukan sebagai acuan pengamatan tingkat cemaran kualitas air. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menentukan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika dan kimia yang meliputi diantaranya: pH, DO, Salinitas, Kecerahan, Suhu, Timbal dan Kadmium di perairan Muara Sungai Barito, Kecamatan Aluh-aluh,Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.Pengambilan sampel kualitas air dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan pada lima stasiun kemudian dilakuakn analisis data dengan mengunakan Indeks Pencemaran yang telah di tetapkan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Hasil penelitian memperlihatkan indeks pencemaran menunjukan bahwa perairan Muara Sungai Barito tergolong tercemar ringan dengan kisaran nilai rata - rata [Pij] sebesar (2.61-4.25). The status of the water quality standard in a waters is very important to support the growth of organisms or biota of a water that lives in it. Determination and evaluation of the status of water quality is very necessary as a reference to observe the level of water quality pollution. This study aims to look deeper into the quality status and determine the pollution index based on physical and chemical parameters including: pH, DO, Salinity, Brightness, Temperature, Lead (Pb) and Cadmium (Cd) in the waters of the Barito River, Aluh District -aluh, Banjar Regency, South Kalimantan Province. Water quality sampling was carried out three times with repetition at five stations and then analyzed the data using the Pollution Index that has been specified in Minister of Environment Decree No. 115 of 2003. Through the observation of the pollution index shows that the waters of the Barito River Estuary are in the category of mildly polluted with a range of average values ​​[Pij] of (2.61-4.25)
HUBUNGAN PANJANG DAN BERAT IKAN BELIDA (Chitala lopis) YANG TERTANGKAP DI WADUK RIAM KANAN (PM. NOOR) KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Muhammad Yusuf; Suhaili Asmawi; Rizmi Yunita
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 4 No 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waduk Riam Kanan (PM. Noor) adalah salah satu ekosistem perairan buatan yang terletak di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Waduk Riam Kanan juga berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber irigasi pertanian dan berbagai kegiatan perikanan. Ikan belida merupakan iikan iair tawarr yang hidup di sungai,i namuni hanyai terdapati di daerah tertentu di Indonesia. Penelitian Ikan Belida di Waduk PM. Noor dirancang untuk menentukan hubungan antara xpanjangx dan beratx ikan dan pola pertumbuhan. Datai yangi idigunakan ialah data pengukuran dari hasil tangkapan nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang dan berat ikan memiliki hubungan yang bersifat alometrik negatif dengan persamaan W= -1.902 L2.873 dimana pertambahan panjangi lebih cepati dibandingi dengani pertambahan berat sehingga ikan dikategorikan kurus. Riam Kanan (PM. Noor) Resevoir is one of the artificial aquatic ecosystems located in Banjar Regency, South Kalimantan Province. Riam Kanan Resevoir also functions as a flood control, a source of agricultural irrigation and various fishing activities. Belida fish is a type of freshwater fish that lives in rivers, but is only found in some areas in Indonesia. Belida Fish Research in PM.Noor Reservoir aims to identify relationship between length and weight and growth patterns of fish. The data used in sampling data of fisherman’s catch meansurenments. The result showed that the relationship between length and weight was negative allometric with the equation W= -1.902 L2.873. length gain is faster than weight gain and fish are categorized as thin.
KAJIAN KUALITAS AIR PADA SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Irvan Dwi Pramono; Rizmi Yunita; Dini Sofarini
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai menggambarkan sumber air permukaan yang penting terhadap kehidupan manusia. Mutu sungai mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh bermacam kegiatan serta kehidupan manusia. Masalah yang terjadi pada Sub Daerah Aliran Sungai Martapura yaitu banyaknya kegiatan masyarakat di pinggiran sungai meliputi kegiatan MCK, wisata, dan pelabuahan mengakibatkan pencemaran pada sungai martapura yang akan mengganggu kehidupan ikan yang ada di sepanjang aliran sungai martapura. Sampel air pada Sub DAS Martapura meliputi parameter pH, DO, BOD, COD, suhu, TSS, Pb, Fe, dan Cd. Posisi stasiun penelitian di tetapkan secara Purpossive Random Sampling, Metode adalah salah satu metode pengambilang dengan memakai banyak pertimbangan. Mempertimbangkan vegetasi dan letak geografis pada lokasi penelitian dilakukan secara langsung dengan visual dan secara tidak langsung dengan aplikasi google earth. Hasil data dihitung dengan merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor. 22 Tahun 2021 dari setiap stasiun di uji dengan uji ANOVA Rivers represent surface water sources that are important to human life.. Quality of river has changed which is influenced by various activities and human life. The problem that occurs in the Martapura River Basin is that many community activities on the banks of the river include MCK activities, tourism, and ports resulting in pollution of the Martapura river which will disrupt the life of fish along the Martapura river. Water samples in the Martapura sub-watershed include parameters of pH, DO, BOD, COD, temperature, TSS, Pb, Fe, and Cd. The position of the research station was determined by purposive random sampling, the method is one method of taking by using many considerations. Considering the vegetation and geographical location of the research location, this is done directly with visuals and indirectly with the Google Earth application. The data results are calculated by referring to Government regulations Number. 22 Year 2021 from each station tested with ANOVA test.