Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Training and Utilization of "Ekobela" as a Smart Box Learning Media for The Project to Strengthen Pancasila Learners' Profiles for Primary School Children Jatim Desiyanto; Rohisotul Laily; Asri Bariqoh; Moh. Ari Wibowo
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 2 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i2.84850

Abstract

Minimnya kreativitas guru dalam menggunakan media pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pancasila dalam mengimplementasikan kurikulum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  (P5). Pendampingan ini memberikan solusi inovatif untuk mengatasi kendala atau akses pada media pembelajaran di pedesaan melalui program Ekobela. Program Ekobela hadir dengan tujuan melatih kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran anak di tingkat sekolah dasar untuk mengintegrasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Metode pendekatan berbasis ABCD dengan langkah siklus 5-D yaitu (Define, Discovery, Dream, Design, Deliver/Destiny). Subjek pemberdayaan di UPTD SDN Dulang II Torjun, Sampang. Teknik analisis data kualitatif, dengan melakukan analisis terhadap isu-isu yang muncul, memahami pemikiran partisipan dan menginterpretasikan makna dari data tersebut, dan selanjutnya menarik kesimpulan. Program Ekobela dengan Smart Box sebagai media pembelajaran berhasil mengembangkan keterampilan dan kreativitas profesional guru dalam pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran. Program ini dapat secara efektif diintegrasikan pada progam P5 sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan menghasilkan dampak positif pada peningkatan kreativitas siswa dalam pemahaman materi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
HAMBATAN DALAM PEMBELAJARAN MAMACA DI STKIP PGRI SAMPANG Bariqoh, Asri
Refleksi: Jurnal Riset dan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/refleksi.v2i1.18083

Abstract

AbstrakMamaca merupakan salah satu tradisi lisan yang ada di Madura. Namun tradisi ini mulai dilupakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Sampang. Oleh sebab itu tradisi mamaca perlu untuk dihidupkan kembali melalui pembelajaran Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan hambatan dalam pembelajaran mamaca melalui mata kuliah Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang, dan 2) untuk mendeskripsikan solusi atas hambatan dalam pembelajaran mamaca melalui mata kuliah Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara secara mendalam kepada dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa. Hasilnya diketahui bahwa pembelajaran mamaca pada praktiknya mengalami hambatan. Hal ini ditunjukkan dengan 60% mahasiswa yang mengikuti pembelajaran mamaca mendapatkan nilai kurang memuaskan. Hambatan pembelajaran mamaca berasal dari internal dosen dan mahasiswa serta dari eksternal seperti keterbatasan sumber belajar, layang yang dipelajari, serta durasi belajar yang terbatas. Selain hambatan, terdapat solusi yang  dapat dilakukan diantaranya adalah: 1) bergabung dengan kelompok mamaca di sekitar Sampang, 2) memilih layang berbahasa Madura, 3) mengadakan pelatihan mamaca, dan 4) tampil dalam kegiatan atau acara kampus. Abstract Mamaca is an oral tradition in Madura. However, this tradition is starting to be forgotten by the people, especially the people of Sampang. Therefore, the mamaca tradition needs to be revived through the study of Old Literature at STKIP PGRI Sampang. The aims of this research are: 1) to describe the obstacles in learning mamaca through the Old Literature course at STKIP PGRI Sampang, and 2) to describe solutions to the obstacles in learning mamaca through the Old Literature course at STKIP PGRI Sampang. This research is a qualitative descriptive study. Data collection was carried out through observation, documentation, and in-depth interviews with course lecturers and students. The results show that in practice learning mamaca experiences obstacles. This is shown by 60% of students who took part in the Mamaca study getting unsatisfactory grades. Mamaca's learning obstacles come from internal lecturers and students as well as from external sources such as limited learning resources, courses being studied, and limited learning duration. Apart from the obstacles, some solutions can be done, including 1) joining a mamaca group around Sampang, 2) choosing Madurese language kites, 3) holding mamaca training, and 4) appearing in campus activities or events. 
Pengabdian Masyarakat Berbasis Lingkungan melalui Pembangunan Taman Eco Green di Desa Taman Sareh Omben Sampang Kurniawan, Yayak; Desiyanto, Jatim; Bariqoh, Asri
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 4 No 3 (2025)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/income.v4i3.1721

Abstract

Community Service Program (KKN) is a form of student service to the community that integrates theory with practice in the field. The KKN program in Taman Sareh Village was implemented to address the issue of declining environmental quality due to the reduction of green open spaces and increased development activities. The solution offered is the construction of Eco Green Park as a green open space that has ecological, social, and educational functions. The main objectives of this activity are to improve environmental quality, raise public awareness of the importance of biodiversity, and encourage community involvement in environmental conservation. The implementation methods included preparation (condition analysis, socialization, location determination), implementation (land clearing, planting of 25 types of native plants, and maintenance training), and maintenance (watering, fertilizing, and routine evaluation). The results of the activity showed an improvement in air quality, an increase in local biodiversity, and the creation of a space for social interaction that strengthened community cohesion.In addition, the park serves as an educational tool for residents and students on the importance of greening. Despite facing obstacles such as limited types of adaptive plants and pest infestations, the program still managed to achieve its main objectives. Thus, the development of Eco Green Park can serve as a model for community-based environmental management to support sustainable village development.
Strategi Pemasaran dan Packaging Produk Olahan Ikan Bandeng melalui Program UMKM IKBAN Tahun 2024 Moh. Ari Wibowo; Bariqoh, Asri; Rukmania Risqi; Afnan
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/income.v3i1.973

Abstract

The 2024 IKBAN MSME Program is a strategic initiative in developing marketing and packaging for Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in the milkfish sector. This program aims to increase the competitiveness and market penetration of milkfish products through a holistic and integrated approach. The marketing strategy is carried out through digital platforms and developing marketing campaigns through the use of social media by providing descriptions and advantages and benefits of milkfish. The IKBAN MSME program combines innovative digital marketing strategies and improving packaging quality. Attractive packaging designs are developed to increase the attractiveness of the product in the packaging. This program is expected to provide significant encouragement for MSMEs in the milkfish sector to achieve sustainable growth and expand their market share. The success of this program can have a positive impact not only on MSMEs but also on the fishing industry as a whole, encouraging local economic growth and increasing the competitiveness of milkfish products in domestic and international markets.
EKRANISASI NOVEL HOME SWEET LOAN KARYA ALMIRA BASTARI KE DALAM FILM HOME SWEET LOAN KARYA SABRINA ROCHELLE KALANGIE Labiba, Silvi Putri; Bariqoh, Asri; Naim, Mahin Ainun
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i4.6737

Abstract

This study aims to analyze the narrative transformation in the adaptation process of Almira Bastari’s novel Home Sweet Loan into a film directed by Sabrina Rochelle Kalangie. The research focuses on the addition, omission, and varied changes of intrinsic narrative elements, namely plot, character, and setting. A qualitative descriptive method with a comparative approach was used, with data collected through reading the novel, watching the film, analyzing dialogue transcripts, and classifying narrative changes based on Eneste’s theory of adaptation. Data validity was ensured through source triangulation. The findings reveal 38 plot additions, 32 omissions, and 20 varied plot changes; 17 character additions, 17 omissions, and 1 varied change; as well as 13 setting additions, 13 omissions, and 3 varied changes. These findings indicate that the plot underwent the most transformations in the adaptation process, reflecting the necessity to adjust narrative structure to the visual nature and time constraints of the film medium while still preserving the core meaning of the story. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi naratif dalam proses ekranisasi novel Home Sweet Loan karya Almira Bastari ke dalam film adaptasinya yang disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie. Fokus penelitian diarahkan pada aspek penambahan, pengurangan, dan perubahan bervariasi terhadap unsur intrinsik cerita, yaitu alur, tokoh, dan latar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan komparatif, dengan data yang dikumpulkan melalui pembacaan novel, penontonan film, analisis transkrip dialog, dan klasifikasi perubahan naratif berdasarkan teori ekranisasi dari Eneste. Validitas data diperoleh melalui teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38 penambahan alur, 32 pengurangan alur, dan 20 perubahan bervariasi alur; 17 penambahan dan 17 pengurangan tokoh serta 1 perubahan bervariasi tokoh; serta 13 penambahan dan 13 pengurangan latar serta 3 perubahan bervariasi latar. Temuan tersebut menunjukkan bahwa alur merupakan unsur yang paling banyak mengalami transformasi dalam proses ekranisasi. Hal ini mencerminkan kebutuhan penyesuaian struktur cerita terhadap karakteristik media film yang bersifat visual dan memiliki keterbatasan durasi, namun tetap mempertahankan makna utama cerita.