Museum Aceh pada Bulan Agustus hingga September 2023 mengadakan sebuah pameran temporer yang bertajuk “Rahasia Peradaban dalam Aksara”. Pameran ini mengangkat koleksi filologika (naskah kuno) sebagai objek pamer. Naskah-naskah tersebut terdiri dari ayat suci Al-Qur’an, kitab ajaran Islam, sejarah dan mantra-mantra masa lalu yang sebagian besar ditulis dalam kaligrafi Arab berbahasa Melayu. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengkaji susunan ruang dalam perspektif arsitektur dan desain interior, pada pameran koleksi filologikan yang memuat konten sakral. Selain itu, studi ini juga bertujuan untuk mengkaji bagaimana ragam vitrin yang melindungi naskah-naskah filologika tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa dalam suatu ruang pameran tanpa pembatas yang masif, terdapat area-area dengan fungsi yang berbeda-beda. Selain itu, terbentuk hubungan antar area dalam pameran yang dihasilkan dari susunan konten pameran berdasarkan geografis asal koleksi dan pengurutan koleksi berdasarkan waktu. Untuk melindungi naskah dan menyampaikan informasi filologika, pameran ini juga mengembangkan ragam jenis vitrin yang terdiri dari box tertutup transparan dan panel lepas. From August to September 2023, Museum Aceh held a temporary exhibition entitled "Rahasia Peradaban dalam Aksara." The exhibition highlights the collection of philology (ancient manuscripts) as the object of the exhibition. The manuscripts consist of Qur'anic verses, Islamic scriptures, history, and past mantras, most of which are written in Arabic calligraphy in Malay. By using a qualitative descriptive methodology, this study investigates the spatial configuration of philological collections containing religious material within the context of interior design and architecture. In addition, this study also aims to investigate how various vitrines can protect the manuscripts containing the Qur'an, religious books, and mantras. This study indicated that exhibition spaces without enormous walls have diverse uses. Additionally, the arrangement of exhibition content according to the geographical origin of the collection and the chronological categorization of the collection established the relationship between regions. To conserve the manuscripts and provide philological information, the exhibition introduced a set of vitrines made out of transparent closed boxes and loose panels