Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Pempek Sitti Hadrayanti Ananda; Tahiruddin Tahiruddin
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 1 No 01 (2020): K2JCE : Karya Kesehatan Journal of Community Engagement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v1i01.487

Abstract

Abstrak. Pemanfaatan produk ikan selama ini yang dibuat masih sederhana yaitu dengan digoreng, disemur, asam manis atau menu masakan nusantara yang lain sehingga belum nampak adanya diversifikasi produk berbasis ikan laut. Tujuan pengabdian adalah pengenalan teknologi penanganan produk perikanan pempek sehingga dapat menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi. Metode pengabdian yang digunakan adalah metode ceramah, simulasi, dan diskusi. Pengolahan pempek terdiri atas pembersihan dan pemfiletan ikan, pelumatan daging, pengadukan adonan, pencetakan dan pemanasan. Analisa teknis yang digunakan adalah analisa deskripsi. Hasil pengabdian adalah dari 7 orang ibu terdapat 4 orang ibu yang mampu membuat pempek ikan tenggiri. Simpulan 57% ibu telah mengenal teknologi penanganan produk perikanan pempek. Abstract. The use of fish products so far is still simple, namely by frying, stewing, sour, or other Indonesian cuisine menus, so there is no visible marine fish-based product. The purpose of the service is the introduction of technology for handling pempek fishery products so that they can become products that have economic value. The service method used is the lecture, simulation, and discussion method. Pempek processing consists of fish filling and processing, meat pulverization, dough mixing, molding, and heating. The technical analysis used is a description of the analysis. The result of the service is that from 7 mothers there are 4 mothers who are able to make mackerel fish pempek. In conclusion, 57% of mothers were familiar with the technology for handling pempek fishery products
Simulasi Penanganan Bencana Tsunami di Wilayah Pesisir dalam Lima Tahapan Diah Indriastuti; Tahiruddin Tahiruddin; I Wayan Romantika; Hasrima Hasrima; Herman Herman; Mien Mien; Muhammad Jasmin; Risnawati Risnawati; Siti Umrana
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 3 No 02 (2022): K2JCE: Karya Kesehatan Journal of Community Engagement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v3i02.952

Abstract

Abstrak. Indonesia merupakan negara dengan potensi kejadian bencana yang beragam karena letak geografisnya berupa kepulauan yang dilingkupi oleh laut lepas dan dilewati sabuk gubung vulkanik aktif. Bencana alam merupakan suatu kejadian di luar keinginan manusia dan tidak dapat dikendalikan kehadirannya. Namun, beratnya efek dari bencana dapat dikurangi dengan pelaksanaan contingency plan dan mitigasi bencana yang baik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa simulasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara berkelompok. Pelaksanaan kegiatan 1 kelompok di ruang kelas STIKes Karya Kesehatan, 4 kelompok di pantai Toronipa pada tanggal 22 Januari 2023. Kegiatan ini berjalan lancar dan cukup menarik perhatian warga masyarakat sekitar dan wisatawan yang sedang berkunjung ke pantai Toronipa. Kegiatan ini akan lebih memiliki jangkauan apabila dilaksanakan dengan bekerjasama secara multi disiplin dan multi profesi antar institusi pemerintahan. Abstract. Indonesia is a country with the potential for various disaster events because of its geographical location in the form of islands covered by the high seas and passed by an active volcanic belt. Natural disasters are events beyond human will and cannot be controlled. However, the severity of the effects of disasters can be reduced by implementing good contingency plans and disaster mitigation. Community Service activities are in the form of simulations. This service activity is carried out in groups. Implementation of 1 group activity in the STIKes Karya Kesehatan classroom, 4 groups on Toronipa beach on January 22, 2023. This activity ran smoothly and attracted enough attention from the local community and tourists who were visiting Toronipa beach. This activity will have more reach if it is carried out in multi-disciplinary and multi-professional collaboration between government institutions.
Terapi Refleksi Pijat Kaki Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Di Masyarakat Kelurahan Bungkutoko Diah Indriastuti; Tahiruddin Tahiruddin; Cholik Harun Rosjidi; Nur Fitriah Jumatrin; Desiderius Bella Dhesa
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 2 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community of Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i2.1141

Abstract

Abstrak. Hipertensi merupakan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakt pesisir salah satunya masyarakat di Keluarahan Bungku Toko. Selain pola makan, kerasnya pekerjaan Masyarakat pesisir seringkali menyebabkan kekakuan pada beberapa ektremitas sehingga menimbulkan kelelahan. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kesadaran Masyarakat dalam mengenali gejala hipertensi dan rendahnya keinginan masyarakat pesisir menggunakan fasilitas kesehatan dalam perawatan kesehatan. Terapi refleksi pijat kaki merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk pemeliharaan kesehatan Masyarakat secara mandiri. Pengabdian kepda Masyarakat ini dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab dan praktek. Hasilnya masyarakt antusias mengikuti kegiatan dan berupaya mengasai teknik refleksi pijat kaki untuk mengurangi gangguan masalah kesehatan berupa hipertensi. Disarankan masyarakat memperbaiki pola makan dan istirahat yang baik guna menghindari kejadia hipertensi yang lebih lanjut dan dalam menjaga tekanan darah dalam kondisi stabil. Abstract. Hypertension is a disease that is experienced by many coastal communities, one of which is the community in Bungku Toko Village. Apart from diet, the hard work of coastal communities often causes stiffness in several extremities, resulting in fatigue. This condition is exacerbated by the lack of public awareness in recognizing the symptoms of hypertension and the low desire of coastal communities to use health facilities for health care. Foot massage reflexology therapy is a complementary therapy that can be used to maintain people's health independently. This community service is carried out using lecture, question and answer and practice methods. As a result, people enthusiastically took part in the activities and tried to master reflexology foot massage techniques to reduce health problems in the form of hypertension. It is recommended that people improve their diet and rest well to avoid further incidents of hypertension and to maintain blood pressure in a stable condition
Pendidikan Kesehatan : Mengenal Gejala Dini Penyakit Stroke di Kelurahan Bungkutoko Risqi Wahyu Susanti; Diah Indriastuti; Tahiruddin Tahiruddin
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 2 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community of Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i2.1144

Abstract

Abstrak. Stroke adalah penyebab utama kedua kematian di dunia sebesar 11,6% dari total kematian dan urutan ketiga penyebab kecacatan sebesar 5,7%, di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab utama kematian penduduk di atas usia 5 tahun yaitu sebesar 15,4% dari semua penyebab kematian. Data awal yang ditemukan di kelurahan Bungkutoko pada tahun 2017, terdapat 38 lansia, penderita hipertensi dan diabetes melitus. Berdasarkan data riskesdas bahwa lansia merupakan kelompok usia yang sangat banyak terkena stroke. Penyakit hipertensi dan diabetes melitus termasuk dalam faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi sedangkan usia merupakan faktor risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang gejala dini dan penanganan penyakit stroke pada individu yang berisiko terkena stroke atau keluarga yang memiliki anggota keluarga yang berisiko terkena stroke. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan penyuluhan kesehatan menggunakan median leafleat dan slide/flip chart.. Kegiatan diikuti oleh 24 orang ibu-ibu dalam jadwal rutin senam lansia dengan antusias peserta menanyakan dan berkonsultasi masing-masing keluhan yang dialami terkait tanda gejala ringan stroke. Abstract. Stroke is the second leading cause of death in the world at 11.6% of total deaths and the third cause of disability at 5.7%. In Indonesia, stroke is the main cause of death for people over the age of 5, namely 15.4% of all causes. death. Initial data found in Bungkutoko sub-district in 2017, there were 38 elderly people, sufferers of hypertension and diabetes mellitus. Based on riskesdas data, the elderly are the age group most frequently affected by stroke. Hypertension and diabetes mellitus are modifiable risk factors for stroke, while age is a non-modifiable risk factor for stroke. This activity aims to provide knowledge about early symptoms and treatment of stroke for individuals who are at risk of stroke or families who have family members who are at risk of stroke. The community service method was carried out by providing health education using median leaflets and slide/flip charts. The activity was attended by 24 mothers on a routine elderly exercise schedule, with participants enthusiastically asking and consulting each complaint they experienced regarding signs of mild symptoms of stroke.
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DAN ASUPAN CAIRAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMEURU Tahiruddin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 5 No 02 (2024): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 05 NOMOR 02
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Lanjut usia merupakan proses perubahan anatomi, fisiologis dan biokimia pada jaringan atau organ tubuh. Salah satu fungsi tubuh yang mengalami penurunan adalah sistem kardiovaskuler pada organ pembuluh darahada lanjut usia sistem ini sering menimbulkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tujuan pebnelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dan asupan cairan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas Lameuru. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 75 orang dengan menggunakan sampel sebanyak 43 orang. Untuk mengetahui ada hubungan menggubnakan uji Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas lameuru, dan diperoleh nilai p = 0,340 > 0,05 tidak ada hubungan asupan cairan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas lameuru. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas lameuru. Disarankan kepada pasien agar menyadari bahaya merokok dan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya asupan cairan.
Penyuluhan Kesehatan Mengenai Pengenalan Gangguan Kesehatan Pencernaan: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Dan Penanganannya Indriastuti, Diah; Rangki, La; Purnamasari, Yenti; Tahiruddin, Tahiruddin
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 5 No 2 (2024): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v5i2.1379

Abstract

lama. Penyakit ini terkait dengan gaya hidup dan mudah kambuh saat penderitanya stres. Karena keduanya menyebabkan perih dan tekanan di dada, nyeri dada akibat GERD mirip dengan serangan jantung. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang membedakan keduanya. Gerd terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus atau kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan mengalami iritasi. Padatnya aktivitas masyarakat seringkali menyebabkan terganggunya pola makan, sehingga membutuhkan keteraturan dalam penentuan jam makan. Selain itu menu makan juga harus yang memenuhi kriteria sehat dan tidak mudah menyebabkan iritasi pencernaan. Masyarakat cenderung mengkonsumsi makanan yang berbumbu tajam dan pedas sesuai tren yang sedang berkembang. Peserta penyuluhan menyebutkan bahwa seringkali melewatkan jam makan pagi atau sarapan dan pada saat makan siang mengkonsumsi makanan pedas dan berbumbu tajam. Hal ini dapat menjadi pemicu kejadian infeksi pencernaan dan gangguan pada lambung, terutama maag yang dapat memicu kejadian GERD. Sehingga penyuluhan kesehatan mengenai makanan sehat untuk penceraan juga penting untuk diberikan kepada masyarakat. Pemberian leaflet berguna untuk pengingat klien apabila ingin mengulangi informasi yang didapatkan saat penyuluhan. Selain itu dapat bermanfaat bagi keluarga klien yang dapat ikut membaca isi dari leaflet. Sehingga lebih banyak orang mengetahui mengenai penyakit GERD dan penanganannya. Abstract. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) is a chronic disease of the digestive system. This disease is closely related to lifestyle and easily recurs when the sufferer is stressed. Chest pain due to GERD is similar to a heart attack, because both cause a burning sensation and pressure in the chest. However, there are several things that make the two different. Gerd occurs when stomach acid rises back into the esophagus. As a result, the esophagus becomes irritated. The density of community activities often disrupts eating patterns, so that regularity is needed in determining meal times. In addition, the menu must also meet healthy criteria and not easily cause digestive irritation. People tend to consume foods that are spicy and hot according to current trends. Counseling participants said that they often skip breakfast and eat spicy and hot foods at lunch. This can trigger digestive infections and stomach disorders, especially ulcers that can trigger GERD. So health education about healthy food for digestion is also important to be given to the community. The provision of leaflets is useful as a reminder for clients if they want to repeat the information obtained during the education. In addition, it can be useful for the client's family who can also read the contents of the leaflet. So that more people know about GERD and its treatment.