Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Tingginya Rasio Pencabutan Dibandingkan Penambalan di Wilayah Puskesmas Taman Sari Theresia, Tiarma Talenta; Lestari, Sri; Febryanti, Anisa; Charity Joy, Astrid; Meylani, Dhea; Shavitri, Nadya; Silviany, Rahmawaty; Marcoo Somawihardja, Sebastian; William Yusuf, Timotius; Fadillah, Tri Ananda; Syafila, Zahra Alfi
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i2.3545

Abstract

Background: Oral health is an integral part of general health, directly affecting the quality of life of the community. Untreated oral and dental issues can lead to disruptions in oral functions, such as chewing and speaking, and may impact an individual's psychological well-being. The 2023 Indonesia Health Survey Report indicates that the tooth extraction-to-filling ratio is 4:1 nationally and 2:1 in DKI Jakarta. More than 50% of Indonesia's population experiences oral and dental problems, with cavities and tooth loss being the primary concerns. The high extraction-to-filling ratio is attributed to various factors, including patients' delays in seeking treatment and low awareness of the importance of preventive dental care. Objective: To identify the factors contributing to the high rate of tooth extraction compared to permanent fillings and evaluate interventions aimed at increasing the rate of permanent fillings through dental health education and the improvement of facilities at the Taman Sari District Health Center.Methods: This observational study using secondary data from the Taman Sari District Health Center in 2022-2023. The data collection method used was purposive sampling. Results: The average extraction-to-filling ratio was higher in almost all community health centers in the Taman Sari District. In 2022, the ratio was 1:4, while in 2023, it improved to 1:2.Conclusion: Many people opt for tooth extraction as the first choice due to a lack of understanding about the importance of preserving teeth. At the Taman Sari District Health Center, the high extraction-to-filling ratio is caused by several factors, including limited public knowledge of oral hygiene, lack of motivation and education for teachers on proper toothbrushing, and insufficient communication, information, and education (CIE) media regarding dental care. To address this issue, the Taman Sari Health Center plans several activities, including conducting regular monthly public health education and discussion forums, organizing training and workshops for teachers every three months with certificates of recognition, and developing engaging CIE materials such as infographics and posters to be distributed to auxiliary health centers (Pustu) and schools
Status kesehatan gigi dan mulut pada penyalahguna narkoba : studi cross sectional Luthfiyah, Ananda Meidy; Theresia, Tiarma Talenta; Astoeti, Tri Erri; Louisa, Marie; Putri, Anzany Tania Dwi
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 9, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v9i1.61248

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan dan menimbulkan masalah kesehatan tubuh, terutama kesehatan gigi dan mulut seperti karies dan penyakit periodontal. Masalah kesehatan gigi dan mulut tersebut dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut terhadap pengguna narkoba. Tujuan penelitian mengetahui status kesehatan gigi dan mulut pada penyalahguna narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido. Metode: Penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional dan metode purposive sampling (non - probability sampling). Pengambilan data dengan pemeriksaan klinis berupa indeks WHO yang diubah menjadi DMF-T, OHI-S, Gingival Index, kedalaman poket periodontal, dan kegoyangan gigi pada 101 responden. Hasil: Sebanyak 101 responden, 98 (97%) responden yang mengalami karies dan 3 (3%) responden tidak mengalami karies atau sehat dengan nilai rerata DMF-T 9,43. Sebagian besar responden memiliki kebersihan gigi dan mulut dalam kategori baik (53%) dan tingkat keparahan gingivitis kategori peradangan ringan (53%). Selain itu, hampir tidak ditemukan kegoyangan gigi pada seluruh responden dan sebagian besar gigi memiliki kedalaman poket periodontal normal. Kedalaman poket periodontal adalah normal pada 61 responden dari total 101 responden. Simpulan: Penyalahguna narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido memiliki prevalensi karies yang tinggi walaupun tingkat kebersihan gigi dan mulut dalam kategori baik, tidak ada peradangan gingiva, tidak ada kedalaman poket periodontal, dan tidak ada kegoyangan gigi pada sebagian besar responden.KATA KUNCI: penyalahguna narkoba, kebersihan gigi dan mulut, karies, penyakit periodontal. Oral health status among individuals with substance use disorder: cross sectional studyABSTRACTIntroduction: Drug abuse can lead to dependence and result in various health problems, particularly affecting oral health, including dental caries and periodontal disease. These oral health issues may further compromise the overall oral condition of individuals with Substance Use Disorder (SUD). This study aimed to determine the oral and dental health status of individuals with SUD at the Lido Rehabilitation Center of the National Narcotics Agency. Methods: This study was an observational descriptive study with a cross-sectional design, using a purposive (non-probability) sampling method. Data were collected through clinical examination using WHO caries index, converted into DMF-T, OHI-S, Gingival Index, Periodontal Pocket Depth, and tooth mobility among 101 respondents. Results: Of the 101 respondents, 98 (97%) presented with dental caries, while 3 (3%) were caries-free, with an average DMF-T score of 9.43. The majority of respondents demonstrated good oral hygiene (53%) and mild gingival inflammation (53%). Additionally, tooth mobility was rarely observed, and most respondents exhibited normal periodontal pocket depth. Specifically, 61 out of 101 respondents had normal periodontal pocket measurements. Conclusions: Individuals with SUD at the National Narcotics Agency Rehabilitation Center in Lido exhibit a high prevalence of dental caries, despite presenting with generally good oral hygiene, mild gingival inflammation, normal periodontal pocket depth, and minimal tooth mobility.KEY WORDS: individual with substance use disorder, caries, oral hygiene, periodontal disease.
Efektivitas Program Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Status Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Sekolah Theresia, Tiarma Talenta; Bertus, Goalbertus; Putri, Cornellia Aninda Kusuma; Gultom, Andrew
Jurnal Dunia Kesmas Vol 13, No 3 (2024): Volume 13 Nomor 3
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v13i3.10338

Abstract

Pendahuluan: Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian khusus dalam pembangunan kesehatan, salah satunya adalah kerentanan anak usia sekolah terhadap masalah kesehatan gigi. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan strategi utama dalam proses perolehan perilaku yang mempromosikan dan memelihara kesehatan. Sekolah menjadi tempat terbaik untuk mempromosikan kesehatan gigi dan mulut karena sekolah membentuk lingkungan yang ideal dengan menawarkan cara yang efisien dan efektif dalam penyampaian edukasi kesehatan sesuai dengan kelompok usia.Tujuan: untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam konteks sekolah dalam meningkatkan kebersihan mulut dan karies gigi pada anak usia sekolah.Metode Penelitian: Literature review dilakukan dengan pencarian literatur dari database jurnal penelitian melalui search engine dengan mencantumkan kata kunci dalam periode 2018 sampai 2023 dari literatur yang dicari melalui Google Scholar. Hasil pencarian yang diperoleh sebanyak 15 literatur yang memenuhi kriteria inklusi sebagai literatur yang dianalisis.Hasil: Terdapat lima belas jurnal yang disertakan pada penelitian ini, dari lima belas jurnal masing-masing membahas pengaruh pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap status kesehatan gigi dan mulut pada anak.  Kesimpulan: program pendidikan kesehatan gigi dan mulut efektif dalam meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah dengan menggunakan berbagai indeks sebagai indikator keberhasilan. Penyesuaian program dengan target usia penting dalam penyampaian edukasi agar anak mudah mengerti dan memahami informasi.
Dental caries risk factors in West Jakarta Primary students: A cross-sectional study Theresia, Tiarma Talenta; Lestari, Sri; Kristanto, Cindy Vania; Winson, Angela; Astoeti, Tri Erri
Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi) Vol. 58 No. 3 (2025): September
Publisher : Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga https://fkg.unair.ac.id/en

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/j.djmkg.v58.i3.p280-288

Abstract

Background: The majority of children in Indonesia, particularly in Jakarta, continue to experience numerous dental and oral health issues, with dental caries being especially prevalent. Caries is a multifactorial disease that, in children, can be caused by personal habits or external influences. Purpose: This study aimed to determine the relationship between caries risk factors and the occurrence of caries in primary school children in West Jakarta, Indonesia. Methods: The study was conducted in three public primary schools in West Jakarta in November 2023. Oral examinations and questionnaires were completed by all students from fourth to sixth grade, with a total sample size of 421 students. In this study, caries was the dependent variable, and the independent variables included sociodemographic factors, oral health behaviors, smoking habits, and dietary habits. Data analysis involved bivariate analysis and the application of a multivariate prediction model using logistic regression. Results: The variables significantly associated with dental caries were never visiting the dentist (p < 0.05), brushing teeth never or only several times a week (p < 0.05), never consuming fruits (p < 0.05), and consuming biscuits several times a day (p < 0.05). However, other variables—such as parental education, use of oral cleaning tools and fluoride toothpaste, smoking habits, and consumption of certain sweet foods and beverages—did not show a significant association. Conclusion: The most substantial factors contributing to dental caries were infrequent toothbrushing and frequent consumption of biscuits. Interestingly, children who never visited the dentist had lower incidences of caries.
Pulmonary Tuberculosis Patients and Management in Dentistry at Puskesmas Palmerah Theresia, Tiarma Talenta; Lestari, Sri; Hibatillah, Ahmad Dzaki; Widyanto, Petronella; Tobing, Fiona Priscilia Dinata; Maringka, Stella Maria Fidela; Syaqila, Abigail Rifda; Annisa, Fauziah Rahma; Amanda, Nabila Risqy; Jordan, Bryan Matthew
PROMOTOR Vol. 8 No. 4 (2025): AGUSTUS
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i4.1251

Abstract

Background: Palmerah Health Center, located in Palmerah Subdistrict, West Jakarta, with a population of 233,917 people in 2022, faces challenges in dealing with infectious diseases like Tuberculosis (TB). Pulmonary TB, caused by Mycobacterium tuberculosis, primarily affects the lungs but can spread to other organs. Common symptoms of pulmonary TB include coughing with sputum for more than two weeks and shortness of breath. Objective: To understand the overview of pulmonary tuberculosis in the Palmerah area and the risk factors contributing to TB in the Palmerah region. Methodology: This study is an observational descriptive research with a cross-sectional design, using data from the online-based Tuberculosis Information System (SITB) at Palmerah Health Center and all its supporting health centers (Pustu) in Palmerah Subdistrict. Results: The highest number of pulmonary tuberculosis cases was found at Palmerah Health Center, followed by Palmerah Village Health Center. Pulmonary tuberculosis cases were more common in males. Conclusion: Pulmonary tuberculosis cases in Palmerah remain relatively high, with complex contributing factors. The TB case screening program conducted by the health centers shows good cross-sectoral support, but there are still barriers related to human resources and the community's knowledge and understanding of TB prevention.
Depression and Anxiety Problems Among Adolescents at Puskemas Grogol Petamburan Lestari, Sri; Theresia, Tiarma Talenta; Septifionna, Haura Agni; Nathania, Cindy; Wijaya, Johanna Augusta; Gabriela, Maria; Gustiawan, Muhammad Rakha; Urrohman, Auliya; JK, Febry Anggreani
PROMOTOR Vol. 8 No. 4 (2025): AGUSTUS
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i4.1252

Abstract

Background: Depression is a mental disorder characterized by sadness, loss of interest or pleasure, feelings of guilt, low self-esteem, difficulty sleeping, changes in appetite (either decreased or increased), fatigue, and lack of concentration. Anxiety, on the other hand, refers to tension, insecurity, and worry that arise due to unpleasant circumstances. According to the World Health Organization (WHO), mental health issues are more likely to occur in adolescents, a transitional phase from childhood to adulthood. The prevalence of depression and anxiety among adolescents in Indonesia is 20.8% and 34.6%, respectively. The Adolescent Care Health Service (PKPR) is a government program aimed at preventing health issues among individuals aged 10–19 years at community health centers (Puskesmas). Objective: This study aims to examine the implementation of the Adolescent Care Health Service (PKPR) in addressing cases of depression and anxiety at the Grogol Petamburan Public Health Center. Methods: The study employed a descriptive observational design with a cross-sectional approach. Secondary data were collected through interviews with PKPR staff at the Grogol Petamburan Public Health Center using the SDQ-25 questionnaire and analyzed using descriptive analysis. Results: Counseling data revealed that among 20 cases of depression handled, 14 showed improvement, while 6 were referred to the hospital. Regarding anxiety cases, 15 cases were addressed, of which 11 showed improvement, and 4 were referred to the hospital. Conclusion: The high prevalence of depression and anxiety among adolescents is attributed to the lack of public knowledge in Grogol Petamburan about prevention, symptoms, and management of these conditions.
MANAJEMEN PENGENDALIAN INFEKSI PADA BEDAH ORAH DAN MAKSILOFASIAL DI MASA PANDEMI COVID-19 : SCOPING REVIEW Theresia, Tiarma Talenta; Lestari, Sri; Novelino, Frederico; Budiyanto, Jeremy Hans; Deminius, Kevin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.23038

Abstract

Berbagai bidang kedokteran gigi di masa pandemi COVID-19 berupaya untuk menekan angka penyebaran, salah satunya bidang bedah mulut dan maksilofasial. Bidang ini  kerap melakukan berbagai prosedur dengan resiko tinggi dan menghasilkan aerosol sehingga meningkatkan resiko terkontaminasinya lingkungan kerja. Kontrol infeksi menjadi kunci utama dalam hal menekan angka penyebaran virus SARS-CoV-2. Mengetahui manajemen kontrol infeksi pada bidang kedokteran gigi terutama pada bidang bedah mulut dan maksilofasial dalam melakukan perawatan kedokteran  gigi selama masa pandemi COVID-19. Penelusuran pustaka pada database Google Scholar, ScienceDirect dan Elsevier menggunakan kriteria PCC (Population, Concept, dan Context) dengan berpedoman pada PRISMA. Kriteria inklusi yaitu artikel dengan desain studi observasional deskriptif, atau observasional analitik yang membahas tentang manajemen pengendalian infeksi di bidang bedah oral dan maksilofasial pada masa pandemi COVID-19 yang dipublikasikan selama 3 tahun terakhir dan artikel ditulis dalam bahasa inggris. Kriteria eksklusi yaitu artikel yang tidak dapat diakses, jurnal dengan tahun terbit di bawah 2020 atau sebelum pandemi.  Dari total 4.350 artikel yang ada pada database Google Scholar, terdapat 3 artikel yang disertakan dalam penelitian ini yang sesuai dengan kriteria inklusi, disertai 2 artikel tambahan dari  ScienceDirect dan Elsevier. Masing-masing artikel membahas tentang tata cara pengendalian infeksi dalam bidang bedah mulut dan maksilofasial selama melakukan perawatan pada saat pandemi COVID-19. Bidang Bedah mulut dan maksilofasial sudah cukup baik dalam melakukan pengendalian infeksi berupa screening pasien sebelum dilakukan perawatan dan juga menggunakan APD. Pandemi ini juga menyoroti pentingnya telemedicine dalam memberikan perawatan gigi selama masa krisis.
ORAL HEALTH STATUS AND BEHAVIOR OF TUNAS HARAPAN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Theresia, Tiarma Talenta; Lestari, Sri; Asia, Raden Roro Asyurati; Kissanti, Wahyu Ari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.23040

Abstract

Caries can be caused by a lack of knowledge that shapes attitudes and behavior of neglecting oral hygiene. Caries is the main problem that is often found in children. To increase knowledge of the importance of dental and oral health in children, an approach was made through the UKGS program fostered by the Puskesmas. It is hoped that this survey result will serve as material for evaluating UKGS activities for Puskesmas and schools. Objective of this research is To determine the oral health status and behavior of SDS Tunas Harapan students. A survey with a cross-sectional design was conducted among students in grades I-VI at SDS Tunas Harapan. Data collection used the def-t index, DMF-T, OHIS, and a behavioral questionnaire. Data analysis used the univariate method and presented in tabular form. The average value of def-t is 4.6, DMF-T is 1.3, and OHIS is good (58%), fair (38%), bad (4%). The results of filling out the questionnaire showed good knowledge (86%), moderate (14%) and less (0%). Good attitude (92%), moderate (8%) and less (0%). Practice is good (72%), moderate (28%) and less (0%). A total of 109 SDS Tunas Harapan students had dental caries (87%) out of a total of 128 students who attended the examination.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT PERIODONTAL PADA PEROKOK : SCOPING REVIEW Theresia, Tiarma Talenta; Louisa, Marie; Putranto, Ricky Anggara; Arifin, Sariyani Pancasari Audry
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.23043

Abstract

Penyakit periodontal merupakan suatu kelainan kronis yang ditandai dengan peradangan dan kerusakan struktur pendukung gigi. Merokok telah lama dianggap sebagai faktor risiko signifikan yang mempengaruhi perkembangan penyakit sistemik dan periodontal, menjadikannya topik yang penting dan relevan untuk memahami hubungan antara merokok dan penyakit periodontal serta implikasinya terhadap kesehatan mulut dan kesehatan kita. Tinjauan menyeluruh ini bertujuan untuk merangkum literatur yang membahas dampak merokok terhadap penyakit periodontal dengan mengeksplorasi prevalensi dan manifestasi klinis. Pencarian sistematis terhadap ScienceDirect dilakukan. Kriteria inklusi mencakup penelitian yang mengeksplorasi hubungan antara merokok dan penyakit periodontal yang diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir. Tinjauan tersebut mengidentifikasi prevalensi penyakit periodontal yang lebih tinggi di kalangan perokok dibandingkan non-perokok, dimana merokok diketahui memperburuk kondisi peradangan periodontal dan memperlambat regenerasi sel. Manifestasi klinisnya meliputi hilangnya perlekatan dan kantong yang lebih dalam. Tinjauan pelingkupan ini menunjukkan dampak signifikan dari merokok terhadap penyakit periodontal. Temuan ini menguraikan pentingnya intervensi dan strategi kesehatan masyarakat serta demonstrasi yang bertujuan mengurangi penggunaan rokok untuk meningkatkan kesehatan mulut di kalangan perokok.
SCOPING REVIEW : KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI Theresia, Tiarma Talenta; Lestari, Sri; Asia, Raden Roro Asyurati; Astoeti, Tri Erri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.24212

Abstract

Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu hubungan dokter-pasien, brand image klinik atau rumah sakit dan empati tenaga medis. Faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan persepsi pasien dan akan menjadi ukuran sejauh mana kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya dari penyedia layanan berdasarkan pengalaman dibandingkan dengan harapan individu. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan gigi di berbagai negara. Menggunakan metode pencarian literatur pada database Google Scholar dengan menerapkan kriteria PCC (Population, Concept, and Context) dengan pedoman PRISMA-ScR. Kriteria inklusi adalah artikel penelitian yang diterbitkan dalam 4 tahun terakhir dalam bahasa Inggris dan memuat teks lengkap. Data yang diekstraksi dianalisis secara deskriptif. Dari total 892 artikel, dipilih 6 artikel untuk digunakan dalam penelitian. Setiap artikel memuat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan gigi di beberapa negara. Tingkat kepuasan pasien sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan gigi. Persepsi kepuasan pasien didukung oleh nilai intrinsik dan ekstrinsik. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dirasakan pasien. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan gigi di berbagai negara berbeda-beda.