Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The moderating effect of coping behavior on academic stress and subjective well-being in students during the Covid-19 pandemic Quarta, Dicky Listin; Nugraha, Sumedi P
Jurnal Psikologi Integratif Vol. 10 No. 2 (2022): Psikologi Integratif
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpsi.v10i2.2476

Abstract

 This study aimed to observe the correlation between academic stress and subjective well-being, with coping behavior as a moderator in students during the COVID-19 pandemic. This involved 212 students in the UII. This study used the Perceived Stress Scale (18 items, a = 0.757), stress coping scale (44 items, a = 0.880), and college student subjective well-being questionnaire (16 items, a = 0.893). This study showed a significant negative correlation between academic stress and subjective well-being (β = -0.562; p < 0.05). Furthermore, the moderator regression analysis (MRA) results showed that the R² value of the interaction between academic stress and coping behavior as the moderator in the third regression model was higher than that of the other models (0.213). However, the increase was not statistically significant. The results showed that coping behavior did not have a moderating effect on the relationship between academic stress and subjective well-being.  Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran perilaku coping sebagai noderator hubungan antara stres akademik dan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa selama pandemi COVID-19. Sebanyak 212 orang mahasiswa Universitas Islam Indonesia telah terlibat dalam penelitian ini. Perceived stress scale (18 item, a = 0.757), skala coping stress (44 aitem, a = 0.880), dan college student subjective well-being questionnaire (16 item, a = 0.893) merupakan alat ukur dalam penelitian ini. Penelitian ini menemukan hubungan antara stres akademik dan kesejahteraan subjektif yang negatif dan signifikan (β = -0.562; p < 0.05). Selanjutnya, hasil moderator regression analysis (MRA) menunjukan bahwa nilai R² pada model regresi ke-3 (i.e., model interaksi antara stress akademik dan perilaku koping) meningkat sebesar 0,213 meskipun peningkatan ini tidak signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa perilaku coping tidak mampu menjadi moderator dalam hubungan antara stres akademik dan kesejahteraan subjektif 
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada Pembimbing Kemasyarakatan BAPAS Kelas 1 Banjarmasin Ilmi, Maulana; Ariani, Lita; Quarta, Dicky Listin
Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v1i4.2920

Abstract

Produktivitas kerja merupakan suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan juga merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang ada dalam organisasi. Banyaknya tuntutan tugas tersebut maka pegawai diharapkan mampu mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Partisipan penelitian ini berjumlah 34 orang dan pengambilan data dilakukan secara offline dengan teknik non-probability sampling dan data diolah menggunakan analisis regresi linier sederhana. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala Beban Kerja dan skala Produktivitas Kerja. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja mempengaruhi produktivitas kerja pada PK BAPAS Kelas 1 Banjarmasin. Beban kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja sebesar 26,1% (B: -0,328, R square: 0,261, F(11,307) = sig < 0,002). Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis penelitian diterima yaitu ada pengaruh beban kerja terhadap produktivitas kerja PK BAPAS Kelas 1 Banjarmasin.
Hubungan Caregiver Burden dengan Kualitas Relasi Orang Tua-Anak pada Orang Tua yang Memiliki Anak Autisme Nurlaila, Adilla; Fikrie; Dicky Listin Quarta
Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v1i4.2979

Abstract

 Autisme adalah gangguan perkembangan neurologis yang ditandai dengan perilaku berulang, serta buruknya interaksi sosial dan komunikasi. Orang tua mempunyai kekhawatiran dan tantangan dalam membesarkan anak autisme karena hal ini dapat menimbulkan masalah pada hubungan orang tua dan anak. Sering kali orang tua percaya bahwa tekanan dalam pengasuhan mengakibatkan berkurangnya ikatan antara orang tua dan anak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara caregiver burden dengan kualitas relasi orang tua-anak pada orang tua yang memiliki anak autisme. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain korelasional. Skala kualitas relasi orang tua-anak dan skala caregiver burden merupakan alat pengukuran yang digunakan. Purposive sampling adalah metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dan seluruh sampel dalam penelitian ini berjumlah 133 orang tua. Metode analisis data yang digunakan yaitu korelasi product moment pearson. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, di antara orang tua yang memiliki anak autisme, tidak ada korelasi antara caregiver burden dengan kualitas relasi orang tua-anak.
HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN OFF TASK BEHAVIOR SISWA SMKN 4 MARABAHAN Nesha Ananda; Ceria Hermina; Dicky Listin Quarta
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 4 No. 2 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v4i2.4559

Abstract

Off task behavior merupakan perilaku pembelajaran siswa yang diperlihatkan dengan melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan proses pembelajaran. Di sisi lain, self control mengacu pada kemampuan individu untuk mengendalikan diri dari berbagai rangsangan atau godaan yang dapat menghambat pencapaian tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self control dengan off task behavior pada siswa SMKN 4 Marabahan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala self control dan skala off task behavior. Teknik pengambilan subjek yang digunakan adalah probability sampling berupa stratified random sampling dengan jumlah responden 155 siswa. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu korelasi product moment pearson. Hasil uji hipotesis dengan nilai signifikan 0.003 (Sig<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan negatif antara self control dengan off task behavior. Dimana semakin tinggi self control siswa maka akan semakin rendahoff task behavior nya, demikian sebaliknya semakin rendah self control siswa maka akan semakin tinggi off task behavior nya.
HUBUNGAN ANTARA KEBAHAGIAAN DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA (PMI) KOTA BANJARMASIN Alya Namira; Lita Ariani; Dicky Listin Quarta
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 5 No. 2 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v5i2.4968

Abstract

Relawan palang merah indonesia (PMI) adalah orang-orang yang menjalankan pekerjaan siap siaga dalam bantuan di kebencanaan, baik itu pra bencana, saat bencana, maupun pasca bencana.Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan antara kebahagiaan dan work engagement pada relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengandesain koreasional. Sample yang dipilih dengan menggunakan Random sampling jumlah responden 100 orang relawan PMI. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala The Oxfort Happiness Quesionnaire danUtrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9).Teknik analisis data yang digunakan, yaitu korelasi pearson productmoment. Hasil uji hipotesis dengan nilai signifikan 0,001 (sig>0,05).Berdasarkan hasil analisis dan diskusi dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara kebahagiaan dengan work engagement pada relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin. Demikian semakin tinggi tingkat kebahagiaan yang dirasakan oleh relawan maka semakin tinggi pula tingkat work engagement mereka dalam organisasi.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan, serta memperbanyak keilmuan khususnya dibidang psikologi industri dan organisasi mengenai kebahagiaan dan work engagement.
Work Values dan Situational Awareness Pada Guru Pendamping Khusus (GPK) di Banjarmasin Marleni, Siti Mutiara; Ceria Hermina; Dicky Listin Quarta
Psikodinamika: Jurnal Literasi Psikologi Vol 4 No 2 (2024): PSIKODINAMIKA : Jurnal Literasi Psikologi, Juli 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/psikodinamika.v4i2.4950

Abstract

Children with special needs have the same rights to receive the best learning experiences to develop their potential optimally, one of which is through the presence of Special Assistant Teachers (SAT). However, the number of SATs in Indonesia is still insufficient compared to the number of children with special needs, which can hinder their progress. Situational awareness of SATs becomes an important factor in effectively assisting children with special needs. This study aims to determine whether there is a relationship between situational awareness and work values in SATs. This research uses a quantitative approach with a correlational design. The data collection tools used are situational awareness and work values scales. Purposive sampling technique with a total of 116 SATs was used in this study. The data analysis used is Spearman rank correlation. The results of the study show a positive relationship between situational awareness and work values, which means that the higher the work values, the higher the situational awareness of SATs in Banjarmasin.
PENGARUH FATHER INVOLVEMENT TERHADAP KONTROL DIRI PADA GENERASI Z DI KOTA BANJARMASIN Yuliah, Hesty; Aprianty, Rizqi Amalia; Quarta, , Dicky Listin
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi (JUBIKOPS)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56185/jubikops.v5i2.1126

Abstract

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi digital dan menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan kontrol diri. Paparan intens terhadap media sosial, gaya hidup cepat, serta pengaruh lingkungan keluarga menjadi faktor yang memengaruhi kemampuan kontrol diri mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh father involvement terhadap kontrol diri pada Generasi Z di Kota Banjarmasin. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 100 orang. Generasi Z yang diperoleh melalui metode accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala father involvement berdasarkan teori Lamb (2000) dan skala kontrol diri berdasarkan teori Tangney, Baumeister, dan Boone (2004). Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear sederhana melalui program JASP 0.18.3. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara father involvement dan kontrol diri dengan p = 0,026 serta nilai kontribusi sebesar 4,9%. Artinya, semakin tinggi keterlibatan ayah dalam kehidupan anak, semakin tinggi pula tingkat kontrol diri yang dimiliki oleh Generasi Z. Temuan ini memperkuat pentingnya peran ayah dalam mendukung pengembangan aspek psikologis anak, khususnya dalam kemampuan mengelola emosi dan perilaku secara adaptif.
SELF ACCEPTANCE DAN WORK LIFE BALANCE MAHASISWA YANG BEKERJA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN Istiqomah, Istiqomah; Quarta, Dicky Listin; Fitriah, Aziza
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i3.6750

Abstract

Employee class programs are increasingly in demand, especially among individuals who are already employed. However, juggling dual roles as both worker and student presents various challenges, such as managing work and academic tasks, dividing attention and energy, and adapting to different environments. If not managed properly, these challenges may lead to several issues, particularly in maintaining work-life balance, academic performance, and personal well-being, which could negatively affect self-acceptance. This study aims to examine the effect of self-acceptance on work-life balance among students who work while pursuing their studies. This research employs a quantitative method. The sampling technique used was random sampling, with a total of 100 participants. A simple linear regression analysis was conducted. The results show a significant positive effect of self-acceptance on work-life balance, with an R value of 0.825 and R² of 0.681 (p < 0.001). This indicates that the higher an individual’s self-acceptance, the better their ability to balance work and personal life. Based on these findings, it is recommended that the results be used as a foundation in designing programs or policies that support the psychological well-being of students who work while attending college. ABSTRAK Program kelas karyawan semakin digandrungi, terlebih oleh individu yang sudah mempunyai pekerjaan. Namun, menjalani peran selaku pekerja dan mahasiswa membawa berbagai tantangan, seperti mengelola tugas kerja dan kuliah, membagi perhatian serta energi, dan menyesuaikan diri di lingkungan yang berbeda. Jika tidak ditangani dengan baik, tantangan ini dapat memicu berbagai masalah, terutama dalam menjaga work life balance, studi, dan kehidupan pribadi, yang berisiko memberikan dampak negatif pada self acceptance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self acceptance terhadap work life balance pada mahasiswa yang bekerja sambil kuliah. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Pengambilan teknik yang diterapkan ialah teknik random sampling dengan total keseluruhan partisipan dalam penelitian ini sebanyak 100 individu. Peneliti menjalankan uji analisis regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian ini ialah adanya pengaruh positif yang signifikan antara self acceptance serta work life balance, dengan nilai R sebesar 0,825 dan R² sebesar 0,681 (p < 0,001). Artinya makin tinggi self acceptance seseorang maka makin tinggi keseimbangan kehidupan kerjanya maupun kehidupan personalnya. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan menjadi dasar dalam merancang program atau kebijakan yang mendukung kesejahteraan psikologis mahasiswa yang bekerja sambil kuliah.
PENGARUH MOTIVASI BOIKOT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN YANG TERAFILIASI DENGAN ISRAEL PADA MASYARAKAT BANJARMASIN Purwanti, Aida Nazwa; Quarta, Dicky Listin; Fikrie, Fikrie
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i3.6781

Abstract

The Israel–Hamas conflict in October 2023 triggered a global boycott movement against products affiliated with Israel. This phenomenon also influenced consumer behavior in Indonesia, particularly in Banjarmasin. The present study aims to examine the effect of boycott motivation on purchasing decisions of food products associated with Israel, such as McDonald’s, KFC, and Starbucks. A quantitative correlational method was employed with 270 respondents selected using purposive sampling. Data were collected through the Boycott Motivation Scale and the Purchasing Decision Scale, and analyzed using simple linear regression. The findings indicate that boycott motivation has a significant positive effect on purchasing decisions (? = 0.588, p < 0.001) with a contribution of 4.5% (R² = 0.045). Although statistically significant, the influence is relatively low, suggesting a gap between moral motivation or solidarity and actual consumer behavior. These results imply that enhancing critical consumer awareness is essential so that boycott motivation driven by values and solidarity can be consistently reflected in purchasing decisions. ABSTRAK Konflik Israel–Hamas yang terjadi pada Oktober 2023 memicu munculnya gelombang boikot global terhadap berbagai produk yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel. Fenomena ini turut berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat di Indonesia, termasuk di Kota Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi boikot terhadap keputusan pembelian produk makanan cepat saji yang diasosiasikan dengan Israel, seperti McDonald’s, KFC, dan Starbucks. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Sebanyak 270 responden dipilih melalui teknik purposive sampling untuk mengisi instrumen berupa Skala Motivasi Boikot dan Skala Keputusan Pembelian. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi boikot berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian (? = 0.588, p < 0.001) dengan kontribusi sebesar 4,5% (R² = 0.045). Meskipun pengaruhnya signifikan, kontribusi yang relatif kecil mengindikasikan adanya kesenjangan antara motivasi moral atau nilai solidaritas dengan praktik nyata dalam perilaku konsumsi. Temuan ini memberikan implikasi penting bahwa upaya peningkatan kesadaran kritis konsumen perlu diperkuat agar motivasi boikot tidak hanya berhenti pada ranah sikap, tetapi juga konsisten tercermin dalam keputusan pembelian sehari-hari.
PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP STRES KERJA DI LAPAS NARKOTIKA KELAS IIA KARANG INTAN Handika, Handika; Ariani, Lita; Listin Quarta, Dicky
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i2.6798

Abstract

The severe overcrowding at the Class IIA Karang Intan Narcotics Prison has resulted in a substantial increase in the workload of correctional officers. This study aims to analyze the effect of workload on job stress among officers using a quantitative correlational approach. A total of 46 officers were selected through purposive sampling. The instruments employed include the Health & Safety Executive-Work Related Stress Scale (HSE-WRSS) and the Role Overload Scale (ROS). Simple linear regression analysis using JASP revealed that workload significantly affects job stress (R² = 0.146; F(1,44) = 7.51; p < 0.05), contributing 14.6% to stress variation. These findings indicate a direct positive correlation between increasing workload and heightened job stress. Theoretically, this study supports the validity of the Health & Safety Executive (HSE) model of job stress within the context of correctional institutions in Indonesia. Practically, the findings provide a foundation for the development of more adaptive human resource management policies, including effective workload regulation and the provision of psychological support programs for correctional officers. ABSTRAK Tingginya tingkat overkapasitas di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan berdampak pada meningkatnya beban kerja petugas pengamanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja terhadap stres kerja pada petugas, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Sebanyak 46 petugas dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi Health & Safety Executive-Work Related Stress Scale (HSE-WRSS) dan Role Overload Scale (ROS). Hasil analisis regresi linear sederhana menggunakan JASP menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja (R² = 0,146; F(1,44) = 7,51; p < 0,05), dengan kontribusi sebesar 14,6%. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan beban kerja berbanding lurus dengan peningkatan tingkat stres kerja. Secara teoretis, penelitian ini mendukung validitas model stres kerja Health & Safety Executive (HSE) dalam konteks lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Secara praktis, hasil studi ini memberikan dasar bagi pengembangan kebijakan manajemen sumber daya manusia yang lebih adaptif, termasuk pengaturan beban kerja dan penyediaan dukungan psikologis bagi petugas lapas.