Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERBANDINGAN WAKTU PEKERJAAN BEKISTING KONVENSIONAL DENGAN BEKISTING SISTEM PADA PEKERJAAN KOLOM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT GRESIK SEHATI Mohammad Rizky Fadillah Bagus Pratama Putra; Safitri, Fikca Ayuk; Rifqi, Mirza Ghulam
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 3 No. 1 (2024): Agustus 2024 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/j-riteks.v3i1.2024.29-35

Abstract

Pembangunan gedung merupakan indikator penting dalam mengukur kemajuan suatu daerah. Dalam proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Gresik Sehati digunakan bekisting konvensional untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Namun terjadi penundaan akibat kerusakan alat pancang yang mengakibatkan keterlambatan keseluruhan proyek. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan perbandingan waktu bekisting konvensional dengan bekisting sistem pada pekerjaan kolom.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari perbandingan waktu pekerjaan bekisting konvensional dengan bekisting sistem pada pekerjaan kolom proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Gresik Sehati. Metode penelitian menggunakan pendekatan waktu. Dimulai dengan identifikasi masalah keterlambatan progres pekerjaan, diikuti studi literatur dan pengumpulan data seperti gambar kerja, rancangan anggaran biaya, jadwal tenaga kerja, koefisien tenaga kerja bekisting, serta kurva S. Analisis data meliputi perhitungan volume pekerjaan, waktu pekerjaan, dan produktivitas tenaga kerja serta perbandingan waktu pekerjaan kedua bekisting. Kemudian dilanjutkan pembahasan hasil, serta penarikan kesimpulan dan saran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pekerjaan kolom pada lantai 1 (pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran, dan pembongkaran) menggunakan bekisting konvensional adalah 13 hari, sedangkan waktu pekerjaan kolom pada lantai 1 (pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran, dan pembongkaran) menggunakan bekisting sistem adalah 8 hari. Perbandingan waktu pekerjaan pada kolom lantai 1 menggunakan bekisting konvensional dengan bekisting sistem adalah sebesar 1,625, menunjukkan bahwa bekisting sistem memiliki waktu yang lebih cepat dan produktivitas yang lebih besar daripada bekisting konvensional.
Perancangan Infrastruktur Jalan dan Peningkatan Kompetensi Personil di Desa Tambong Melalui Pelatihan Penyusunan Rencana Anggaran dan Biaya Pekerjaan Pranowo, Dadang Dwi; Ulfiyati, Yuni; Safitri, Fikca Ayuk; Rifqi, Mirza Ghulam
Kapuas Vol 3 No 1 (2023): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v3i1.513

Abstract

Banyuwangi Regency has development policies and objectives listed in the 2021-2026 Regional Medium Term Development Plan. One of the policies in Medium Term Development Plan is the regional development strategy. Banyuwangi Regency area consists of 25 sub-districts and 189 villages. Most of those villages are scattered in the southern region of Banyuwangi Regency Goverment. With regional boundaries and wide coverage area, Banyuwangi Regency Government has a priority scale in developing villages. In this condition, road facilities cannot be built and developed optimally. Limitation of infrastructure budgeting of the Banyuwangi Regency Regional Government become a problem in Tambong Village. In addition, the limited number of personel who have the ability to prepare planning documents and budget plans is also an obstacle in village infrastructure development activities. Assistance in planning village infrastructure and increasing the capacity of Tambong Village technical personel needs to be carried out so that the development program runs smoothly. Based on this, Banyuwangi State Polytechnic team held training regarding the preparation of a budget plan for technical personnel. Several technical documents needed for funding proposals and infrastructure financing were also prepared in this mentoring activity. This activity is implementing the Tri Dharma of High Vocational Education to the surrounding community. With the implementation of this activity, it is hoped that the transfer of knowledge by the community service team can be realized in the context of increasing the capacity of human resources in Tambong Village.
KARAKTERISTIK BAMBU APUS BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN LURUS BERDASARKAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR Solikin, Toha Fikri Rafsanjani; Rifqi, Mirza Ghulam
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 3 No. 2 (2025): Februari 2025 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/j-riteks.v3i2.2025.58-65

Abstract

Bambu merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu, dengan masa panen paling cepat berumur 3 tahun. Bambu memiliki kekuatan yang besar namun belum dikembangkan secara maksimal, untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan teknik pengolahan bambu menjadi laminasi balok. Berdasarkan hasil pengujian fisik dan mekanik bambu Apus memiliki karakteristik mirip dengan jenis bambu Jawa, Ampel dan Kuning sedangkan berdasarkan pengujian bambu laminasi, kelas kuat bambu Apus laminasi pada penelitian ini memiliki karakteristik yang mirip dengan kayu Meranti, Sungkai, Keruing, dan Merbau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan pisau bambu rata-rata sebesar 387,90 kg/cm² dan kuat tarik pisau bambu Apus diperoleh rata-rata sebesar 3.109,11 kg/cm². Dari hasil pengujian kuat kuat laminasi bambu Apus menghasilkan nilai rata-rata sebesar 299,51 kg/cm², pengujian kuat tarik laminasi bambu Apus menghasilkan nilai rata-rata sebesar 5.481,85 kg/cm², sedangkan untuk kuat lentur laminasi bambu Apus menghasilkan nilai rata-rata sebesar 704,58 kg/cm², dan untuk nilai modulus elastisitas dari pengujian ketahanan diperoleh nilai rata-rata sebesar 25.634,20 MPa. Dari hasil pengujian bambu Apus laminasi susunan lurus berdasarkan kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur maka karakteristiknya mendekati pendekatan kelas kuat kayu III dan memiliki kode mutu kayu E25.
PENGARUH SILICA FUME TERHADAP KARAKTERISTIK MORTAR Astari, Dea Fitria; Rifqi, Mirza Ghulam
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 3 No. 2 (2025): Februari 2025 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/j-riteks.v3i2.2025.66-72

Abstract

Pengembangan inovasi pembuatan mortar dapat ditambahkan dengan menggunakan bahan tambahan lain yang memiliki sifat mengisi rongga-rongga udara diantara agregat (filler) dan pasta semen. Bahan tambahan campuran material penyusun mortar yang digunakan dalam penelitian ini adalah silica fume, yang merupakan material pozzolan yang halus, berbentuk butiran, sangat kecil sekitar 100 kali lebih kecil dibandingkan dari ukuran partikel semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh silica fume terhadap karakteristik mortar dengan presentase silica fume yang digunakan sebesar 0%, 25% dan 30%. Pengujian dilakukan dengan metode eksperimen dengan pengujian kuat tekan sesuai standar SNI 03-6825-2002, untuk memperoleh hasil nilai kuat tekan umur 3, 14 dan 28 hari dan hasil pengujian resapan air pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan silica fume dengan presentase 30% pada nilai maksimum di umur 28 hari mendapatkan nilai rata-rata kuat tekan sebesar 33,35 MPa menunjukkan bahwa semakin tinggi presentase silica fume maka semakin tinggi nilai kuat tekan yang dihasilkan karena efek microfiller. Pengujian resapan air mengalami penurunan sebesar 3,76%. Hal tersebut terjadi karena butiran silica fume yang sangat kecil dapat mengisi rongga diantara semen dan agregat halus, sehingga membuat benda uji mortar lebih rapat, kedap dan mengurangi porositas.
PEMETAAN KARAKTERISTIK PASIR SUNGAI DI WILAYAH BANYUWANGI SELATAN Anisa, Nindi; Rifqi, Mirza Ghulam
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 3 No. 2 (2025): Februari 2025 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/j-riteks.v3i2.2025.51-57

Abstract

Banyuwangi Regency is a regency located at the southern coastal tip of the island of Java. Banyuwangi has abundant natural resources, especially in the southern region, one of which is river sand as a building material. This research was conducted to find out how the characteristics and quality of river sand in 6 sub-districts located in the southern region. This research uses SNI and ASTM as the basis of research, the things studied include: specific gravity, volume weight, sieve analysis, sand absorption water content, mud content, and sand moisture. The results showed that the average fineness modulus (FM) is included in the gradation zone 2 with FM values of 2.50-3.00, which is classified as moderately coarse sand. The specific gravity of sand in Pesanggaran, Gambiran, and Tegalsari 2 (North) sub-districts does not meet the standard requirements (2.4-2.7). In the volume weight test, all sand samples from seven sub-districts met the requirements. The infiltration water content varied, with the smallest value in Tegalsari 1 (east) sub-district at 1.45% and the highest value in Purwoharjo sub-district at 2.92%. Mud content was generally below 5%, except in Kecamatan Pesanggaran where it reached 5.45% (dry) and 5.30% (wet). Sand moisture in Siliragung, Bangorejo, and Tegalsari 1 (East) sub-districts met the requirement of no more than 2%. The sand cleanliness test for organic matter showed that the sand in Bangorejo sub-district was free of organic matter, while the sand in the other 6 sub-districts was indicated to contain organic matter.
KARAKTERISTIK BAMBU ATER BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN LURUS BERDASARKAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR Rifqi, Mirza Ghulam; Amin, M Shofi'ul; Bachtiar, Riza Rahimi; Suryani, Erna; Murdani, Riko
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 11, No 1 (2022): Volume 11 Nomor 1 Mei 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v11i1.23240

Abstract

Abstract: Laminated bamboo is a building material using a manufacturing technique which is made by bonding several pieces of bamboo. Laminated bamboo has higher characteristic strength compared to natural bamboo and is more mechanical in nature. For lamination treatment arranged straight on the lamination. Pertaining to SNI-03- 3958-1995, SNI-03-3399-1994, SNI 03-3959-1995 and ISO 22157-1; 2019 for the manufacturing and testing procedures for ater banyuwangi bamboo laminate test specimens. The purpose of this study was to work out the characteristics of bamboo ater lamination. The characteristics of bamboo include tensile strength, compressive strength and bending strength. The thickness of bamboo slats of the lamina is 7 mm with a horizontal straight arrangement and uses PVA adhesive. In this study, bamboo originating from the Genteng area in Banyuwangi was used, which was 3- 5 years old. The bamboo soaked in borax for five days for preservation. Bamboo is dried within the sun to dry the air and reduce moisture content (Water content uses 12.5% -15%). Bamboo that has been dried is laminated during a straight arrangement. Testing of bamboo for the lamina using one point load. The results showed that the compressive strength, bending strength and tensile strength of laminated bamboo without preservation were 279,40 kg/cm2, 933,04 kg/cm2 dan 4.700,23 kg/cm2 Mpa respectively, and while the value of compressive strength, bending strength and tensile strength of laminated bamboo with preservation were respectively were 231,62 kg/cm2, 739,94 kg/cm2 dan 4.263,96 kg/cm2. Based on the results of compress strength values, bending strength and tensile strength, the characteristics of bamboo ater banyuwangi laminate are classified with a strong class approach of wood and wood quality code including in strong class II according to PKKI NI-5 1961 and quality code E25 according to SNI 7973 2013..Keywords : laminated bamboo, water content, bending strength, compressive strength, tensile strength.Abstrak: Bambu laminasi merupakan bahan bangunan dengan teknik pembuatan yang dibuat dengan mengikat beberapa batang bambu. Bambu laminasi memiliki karakteristik kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bambu alami dan lebih bersifat mekanis. Untuk perawatan laminasi diatur langsung pada laminasi. Terkait dengan SNI-03- 3958-1995, SNI-03-3399-1994, SNI 03-3959-1995 dan ISO 22157-1; 2019 untuk prosedur pembuatan dan pengujian benda uji laminasi bambu ater banyuwangi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik laminasi ater bambu. Karakteristik bambu meliputi kuat tarik, kuat tekan dan kuat lentur. Ketebalan bilah bamboo untuk lamina 7 mm dengan susunan lurus horizontal dan menggunakan perekat PVA. Penelitian ini menggunakan bambu yang berasal dari daerah Genteng di Banyuwangi yang berumur 3 - 5 tahun. Bambu direndam dalam boraks selama lima hari untuk pengawetan. Bambu dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengeringkan udara dan mengurangi kadar air (Kadar air menggunakan 12,5% -15%). Bambu yang sudah dikeringkan dilaminasi dengan penataan lurus. Metode pengujian untuk lamina menggunakan pembebanan satu titik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik bambu laminasi tanpa pengawetan masing-masing adalah 279,40 kg/cm2, 933,04 kg/cm2 dan 4.700,23 kg/cm2, sedangkan nilai kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik bambu laminasi dengan pengawetan masing-masing sebesar 231,62 kg/cm2, 739,94 kg/cm2 dan 4.263,96 kg/cm2. Berdasarkan hasil nilai kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik maka karakteristik bambu ater banyuwangi laminasi diklasifikasikan dengan pendekatan kelas kuat kayu serta kode mutu kayu termasuk pada kelas kuat II menurut PKKI NI-5 1961 dan kode mutu E25 menurut SNI 7973 2013.Kata kunci : bambu laminasi, kadar air, kuat lentur, kuat tekan, kuat tarik