Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)

Landasan Teologis, Filosofis, dan Historis PAI di Perguruan Tinggi dan Pondok Pesantren Wasik
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v1i2.348

Abstract

Hadiranyan pondok pesantren di Indonesi menjadi etalase wajah beragama Islam yang khas, dengan tatatan sosial, budaya, agama dan politik masyarakat madani. Pesantren mejadi lembaga pendidikan sekaligus rumah kearifan, dimana santri dan masyarakat pesantren belajar menjadi pribadi yang baik. Kekuatan prinsip pendidikan, etika dan sosial-religius pesantren perlu diwacanan lebih dalam, guna menggali kekayan khazanah inklusifitas di pondok pesantren. Inklusifitas merupakan sebuah hasil dari pendidikan kultur pesantren, dan sikap inklusif merupakan hasil dari pendidikan kurikulum pesantren. Prinsip inklusif di pondok pesantren dapat dilihat dalam ranah interaksi sosial, bukan pada dataran ide. Pendidikan yang dilaksanakan di pesantren adalah pendidikan yang digabungkan (integrated) dalam tiga kecerdasan sekaligus; intelektual, spiritual dan emosional. Kultural edukatif pesantren ini menjadi khas. Dimana nilai kendidikan membentuk nilai dalam diri seorang santri dari bentukan kajian kitab klasik yang bercorakan tasawwuf atau sufistik. Pendidikan di pondok pesantren mengendepankan tujuan teologis-filosofis pendidikan Islam. Selain mencari ilmu (li thalab al-ilm) juga mencari keberkahan (li thalab al-barakah). Tasamuh, sikap lembut, teduh, menghargai, menghormai orang lain, berfikir tebuka (inklusif), merupakan etika sosial otentik produk pondok pesantren. Tasamuh, pondok pesantren tidak hanya teoritis, melainkan menjadi sebuah laku hidup (al-‘amal al-hayah). Etika sosial pendidikan Islam pondok pesantren terletak pada kemampuan dalam mengoptimalkan Pendidikan tarbiyah ¬-spritual- , ta’lim -intelektual-, ta’dib -emosional- yang menjadi ruh pendidikan Islam. Pesantren memiliki sikap eksklusif serta inklusif yang diharmonisasikan dengan baik.
Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis IT Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Wasik
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v2i1.546

Abstract

Pendidikan Islam pada awal perkembangannya telah memiliki keunggulan karena coraknya yang bersifat komprehensif dengan maksud agar anak didik didorong sehingga mampu untuk menuangkan segala kemampuan yang dimilikinya. Tujuan dalam pendidikan Islam terdiri dari tujuan keagamaan dan tujuan keduniaan. Kebijakan baru untuk tujuan keduniaan telah dinampakkan dari upaya menonjolkan keterampilan bekerja dalam rangka pendidikan seumur hidup. tujuan tersebut hanya dapat dicapai bila sistem pendidikan berjalan efektif dan sebanding. Investasi sumber daya manusia melalui pendidikan, salah satunya adalah mutu pendidikan.Perubahan dalam era gloalisasi dewasa ini nampaknya memerlukan respon proaktif dan antisipatif dari dunia pendidikan terutama dalam Pendidikan islam. Pendidik sebagai kunci terlaksananya perubahan perlu mempertimbangkan kondisi tersebut untuk dijadikan dorongan dalam meningkatkan kualitas kinerja melalui perbaikan secara terus-menerus. Penelitian ini masuk dalam penelitian kualitif dengan bentuk kepustakaan (library reseach) dengan metode anlisis isi ( content analisis) dengan sumber literatur manuskrip dari buku, artike jurnal serta media lainnya yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran PAI Berbasis IT dalam meningkatkan sumber daya manusia. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah berkaitan dengan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu Pendidik seperti guru maupun tenaga kependidikan seperti tenaga administratif. Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara Lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya