Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

REGULATING RELIGIOUS LIFE IN MEDAN CITY: An Analysis of Public Policy and Religious Freedom in Medan Major Regulation Number 28/2021 Kamal, Aulia
Al-Adyan: Journal of Religious Studies Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-adyan.v4i2.5933

Abstract

Policies regarding religious life in Indonesia are often problematic, especially PBM Nos. 9 and 8 of 2006. Despite this, this regulation is still adopted and enforced in various cities, including Medan. This article wants to answer the extent of the relevance of Medan Mayor Regulation (Perwal) No. 28 of 2021 concerning Guidelines for Organizing Religious Life and Religious Harmony Forums in the City of Medan as a public policy. This is a literature study using a normative approach, where data is collected from various regulations and literature and then analyzed by borrowing Freedom of Religion and Belief (FoRB) and public policy theory as a theoretical framework. The results show that Perwal needs help at the policy formulation stage. First, policy formulation that does not comply with proceadures is characterized by the absence of evaluation studies or public discussions to develop alternative solution options or improvements to problematic articles. Second, the substance of the policy is without any novelty; apart from Article 9 concerning FKUB funding, this Perwal copies all problematic articles from PBM Nos. 9 and 8 of 2006 without criticism and evaluation. This article argues that the Medan City government needs to revise problematic articles in this Perwal so that its presence becomes relevant and effective. Kebijakan tentang kehidupan beragama di Indonesia seringkali bermasalah, terutama PBM No. 9 dan 8 Tahun 2006. Meskipun demikian, regulasi ini tetap diadopsi dan diberlakukan di berbagai kota, termasuk Medan. Artikel ini ingin menjawab sejauh mana relevansi Peraturan Walikota (Perwal) Medan No. 28 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kehidupan Umat Beragama dan Forum Kerukunan Umat Beragama di Kota Medan sebagai suatu kebijakan publik. Ini merupakan studi literatur menggunakan pendekatan normatif, di mana data dikumpulkan dari berbagai regulasi dan literatur, kemudian dianalisis dengan meminjam Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (FoRB) dan teori kebijakan publik sebagai kerangka teoritis. Hasilnya menunjukkan bahwa Perwal ini bermasalah pada tahapan formulasi kebijakan. Pertama, perumusan kebijakan yang tidak sesuai prosedur ditandai dengan tidak adanya kajian evaluasi atau diskusi publik untuk mengembangkan pilihan solusi alternatif, atau perbaikan atas pasal-pasal bermasalah. Kedua, substansi kebijakan tanpa ada kebaruan, di mana selain Pasal 9 tentang pendanaan FKUB, Perwal ini menyalin seluruh pasal-pasal bermasalah dari PBM No. 9 dan 8 tahun 2006 tanpa kritik dan evaluasi. Artikel ini berpendapat bahwa pemerintah Kota Medan perlu merevisi pasal-pasal bermasalah dalam Perwal ini agar kehadirannya menjadi relevan dan efektif.
Komunikasi Interpersonal Antara Pemain Game Mobile Legends Pada Komunitas Sibakukek Lubuk Pakam Kusuma, Muhammad Dimas Rizky Harni; Fikri, Muhammad Al; Kamal, Aulia
Journal of Educational Research and Humaniora (JERH) Volume 2 Nomor 1 Maret 2024
Publisher : CV. Pusdikra Mitra Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jerh.v2i1.1824

Abstract

This research aims to determine form and communication interpersonal relationship between Mobile Legends game players in the Sibakukek community in Lubuk Pakam. To answer that, this research uses studies field on community behavior in the Sibakukek community in Lubuk Pakam. Data was collacted using interviews, observation and methods documentation to be analyzed descriptively-Qualitatively using theory interpersonal communication. The research result show two things; First Interpersonal communication is the most common form of communication in Sibakukek community.This communication appears in verbal and non-verbal form verbal. Non-verbal forms are more dominatly used in game through features chat in the game because its is considered more flexible. Meanwhile, the verbal form worn only when they are outside the game. Second, communication interpersonal relationsship betwen Mobile Legends game players in the Sibakukek community has two obstacles, namely; (1) behavioral barriers, form attitudes or behavior be it form the communcator or the communication; (2) ecological barriers, in the form of interference form the environment during the communication process.
Interaksi Sosial Antaretnik Mandailing-Jawa di Desa Pasar Singkuang II, Mandailing Natal, Sumatera Utara Muliani, Siti; Harahap, Suheri; Kamal, Aulia
Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Studi Agama-Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/arj.v3i2.19650

Abstract

This article describes a case of social interaction between ethnic Mandailing and Javanese in Pasar Singkuang II Village, Muara Batang Gadis District, Mandailing Natal District, North Sumatra. This study focuses on forms of inter-ethnic interaction, the problems they experience, and efforts to overcome them. This is a qualitative-descriptive study where data is collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The data is processed using descriptive analysis procedures from Miles-Huberman, borrowing social interaction theory as an analytical framework. This study found that in the case of the Mandailing-Javanese ethnic group, inter-ethnic social interactions were associative through social cooperation and acculturation. On the other hand, their interaction is also dissociative because there are inhibiting factors such as communication problems and differences in the ethical values and norms of each ethnic group. These obstacles are overcome by being open to others, adapting, and avoiding negative prejudice. In addition, this study found that in inter-ethnic interactions, religion exerts a strong influence both as a communal identity and through social-religious activities, so that their differences can be merged and strengthen social integration.AbstrakArtikel ini menjelaskan kasus interaksi sosial antaretnik Mandailing dan Jawa di Desa Pasar Singkuang II Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Studi ini fokus pada bentuk interaksi antaretnik, problem yang mereka alami dan usaha mengatasinya. Ini merupakan kajian kualitatif-deksriptif di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, data diolah menggunakan prosedur analisis deskriptif dari Miles-Huberman dengan meminjam teori interaksi sosial sebagai kerangka analisis. Studi ini menemukan bahwa dalam kasus etnik Mandailing-Jawa di Pasar Singkuang II, interaksi sosial antaretnik terjalin secara asosiatif, melalui kerja sama sosial dan akulturasi. Di sisi lain, interaksi mereka juga bersifat disosiatif karena ada faktor penghambat seperti problem komunikasi dan perbedaan nilai etika dan norma masing-masing etnik. Hambatan tersebut diatasi dengan cara bersikap terbuka terhadap sesama, beradaptasi, menghindari prasangka negatif. Selain itu, kajian ini menemukan bahwa dalam interaksi antaretnik, agama memberi pengaruh kuat baik sebagai identitas komunal maupun lewat aktivitas sosial keagamaan, sehingga perbedaan mereka dapat dileburkan dan memperkuat integrasi sosial.
Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Petani di Desa Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawas Utara Daulay, Putri Ana; Riza, Faisal; Kamal, Aulia
Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol 3 No 1 (2023): Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Judul penelitian ini adalah Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Petani Di Desa Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawas Utara. Skripsi ini bertujuan menggambarkan atau menguraikan tentang fenomena kehidupan sosial keagamaan masyarakat petani di wilayah Desa Pamuntaran. Penulis memfokuskan penelitian pada masyarakat petani muslim di desa Pamuntaran. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif yang menggambarkan secara objektif kehidupan sosial keagamaan dan aspek-aspek keagamaan masyarakat petani di Desa Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten padang Lawas Utara. Data diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diambil dari tujuh responden. Selanjutnya penyajian dan analisis data di narasikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat petani dapat dikatakan harmonis dilihat dari kegiatan gotong royong, kegiatan tahlilan untuk warga yang sudah meninggal, perayaan hari besar, kegiatan pengajian, serta tradisi-tradisi yang masih diterapkan sampai saat ini seperti tradisi marsialapari, mandai eme baru, dan penanggalan untuk menanam padi akan tetapi untuk keagamaan tiap individu sendiri masih kurang dilihat dari mereka memaknai agama hanya status saja dan sering lupa waktu untuk mengerjakan sholat ketika lagi bekerja di ladang karena akan menghabiskan banyak waktu dari pagi sampai sore bahkan ketika musim panen, petani tidak pulang dan akan tidur di ladang. Kedua, Aspek-aspek keagamaan di Desa Pamuntaran menunjukkan banyak masyarakat minim pengetahuan agama terlihat dari bagaimana mereka mengartikan agama sebagai kebutuhan tapi mengedepankan pekerjaan mereka. Dari penelitian penulis menyimpulkan Kehidupan sosial keagamaan masyarakat petani di Desa Pamuntaran sibuk dengan pekerjaan mereka cenderung bersifat ritual saja. Problem-problem yang muncul dalam kehidupan sosial keagamaan masyarakat petani Desa Pamuntaran dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan agama dan pendidikan.
PENGUATAN MODERASI BERAGAMA PADA MASYARAKAT ETNIK JAWA-MELAYU Kamal, Aulia; Sabila, Fadlah Putri; Khadijah, Siti; Sonia, Aprima; Sari, Siska Permata; Harahap, Pangulian
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i3.15093

Abstract

Keragaman agama dan etnis di Sumatera Utara merupakan identitas dan kekayaan bangsa Indonesia, namun hal itu juga menjadi persoalan ketika sentimen etnis menguat melampaui identitas agama dan justru mendorong eksklusivisme dalam bermasyarakat. Sementara di sisi lain, pemahaman dan partisipasi warga dalam beragama justru melemah. Hal inilah yang dialami oleh masyarakat etnik Jawa-Melayu di Desa Tanjung Mulia. Artikel ini membahas kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan fokus pada penguatan moderasi beragama bagi masyarakat etnik Jawa-Melayu sebagai strategi mengatasi rendahnya partisipasi beragama dan eksklusivisme antaretnis di Desa Tanjung Mulia. Kegiatan ini dilakukan selama 1 bulan, melibatkan 27 orang mahasiswa KKN 80 UINSU, menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) untuk memahami persoalan, merancang dan melaksanakan rangkaian program intervensi dalam rangka penguatan moderasi beragama. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa program penguatan moderasi beragama melalui (1) perayaan Muharram; (2) pengajian anak-anak; (3) gotong royong berkelanjutan; (4) perayaan dan lomba Agustusan, telah berhasil mengubah eksklusivisme antara suku Jawa dan Melayu secara perlahan, dan meningkatkan pemahaman dan partisipasi warga dalam aktivitas keagamaan di desa. Kata Kunci: Eksklusivisme, Etnik, Moderasi beragama
PENGUATAN MODERASI BERAGAMA PADA MASYARAKAT ETNIK JAWA-MELAYU Kamal, Aulia; Sabila, Fadlah Putri; Khadijah, Siti; Sonia, Aprima; Sari, Siska Permata; Harahap, Pangulian
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keragaman agama dan etnis di Sumatera Utara merupakan identitas dan kekayaan bangsa Indonesia, namun hal itu juga menjadi persoalan ketika sentimen etnis menguat melampaui identitas agama dan justru mendorong eksklusivisme dalam bermasyarakat. Sementara di sisi lain, pemahaman dan partisipasi warga dalam beragama justru melemah. Hal inilah yang dialami oleh masyarakat etnik Jawa-Melayu di Desa Tanjung Mulia. Artikel ini membahas kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan fokus pada penguatan moderasi beragama bagi masyarakat etnik Jawa-Melayu sebagai strategi mengatasi rendahnya partisipasi beragama dan eksklusivisme antaretnis di Desa Tanjung Mulia. Kegiatan ini dilakukan selama 1 bulan, melibatkan 27 orang mahasiswa KKN 80 UINSU, menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) untuk memahami persoalan, merancang dan melaksanakan rangkaian program intervensi dalam rangka penguatan moderasi beragama. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa program penguatan moderasi beragama melalui (1) perayaan Muharram; (2) pengajian anak-anak; (3) gotong royong berkelanjutan; (4) perayaan dan lomba Agustusan, telah berhasil mengubah eksklusivisme antara suku Jawa dan Melayu secara perlahan, dan meningkatkan pemahaman dan partisipasi warga dalam aktivitas keagamaan di desa. Kata Kunci: Eksklusivisme, Etnik, Moderasi beragama
Budaya K-Pop dan Perubahan Perilaku Sosial Pada Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Afrida, Mauliani; Riza, Faisal; Kamal, Aulia
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 4 (2024): Januari - Februari
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v2i4.1642

Abstract

The purpose of this study was to find out how the relationship between K-Pop culture and changes in social behavior in students of the Faculty of Ushuluddin and Islamic Studies, State Islamic University of North Sumatra. The results showed that K-Pop Culture can cause behavioral changes in students of the Faculty of Ushuluddin and Islamic Studies, namely: K-Pop is an inspiration and motivation for fans in the fashion world.By studying K-Pop Culture, fans (kpopers) know their selfimage and love themselves more. Furthermore, changes in terms of interaction, with the friendship between fans they have many friends from various regions or from outside countries.They can also socialize well. Fans are more independent, creative and innovative, such as learning Korean, opening an online shop by selling K-Pop things such as clothes, cosmetics, and others. The impact of K-Pop culture on consumerism varies, some fans buy goods related to their idols, everyone does not have the same opportunity to enjoy K-Pop goods. It did not cause a change in social strata because students of the Faculty of Ushuluddin and Islamic Stdusi were still able to balance between the needs and desires for goods related to K-Pop culture.
MC Group Company Image Strategy In The Korean Drama “Graceful Family” Fauzan, Rahil; Alfikri, Muhammad; Kamal, Aulia
International Journal of Cultural and Social Science Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53806/ijcss.v3i2.557

Abstract

MC Group's Corporate Image Strategy in the Korean Drama Graceful Family. This study aims to see how the strategy is carried out in maintaining the company's image along with its weaknesses and advantages. The theory used is the theory of imaging the wish image. In the data analysis stage, the researcher uses a qualitative methodology and uses content analysis. By using content analysis techniques, the researcher tries to analyze the form of the imaging strategy used as the theoretical basis. Based on the findings on the object of research, the researcher draws conclusions. First, there are several imaging strategies described in the drama, namely, a) Forming public opinion by leading opinion by publishing articles on a regular basis. b) Manipulating the situation by changing the situation from a problem to something that seems normal, c) Negotiating by making an agreement that benefits both parties, d) Conducting a campaign to turn weaknesses into strengths, e) Constructing the image of the leadership by publishing achievements, f) Using the mass media Youtube as a medium for disseminating information, g) Conducting press conferences to straighten out negative public perceptions, g) Holding hearings with other leaders to evaluate company performance, h) Conducting field research before taking action, and i) Approaching emotional towards influential figures. Second, from the strategy carried out, the researcher found the weaknesses of the strategy used, namely, a) The existence of threats and coercion to the public, b) Giving bribes to other people, and c) Illegally extracting someone's personal information. In addition to finding weaknesses, there are several advantages that support the success of the strategy used, namely, a) There is harmony between work and areas of expertise, and b) Having access to reliable information control.
Gaya Hidup Ibu-ibu Pengajian di Desa Perawang Kecamtan Tualang Kabupaten Siak Fitri Yolanda S, Shella; Riza, Faisal; Kamal, Aulia
Jurnal el-Huda Vol 15 No 01 (2024): Jurnal el-Huda
Publisher : LP2M, Institut Agama Islam Qamarul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59702/el-huda.v15i01.80

Abstract

Di antara kegiatan sosial keagamaan yang berkembang cukup masif di kalangan masyarakat kelas bawah adalah kegiatan pengajian, yang umumnya diikuti oleh ibu-ibu. Aktivitas ini pada sisi tertentu telah ikut mendorong tumbuhnya perilaku gaya hidup baru di kalangan ibu-ibu peserta pengajian yang menarik untuk dikaji. Skripsi ini membahas tentang bagaimana gaya hidup ibu-ibu pengajian dengan melihat pada kasus di Desa Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, di mana seluruh data utama didapat melalui studi lapangan di Desa Perawang sebagai lokasi penelitian. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, serta dokumentasi untuk kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif. Studi ini menemukan dua hal; Pertama, gaya hidup ibu-ibu pengajian Majelis Taklim Nurhasanah di Desa Perawang terdapatperubahan dalam berbusana, di zaman dahulu gaya berbusana ibu-ibu pengajian memakai pakaian biasa, sederhana atau dengan semestinya (fungsionalis), Namun seiring dengan perkembangan zaman, sebahagian ibu-ibu mempengaruhi gaya hidup berpakaian yang terlihat mewah dan dibalut dengan perhiasan. Perubahan ini sebagai bentuk adaptasi mereka atas statusnya sebagai anggota majelis taklim melalui aktivitas, motivasi dan persepsi. Kedua, terbentuknya gaya hidup ini didorong oleh sejumlah faktor internal seperti sikap, pengalaman, kepribadian, motif, konsep diri, dan persepsi dan sejumlah faktor eksternal seperti kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan.
Pengembangan Media Spindle Box Untuk Anak Usia Dini di RA Al Hidayah Kec. Pantai Cermin Kamal, Aulia; Harahap, Juli Yanti
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 3 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i3.1772

Abstract

Kemampuan berhitung merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kognitif anak usia dini. Namun, pembelajaran berhitung yang dilakukan secara konvensional dengan media seadanya cenderung kurang menarik dan tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Spindle Box yang dilengkapi dengan buku panduan penggunaan sebagai alat bantu pembelajaran berhitung di RA Al-Hidayah Kecamatan Pantai Cermin. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek dalam penelitian ini adalah 15 anak usia dini dan 1 guru kelas, dengan data diperoleh melalui angket dan wawancara. Hasil validasi menunjukkan bahwa media Spindle Box memperoleh skor kelayakan sebesar 94% dari ahli materi dan 92% dari ahli media, yang dikategorikan “Sangat Layak.” Guru menyatakan bahwa media ini mempermudah pembelajaran dan meningkatkan keterlibatan serta antusiasme anak. Spindle Box terbukti efektif dalam menstimulasi kemampuan berhitung anak dan layak digunakan sebagai media pembelajaran di lembaga PAUD.