Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Teknologi Multibeam Echosounder dalam Penentuan Kedalaman dan Jenis Sedimen Waduk Selorejo guna Menunjang Aktivitas Perikanan Masyarakat Pribadi, Cherie Bhekti; Hariyanto, Teguh; Yuwono; Pratomo, Danar Guruh; Khomsin; Cahyono, Agung Budi; Hayati, Noorlaila; Bioresita, Filsa; Hariyanto, Irena Hana; Syariz, Muhammad Aldila
Sewagati Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i4.1215

Abstract

Waduk Selorejo merupakan salah satu waduk yang berfungsi sebagai sumber air baku, irigasi, pembangkit listrik tenaga air, dan wisata. Keberadaaan waduk tersebut menjadi sumber mata pencaharian bagi beberapa penduduk disekitarnya. Proses identifikasi kondisi dasar perairan waduk dilakukan guna memperoleh informasi berupa kondisi kedalaman perairan dan jenis sedimentasi pada Waduk Selorejo, hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dalam melakukan proses penangkapan ikan di waduk tersebut. Data backscatter digunakan untuk klasifikasi sedimen dan deteksi objek di dasar perairan. Nilai backscatter dapat menggambarkan kondisi sedimen di dasar perairan, termasuk ukuran butir dari sedimen dasar perairan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis data backscatter adalah Angular Response Analysis (ARA). Metode ini memanfaatkan variasi nilai backscatter terhadap sudut insiden gelombang akustik. Hasil pengolahan data mosaic backscatter menunjukkan intensitas yang bervariasi di berbagai area waduk, dengan intensitas tinggi di sisi barat dan intensitas rendah di sisi timur dengan rerata nilai intesitas total adalah sekitar -60 dB. Hasil intensitas pemukaan dasar perairan tersebut menunjukkan bahwa dominasi jenis sedimen di Waduk Selorejo adalah clay atau tanah liat.
SIJAGUNG : Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Rantai Produksi Jagung (Lokasi : Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur) Maulida, Putra; Nurwatik, Nurwatik; Hariyanto, Irena Hana; Syariz, Muhammad Aldila; Hidayat, Husnul; Irbah, Nafisatus Sania; Nusantara, Candida Aulia De Silva; Kurniawan, Akbar; Tjahjaningrum, Indah Trisnawati Dwi; Muryono, Mukhammad; Mukmin, Muchammad Faisal
Sewagati Vol 9 No 3 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i3.2405

Abstract

Jagung merupakan komoditas pertanian strategis masa depan penghasil karbohidrat. Seiring peningkatan populasi global, permintaan jagung baik untuk pangan maupun pakan terus meningkat. Jagung sebagai pangan strategis menjadi salah satu bahan yang harus diberikan atensi lebih. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur merupakan provinsi dengan luas pertanian jagung terbesar di Indonesia yaitu 735.054 ha pada tahun 2024. Kabupaten Ponorogo sebagai salah satu penghasil jagung di Jawa Timur, terbilang masih sangat terbatas dibandingkan kabupaten lainnya yang mencapai 3-4 kalinya. Salah satu faktor penting dalam produksi jagung adalah proses end products dan jaringan pemasarannya. Distribusi jagung di Ponorogo masih bergantung pada tengkulak, yang mengakibatkan rendahnya harga jual produksi jagung dari petani. Solusi yang dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membuat sistem informasi pertanian berbasis WebGIS untuk mendukung produksi dan distribusi jagung. Platform ini memungkinkan petani memasarkan hasil panen secara online dan konsumen membeli dengan harga yang adil. Selain itu, platform ini akan menyediakan informasi pemetaan jagung, termasuk kesehatan tanaman, prediksi produksi, dan analisis citra satelit. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencakup survei lapangan dengan UAV dan wawancara petani, didukung citra satelit untuk klasifikasi lahan jagung serta data sekunder seperti produksi, peta lahan, dan sumber daya terkait. Hasil akhirnya adalah platform sistem informasi pertanian untuk mendukung produktivitas jagung di Ponorogo dan wilayah lainnya.
Perancangan dan Implementasi Prototipe Sensor Termal Geomarine CTD 1.0 berbasis Arduino untuk Observasi In-situ Lake Surface Water Temperature (LSWT) Hariyanto, Irena Hana; Pratomo, Danar Guruh; Khomsin , Khomsin; Syariz, Muhammad Aldila; Nusantara, Candida; Madani, Marga Putra; Syah , Muhammad Ardian
GEOID Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i2.1218

Abstract

Parameter suhu permukaan air danau atau Lake Water Surface Temperature (LSWT) merupakan salah satu indikator penting dalam pemantauan lingkungan perairan seperti sebagai parameter perubahan iklim dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia. Berbagai metode dalam penentuan LSWT telah diterapkan namun yang paling representatif adalah pengambilan secara in-situ menggunakan instrumen salah satunya Conductivity, Temperature, Depth (CTD). Faktor ketidakjangkauan harga dari alat tersebut secara komersil menjadi pertimbangan utama dalam penelitian ini. Prototipe yang dihasilkan terdiri atas sensor konduktivitas listrik (prinsip anoda-katoda) dan sensor temperatur dengan basis microcontroller Arduino Mega. Dengan mempertimbangkan studi kasus LSWT, maka penelitian ini dibatasi pada penggunaan sensor temperatur. Proses uji korelasi dan validasi juga telah dilakukan dengan mengacu pada instrumen CTD komersil yang telah diketaui tingkat akurasinya. Pengambilan data lapangan tersebut dilaksanakan di Waduk Selorejo, Kabupaten Malang. Nilai temperatur antara prototipe dan CTD komersil memiliki rata-rata selisih absolut sebesar 0,12°C. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tingkat hubungan bacaan protipe dengan data validasi berkorelasi kuat (95,9%). Selain itu pada uji validasi menggunakan nilai Root Mean Square Error (RMSE) menunjukkan bahwa hasil bacaan sensor temperatur pada prototipe memiliki penyimpangan sebesar 0,308°C sehingga dapat dikategorikan rendah. Oleh karena itu, prototipe ini dapat digunakan untuk aplikasi in-situ LSWT. Namun demikian, pengembangan produk dari prototipe ini tetap dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi dan mengurangi ketergantungan terhadap instrumen lainnya.