p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Sewagati
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SIJAGUNG : Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Rantai Produksi Jagung (Lokasi : Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur) Maulida, Putra; Nurwatik, Nurwatik; Hariyanto, Irena Hana; Syariz, Muhammad Aldila; Hidayat, Husnul; Irbah, Nafisatus Sania; Nusantara, Candida Aulia De Silva; Kurniawan, Akbar; Tjahjaningrum, Indah Trisnawati Dwi; Muryono, Mukhammad; Mukmin, Muchammad Faisal
Sewagati Vol 9 No 3 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i3.2405

Abstract

Jagung merupakan komoditas pertanian strategis masa depan penghasil karbohidrat. Seiring peningkatan populasi global, permintaan jagung baik untuk pangan maupun pakan terus meningkat. Jagung sebagai pangan strategis menjadi salah satu bahan yang harus diberikan atensi lebih. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur merupakan provinsi dengan luas pertanian jagung terbesar di Indonesia yaitu 735.054 ha pada tahun 2024. Kabupaten Ponorogo sebagai salah satu penghasil jagung di Jawa Timur, terbilang masih sangat terbatas dibandingkan kabupaten lainnya yang mencapai 3-4 kalinya. Salah satu faktor penting dalam produksi jagung adalah proses end products dan jaringan pemasarannya. Distribusi jagung di Ponorogo masih bergantung pada tengkulak, yang mengakibatkan rendahnya harga jual produksi jagung dari petani. Solusi yang dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membuat sistem informasi pertanian berbasis WebGIS untuk mendukung produksi dan distribusi jagung. Platform ini memungkinkan petani memasarkan hasil panen secara online dan konsumen membeli dengan harga yang adil. Selain itu, platform ini akan menyediakan informasi pemetaan jagung, termasuk kesehatan tanaman, prediksi produksi, dan analisis citra satelit. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencakup survei lapangan dengan UAV dan wawancara petani, didukung citra satelit untuk klasifikasi lahan jagung serta data sekunder seperti produksi, peta lahan, dan sumber daya terkait. Hasil akhirnya adalah platform sistem informasi pertanian untuk mendukung produktivitas jagung di Ponorogo dan wilayah lainnya.
Pemetaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dalam Mendukung Upaya Pencapaian Tanpa Kemiskinan (Studi Kasus : Kelurahan Semolowaru) Budisusanto, Yanto; Handayani, Hepi Hapsari; Maulida, Putra; Nusantara, Candida Aulia De Silva; Pratomo, Danar Guruh; Hariyanto, Teguh; Miftahurrahman, Miftahurrahman; Ramadhani, Alita Tri Utami; Rozaqi, Muhammad Abduh; Srimulyarini, Yenny; Hidayat, Vlado Yusyanda
Sewagati Vol 9 No 3 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i3.2453

Abstract

Rumah layak huni merupakan kebutuhan dasar yang sulit dijangkau oleh masyarakat miskin, termasuk di Kelurahan Semolowaru, Kota Surabaya, yang memiliki banyak Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan, pengabdian masyarakat (abmas) ini melakukan pemetaan dan penentuan prioritas pembangunan RTLH dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis WebGIS. Data spasial dan non-spasial diperoleh melalui survei, wawancara, dan kuesioner berbobot dan selanjutnya dianalisis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan pemetaan RTLH ini adalah untuk menyediakan persebaran RTLH secara spasial di Semolowaru guna meningkatkan efektivitas dan ketepatan proses pendistribusi bantuan untuk mencapai pengurangan kemiskinan. Hasil analisis menunjukkan bahwa persebaran RTLH di Semolowaru terkonsentrasi di RW 1, 2, dan 3, dengan prioritas perbaikan berdasarkan kondisi MCK, dinding, atap, dan lantai. Hasil pemetaan divisualisasikan dalam WebGIS yang menampilkan lokasi, status perbaikan dan parameter fisik rumah, untuk mempermudah pengambilan keputusan strategis. Abmas ini menghasilkan peta WebGIS, database RTLH, dan publikasi ilmiah untuk mempercepat perbaikan RTLH secara tepat sasaran. Ke depannya, akan dikembangkan dengan menambahkan parameter lingkungan seperti kesehatan, sanitasi, dan penyebaran penyakit. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju sistem informasi desa berbasis geospasial yang komprehensif dan terintegrasi.