Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Semantic Language Skills in 2-Year-Old Children: A Case Study of Universal Substantive Acquisition at Kampung Baru Suryanti; Jefriyanto Saud; Azhariah Rachman; Muta'allim; Amiruddin
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Linguistik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jr.9.2.7723.203-210

Abstract

Language acquisition in early childhood is a crucial foundation in individual development as it is a critical period in which children rapidly and naturally learn language and communication. Speaking is a crucial language skill in everyday life. The act of speaking is closely related to language usage, and one example of this is the development of language abilities in 2-year-old children. This study aims to explore the semantic language acquisition in 2-year-old children at Kampung Baru. It is a qualitative descriptive study that focuses on the semantic language of nouns, verbs, and adjectives. This research is presented as an alternative strategy to enhance the intellectual development of children, especially at Kampung Baru, in their understanding of more complex language and communication in the future. The data source is the language used and the gestures by 2-year-old children at Kampung Baru. The data collection method employed in this study is participant observation with a semi-structured interview and complemented by recording, note-taking, and interviews. The researcher observed and recorded conversations of 2-year-old children and noted words related to the research objectives. Additionally, interviews were conducted with families of 2-year-old children at Kampung Baru during two months, specifically regarding nouns, verbs, and adjectives. The research findings indicate that 2-year-old children at Kampung Baru are capable of expressing and acquiring words accurately and in line with their intentions. They can differentiate between spoken words and actions. Furthermore, they demonstrate nonverbal language skills by expressing objects through gestures when referring to nouns, indicating actions when referring to verbs, and displaying attitudes and facial expressions when referring to adjectives.
Pendidikan Karakter dalam Membentuk Generasi Entrepreneur Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Menengah Atas : Character Education in Forming a Generation of Entrepreneurs Based on Local Wisdom in High Schools Dedi Gunawan Saputra; Jimmy Malintang; Nur Wulandani; Azhariah Rachman; Desy Liliani Husain
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 2: Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i2.7077

Abstract

Pendidikan karakter memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya berkompeten secara akademik tetapi juga memiliki jiwa entrepreneur yang beretika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pendidikan karakter dapat diterapkan dalam membentuk jiwa kewirausahaan siswa SMA dengan pendekatan berbasis kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi di beberapa SMA yang telah mengimplementasikan program kewirausahaan berbasis karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter telah diterapkan dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, namun masih belum memiliki model yang baku. Selain itu, kearifan lokal memiliki potensi besar dalam memperkuat nilai-nilai karakter siswa, seperti kejujuran, gotong royong, dan kreativitas, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan usaha siswa. Beberapa tantangan utama dalam implementasi pendidikan karakter dalam kewirausahaan adalah kurangnya pelatihan guru, keterbatasan dukungan dari dunia usaha, serta kurangnya pemanfaatan teknologi dalam program kewirausahaan siswa. Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan pembelajaran berbasis proyek serta peningkatan kolaborasi dengan pelaku usaha lokal agar siswa mendapatkan pengalaman nyata dalam dunia bisnis. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam kewirausahaan juga perlu ditingkatkan agar siswa lebih inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan model ini, diharapkan sekolah dapat mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan kewirausahaan, tetapi juga berkarakter kuat serta mampu mengembangkan usaha berbasis kearifan lokal secara berkelanjutan.
Organic Farming Innovation: Building Public Awareness of the Health and Environmental Benefits of Organic Farming: Inovasi Pertanian Organik: Membangun Kesadaran Masyarakat tentang Manfaat Pertanian Organik untuk Kesehatan dan Lingkungan Dadang Muhammad Hasyim; Patriandi Nuswantoro; Syamsu Rijal; Syamsul Anwar; Azhariah Rachman
Jurnal Sipakatau: Inovasi Pengabdian Masyarakat Volume 2 Issue 2 February 2025: Jurnal Sipakatau
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/jsipakatau.v2i2.251

Abstract

Farmers in Kelompok Tani Sukawargi 2, Sukawargi Village, Cisurupan District, Garut Regency face challenges related to their dependence on conventional farming that uses chemicals, which impact health and environmental sustainability. A community service program was then implemented to enhance the knowledge, skills, and awareness of the community regarding the benefits of organic farming. The training provided covered the basic principles of organic farming, organic fertilizer production, natural soil management, and pest control using natural ingredients. The training also educated farmers on the importance of transitioning from chemical-based farming to organic farming for the sake of health and environmental sustainability. The results of the community service showed a significant improvement in farmers' understanding of organic farming and organic product marketing. Farmers showed a high interest in applying the techniques learned and implementing broader product marketing strategies. Awareness of the impact of chemicals on health and the environment also increased. Furthermore, training on organic product marketing opened up better economic opportunities for farmers. Abstrak Petani di Kelompok Tani Sukawargi 2, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut menghadapi tantangan dalam ketergantungan terhadap pertanian konvensional yang menggunakan bahan kimia, yang berdampak pada kesehatan dan kelestarian lingkungan. Pengabdian masyarakat kemudian dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang manfaat pertanian organik. Pelatihan yang diberikan mencakup prinsip dasar pertanian organik, pembuatan pupuk organik, pengelolaan tanah alami, dan pengendalian hama dengan bahan alami. Pelatihan juga mengedukasi petani tentang pentingnya beralih dari pertanian kimia ke pertanian organik demi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman petani mengenai pertanian organik dan pemasaran produk organik. Petani menunjukkan ketertarikan tinggi untuk menerapkan teknik yang dipelajari dan mengimplementasikan pemasaran produk secara lebih luas. Kesadaran mengenai dampak bahan kimia terhadap kesehatan dan lingkungan juga meningkat. Selain itu, pelatihan pemasaran produk organik membuka peluang ekonomi yang lebih baik bagi petani.