Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STRATEGI PERSONAL BRANDING PENARI LENGGER LANANG MELALUI MEDIA INSTRAGRAM PADA AKUN INSTRAGRAM @RIANTO_RDS Widyaningrum, Septiana Yustika; Sjuchro, Dian Wardiana; Indriani, Sri Seti
PANGGUNG Vol 33, No 3 (2023): Resiliensi Budaya sebagai Ketahanan dalam Menjaga Tradisi hingga Ekonomi Kreati
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i3.2758

Abstract

Penari lintas gender merupakan profesi yang masih dianggap tabu. Hal ini menjadikan kelompok penari lintas gender menjadi termarjinalkan. Eksistensinya dianggap minor, sehingga membuat mereka tidak memiliki akses yang sama dalam menampilkan personal branding-nya. Namun, bagi Rianto, penari Lengger Lanang, keberadaan Instagram menjadi jalan alternatif untuk memfasilitasi dirinya menampilkan personal branding dirinya sebagai penari lintas gender, baik secara profesional maupun personal. Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi personal branding Rianto, seorang penari Lengger Lanang Banyumas yang memiliki misi budaya untuk melestarikan kesenian tersebut melalui personal branding di media Instagram. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan indikator yang terdiri atas sebelas karakteristik authentic personal branding menurut Rampersad. Hasil penelitian menyebutkan bahwa strategi personal branding Rianto adalah memiliki nilai, karakter, kode perilaku, dan moral, yang berfokus pada bidang kesenian, konsisten, memiliki relevansi, visibilitas, mendapatkan pengakuan, menerapkan hal positif, menjadi diri sendiri, menjaga eksistensinya, dan memelihara hubungan baik pada pengikut di akunnya. Kata kunci: Personal branding, Penari Lintas Gender, Media Sosial, Strategi
STRATEGI PERSONAL BRANDING PENARI LENGGER LANANG MELALUI MEDIA INSTRAGRAM PADA AKUN INSTRAGRAM @RIANTO_RDS Septiana Yustika Widyaningrum; Dian Wardiana Sjuchro; Sri Seti Indriani
PANGGUNG Vol 33 No 3 (2023): Resiliensi Budaya sebagai Ketahanan dalam Menjaga Tradisi hingga Ekonomi Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i3.2758

Abstract

Penari lintas gender merupakan profesi yang masih dianggap tabu. Hal ini menjadikan kelompok penari lintas gender menjadi termarjinalkan. Eksistensinya dianggap minor, sehingga membuat mereka tidak memiliki akses yang sama dalam menampilkan personal branding-nya. Namun, bagi Rianto, penari Lengger Lanang, keberadaan Instagram menjadi jalan alternatif untuk memfasilitasi dirinya menampilkan personal branding dirinya sebagai penari lintas gender, baik secara profesional maupun personal. Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi personal branding Rianto, seorang penari Lengger Lanang Banyumas yang memiliki misi budaya untuk melestarikan kesenian tersebut melalui personal branding di media Instagram. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan indikator yang terdiri atas sebelas karakteristik authentic personal branding menurut Rampersad. Hasil penelitian menyebutkan bahwa strategi personal branding Rianto adalah memiliki nilai, karakter, kode perilaku, dan moral, yang berfokus pada bidang kesenian, konsisten, memiliki relevansi, visibilitas, mendapatkan pengakuan, menerapkan hal positif, menjadi diri sendiri, menjaga eksistensinya, dan memelihara hubungan baik pada pengikut di akunnya. Kata kunci: Personal branding, Penari Lintas Gender, Media Sosial, Strategi
Strengthening digital Islamic activism: virtual ethnography of Bandung Hijrah Youth’s WhatsApp engagement Muhammad Sufyan Abdurrahman; Aqida Nuril Salma; Slamet Parsono; Aditya Ali; Septiana Yustika Widyaningrum
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v9i1.9372

Abstract

The Hijrah Movement in Greater Bandung represents a dynamic form of digitally mediated Islamic activism, where WhatsApp Groups (WAGs) play pivotal roles in dawah engagement. However, research on how digital platforms shape religious identity, trust formation, and communal accountability in online Islamic communities remains limited. This study examined how the hyper-personal model can explain the role of WAGs in fostering relational intimacy and sustaining collective identity within a movement. Using a qualitative virtual ethnography approach, including in-depth interviews and content analysis of WAG Kopdar Masjid BDG Raya, this research investigates the mechanisms through which asynchronous communication, selective self-presentation, and feedback loops influence community engagement. Findings reveal that WAGs enhance perceived trust and belonging by enabling curated self-disclosure, reinforcing positive group norms, and facilitating collaborative decision-making. These digital interactions strengthen spiritual bonds and extend to offline initiatives such as charity programs and Dawah safaris, bridging digital and traditional religious mobilisation. The study advances the hyper-personal model by demonstrating its applicability to digitally mediated Islamic activism. It offers empirical evidence that digital platforms reshape authority structures, spiritual discourse, and social cohesion in contemporary Islamic communities. It also highlighted the potential risks of misinformation, echo chambers, and platform dependency. This research mainly contributes to Islamic studies, digital communication, and social movements, providing insights into the complex interplay between online and offline religious engagement.
KOMUNIKASI BUDAYA SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN: STUDI NETNOGRAFI PADA AKUN TIKTOK @PESONAINDONESIA Fariza, Muhammad Rio; Milyane, Tita Melia; Sutarjo, Moch. Armien Syifaa; Rohimakumullah, Muhammad Al Assad; Widyaningrum, Septiana Yustika
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 2 (2025): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v8i2.23840

Abstract

Penelitian ini membahas strategi komunikasi budaya yang digunakan oleh akun TikTok resmi Kementerian Pariwisata Indonesia @pesonaindonesia dalam mempromosikan destinasi wisata dan budaya lokal kepada generasi Z. Dengan menggunakan pendekatan netnografi, studi ini menganalisis lima konten dengan tingkat interaksi tertinggi yang diposting antara Januari hingga Mei 2025. Model encoding/decoding Stuart Hall digunakan untuk memahami bagaimana audiens menafsirkan konten berdasarkan latar budaya masing-masing. Hasil menunjukkan bahwa komunikasi budaya melalui format digital yang kreatif dan mengikuti tren viral efektif dalam membangun keterlibatan audiens. Temuan juga menunjukkan bahwa penggunaan gaya komunikasi non-formal serta audio viral dapat memperkuat atau, namun disisi lainnya,  dapat mengaburkan pesan utama promosi budaya. Studi ini menegaskan pentingnya penyesuaian strategi komunikasi budaya dalam konteks digital guna mencapai efektivitas pesan dan keterlibatan audiens secara optimal.
Pendampingan Literasi Digital Anti Bullying Bagi Siswa SMKN 2 Garut Milyane, Tita Melia; Syifaa, Muhamad Armien; Widyaningrum, Septiana Yustika; Aliffaza, Robby; Natasha, Janice; Gathan, Muhammad
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) (DOAJ & SINTA 4 Indexed)

Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPMM.009.1.07

Abstract

Digital literacy is a crucial competency in the current era of digitalization and globalization. The development of digital literacy skills is a strategic effort to empower Generation Z in utilizing social media as a window of information. This community service program is carried out with the aim of increasing digital literacy among students in grades 10 and 11 of SMKN 2 Garut as generation Z teenagers who utilize digital media in their daily lives. The methods used include mentoring and education activities regarding digital literacy, with a focus on the wise use of social media to prevent cyberbullying and the spread of hoax news. This program involves 100 students as target partners who participate in mentoring activities for one day. The result of this activity is to gain understanding so that a discussion space is created about the importance of the dangers of cyberbullying and the spread of hoax news to be able to counteract the bad impact of social media.
SIMBOLISME DIGITAL DALAM STRATEGI HUMAS INSTAGRAM PELNI CREWING Dwyangghara, Muhammad Arief; Widyaningrum, Septiana Yustika; Rahman, Azizul; Fariza, Muhammad Rio
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 3 (2025): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v8i3.24423

Abstract

Studi ini bertujuan untuk memahami strategi komunikasi digital yang tertuang dalam content pillar  PT Pelita Bandar Nasional (PELNI Crewing) melalui akun Instagram resminya, dalam konteks praktik digital public relations. Pendekatan ini diposisikan sebagai bagian dari upaya institusi BUMN dalam membangun identitas organisasi, memperkuat legitimasi simbolik, serta menjalin hubungan yang partisipatif dengan publik digital secara strategis. Penelitian menggunakan metode kualitatif interpretatif dengan desain deskriptif-eksploratif, yang menempatkan konten Instagram sebagai artefak simbolik dalam praktik komunikasi organisasi. Data dikumpulkan melalui dokumentasi digital dan observasi non-partisipatif, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan interpretative thematic analysis berbasis teori komunikasi: framing, agenda building, identitas korporat, interaksi simbolik, dan komunikasi dialogis. Hasil menunjukkan bahwa empat pilar konten—Brand Knowledge, Information, Engagement, dan Call to Action—tidak hanya menjalankan fungsi informatif dan promosi, tetapi juga berperan sebagai medium relasi simbolik antara organisasi dan publik. Strategi ini mencerminkan praktik public relations modern yang berorientasi pada narasi, kedekatan emosional, dan partisipasi aktif publik dalam ruang digital.
STRATEGI PERSONAL BRANDING PENARI LENGGER LANANG MELALUI MEDIA INSTRAGRAM PADA AKUN INSTRAGRAM @RIANTO_RDS Widyaningrum, Septiana Yustika; Sjuchro, Dian Wardiana; Indriani, Sri Seti
PANGGUNG Vol 33 No 3 (2023): Resiliensi Budaya sebagai Ketahanan dalam Menjaga Tradisi hingga Ekonomi Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i3.2758

Abstract

Penari lintas gender merupakan profesi yang masih dianggap tabu. Hal ini menjadikan kelompok penari lintas gender menjadi termarjinalkan. Eksistensinya dianggap minor, sehingga membuat mereka tidak memiliki akses yang sama dalam menampilkan personal branding-nya. Namun, bagi Rianto, penari Lengger Lanang, keberadaan Instagram menjadi jalan alternatif untuk memfasilitasi dirinya menampilkan personal branding dirinya sebagai penari lintas gender, baik secara profesional maupun personal. Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi personal branding Rianto, seorang penari Lengger Lanang Banyumas yang memiliki misi budaya untuk melestarikan kesenian tersebut melalui personal branding di media Instagram. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan indikator yang terdiri atas sebelas karakteristik authentic personal branding menurut Rampersad. Hasil penelitian menyebutkan bahwa strategi personal branding Rianto adalah memiliki nilai, karakter, kode perilaku, dan moral, yang berfokus pada bidang kesenian, konsisten, memiliki relevansi, visibilitas, mendapatkan pengakuan, menerapkan hal positif, menjadi diri sendiri, menjaga eksistensinya, dan memelihara hubungan baik pada pengikut di akunnya. Kata kunci: Personal branding, Penari Lintas Gender, Media Sosial, Strategi
Gandasari Gandawangi Dance: The Transformation of Legendary Form Into Tourism Arts in Jalawastu Brebes Turyati; Widyaningrum, Septiana Yustika
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 39 No 4 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v39i4.2878

Abstract

This article traces the transformation process of the legend of the characters Gandasari and Gandawangi into Gandasari Gandawangi Dance, created as a tourism performing art in Jalawastu Traditional Village, Brebes, Central Java. The legend narrates the story of a civil war among prominent figures embracing Islam in that region. From this narrative, a dance and music performance with an innovative tourism package highlighting Jalawastu Traditional Village's local wisdom was realized. The research methodology employed in this study is qualitative with an ethnographic approach. Data collection techniques encompassed interviews, documentary studies, and field observations. Observations were conducted to gather data, which was subsequently analyzed to formulate the transformation process and understand the significance of the Gandasari Gandawangi Dance. This article concludes that Gandasari Gandawangi Dance is adapted from the legend and further developed with creative dance movements, thereby serving as a tourism performing art that is expected to enhance the tourism potential of Jalawastu Traditional Village.