Dari hasil pengukuran tekanan darah tahun 2021 di Ponorogo terdapat 141.967 laki-laki dan 144.135 perempuan penderita hipertensi berusia >15 tahun. Jumlah penderita hipertensi di Desa Kertosari selalu meningkat pada bulan Juni sampai Juli selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mendeskripsikan Implementasi Teori Pembelajaran Sosial pada Program “KASIH” Terkait Pencegahan Hipertensi di Desa Kertosari. Masyarakat Kecamatan Kertosari, Ponorogo, Jawa Timur. Metode yang digunakan, yaitu observasi disertai catatan mengenai kondisi atau perilaku objek sasaran. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang yang berusia 15 – 59 tahun. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa program “KASIH” merupakan program pencegahan hipertensi yang terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu “GAGAH” atau sosialisasi aksi anti hipertensi, “HIPER” atau Hidangan Khusus Pencegah Hipertensi, dan “LEMBAR KERTAS” ATAU Leaflet Resep Masakan Bebas Hipertensi. . Berdasarkan aspek perhatian, retensi, produksi, dan motivasi dalam Teori Pembelajaran Sosial ditemukan bahwa sasaran program tertarik dengan pendidikan yang diberikan. Peneliti memberikan pengulangan pada saat edukasi dengan memberikan pertanyaan kepada sasaran dan menggunakan media demonstrasi berupa penyumbatan pembuluh darah. Peneliti juga memotivasi masyarakat untuk menjaga pola makan dan rutin berolahraga dibantu oleh Tenaga Kesehatan di Kertosari. Namun aspek produksi belum dapat terpenuhi dalam kegiatan “HIPER” sehingga peneliti hanya memaksimalkan pendistribusian Leaflet Resep Masakan Bebas Hipertensi atau “LEMBAR KERTAS” kepada masyarakat. Kesimpulannya implementasi teori pembelajaran sosial pada program “KASIH” terdiri dari aspek perhatian, retensi, dan motivasi. Namun aspek produksi belum bisa terpenuhi karena keterbatasan waktu.