Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas, kepraktisan, dan efektivitas model Experiential Learning berbasis budaya lokal yang dikembangkan untuk meningkatkan karakter Pancasila pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development), dengan langkah-langkah meliputi pengembangan prototipe model, penyusunan instrumen validasi oleh ahli, uji pengguna, dan rubrik penilaian karakter anak sebagai alat pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan skala rata-rata dan uji statistik inferensial untuk mengevaluasi efektivitas model. Uji validitas dan kepraktisan melibatkan dua ahli, sedangkan uji kepraktisan dilaksanakan di TK RAMA, Kota Makassar, dengan uji efektivitas dilakukan pada anak kelompok B di lembaga yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan memiliki validitas tinggi, dengan nilai dalam rentang 3,61 ≤ V < 3,69 berdasarkan penilaian para ahli. Uji kepraktisan menunjukkan bahwa guru merasa mudah dalam mengimplementasikan model pembelajaran ini di kelas. Sementara itu, hasil uji efektivitas menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam karakter Pancasila siswa setelah lima kali penerapan model, dengan skor rata-rata karakter siswa mencapai 3,5 yang termasuk kategori sangat berkembang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model Experiential Learning berbasis budaya lokal terbukti valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan karakter Pancasila pada anak usia dini