Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sextortion Fenomena Pemerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Syauket, Amalia; Saimima, Ika Dewi Sartika; Simarmata, Rajanner P; Aidy, Widya Romasindah; Zainab, Nina; Prayitno, Rahadi Budi; Cabui, Cornelia Evelin
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 22 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/sqgp1z49

Abstract

There seems to be something different from the results of Transparency International Indonesia (TII) including sextortion or sexual extortion in the Global Corruption Barometer Asia 2020. This is extortion in the form of violence or sexual harassment. Generally a form of abuse of power. Sextortion is different from the corruption we know in a legal context. In terms of regulations and institutions, the practice of sextortion or sextortion is a case that occurs quite a lot but is not yet known in corruption eradication institutions in Indonesia. Sextortion is a new area that opens everyone's eyes to the fact that corruption is not only about money. This study uses a qualitative approach to answer how the form of legal protection for victims of sextortion is rife lately in the educational environment. The conclusions of this study indicate that the form of legal protection for victims of sextortion in the educational environment is in the form of assistance, protection and recovery of victims by strengthening the legal aspect in the form of SOPs for Handling Sexual Violence in each educational institution as well as the installation of detection devices. The novelty of this research can be used for extensive interpretation of legal findings by judges to protect victims of sextortion. And the importance of education on strong self-protection awareness, boldly rejecting or saying no.
Peran Stake Holder dalam Pemenuhan Prinsip Business Judgement Rule (BJR) Direksi BUMN Gunadi, Genta Arief; Simarmata, Rajanner P; Widiatmoko, Catur; Prayitno, Rahadi Budi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12400

Abstract

Pertanggungjawaban Direksi BUMN dalam mengelola BUMN di Indonesia sampai saat ini masih menimbulkan kontroversi, disatu sisi Direksi BUMN dituntut untuk mencari laba dan mengembangkan kinerja bisnis perusahaan BUMN yang dipimpinnya namun disisi lain apabila dalam menjalankan roda perusahaan tersebut menimbulkan kerugian maka Tindakan tersebut mengandung resiko dianggap merugikan negara. Konsep BJR menyatakan bahwa Direksi BUMN sepanjang memenuhi prinsip itikad baik dan kehati-hatian tidak dapat dituntut bila tindakannya menimbulkan kerugian bagi BUMN.. Berdasarkan prinsip ini, direksi BUMN pembuat keputusan bisnis yang mengakibatkan kerugian bagi BUMN tidak dapat dituntut bertanggung jawab secara pribadi dengan syarat keputusan bisnis tersebut diambil berdasarkan itikad. Salah satu tahapan untuk dapat memenuhi unsur BJR tersebut adalah keterlibatan Stake holder, baik internal maupun eksternal untuk mendukung tindakan yang diambil Direksi
ECO INOVASI TAMBANG PONGKOR ANTAM : PENGELOLAAN TAMBANG BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN JOHN RAWLS Prayugo, Arlis; Prayitno, Rahadi Budi; Salman, Agus; Firmansyah, Jovan Prima; Gunadi, Genta Arief
Jurnal Wahana Bina Pemerintahan Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Pengembangan Studi Pemerintahan Program Pascasarjana Magister(S2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55745/jwbp.v7i1.366

Abstract

Pelibatan masyarakat dalam konsep pembangunan pertambangan berkelanjutan merupakan prinsip pengelolaan sumber daya alam tambang terintegrasi atau yang dikenal dengan Integrated Natural Resources Management (INRM). Hal ini berarti bahwa pengelolaan sumber daya alam tambang tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan sumber daya alam lainnya, seperti sumber daya alam hutan, air dan laut dan kondisi lingkungan sosialnya. Karena akan selalu terdapat aspek yang bersentuhan dalam proses pengelolaannya. Tambang emas pongkor milik PT. Antam berupaya dalam mengelola pemanfaatan sumber daya alam sekitar tambang untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat melalui peningkatan produktifitas sumber daya manusia dan sumber daya alam sekitar. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk keberkelanjutan dalam menghalau tumbuhnya Penambang Tanpa Ijin (PETI) yang membahayakan lingkungan dan juga konflik di sekitar wilayah pertambangan yang membawa dampak sosial dan ekonomi masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan mencari jawaban bagaimakah PT. Antam menyelesaikan soal pasca penertiban Penambang Tanpa Ijin (PETI) dari masayarakat sekitar dan upaya-upaya berkelanjutan dalam menjaga ruang keadilan bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini dilakukan melalui telaah diskursus hasil riset tulisan penelitian sebelumnya, hasil kajian lembaga dan informasi media elektronik maupun cetak. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan tambang Pongkor oleh PT. Antam mengedepankan pendekatan holistik yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi guna menciptakan keberlanjutan serta keadilan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai landasan melihat perspektif keadilan sosial. Kata kunci : Pengelolaan Tambang, Eco Inovasi, Keadilan Masyarakat
PEMAHAMAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DALAM PEMILU 2024 DI SMAN 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA Prayugo, Arlis; Khair, Otti Ilham; Prayitno, Rahadi Budi; Setianingsih, Susiana; Kusuma, Gede Wijaya; Firmansyah, Jovan Prima; Salman, Agus
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37301

Abstract

Pemilu serentak akan digelar pada tahun 2024 tepat pada 14 Februari 2024. Praktis gelaran pesta demokrasi membuat antusiasme dikalangan para politisi berlomba-lomba dalam menggaet suara pemilih terutama pemilih pemula. Sejumlah survey menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di pemilu 2024. Pemilih muda atau pemilih milenial merupakan pemilih dengan rentang usianya antara 17-37 tahun. Pada pemilu serentak 2024 diprediksi jumlah pemilih muda akan mengalami peningkatan. Jika berkaca pada pemilu serentak 2019, data dari KPU jumlah pemilih muda sudah mencapai 70 juta - 80 juta jiwa dari 193 juta pemilih. Ini artinya 35%-40% pemilih muda sudah mempunyai kekuatan dan memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemilu yang nantinya berpengaruh kepada kemajuan bangsa. Tapi persoalan lain yang bisa terjadi pada keikutsertaan para pemilih pemula dalam pesta demokrasi itu, mereka juga bisa berpeluang menjadi penyumbang “golput” dalam pemilu 2024. Mengingat partisipasi politik generasi muda semakin potensial untuk mencapai pemilu yang berkedaulatan dalam meraih dukungan publik. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah upaya penyadaran peran partisipasi politik pemilih pemula yang akan memandu pemilih pemula untuk memilih calon yang punya visi dan misi yang baik serta berpihak kepada kepentingan generasi muda. Adapaun metode yang digunakan adalah dengan materi sosialisasi pemahaman kepemiluan dengan diskusi dan tanya jawab di kelas, dengan melakukan pengkuran serta evaluasi melalui pretest dan post test. Dan hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan siswa-siswi terhadap pemilihan umum, dan kesadaran akan peran partisipasi politik pemilih pemula.