Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Factors Influencing Intrauterine Contraceptive Device Uptake Amra, Ricca Nophia; Rambe, Rizka Sititah; Bancin, Fitriani
Journal of Maternal and Child Health Vol. 8 No. 6 (2023)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejmch.2023.08.06.03

Abstract

Background: The Intrauterine Contraceptive Device (IUD) is an effective long-term reversible contraceptive method suitable for women of reproductive age. However, its uptake is low in Aceh province, Indonesia. This study aimed to analyze factors influencing IUD uptake among women of reproductive age in Aceh. Subjects and Method: This was a case control study conducted at the Simpang Kiri Health Center, Subulussalam, Aceh from January to June, 2023. A total of 106 women of reproductive age were selected for this study. The dependent variable was IUD uptake. The independent variables were age, education, knowledge, parity, attitudes, socio­demographic variable, and the role of health personnel. Data on IUD uptake were obtained from medical records in Subulussalam District Health Office and the Simpang Kiri Health Center, in Aceh. The other data were collected by questionnaire and observation. The data were analyzed by multiple logistic regression. Results: Factors increasing the IUD uptake in women of reproductive age were good knowledge (OR= 11.11; 95% CI= 3.29 to 37.58; p<0.001) and the active role of health personnel (OR= 8.36; 95% CI= 2.73 to 25.61; p <0.001). Positive attitude increased IUD uptake, but it was statistically non-significant (OR= 1.26; 95% CI= 0.39 to 3.97; p=0.697). Conclusion: Factors increasing the IUD uptake in women of reproductive age are good knowledge and the active role of health personnel. Positive attitude increases IUD uptake, but it is statistically non-significant. Keywords: intrauterine contraceptive device, case control, reproductive. Correspondence: Ricca Nophia Amra. Midwifery Academy of Medica Bakti Persada. Jl. Pinang Baris Desa Lae Oram Dusun Indah No. 193, Simpang Kiri, Subulussalam, 24781, Aceh, Indonesia. Email: ricca.ubudiyah­@gmail.com. Mobile: 082294425839.
Sosialisasi Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi dan Balita Bancin, Fitriani; Maqfirah, Ulfa
Journal Liaison Academia and Society Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v1i2.816

Abstract

Imunisasi dasar lengkap adalah salah satu upaya preventif untuk melindungi bayi dan balita dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Artikel ini membahas pentingnya imunisasi dasar lengkap, jenis-jenis imunisasi yang harus diberikan sesuai rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia, serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, risiko wabah penyakit menular dapat ditekan, sehingga tercapai kekebalan kelompok. Artikel ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan imunisasi, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, mitos, dan kendala akses di daerah terpencil. Sosialisasi tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap merupakan langkah strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya bayi dan balita. Melalui metode yang tepat, masyarakat dapat memahami pentingnya imunisasi dalam mencegah penyakit berbahaya. Dukungan dari tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan program ini.
Pemberdayaan Kader dan Keluarga dalam Penerapan Pemberian Makanan Pendamping Asi pada Bayi 6-24 Bulan di Kampong Subulussalam Utara Ningsih, Rahayu; Amra, Ricca Nophia; Bancin, Fitriani; Rambe, Rizka Sititah; Angriani, Riana; Harahap, Asrika Sari
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v2i3.796

Abstract

Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Usia 0 - 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat terwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada masa ini maupun masa selanjutnya. Pasca enam bulan pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan makanan bayi. Pemberian ASI saja pada usia pasca enam bulan hanya akan memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan bayi. Sedangkan yang 30-40% harus dipenuhi dari makanan pendamping atau makanan tambahan. Sementara itu pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitasnya dapat menyebabkan bayi menderita gizi kurang. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) harus diberikan pada umur yang tepat sesuai kebutuhan dan daya cerna bayi. Makanan pendamping (MP-ASI) sebaiknya diberikan pada bayi diatas umur 6 bulan karena sistem pencernaannya sudah relatif sempurna. Keadaan kurang gizi pada bayi dan balita disebabkan karena kebiasaan pola pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat. Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi dan anak serta adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak, khususnya pada anak usia dibawah 2 tahun
Penyuluhan Upaya Peningkatan Pemahaman tentang Pentingnya Imunisasi pada Bayi di Desa Gosong Telaga Barat Kecamatan Singkil Utara Bancin, Fitriani; Rambe, Rizka Sititah; Amra, Ricca Nophia; Angriani, Riana; Ningsih, Rahayu; Noviana, Irma; Maqfirah, Ulfa; Harahap, Asrika Sari
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 3: September 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i3.797

Abstract

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menyusun program sebagai usaha yang dilakukan untuk menekan penyakit yang dapat dicegah 2 dengan Imunisasi (PD3I) pada anak antara lain Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak sejak tahun 1956. Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibu hamil. Setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari satu dosis HB0, satu dosis BCG, tiga dosis DPT-HB-Hib, empat dosis polio, dan satu dosis campak. Keberhasilan bayi dalam mendapatkan lima jenis imunisasi dasar diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap sebagai landasan untuk mencapai komitmen internasional yaitu Universal Child Immunization (UCI), UCI secara nasional dicapai pada tahun 1990, yaitu cakupan DPT-Hb-Hib 3, Polio 3 dan Campak minimal 80% sebelum umur 1 tahun, sedangkan cakupan untuk DPT-Hb-Hib 1, polio 1 dan BCG minimal 90%. Terdapat 2-3 juta kematian anak di dunia setiap tahunnya dapat dicegah dengan pemberian imunisasi, namun sebanyak 22,6 juta anak di seluruh dunia tidak terjangkau imunisasi rutin
Edukasi dan Pendampingan Ibu Hamil dalam Meningkatkan Kesadaran Antenatal Care (ANC) di Wilayah Terpencil Bancin, Fitriani; Maqfirah, Ulfa
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v2i2.813

Abstract

AbstrakKesadaran ibu hamil terhadap pentingnya Antenatal Care (ANC) masih menjadi tantangan, terutama di wilayah terpencil dengan akses terbatas ke layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program edukasi dan pendampingan terhadap peningkatan kesadaran dan keterlibatan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa intervensi edukasi yang terarah dan pendampingan aktif dapat meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya ANC dan mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Rekomendasi mencakup pengembangan modul pelatihan bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil dan peningkatan keterlibatan komunitas lokal dalam mendukung program kesehatan ibu hamil.
Pemberdayaan Kader dan Keluarga dalam Penerapan Piramida Gizi Seimbang dan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Bancin, Fitriani; Rambe, Rizka Sititah; Amra, Ricca Nophia; Angriani, Riana; Ningsih, Rahayu
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i1.808

Abstract

Berdasarkan data dari RisKesDas Tahun 2018 menemukan bahwa proporsi bayi yang lahir stunting (panjang badan 48 cm) adalah sebesar 20,2%, sementara pada kelompok balita terdapat 37,2% yang menderita stunting. Untuk menanggulangi stunting, harus dilakukan deteksi dan intervensi sedini mungkin yaitu dengan melakukan pemantauan pertumbuhan secara ketat melalui penimbangan bayi/balita di posyandu setiap bulan (RisKesDas, Tahun 2018). Stunting di Indonesia pada tahun 2018 disebabkan oleh asupann gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dan dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun (KemenKes RI, 2018). Salah satu faktor yang berperan dalam maraknya stunting ini adalah kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak (mulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun), rendahnya cakupan ASI eksklusif, pemenuhan gizi keluarga terutama gizi balita dan ibu hamil, karena stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas, dan pemberian asupan gizi yang adekuat agar membantu dalam menurunkan angka kejadian stunting 29,5%.
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Program Gizi Seimbang dan Perawatan Neonatus Amra, Ricca Nophia; Bancin, Fitriani
Journal Liaison Academia and Society Vol 1, No 1 (2021): Juni
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v1i1.814

Abstract

Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas utama dalam program pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu strategi untuk mengatasi masalah ini adalah melalui program gizi seimbang dan perawatan neonatus. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tahun 2021 untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat, khususnya ibu hamil dan ibu menyusui, dalam mendukung tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu. Melalui edukasi dan pelatihan, program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Sosialisasi Edukasi Kesehatan Personal Hygiene Saat Mestruasi pada Remaja Putri di Pesantren Hidayatullah Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Rambe, Rizka Sititah; Bancin, Fitriani; Amra, Ricca Nophia Amra; Angriani, Riana; Ningsih, Rahayu
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i1.809

Abstract

Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2021. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk remaja putri berusia 10-19 tahun pada tahun 2019 adalah 22 juta jiwa atau sekitar 9% dari total populasi. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa, bukan hanya dalam arti psikologis tetapi juga dalam arti fisik. Salah satu hal terkait kesehatan fisik yang perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan organ reproduksi wanita. Hasil data survey yang dilakukan World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 bahwa sekitar 75% perempuan di Dunia pasti akan mengalami keputihan, sedangkan wanita di Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%, remaja putri di Indonesia dari 23 jt jiwa brusia 15-18 than 83% mengalami keputihan (Melina, 2021). Prevalensi di Indonesia mengenai infeksi saluran reproduksi akibat kurangnya personal Hygiene masih cukup tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya informasi tentang vulva hygiene. Remaja putri beranggapan bahwa kebersihan arean kewanitaan merupakan hal yang tabu. Pengetahuan remaja tentang peronal hygiene akan mempengaruhi sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kolaborasi Edukasi Ekowisata Hutan Mangrove kepada Masyarakat Bersama Relawan Pencinta Alam dan Institusi Negara Malaysia di Pantai Bagan Serdang Elazhari, Elazhari; Lubis, Reza Hanafi; Rajagukguk, Frederick Rudy Sentosa; Bancin, Fitriani; Budijaya, M. Ikrar; Nadhira, Ahmad
Journal Liaison Academia and Society Vol 4, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v4i2.757

Abstract

Hutan mangrove, ekosistem pesisir yang unik dan vital, menawarkan potensi luar biasa untuk ekowisata. Ekowisata mangrove tidak hanya menghadirkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian. Karya ilmiah ini membahas konsep ekowisata mangrove, menguraikan manfaatnya bagi pendidikan, lingkungan, dan ekonomi, serta memaparkan berbagai strategi dan contoh penerapannya di Indonesia. Edukasi ekowisata mangrove merupakan strategi yang tepat untuk menggabungkan wisata alam dengan edukasi lingkungan. Manfaatnya tidak hanya bagi pengunjung, tetapi juga bagi kelestarian hutan mangrove dan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi multipihak, ekowisata mangrove dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk menyeimbangkan pemanfaatan alam dengan pelestariannya.Kata Kunci:  Kolaborasi; Edukasi; Ekowisata; Hutan Mangrove.
Analisis Penyebab Stunting pada Balita di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Amra, Ricca Nophia; Bancin, Fitriani
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 4, No 3: September 2024
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v4i3.857

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Prevalensi stunting di Aceh tergolong buruk, karena melebihi ambang batas yang ditetpkan standar WHO sebesar 20%. Berdasarkan wilayahnya Kota Subulussalam merupakan wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Aceh pada tahun 2002, yakni mencapai (47,9%) Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Penanggalan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Tahun 2024. Penelitian ini bersifat analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang berumur 5 tahun. Setelah pengambilan sampel menggunakan total sampling berjumlah 89 responden. Alat ukur yang di gunakan adalah kuesioner. Hasil uji statistik menggunakan Uji Chi-square didapatkan nilai p-value 0,000 0,05 maka dapat disimpulkan keputusannya adalah Ha di terima dan Ho di tolak yang artinya ada hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Penanggalan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Tahun 2024. Penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan menerapkan pola asuh yang sesuai dan dapat mencegah kejadian stunting.