Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

RANCANG BANGUN TERMOMETER NON-CONTACT DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS DF-PLAYER Abidin, Muhammad Sainal; Sutiari, Desak Ketut; Hamrin, Laode; Kasih, Ridia Utami; Adami, Aryani
SemanTIK : Teknik Informasi Vol 9, No 2 (2023):
Publisher : Informatics Engineering Department of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/semantik.v9i2.45113

Abstract

Pengukuran suhu pada umumnya mengunakan termometer yang membutuhkan kontak langsung dengan objek yang akan diukur. Pengukuran dengan metode ini memiliki kekurangan terutama saat melakukan pengukuran suhu tubuh manusia dimana dengan adanya kontak langsung maka berpotensi terjadinya penularan penyakit antar pasien. Untuk menangani hal tersebut, maka dapat dilakukan pengukuran menggunakan sistem termometer Non-Contact. Sistem yag dikembangkan menerapkan pengukuran suhu tubuh tanpa kontak langsung dan tanpa operator. Sistem ini akan secara ototmatis akan memlakukan pengukuran saat terdapat objek di depan sensor suhu dengan jarak kurang dari 6cm. hasil pengukuran akan tertampil pada layar LCD yang disertai dengan keluaran suara yang akan menyebutkan hasil pengukuran serta klasfikasi dari nilai tersebut. untuk mendeteksi objen pengukuran digunakan sensor jarak ultrasonik tipe HC-SR04 dan untuk sensor suhu menggunakan MLX90614. Dengan demikian, pengukuran dapat dilakukan dengan lebih mudah tanpa membutuhkan operator, dengan mengurangi resiko penularan penyakit serta hasil pngukuran yang disampaikan dalam bentuk suara. Kata kunci: Pengukuran Otomatis, Suhu, tanpa kontak
DESAIN ALAT STERILISASI UVC DI MASA DAN PASCA PANDEMI COVID-19 Sutiari, Desak Ketut; Adami, Aryani; Abidin, Muhammad Sainal; Somayasa, Wayan
Sebatik Vol. 27 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i2.2353

Abstract

Sejak massa pandemi Covid-19 hingga sekarang kebutuhan masyarakat akan  sterilisasi untuk menjaga kesehatan terutama untuk menghindari penyebaran virus Corona sangat dibutuhkan. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak bersentuhan dengan benda-benda kecil yang tidak luput dari kuman dan bakteri seperti telpon pintar, uang, tas tangan dan lain-lain. Salah satu cara menjaga kebersihan adalah dengan sterilisasi kering yang menjadi pilihan dimasa pandemi dan pasca pandemi. Sterilisasi mengguanakan sinar UVC efektif membunuh kuman dan virus dengan pemaparan panjang gelombang tertentu dan waktu tertentu. Melalui penyinaran dapat merusak DNA bakteri sehingga bakteri tidak dapat berkembang.  Sterilisasi dengan menggunakan sinar UVC hanya dapat dilakukan pada benda mati. Pada benda hidup paparan UV dapat mengakibatkan pengaruh buruk sehingga dalam pengaplikasiannya perlu sistem timer dan  pengaman pintu agar manusia tidak terpapar. Penelitian dilakukan dengan kegiatan perancangan alat dan uji coba alat. Pembuatan sistem terdiri atas sistem mekanik untuk pembuatan lemari dan tempat rangkaian elektronika. Perancangan sistem rangkaian  elektronika menggunakan mikrokontroler jenis Arduino promini sebagai pengontrol timer, limit swicth dan relay. Penelitian ini menghasilkan lemari sterilisasi dengan bahan dasar kayu berukuran (44 x 30 x 34) cm. Hasil pengujian alat menunjukan sistem timer bekerja dengan  baik yaitu pada saat waktu  pemaparan yang telah dipilih habis maka lampu UVC akan mati otomatis. Sistem pengaman pintu bekerja dengan baik yaitu pada saat pintu terbuka maka lampu UVC akan mati dan alat tidak bisa dioperasikan. Berdasarkan pengujian  diperoleh niali rata-rata error waktu sebesar 0,03%.
DESAIN SISTEM ANALISA INDEKS MASSA TUBUH, KADAR LEMAK, DAN KEBUTUHAN KALORI GIZI DENGAN OUTPUT THERMAL PRINTER Abidin, Muhammad Sainal; Kasih, Ridia Utami; Sutiari, Desak Ketut
Sebatik Vol. 27 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i2.2366

Abstract

Kondisi kesehatan seseorang dapat diketahui baik dengan pengukuran langsung maupun dengan analisa matematis. Pengukuran langsung dapat dilakukan namun diperlukan petugas dan peralatan khusus. Hal ini dapat dipermudah menggunakan analisa matematis dengan mengkalkulasi beberapa data kondisi tubuh seseorang. Analsia yang dilakukan dapat menghasilkan Nilai Indeks Massa Tubuh (IMT), Kadar Lemak dan Kebutuhan Kalori Harian seseorang dengan melakukan kalkulasi data tinggi, berat, jenis kelamin dan umur secara manual. Dari keempat data tersebut, berat badan merupakan nilai yang relatif cepat mengalami perubahan sedangkan tiga data lainnya tidak mengalami perubahan atau mengalami perubahan yang lambat. Sehingga pengukuran cukup dilakukan pada nilai berat badan saja untuk melakukan Analisa. Analisa matematis dilakukan dengan rumus yang telah terstandar dalam dunia kesehatan. Untuk mempermudah proses ini, dapat dilakukan secara otomatis menggunakan sistem digital. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler yang terhubung dengan sensor load cell. Sedangkan data lainnya dapat dmasukkan pada sistem menggunakan keypad untuk dikalkulasi oleh mikrokontroler berdasarkan persamaan manual yang telah dimasukkan ke dalam program. Hasil perbandingan pengukuran berat badan antara timbangan badan konvensional terhadap alat yang dibuat menunjukkan perbedaan pengukuran yang kecil dengan rata-rata selisih 0,1kg. Sedangkan untuk Analisa lainnya memiliki nilai yang sama jika dibandingkan dengan Analisa secara manual. Semua hasil Analisa ini dapat dicetak menggunakan thermal printer yang dihubungkan menggunakan komunikasi serial dengan mikrokontroler.
Food Calorie Scale Equipped with Daily Calorie Needs Analysis Abidin, Muhammad Sainal; Kasih , Ridia Utami; Sutiari, Desak Ketut
Sebatik Vol. 28 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i2.2476

Abstract

Humans require various types of nutritional intake to perform daily activities. The nutrients in food are converted into calories, which serve as a source of energy. Any calories not converted into energy are stored in the body as fat. Therefore, it is essential to monitor an individual's daily intake based on their caloric needs. Each type of food contains a different number of calories depending on its composition and quantity. Although numerous references provide calorie information for different foods, calculating the total daily calorie intake can be a complex process due to the variety of foods consumed. To simplify this process, a tool was developed to analyze daily calorie needs easily and efficiently. This tool uses a microcontroller to analyze and process data automatically, following a pre-programmed structure. The tool measures food weight using a load cell and incorporates a 4x4 keypad as an interface, making data entry more user-friendly. It is programmed to calculate the calorie content of 15 types of food based on their measured weight. The caloric value is determined by weighing the food and matching it with the programmed data. The measurement results showed a difference of 0.6 grams between the tool's weight measurement and the manufacturer's scale, with an R² value of 0.998, indicating high accuracy.
Laser Distance-Based Digital Weight and Height Measurement System with Thermal Printer Output Abidin, Muhammad Sainal; Adami , Aryani; Sutiari, Desak Ketut; Kasih, Ridia Utami
Sebatik Vol. 28 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i2.2490

Abstract

The growth and development of a person's body can be influenced by various factors, including hereditary traits, environmental conditions, and dietary habits. One method to assess a person's physical growth and development is by comparing weight and height, commonly analyzed through the Body Mass Index (BMI). To perform this analysis, accurate measurements of weight and height are required. The tool developed in this study simplifies this process by enabling simultaneous measurement of weight and height. Weight measurement is conducted using a weight sensor (Load Cell) positioned under the user's footing, similar to a typical tire scale. Height measurement, on the other hand, utilizes a laser-based distance sensor (VL53L1X) placed above the patient's head. This approach differs from traditional height measurement methods that rely on sound-based distance sensors, which often yield less accurate results due to factors such as uneven head surfaces, varying hair textures, and diffused sound waves. To address these limitations, the developed system incorporates a Scale Bar or plate that moves up and down automatically, providing a flat, stable measurement plane. This ensures more precise height measurements by focusing the laser sensor's reflection on a uniform surface. From the results of measurements on several patients, the developed tool demonstrated an average difference of only 0.3 cm for height and 0.09 kg for weight, indicating high accuracy and reliability in body measurement.
PROTOTYPE VITAL SIGN MONITOR PORTABEL (PARAMETER HEART RATE & SpO2) Hidayat, La Ode Muhammad Alfan; Sutiari, Desak Ketut; Kasih, Ridia Utami
Bakti Cendekia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI - JUNI
Publisher : Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia Regional Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dunia medis, keberadaan vital sign monitor memegang peranan penting dalam segala proses operasi dan perawatan pasien. Vital sign monitor berperan sebagai alat bantu bagi tenaga medis untuk memantau kondisi pasien secara real time. Alat ini mendeteksi perubahan yang terjadi, dan meningkatkan efektivitas perawatan secara menyeluruh. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun vital sign monitor portabel (parameter heart rate & SpO2). Alat ini didesain portabel agar mudah dibawa kemana-mana, dan hasil monitoring akan ditampilkan pada layar LCD. Pendeteksi heart rate dan SpO2 menggunakan sensor MAX30100 dan pengontrol rangkaian menggunakan mikrokontroler ATmega328. Alat ini akan berkolaborasi dengan parameter EKG dan suhu tubuh sehingga meningkatkan kegunaan alat ini dalam pemantauan kesehatan secara keseluruhan dalam satu waktu secara bersamaan. Hasil menunjukkan bahwa nilai heart rate dan SpO2 dapat terukur dengan memanfaatkan prinsip kerja photodioda yang terdapat pada sensor MAX30100. Perbandingan dengan alat standar menunjukan hasil pengukuran yang menghasilkan nilai error sebesar 0,26% untuk BPM dan SpO2 menghasilkan nilai error sebesar 0,14%. Penelitian ini berhasil dirancang dengan menggunakan beberapa komponen sederhana. Selain itu, Informasi mengenai heart rate dan SpO2 dapat disajikan melalui layar LCD. Saran pengembangan pada penelitian selanjutnya, dapat menambahkan parameter berupa respirasi, NIBP, yang berbasis Iot sehingga memudahkan pengukuran dalam satu waktu dan Iot yang bisa di pantau jarak jauh.
PROTOTYPE VITAL SIGN MONITOR PORTABEL (PARAMETER HEART RATE & SpO2) Ikbal, Muhammad; Sutiari, Desak Ketut; Surianto, Toto
Bakti Cendekia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI - JUNI
Publisher : Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia Regional Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di rumah sakit, para perawat dan dokter sering melakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) terhadap pasien untuk mendapatkan informasi klinis yang diperlukan dalam memperkuat diagnosis suatu penyakit dan merencanakan perawatan medis yang tepat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun vital sign monitor portabel (parameter Elektrokardiograph ( EKG lead II ) & Suhu ).Alat ini didesain portabel agar mudah dibawa kemana-mana, dan hasil monitoring akan ditampilkan pada layar LCD untuk suhu dan grafik EKG yang di tampilkan pada layar monitor. Pendeteksi suhu menggunakan sensor lm35 sedangkan EKG meggunakan sensor AD8232 dan pengontrol rangkaian menggunakan mikrokontroler Atmega328. Alat ini akan berkolaborasi dengan parameter BPM dan SpO2 sehingga meningkatkan kegunaan alat ini dalam pemantauan kesehatan secara keseluruhan dalam satu waktu secara bersamaan..EKG Lead II merekam informasi kondisi jantung dengan memasang elektroda pada tubuh, dan rekaman ini digunakan oleh dokter untuk menganalisis kondisi jantung pasien. Pada perangkat EKG, setiap sinyal yang diakuisisi berasal dari elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. Sinyal EKG mencerminkan aktivitas setiap bagian jantung. Tiap bagian sinyal EKG diberi notasi P, Q, R, S, dan T. Gelombang P terjadi akibat kontraksi atrium yang memompa darah menuju ventrikel. QRS complex terjadi sebagai akibat kontraksi ventrikel yang memompa darah ke seluruh tubuh. Amplitude QRS complex adalah yang paling tinggi karena energi yang dihasilkan paling besar. Gelombang T terjadi karena proses relaksasi ventrikel yaitu ketika kontraksi berakhir dan darah mulai dipompa oleh atrium ke ventrikel .Setiap gelombang pada sinyal EKG mempunyai bentuk dan durasi yang standar. Setiap perubahan bentuk dan perbedaan durasi mengindikasikan kelainan yang terjadi pada jantung seseorang. Dengan menggunakan EKG Lead II, seluruh aktivitas listrik pada otot jantung dapat diamati, memungkinkan untuk diagnosis kelainan jantung Hasil menunjukkan bahwa dalam proses pengambilan data sebanyak 5 kali, dengan setiap orang terdiri dari 3 kali pengambilan data. Pada saat pengambilan data grafik dan suhu Normal. Pada grafik yang di amati adalah gelombang QRS Jantung mempunyai arti fisis dan klinis terhadap kondisi seseorang. Sinyal R merupakan sinyal tertinggi atau merupakan amplitudo bagi gelombang QRS jantung.dan suhu tampil pada LCD 16x2 . Penelitian ini berhasil dirancang dengan menggunakan beberapa komponen sederhana.
The Effect Of Tem-Umw Ultraviolet Sterilization Box Radiation On Paper Money Bacteria : Paper Money Bacteria Sutiari, Desak Ketut; Abidin, Muhammad; Somayasa, Wayan; Hamrin, La Ode
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 6 No. 1 (2024): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : STIKes Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol6.Iss1/197

Abstract

Background: TEM-UMW UVC sterilization cabinets have been designed using door safety systems and timers. Door security systems are designed to avoid exposure to UVC rays in users.  Sterilization is carried out to improve the quality of public health and ensure the cleanliness of an object. Sterilization using exposure to UVC light can decide the survival of micrinorganisms or bacteria. This causes UVC light to be widely used as a sterilizer for non-living objects.  This study was conducted to determine the effectiveness of UVC exposure time to bacterial colonies on banknotes. Exposure is done by making one sample as a cocontroller. Methods: This study banknotes are illuminated at intervals of 0, up to 30 minutes using a sterilization cabinet. The number of bacteria on the banknote is calculated by the bacterial culture method and then analyzed using a counter colony. Results: Based on the results of the analysis of known samples without exposure to light, the number of bacteria was about 250 colonies when the first minute of exposure bacteria was reduced to 38 colonies. The number of colonies on banknotes is constantly reduced if the length of exposure is increased. By the 30th minute the number of colonies becomes 6 Conclusions: The results shown Exposure using UVC through strilization cabinets can kill bacteria on banknotes. The optimal exposure time of UVC rays affecting the number of bacterial colonies on the Rp. 2000 banknote is 25 -30 minutes.
PROTOTIPE PENGONTROLAN NYALA DAN PADAMNYA LAMPU BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS): PROTOTIPE PENGONTROLAN NYALA DAN PADAMNYA LAMPU Somayasa, Diva Maheswari Nadiguna; Nursalam, Maliqa Naylisa; Taslimah, Inzani Imama; Nafarudin; Sutiari, Desak Ketut; Abidin, Muhammad Zaenal
Bakti Cendekia Vol. 1 No. 1 (2024): Bakti Cendekia
Publisher : Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia Regional Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan IoT (Internet of Things) dalam pengontrolan jarak jauh mampu meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga, menghemat energi listrik sekaligus biaya tagihan listrik, serta meningkatkan keamanan. Salah satu sistem pengontrolan sederhana adalah pengontrolan lampu berbasis IoT yang mampu mengatasi batasan jarak dalam menyalakan ataupun memadamkan lampu. Pada penelitian ini dirancang dan dibangun suatu prototipe pengontrolan lampu berbasis IoT yang mampu mengatasi batasan jarak dalam menyalakan ataupun memadamkan lampu. Rangkaian ini membutuhkan komponen-komponen untuk menjalankan sistem pemrograman, yaitu NodeMCU Esp8266 sebagai mikrokontroler, driver relay sebagai pemutus dan penyambung arus listrik berdasarkan perintah NodeMCU, platform Blynk sebagai penginput perintah ke NodeMCU, dan lampu sebagai bahan uji coba. Program dibuat sedemikian rupa pada platform Arduino IDE sehingga mampu menghubungkan Blynk, wifi, dan NodeMCU. Program yang telah diunggah akan diaplikasikan melalui pemasangan rangkaian prototipe. Rangkaian menghubungkan NodeMCU, relay, kabel USB dan adaptor sebagai sumber tegangan DC untuk mikrokontroler, serta lampu LED yang seluruhnya akan dihubungkan dengan menggunakan kabel jumper di atas papan rangkaian. Sistem yang telah selesai direkatkan pada papan tripleks agar menyatu. Hasil uji coba menunjukkan bahwa Blynk memiliki kontrol sepenuhnya atas menyala dan padamnya lampu dengan syarat bahwa lampu harus menyala/on melalui sakelar manual sejak awal, prototipe terhubung dengan wifi yang telah didaftar dalam program, dan Blynk harus terintegrasi dengan jaringan internet. Di mana pun dan kapan pun, selama perangkat terhubung dengan internet maka pengontrolan lampu dapat dilakukan. Hal ini tentunya dapat membantu meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga, menghemat energi listrik sekaligus biaya tagihan listrik, dan meningkatkan keamanan dalam sistem perangkat elektronik.
PEMANFAATAN KOMODITAS LOKAL DAUN JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE) DAN LIMBAH TULANG IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) SEBAGAI PENGEMBANGAN TRANSDERMAL PATCH ANTIINFLAMASI : PEMANFAATAN JAMBU METE DAN LIMBAH TULANG IKAN CAKALANG SEBAGAI TRANSDERMAL PATCH ANTIINFLAMASI Somayasa, Diva Maheswari Nadiguna; Prangesti, Gita; Runtu, Putri Mardiyah; Kusmalawati, Tuty; Sutiari, Desak Ketut
Bakti Cendekia Vol. 1 No. 1 (2024): Bakti Cendekia
Publisher : Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia Regional Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi Tenggara adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam potensial, beberapa diantaranya adalah jambu mete (Anacardium occidentale) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Namun, potensi ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal terutama pada bagian daun jambu mete dan tulang ikan cakalang. Daun jambu mete diketahui mengandung flavonoid yang bersifat antiinflamasi, antioksidan dan antimikroba dengan IC50 0,26 ppm. Tulang ikan cakalang mengandung kolagen sebesar 18,82% yang juga bersifat antiinflamasi dan dapat menjaga kesehatan kulit. Zat aktif flavonoid dan kolagen dari kedua jenis komoditas lokal ini dapat dikombinasikan menjadi sediaan transdermal patch yang berpotensi mempercepat penyembuhan luka pada kulit, khususnya luka lecet. Selain itu, pengembangan transdermal patch ini dapat menjadi salah satu upaya pemanfaatan komoditas lokal dan limbahnya secara optimal. Pembuatan transdermal patch memerlukan beberapa tahapan, dimulai dari tahap penyiapan serbuk simplisia, ekstraksi maserasi, ekstraksi gelatin dan pembuatan patch. Zat-zat berupa HPMC, PVP dan propilen glikol diperlukan dalam pembuatan basis transdermal patch karena berperan sebagai gelling agent, pelarut dan pengikat campuran. Uji flavonoid dengan metode Wilstater menggunakan serbuk Mg dan HCl pekat menunjukkan bahwa ekstrak dan serbuk simplisia daun jambu mete positif mengandung flavonoid dengan adanya perubahan warna sampel menjadi merah. Melalui uji karakteristik ditunjukkan bahwa transdermal patch telah memenuhi persyaratan sebagai sediaan obat topikal yang baik bagi kulit dengan nilai ketahanan lipat ≥ 300 kali, ketebalan ≤ 1 mm dan rata-rata pH 6,2 pada F2 dan F3. Patch yang telah jadi lalu ditempelkan pada plester hypafix untuk kemudian ditempelkan pada daerah luka